Mohon dukungannya 🙏🙏🙏🙏
❤️Selamat membaca❤️
''Ayo cepat keluar''.dengan langkah pelan dan menahan sakit disekujur tubuh dan punggungnya, Aluna mengikiti langkah sang Mama tampa berani bersuara.
''Masuk kamar sana jangan berani-beraninya kamu membocorkan semua ini pada siapa pun,kau tau kan apa yang bisa aku lakukan padamu''?.
''Iya Ma''.
''Sudah sana masuk''.
Akhinya Aluna bisa masuk kembali kedalam rumah.rumah mewah yang juga bisa berubah seperti neraka baginya.
Kakinya melangkah dengan pelan bahkan air mata yang bersusah payah iya tahan sedari tadi akhinrya menetes juga.
''Krek''.
Aluna membuka pintu kamarnya dengan pelan kemudian menutupnya kembali.setelah sampai dikamar Aluna membuka seluruh pakaiannya.
''Seeeettt''.desisinya saat rasa perih langsung iya rasakan saat baju putih yang iya kenakan mengenai luka bekas pukulan ditubuhnya.
Perlahan kakinya melangkah memasuki kamar mandi.
Aluna langsung berdiri dibawah kucuran air Shower.
Perih yang teramat luar biasa itu lah yang Aluna rasakan saat ini,namun rasa perih ditubuhnya tidak ada apa-apanya dibandingkan rasa hampa dan hancur yang melanda hatinya.
Tak ada kah sedikit saja kebahagiaan untuk dirinya''?.
Aluna langsung tersenyum miris saat hatinya mengiginkan kebahagiaan untuk hidupnya.
''Mana mungkin ada kebahagiaan untuk mu Aluna''.lirihnya sambil tersenyum sedih.
Hampir satu jam Aluna menangisi nasipnya yang miris.tepat pukul sebelas tiga puluh malam Aluna memutuskan untuk menyudahi mandinya.
Tagannya terulur untuk meraih handuk yang tersampir dikamar mandi,kemudian memakainya.
Beberapa saat kemudian Aluna selesai mengenakan pakaiannya kemudian berbaring diatas tempat tidur.
''Kriuk''.
''Aduh perut ku lapar lagi''.lirihnya tepat pukul dua belas malam itu.
''Apa aku turun aja ya buat makan''?.. aku yakin Semua orang udah pada tidur''.gumam Aluna sambil bangkit dan berdiri kemudian melangkah keluar kamar.
''Kriuk''.
''Astaga' perut berhentilah berbunyi atau kita akan ketahuan''.gumamnya lagi sambil terus melangkah menuruni tangga
Matanya melihat kesana kemari untuk memastikan bahwa tidak ada orang disana.
''Aman".gumamnya dan langsung melangkah menuju dapur.
''Alham dulillah''.lirihnya penuh syukur saat melihat masih ada sisa makanan didapur.
Setelah selesai makan Aluna kembali berdiri dan''?
''Bruk''.
''Aduh mati aku''.gumamnya karna menabrak tubuh seseorang yang iya sendiri tidak tau siapa''!!! karna matanya langsung iya pejamkan.
''Hey kau kenapa''?.
Mendengar suara yang sangat iya kenal Aluna perlahan mendongak.
Tampa menjawab iya langsung melangkah.
''Greep''.namun belum sempat iya menjauh tagannya langsung ditarik Alvin kembali.
''Ssseett''.Aluna langsung meringis merasakan perih dipunggungnya saat Alvin langsung menarik tubuhnya kedalam dekapan.
''Kau kenapa''?.tanya Alvin sambil menatap Adiknya heran .
''Tidak ada''.Aluna menjawab sambil melepaskan pelukan Alvin dan kembali naik keatas.bahkan wanita itu langsung mengunci pintu kamar miliknya.itu semua iya lakukan karna takut Alvin akan masuk kekamarnya dan bertanya ini dan itu.
Sementara dibawah Alvin hanya mematap kepergian Aluna dengan tatapan heran.
''Dia kenapa''?gumamnya pelan bertanya pada dirinya sendiri.karna tidak ada orang sama sekali disana.
Subuh menjelang.
Tepat pukul lima subuh setelah Aluna selesai melaksanakan sholat subuh, iya pun bergeges turun kebawah.
''Lho mau kemana Non''.bik Atun yang sedang membersihkan rumah bertanya saat melihat Aluna menuruni tangga dengan tergesa-gesa.
''Mau berangkat kesekolah Bik''.jawab Aluna dengan suara pelan.
''Lho kok, pagi sekali Non''?.
''Ngak apa-apa Bik, ya sudah Aluna berangkat dulu''.
''Eh..Non bawa sarapannya kesekolah ya''?.
Aluna hanya menaggapinya dengan angukan kepala.jika iya menjawab tidak maka akan panjang lagi ceritanya.
''Ini Non''.Bik Atun menyerahkan satu kotak makanan dengan tergesa-gesa.wanita paruh baya ini sangat tau apa yang dialami wanita muda didepannya.
Dirinya bahkan melihat saat nyonya besar mereka menarik Aluna menuju Paviliun. namun tak ada yang bisa mereka lakukan.karna mereka bukan lah siapa-siapa.
''Makasih Bik.Aluna pamit''.Aluna berbicara sambil menyalami Bik Atun dan mengecup punggung tagan wanita paruh baya yang ada selalu baik padanya itu.
Subuh yang masih gelap dan dingin menjadi saksi perjalanan Aluna dihari itu.hari ini Aluna memilih berjalan kaki,selain dari menghemat onkos Aluna juga tak ingin menunggu angkutan umum terlalu lama. karna takut jika iya akan bertemu kembali dengan Alvin.
Aluna masih ingat bagai mana benci dan marahnya sang Mama pada dirinya.
Aluna tak mau memancing emosi Mamanya lagi karna jika Airy mengusirnya kemana lagi Aluna akan pergi''?..
Aluna terus mengayunkan langkahnya hinga tepat pukul tujuh pagi Aluna sampai kesekolah.
''Hai Aluna''.terlihat Sean sudah menunggu dirinya didepan pagar sekolah.
''Hosh..hosh..hosh''...nafas Aluna memburu karna kelelahan membuat Sean yang ada didepannya mengerut kan alisnya binggung.
''Lho kenapa''?.
''Gue capek''.lagi-lagi Sean mengerut kan dahinya binggung.
''Lho kesekolah naik apa''?.
''Jalan kaki''.
''What''. lho gila ya''?..
''Astaufirulah ''.Aluna langsung mengusap dadanya karna terkejut.
''Eehhh...sory-sory''.
''Ya sudah ayo masuk''.akhirnya Sean memilih mengajak Aluna untuk masuk.karna tak tega juga melihat wanita yang ada didepannya kesusahan mengatur nafasnya karna capek.
''Udah lu masuk gi''.Sean langsung meminta Aluna masuk saat mereka sudah sampai didepan kelas Aluna.
''Iya makasih''.akhirnya Aluna melangkahkan kakinya menuju kelas dan duduk dikursinya.
Beberapa saat kemudian terlihat Dara melangkah memasuki kelas.
''Hai Aluna udah lama''?.tanya Dara sambil mendaratkan bokonya dikursi yang ada disamping Aluna.
'' Baru nyampek''.
Akhirnya kedua wanita itu mengobrol hingga jam pelajaran dimulai.
Pagi ini Aluna tidak dibully,entah nanti siang Aluna sama sekali tidak tau.yang jelas Aluna sudah tidak perdulu, iya sudah mulai terbiasa dan juga lelah secara bersamaan.
Jam istirahat dimulai.
''Aluna...Aluna ada yang nyariin lu tu diparkiran''.
Terlihat teman sekolah Aluna yang biasanya selalu menghujat Aluna kini entah kenapa berubah menjadi baik.
Membuat Aluna bahkan Dara menatapnya heran.
''Iya makasih ya Erika'.
''Ok''. tapi gue ikut lu ya''?.
''Hah''.
''Tumben mak lampir lembut sama lu''?
''Gue juga ngak tau''.Aluna balas berbisik.
''Ntar dia ngerjain lu lagi''.
''Tau ah gue juga binggung''
''Ck''.malah berbisik lagi ayo buruan''.akhinrya Aluna hanya menurut saja mengikuti kemana Erika membawanya pergi.
''Kita mau kemana Erika''?.tanya Aluna memberanikan diri untuk bertanya. dirinya juga begitu takut bahwa Erika akan mengejainya dan membullynya kembali seperti biasa.
''Kak ini Alunanya''.
Aluna dengan cepat mengangkat wajahnya.matanya langsung melotot saat melihat siapa yang ada didepan mereka.
"Ya allah' kenapa tak kau kirim saja malaikat maut untuk menjemputku"?.kenapa kau hanya mengirimkan pengeran berbentuk penderitaan ini kepadaku"?...hiks..mati lah aku".
"Eh..Kak"kaget Aluna karna Alvin sudah menarik tagannya untuk mesuk kedalam mobil.
"Kenapa kau menghindari Kakak"?.Alvin bertanya sambil menatap Aluna lekat membuat Aluna gugup dan salah tingkah.
"Ya Allah apa yang harus ku jawab sekarang"?.
Mata Aluna langsung menoleh kekiri dan kekanan untuk melihat orang-orang aneh yang mengkin bisa menjadi mata-mata sang Mama.
"Aluna''. Kakak bicara padamu apa kau tak mendengarnya"?.
🌹🌹🌹🌹🌹
Mohon dukungannya like vote hadiah and komen
Makasih.
Bay...bay...😘😘😘
...Tbc....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
𝓓𝓮𝓪
bagus i like 😍😍
2022-06-07
1