...Mohon dukungannya🙏🙏🙏🙏...
...❤️Selamat membaca❤️...
''Aluna Kakak bicara padamu apa kau memdengarnya''?.suara Alvin yang sudah mulai meninggi membuat Aluna tersentak kaget.
''Kak Aluna harus masuk sebentar lagi Bel''.Aluna mencoba untuk membuka pintu mobil,namun dengan cepat Alvin menguncinya.
''Kak kau mau membawaku kemana''?panik. bahkan Aluna sampai memukuk-mukul kaca mobil.
Entah kenapa Alvin hari ini tidak memakai mobil yang atasnya terbuka jika Alvin memakai mobil itu''!! sudah bisa dipastikan Aluna akan melompat sekarang.
Aluna tidak perduli jika dia akan mati, toh hidup didunia ini tak ada yang mengiginkan dirinya.
''Kak buka Kak''?.Alvin diam. laki-laki itu hanya pokus pada jalanan yang ada didepan.
*****
Entah apa yang ada didalam pikiran laki-laki yang satu ini aku tak tau,yang jelas aku tidak mau lagi berurusan dengannya, jika sampai aku nekat maka nyawaku jadi taruhannya.
Taganku terus saja mencoba untuk membuka pintu mobil namun nihil.ya Allah akan kah hari ini hidupku akan berakhir''?.jika Mama tau sudah bisa dipastikan aku akan mendapatkan hukuman yang lebih mengerikan lagi.lebam semalam masih belum hilang.apakah mungkin akan ditanbah lagi''?.jika itu banar lebih baik aku mati saja,didunia ini tak ada yang menyayangiku. Papa adalah laki-laki yang paling baik padaku, tapi apa Papa mampu untuk melindungiku''?.. aku bahkan tak berani hanya untuk mengeluh padanya.
Tampa terasa mobil yang membawaku berhenti.bahkan Alvin kini membuka pintu mobil dan membawaku keluar.
''Hey Kakak mau membawaku kemana''?Alvin terus saja menarik taganku entah aku akan dibawa kemana yang jelas tempat ini seperti sebuah rumah. namun sangat mewah dan menyilaukan mata . aku bahkan melupakan tubuhku yang diseret-seret karna kini mataku terus asik mengagumi bagunan mewah yang ada didepan.
''Ini rumah siapa Kak''?.Akhirnya suaraku keluar juga setelah beberapa saat hanya bisa mengagumi keindahan begunan yang ada didepan.
''Rumah Kakak''.jawaban singkat dari Alvin membuatku membulatkan mataku karna terkejut.
Waah ternyata orang kaya bebas membeli rumah semewah dan seindah ini.bahkan tampa dihuni.
''Waaaah keren. Kakak sangat kaya''.mulut bidohku malah berbicara yang semestinya tidak kucapkan .sudah jelas keluarga mereka kaya raya, bukan sepertiku hanya upik abu. yang menyusahkan saja.andai Mamanya tau sudah bisa dipastikan iya marah mendengar ucapanku dan langsung meraih benda keramatnya yang sangat menyakitkan kemudian memukulku seperti orang kesetanan.
''Hah''.aku langsung gelagapan saat tangan putih bersih Kak Alvin menagkup kedua pipiku.
''Kakak bertanya padamu kenapa kau menghindari Kakak''?.mata itu menatapku lembut.
Aku tau Alvin sangat mirip degan sifat sang Papa.tapi tak bisa dipingkiri aku tak boleh berpikir lebih jauh tentang Kakak angkatku yang jelas-jelas itu akan membawa petaka dalam hidupku.
''Cup''.
''Eemmm''.mulut yang sedari tadi terbuka malah dikecup Kakakku dengan lembut.entah kenapa dia sangat suka menciumku''?.tapi entah kenapa bocah ingusan pembawa petaka sepertiku sangat menyukai ciuman ini''Ah..mungkinkah otakku sudah terkontaminasi oleh bakteri jahat.
Astaga kenapa Kakak angkatku ini mencium bibirku terlalu lama hingga membuatku kesulitan untuk bernafas.berkali-kali aku memukuli dadanya namun ciuman ini malah semakin dalam.
''Aaaarrggg''.rintihan tanpa sengaja keluar dari mulutku kala tagan keker Kakakku meraih punggungku.
''Kau kenapa''?paniknya sambil memutari tubuhnya.
Aku pura-pura baik-baik saja meskipun punggungku terasa sakit saat dirinya memutar-mutarku bagai gasingan.
''Kak sudah kepalaku pusing''.keluhku karna dia selalu saja memutar-mutarku bahkan kini pandanganku mulai berkunang-kunang.
''Maaf-maaf''.lirihnya lagi dengan wajah bersalah.kemudian tagannya terulur memapah pundakku dan membawaku masuk kedalam kamar.
"Deg".
Entah kenapa saat berduaan seperti ini didalam kamar rasaya tidak pantas, karna meskipun kami Adik Kakak tapi Alvin bukan Kakak kandungku.
"Kak kita mau apa kesini"?.aku mulai ketakutan wajahku mulai pucat bahkan kini aku meremas jemari-jemariku karna ketakutan.
Kulihat Kakak angkatku itu hanya diam dan wajahnya sangat datar tampa senyum tampa berbicara membuatku semakin ngari dan kikuk.
"Kak".panik karna kini tagannya terulur untuk membuka seragam sekolahku.
Mataku terpejam saat tagannya terus menelusuri setiap kancing pakaian yang kini aku kenakan.apa yang akan dilakukan Kakakku padaku "?.apakah dia akan.
Aahh tidak''. batin ku menjerit saat igatanku sudah tertuju pada satu adegan suami istri yang pernah dijelaskan sedikit banyaknya oleh guru agamaku.beliau selalu mengatakan jagan berpacaran jegan dekat-dekat dengan laki-laki karna itu bisa menyebabkan hamil.
"Jagan Kak"?.tagan ini terulur untuk menahan tagan Alvin yang kini sudah berhasil membuka pakaianku.
Mata ku perlahan terbuka kulihat Alvin tak ada didepanku.namum perkahan kuputar tubuhku.
"Deg".
Laki-laki itu kini sedang berada dibelakangku dengan wajah terkejut dan rahang yang mengeras.
Apa aku melakukan kesalahan"?.tampa menunggu lagi aku langsung bersimpuh dikakinya,sakitnya meteran tebal yang menghantam tubuh ringkihku masih bisa kurasakan dengan jelas.jagan sampai laki-laki didepanku ini melakukan hal yang sama padaku.
Aku berdiri saat kedua tagan kokoh itu mengagkat tubuhku tampa bicara.
"Grep".Alvin langsung menarik tubuh ringkihku kedalam dekapannya.
Sementara aku hanya bisa terdiam dan terpaku tampa suara.
''Siapa yang melakukan ini semua Aluna''?.terdengar jelas olehku bahwa laki-laki itu kini sedang menangis.
Mataku menyipit kenapa dia menangis bukankah aku ini bukan adiknya''?.
''Aluna kau dengar Kakak, siapa yang melakukannya Aluna''.?Alvin melepaskan pelukannya sambil mencengkram kedua pundakku dan menguncang nya dengan pelan.
''Kasi tau Kakak Aluna''.
''He..he...maksud Kakak apa ''?.aku hanya mampu memjawab pertayaannya dengan pertayaan,sambil tertawa sumbang.
''Katakan Aluna apa Mama yang melakukan ini semua''?.
''Hah he...he..melakukan apa maksud Kakak''?lagi-lagi aku hanya mampu menjawab pertanyaannya dengan pertanyaan. berharap agar Kakakku melupakan pertanyaannya barusan.
''Jika kau tak mau menjawab biar Kakak sendiri yang bertanya pada Mama''.
''Kak jagan Kak, ku mohon jagan''.aku langsung bersujut dikakinya sambil memeluk kedua kaki Kakakku dengan linagan air mata.
''Apa yang Kakak katakan benar Aluna''?.
''Tidak Kak. Mama hanya menghukum Aluna karna Aluna salah''.sakit sangat sakit hati seorang anak saat mengetahui jika ibunya bisa sejahat ini kepada remaja yang sama sekali tidak bersalah.
Bahkan Alvin sampai meneteskan air matanya.
Melihat Aluna yang terus memeluk kedua kakinya Alvin pun ikut berjongkok mensejajarkan tubuh mereka.
Perlahan tagannya terulur untuk meraih wajah yang kini dibanjiri air mata itu.
Nafsu yang awalnya tiba-tiba menjalar disekujur tubuhnya kini hilang dalam sekejap. saat mendengarkan rintihan Adiknya itu.
"Maafkan Mama''.hanya itu yang mampu Alvin ucapkan, bahkan matanya kini memerah karna menahan tangis.saat ini ingin sekali dirinya menjerit namun mengingat iya seorang laki-laki akan sangat memalukan jika iya menangis. maka iya hanya mampu menyimpan semunya didalam hati.
🌹🌹🌹🌹🌹
Yey makin seru...yuk dukung outhor dengan cara like vote hariah and komen makasih bay..bay...
Yuk mampir dikarya outhor yang lain.👇👇👇
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments