...Mohon dukungannya🙏🙏🙏...
...❤️Selamat membaca❤️...
''Kak kau mau membawaku kemana''?.panik Aluna saat mobil yang mereka naiki bukan menuju rumah keluarga Addison.
''KeApartemen Kakak ''.jawab Alvin santai.
''Kak''. kumohon ayo pulang''.pinta Aluna dengan nada memohon.
''Ok kita pulang sekarang'tapi'!!apa kau akan pulang dengan pakaian ini''?.Alvin melirik pakaian Aluna dengan ekor matanya.
''Astaufirulkah''...ini gimana Kak''?.panik Aluna kini semakin panik. bahkan wajahnya kini sudah memucat karna takut.
''Kau tenang saja,kita kita akan membeli pakaian sekolah mu terlebih dahulu''.
Aluna menaggapi ucapan Alvin hanya dengan anggukan kepala.
''Ya Allah tas sekolahku Kak''?.panik sambil menepuk jidatnya kuat.
''Kau tenang saja aku sudah meminta asistenku untuk mengambilnya''.lagi-lagi Aluna menarik nafasnya lega.
Sepanjang perjalanan tak ada lagi obrolan keduanya hanya sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
Setelah membeli setelan sekolah Aluna' mobil kembali melaju menuju sekolah.
''Kak Aluna turun disini saja''.saat berada disekitaran sekolah Aluna meminta untuk diturunkan.
Ya sekarang Aluna dan Alvin datang kesekolah untuk mengambil Tas milik Aluna.
'' Iya''. tapi kau jagan keluar, nanti ada yang melihat,tadi aku sudah meminta asistenku untuk mengatakan kepada gurumu bahwa kau sedang sakit''.Aluna langsung melongok ternyata laki-laki disebelahnya ini sudah menyiapkan semuanya dengan matang.
"Tuan ini Tas Adik anda''.Asisten Alvin yang bernama Eko langsung menjulurkan tas Aluna dari jendela mobil.
Tak jauh dari sana Sean menatap mereka dengan penuh tanda tanya''?..ingin sekali dirinya bertanya apa hubungan mereka yang sebenarnya''?.mungkinkah itu kekasih Aluna atau mungkin itu suger Daddynya Aluna''?.
Sungguh seorang Sean benar-benar penasaran dengan semua ini.,Sean berjanji akan memcari tau semunya.
Setelah mendapatkan tas Aluna, Alvin kembali melajukan mobilnya tepat ditempat biasa Aluna menunggu angkutan umum.
Bukan dirinya tidak mau mengantarkan istrinya itu pulang. tapi iya tak mau memancing kemarahan Mamanya lagi,apa lagi sampai menyiksa Aluna seperti semalam.
''Maksih Kak''.
''Hem''.Alvin hanya bergumam kemudian melajukan mobilnya kembali.meninggalkan seorang Aluna yang kini duduk sendirian dihelte bus.
''Kriuk''.
''Aduh perutku lapar''.lirihnya saat merasakan perutnya yang keroncongan.
''Astaga akukan belum makan apa-apa seharian''!!!.gumamnya lagi.
''Oh iya tadi subuhkan Bik Atun membuatkan bekal untukku''.gumamnya lagi masih duduk dihalte bus.
''Alhamdulillah''.gumamnya karna makanan yang dibekalkan Bik Atun bukan makanan berkuah jadi tidak basi dan masih bisa untuk dikonsumsi.
''Lho sedang apa''?.karna asiknya menikmati makanan Aluna sampai tidak menyadari jika kini Sean telah berdiri tepat disampingnya dengan tatapan entahlah Aluna tidak mengerti karna dirinya bukanlah peramal.
''Gue sedang makan apa lho mau makan juga"?.tanya Aluna sambil menjulurkan kotak bekalnya didepan wajah Sean.
''Tidak terima kasih".
''Boleh gue bertanya sesuatu sama lho''?.tanya Sean sambil mendaratkan bokongnya disamping Aluna.
''Boleh, memangnya lho mau nanya apa''?..
''Laki-laki yang tadi itu siapa''?.
''Itu Kakak gue,kenapa''?.
''Masa sih''!!!.. kok kalian ngak ada mirip-miripnya ya''?..
''Perasaan lho aja kali''.celetuk Aluna sambil menghabiskan suapan terkhinya.
''Ya sudah gue pamit pulang dulu''.Aluna berbicara sambil memasukkan kotak bekalnya kadalam tas. ''Itu Busnya sudah datang''.Aluna menunjuk bus yang kini berhenti tepat didepan mereka
''Tunggu''.lho pulang bareng gue aja ya''?.
''Ngak usah, gue bisa pulang sendiri makasih untuk tawarannya''.Aluna tak mau mencari masalah. dirinya tidak ingin menambah beban hidupnya yang sudah rumit ini menjadi semakin rumit.
''Aluna gue ini sahabat lho, kenapa lho ngak pernah mau gue antar''?.
''Ayo lah Aluna kenapa kau setakut itu berdekatan denganku''?.
''Baiklah''.wajah Sean yang memelas membuat Aluna tak tega lagi untuk menolaknya, dengan terpaksa wanita itu mengikuti langkah Sean yang melangkah mendekati motornya gedenya yang terparkir tak jauh dari sana.
''Ini pakai helmnya''.Aluna langsung meraih helm yang dijulurkan Sean. namun wanita itu benar-benar binggung cara memekainya.
''Ini bagai mana cara makeknya''?.
''Sini aku bantu''.
Sean dengan senang hati bisa membantu Aluna,entah kenapa hari ini Aluna terlihat begitu cantik dimata Sean.
''Sudah''.Ayo naik''.Aluna langsung naik diboncengan motor Sean.
''Pegang Aluna, jika tidak lho akan jatuh''.
''Gue bisa kok Sean ''.
''Ayolah Aluna lho itu duduk menyamping jika lho tidak berpegangan''??? makan gue jamin lho akan terjungkal dan jatuh diaspal,lho mau jatuh diaspal''?.
"Kalau aku jatuh terus cacat siapa yang akan perduli padaku''?..trus semua orang akan membenciku dan akan membuangku dijalanan,hiks..tragis hidupmu Aluna".jika kau mati tak apa Aluna, tapi jika tidak hidupmu akan semakin dibenci.bahkan kau akan menjadi janda dalam waktu yang sangat singkat".
"Ayo Aluna pegang".akhinya dengan berat hati Aluna memeluk perut sikpack milik Sean,membuat laki-laki itu tersenyum senang.
"Astaga kenapa dia memacu motornya seperti keong"?.kau tidak tau Sean ''?..jika Mamaku tau aku pulang terlambat makan senjata ajaibnya akan menari-nari ditubuh kecilku".batin Aluna menangis.
''Rumah kamu dimana''?.
Astaga Aluna sampai mengaga tak percaya ternyata laki-laki didepannya ini sama sekali tidak tau rumahnya''?
''Dijalan S''.jawaban pendek Aluna mampu membuat Sean terkejut. pasalnya dijalan yang Aluna sebutkan hanya rumah kalagan atas.
''Disini saja ''.tiba-tiba Aluna menghentikan Sean saat mereka masih jauh dari rumahnya.
''Apa ini rumahmu''?.
''Iya''.jawab Aluna singkat.
''Terimakasih''.ucapnya setelah berhasil membuka helm.
''Hem hati-hati''.
''Hem''.Aluna hanya menjawab dengan gumaman.kemudian melangkah pura-pura mendekat didepan rumah yang lumayan mewah. namun ruamh keluarga Addison jauh lebih mewah dari rumah yang Aluna singgahi.
''Aman''.gumam Aluna saat melihat Sean sudah pergi dari sana.
Namun siapa sangka bahwa laki-laki itu juga mempunyai muslihat yang sangat jitu,Sean bukannya pergi,tapi dirinya malah mengikuti Aluna dengan berjalan kaki.
Sesekali laki-laki itu bersembunyi dibalik pohon hias saat Aluna menoleh kebelakang.
''Ternyata rumahnya disini,astaga ini kan rumah keluarga Addison,apa mungkinAluna salah satu anak keluarga Addison''?..tapi setauku tuan Aiden hanya punya satu Putra yaitu Alvin Addison''.
''Ah semua ini membuat kepalaku pusing, lebih baik aku pergi''.
Saat Sean berbali pertepatan dengan mobil Alvin yang baru saja masuk.
''Bikankah itu laki-laki yang Aluna bilang Kakaknya''?.
''Aduh...****''.laki-laki itu lansgung mengumpat saat kakinya malah kesandung batu pembatas jalanan.
''Sial malah sakit lagi''.gerutunya lagi sambil melangkah dengan kaki yang pincang.
Sementara Aluna setelah sampai dirumah gadis itu menarik nafasnya lega saat melihat Mamanya tidak ada dimana-mana.
''Non Aluna tenang saja Nyonya sama Tuan sedang pergi keluar negri''.Aluna langsung tersentak kaget tak kala mendengar suara Bik Atun yang baru saja muncul dari dapur.
''Ya Allah Bik Aluna kaget Bik''.lirihnya sambil mengusap dada.
''Maafkan bibik Non''.ucap Bik Atun sambil terkekeh.
''Oh iya Non pasti belum makan''!!.. ayo makan Bibik sudah masakkan makanan kesukaan Non Aluna''.Bik Atun langsung menarik tangan Aluna untuk menuju dapur.
Ya seperti biasa saat Airy sang nyonya besar tak ada dirumah saat itu lah Aluna bisa makan enak dan makan dengan tenang tampa rasa takut.namun situasi ini sangat langka terjadi karna Airy jarang kemana-mana.
''Waaahhh ini pasti enak Bik''!!Aluna sudah sangat lama tidak memakannya''.Aluna menatap spageti yang ada didepannya dengan lekat hinga liurnya ingin menetes.
''Heep''. Kakak juga mau''.Alvin yang baru saja pulang dari kantor langsung menyambar piring spegeti yang baru saja ingin Aluna makan.
''Spageti ku''!!.lirih Aluna dengan tagan yang mencoba untuk meraih piring spagetinya.
namun iya tidak punya banyak keberanian untuk itu.akhinrya Aluna duduk kembali dengan wajah sendu dan kecewanya.
Spageti yang sedikit lagi akan masuk kemulutnya kini sudah tak akan dapat lagi iya nikmati.
''Ini aku hanya becanda sayang''.bisik Alvin tepat ditelinga Aluna membuat kulit wanita itu meremang.
Sementara Bik Atun hanya menatap Alvin dengan kening yang berkerut binggung.tumben majikannya itu sedekat ini dengan Aluna biasanya cuek.
''Apa tuan Muda juga mau Bibik buatkan''?..
''Tidak usah Bik aku bisa makan satu piring berdua dengan adikku''.
Mata Aluna spontan melotot.begitu.juga dengan Bik Atun.
''Bersiaplah nanti malam' malam pertama kita''.
''Uhuk..uhuk''...Aluna langsung terbatuk-batuk saat lagi-lagi Alvin berbisik padanya membuat bulu kuduknya kembali meremang .
''Sini Kakak juga mau''.Alvin langsung meraih sendok yang akan masuk kedalam mulut Aluan dan memutar sendok menjadi kemulunya sendiri.
Lagi-lagi Aluna mau pun Bik Atun menatap laki-laki yang kini sedang mengunyah spageti itu dengan tatapan heran.
Sementara Alvin dirinya tidak merasa takut akan ada yang mengadu,melihat Wanita paruh baya yang bekerja dirumahnya itu terlihat sangat menyeyangi Aluna sementar pembantu yang lain tidak ada disana.
''Tuan kenapa Non''?.
🌹🌹🌹🌹
Tuan mu sedang terkena panah asmara dari dewa Amor🤭🤭
Jagan lupa like vote hadiah and komen makasih
Yuk mampir dinovel outhor yang lain👇👇👇
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments