par 8 pergi kekantor bersama Alvin

MOHON DUKUNGANNYA 🙏🙏🙏

♥️Selamat membaca♥️

''Dek ayo pulang''.bukan hanya Aluna yang menatap tak percaya pada laki-laki yang kini hanya menjulurkan kepalanya dijendela mobil. bahkan beberapa siswa yang masih ada disana pun langsung menghentikan langkahnya saat melihat mobil mewah memasuki parkiran sekolah.

Apa lagi saat melihat kepala Alvin melongok dari jendela.

Jelas terlihat bahwa laki-laki yang ada didalam mobil sangat tampan dan berkarisma.

Yang pasti laki-laki ini adalah orang tajir dan berasal dari kalagan atas.

Namum bagai mana bisa Aluna mengenali laki-laki sekeren dan sekaya ini''?..mungkinkah Aluna menjual dirinya dengan laki-laki tampan ini''?.

Oh astaga pikiran-pikiran buruk itu terus saja menghantui Aluna, bahkan kini teman-temannya menatap Aluna semakin jijik.

''Astaga kenapa Kakak melakukan ini"?.tolonglah Kak jagan mendekati upik abu seperti ku"!!...jika kau terus seperti ini maka hidupku akan berada diujung tanduk".batin Aluna.

"Eehh"...kaget sudah pasti bahkan lamunannya langsung buyar.saat tagannya langsung ditarik seseorang.

"Kakak".terkejut.Aluna sampai melihat tagannya yang kini digangam Alvin dan menarik dirinya masuk kedalam mobil.

Entah kapan laki-laki itu keluar dari mobil.

"Kak Aluna pakai oplet saja ya"?.

"Jagan membantah.apa kau ingin pulang bersama teman laki-laki mu itu"?..

"Tidak kak bukan".Aluna menyangkal cepat apa yang dituduhkan sang Kakak. bahkan wanita itu sampai mengangkat tagannya pertanda benar-benar tidak.

"Ya sudah kalau begitu, ikut dengan Kakak".

Kadang Alvin ingin merutuki otaknya sendiri.entah kenapa semenjak melihat Aluna dirinya selalu mengingat wajah wanita itu.yang membuatnya bertanya-tanya apa istimewahnya wanita ini"?..wajah yang buruk' bahkan tidak ada menarik-menariknya sma sekali.

Dirinya bahkan sudah mempunyai kekasih yang lebih segala-galanya dibandingkan seorang Aluna adik angkatnya itu.

"Mungkin ini hanya perhatian seorang Kakak untuk adiknya".berkali-kali Alvin meyakinkan hati bodohnya atas apa yang iya rasakan saat ini.

Bahkan iya sampai tidak bisa berkonsen trasi dalam bekerja .karna selalu dibayang-bayangi wajah menyedihkan seorang Aluna.gadis buruk rupa yang menjelma menjadi adik angkatnya.

"Lho Kak, Aluna mau dibawa kemana"?.tanya Aluna saat melihat mobil sang Kakak tidak menuju rumah mereka.

"Ikut Kakak kekantor".jawaban singkat yang Alvin lontarkan mampu membuat mulut sang Adik mengaga tak percaya.

Memang ini yang Aluna harapkan mempunyai Kakak yang baik dan sayang padanya.

Namun tak bisa dipungiri mereka hanya lah orang asing yang disatukan oleh takdir.

Aluna hanya takut akan rasa yang tak sewajarnya bisa hadir dari keduanya jika mereka terus bersama, tepatnya Aluna takut akan hatinya sendiri.jika sang Kakak dirinya sagat yakin dan percaya, bahwa Alvin tak akan pernah menoleh pada wanita buruk sepertinya.

"Sampai ayo turun kenapa kau selalu melamun"?.Alvin langsung membuka pintu mobil agar Aluna segera keluar.

"Wwaaah".mata Aluna langsung berbinar saat melihat kemewahan gedung yang menjulang tinggi yang ada didepannya.

Sungguh ini kali pertama dirinya bisa pergi sejauh ini, biasanya Aluna hanya kesekolah saja. selebihnya Aluna hanya bekerja dirumah. dan jika Papanya ada Aluna selalu menghabiskan waktu untuk menulis.karna hanya dari menulis dirinya bisa membeli kebutuhan sekolah dan kebutuhan lainnya.

"Ck". kenapa kau sangat suka melamun "?.ayo masuk, disini sagat panas".Alvin langsung menarik jemari Adiknya dan membawanya masuk kadalam kantor.

Membuat semua karyawan yang ada disana mulai bergunjing dan menebak-nebak.

"Siapa bocah itu"?.

"Mana kutahu".jawab karyawan satunya lagi.

Sementara digedung paling atas perusahaan AIDEN GRUP perusahaan warisan dari kedua orang tua Aiden,awalnya perusahaan ini adalah perusahaan kecil.namun dengan kegigihan dan kepintaran seorang tuan Aiden' dirinya mampu mengembang kan perusahaan warisan kedua orang tuanya menjadi maju dan besar seperti sekarang ini.

''Wahhh....ini sangat keren''.Aluna langsung berbinar saat melihat kemewahan lantai paling atas gedung perusahaan sang Papa.

''Sore tuan''.sekretaris Alvin langsung membungkukkan badannya saat melihat bosnya melewati meja kerjanya.namun sejurus kemudian matanya menatap seorang gadis berseragan SMA sedang melangkah mengikuti Alvin sang Bos tampan mereka.

Jelek itu gambaran dari gadis yang Alvin gandeng.

Heran sudah pasti, kenapa sampai bos mereka mau berdekatan dengan gadis yang sangat buruk"?.entah lah itu membuat membuat sekretaris yang bernama Shopi itu mengelengkan kepalanya heran. kemudian kembali duduk ditempatnya semula.

"Hem".setelah bergumam menjawab panggilan Shopi Alvin kembali melanjutkan langkahnya menuju ruagannya.namun saat tagannya sudah mencapai gagang pintu kembali lagi Alvin membalikkan tubuhnya kemudian bersuara.

"Shopi belikan makanan untuk kami berdua".setelah mengatakan itu semua Alvin langsung masuk kedalam ruagan.

"Hey kau kenapa"?.Alvin langsung menatap Wajah Aluna yang bengong dengan mulut yang mengaga lebar.

"Kau kesambet Aluna"?.lagi-dan lagi Alvin menatap Aluna dengan wajah binggung kenapa adiknya itu malah melamun.

malah mulutnya kebuka lagi.

"Aluna". astaga tutup mulutmu Aluna".

"Eeh...Kakak he..he...maaf Kak aku hanya takjup melihat ruagan Kakak".Aluna menjawab sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal dengan wajah canggung.

"Ck".katrok".celetuk Alvin sambil melangkah dan duduk dikursi kebesarannya.

"Oh iya Kakak kenapa membawaku kesini"?.tanya Aluna sambil melangkah mendekati meja Alvin.

"Aku hanya malas mengantarkanmu pulang. toh sebentara lagi Kakak juga akan pulang".Alvin menjawab sambil terus memeriksa berkas-berkas yang menumpuk diatas mejanya.

"Tapi Kak". Aluna kan bisa pulang sendiri, kenapa Kakak harus repot-repot menjemput Aluna"?.

"Apa maksudmu pulang dengan laki-laki tadi"?.

"Bukan itu Kak Aluna kan bisa".

"Diamlah Aluna kau ini sagat berisik".ucapan Aluna langsung terhenti karna Alvin sudah mencelanya duluan.

Tampa berbicara lagi Aluna langsung duduk dan matanya terus melihat kesana kemari.

"Tok...tok"...

Pintu ruagan Alvin diketuk.

"Buka pintunya Aluna".

Tampa menjawab Aluna langsung melangkah membukakan pintu ruang kerja sang Kakak

Melihat Aluna tidak bersuara membuat Alvin mengernyit binggung.

"Kenapa dia diam saja biasanya sangat cerewet"!!!.batin Alvin.

"Ini makanan untuk mu' kau makan lah, Kakak yakin kau belum makan".Alvin langsung memberikan makanan itu pada Aluna saat adiknya itu meletakkan makanan diatas meja kerjanya.

Lagi-dan lagi Aluna tak menjawab iya hanya langsung meraih satu kotak makanan dan membawanya duduk dikursi.

Perutnya memang sudah sangat lapar.tampa rasa malu Aluna langsung melahap makanannya .

"Enak banget ya"?.

Lagi dan lagi Aluna masih tak menjawab.membuat Alvin kesal sendiri.

"Aluna kenapa dari tadi Kakak bicara kau hanya diam saja"???...suara Alvin yang melengking membuat Aluna langsung terkejut.bahkan makanan yang ada ditagannya langsung terlepas dan jatuh kelantai.

"Maafkan Kakak"?.ucap Alvin penuh sesal.

Saat melihat makanan yang sedang disantap adiknya dengan lahap kini malah berserakan dilantai.

Aluna masih tidak menjawab iya langsung berjongkok dan memunguti makanan yang kini sudah tidak berbentuk lagi.

"Aluna apa yang kau lakukan"?.Alvin langsung menarik bahu adiknya dan membantunya berdiri.

Aluna tetap diam membuat Alvin semakin kesal.

"Cup".

Entah apa yang sekarang ada dipikiran Alvin"?.. namun saat ini laki-laki itu langsung mengecup bibir adik angkatnya itu dengan lembut.

"Kenapa kau diam"?.tanya Alvin lagi setelah ciumannya terlepas.

Aluna tidak mampu menjawab bahkan mata wanita itu kini sudah mulai berkaca-kaca.

Detik berikutnya.

"Huawaaaa".Aluna langsung menangis membuat Alvin semakin frustasi. iya bahkan langsung mengacak rambutya kesal.

"Kau kenapa Aluna"?.geramnya sambil menagkupkan wajah sang adik.

"Kenapa Kakak bertanya"!!. bukankah Kakak yang memintaku untuk diam"?.

Oh astaga sekarang alvin baru ingat.

"Trus kenapa Kakak menciumku"?.Huaaa".

🌹🌹🌹🌹🌹

Na...na...na...Alvin haruh kamu itu."??....

Jagan lupa dukungannya like vote hariah and komen makasih bay..bay...

Tbc.

Episodes
1 par 1 kemarahan Airy
2 par2 kepulangan Alvin
3 par3 Bertemu Alvin
4 par4 Kepulagan Aiden
5 par5 Pergi bersama Alvin
6 Par 6 Aluna Dibully
7 Par 7Kesedihan Aluna
8 par 8 pergi kekantor bersama Alvin
9 par9 Kemarahan Airy
10 par 10 kemarahan Airy 2
11 par 11 Kedatagan Alvin kesekolah
12 par 12 KeApartemen Alvin
13 par13 DiApartemen Alvin 2
14 par 14 Dipaksa setuju
15 par15 Kepergian Airy
16 par 16 Makan bersama
17 par 17 Akhirnya
18 par 18 Aluna pingsan
19 Par 19 Dilema
20 par 20 Manghindar
21 par 21 Menghindar 2
22 par22 Mari kita bercerai
23 par 22 kepulangan Mama
24 par 24 Kedatangan Pacar Alvin
25 par 25 Anak pungut
26 par 26
27 par 27
28 par 28
29 par29.
30 par 30
31 par 31
32 par 32
33 par 33
34 par 34
35 par 35
36 par 36
37 par 37
38 par 38
39 par 39
40 par40
41 par 41
42 par 42
43 par 43
44 par 44
45 par 45
46 par 46
47 par 47
48 par 48
49 par 49
50 par 50
51 par 51
52 par 52
53 par 53
54 par 54
55 par 55
56 par 56
57 par 57
58 par 58
59 par 59
60 par 60
61 pr 61
62 par 62
63 par 63
64 par 64
65 par 65
66 par 66
67 par 67
68 par 68
69 par 69
70 par 70
71 par 71
72 par 72
73 par 73
74 par 74
75 par 75
76 par 76
77 par 77
78 par 78
79 par79
80 par 80
81 par 81
82 par 82
83 par 83
84 par 84
85 par 85
86 par 86
87 par 87
88 par 88
89 par88
90 par 90
91 par 91
92 par 92
93 par 93
94 Ending
Episodes

Updated 94 Episodes

1
par 1 kemarahan Airy
2
par2 kepulangan Alvin
3
par3 Bertemu Alvin
4
par4 Kepulagan Aiden
5
par5 Pergi bersama Alvin
6
Par 6 Aluna Dibully
7
Par 7Kesedihan Aluna
8
par 8 pergi kekantor bersama Alvin
9
par9 Kemarahan Airy
10
par 10 kemarahan Airy 2
11
par 11 Kedatagan Alvin kesekolah
12
par 12 KeApartemen Alvin
13
par13 DiApartemen Alvin 2
14
par 14 Dipaksa setuju
15
par15 Kepergian Airy
16
par 16 Makan bersama
17
par 17 Akhirnya
18
par 18 Aluna pingsan
19
Par 19 Dilema
20
par 20 Manghindar
21
par 21 Menghindar 2
22
par22 Mari kita bercerai
23
par 22 kepulangan Mama
24
par 24 Kedatangan Pacar Alvin
25
par 25 Anak pungut
26
par 26
27
par 27
28
par 28
29
par29.
30
par 30
31
par 31
32
par 32
33
par 33
34
par 34
35
par 35
36
par 36
37
par 37
38
par 38
39
par 39
40
par40
41
par 41
42
par 42
43
par 43
44
par 44
45
par 45
46
par 46
47
par 47
48
par 48
49
par 49
50
par 50
51
par 51
52
par 52
53
par 53
54
par 54
55
par 55
56
par 56
57
par 57
58
par 58
59
par 59
60
par 60
61
pr 61
62
par 62
63
par 63
64
par 64
65
par 65
66
par 66
67
par 67
68
par 68
69
par 69
70
par 70
71
par 71
72
par 72
73
par 73
74
par 74
75
par 75
76
par 76
77
par 77
78
par 78
79
par79
80
par 80
81
par 81
82
par 82
83
par 83
84
par 84
85
par 85
86
par 86
87
par 87
88
par 88
89
par88
90
par 90
91
par 91
92
par 92
93
par 93
94
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!