kemarahan Alexander

Louis langsung menggaruk kepala nya yang terasa tidak gatal,

Dan dengan cepat, dia berbalik pergi menuju keluar rumah,

'Sebentar, aku melupakan sesuatu"

Ucap Louis berlari, dan Emeli hanya menatap heran dengan tingkah sang majikan tersebut

Tak lama berselang, Louis pun kembali masuk mendekati Emeli yang sudah duduk di kursi santai sambil menonton televisi,

Emeli menatap Serius plastik yang bertuliskan "Ayam kremes pedas gila" yang dibawa oleh Louis tersebut, dia pun langsung berdiri dengan terkejut..

Bagaimana bisa, sang majikan mengetahui makanan kesukaan diri nya yang hanya di ketahui oleh mendiang sang kekasih..

"Tuan...., kenapa anda membeli makanan ini? " tanya Emeli dengan wajah berubah mendung

"Hah...., iya, aku.. aku memang sering membeli nya karena ini adalah makanan kesukaan ku"

"Benar kah....? "

"Iya tentu saja benar Emeli, memang nya ada yang salah dengan makanan ini? " tanya Louis berpura-pura bodoh

"Huwa........!!!!!!!! tentu saja salah, tuan sudah mengingat kan saya dengan mendiang pacar saya dulu, dia juga sering membelikkan saya makanan ini, Hu.. Hu... Hu..... saya sangat merindukan diri nya tuan"

Ucap Emeli sambil memeluk plastik berisi makanan tersebut

Louis tidak menyangka, jika kepergian palsu nya ternyata sudah meninggalkan luka yang sangat dalam untuk Emeli,

Ingin sekali Louis memeluk Emeli dan mengatakan Jika dia masih hidup saat ini, tapi apakah Emeli akan percaya...?

Dengan cepat, Louis langsung memeluk tubuh Emeli, menenangkan diri nya yang terlihat rapuh dan hancur

"Emeli, kamu tidak boleh seperti ini, aku yakin pasti pacar kamu disana juga tidak menyukai nya! mulai sekarang kamu harus menjadi wanita kuat Emeli, aku yakin dengan begitu, pacar kamu pasti akan bangga dengan dirimu "

"Apa benar yang kau ucapkan itu tuan? " tanya Emeli menatap wajah Louis

"Iya tentu saja, apa kamu mau untuk bertemu kekasih mu itu di dalam mimpi? "

"Hah....!!! tentu saja aku mau, tapi bagaimana cara nya Tuan?"

"Baiklah, saya akan membantu mu untuk bertemu diri nya di dalam mimpi, serahkan kepada saya, dan tugas kamu hanya tidur dengan lelap nanti malam"

"Okey, aku akan menuruti perintah tuan, sekarang apakah aku sudah boleh memakan makanan yang tuan bawa? "

"Hah....... !!! tentu saja boleh, ayo kita makan" ajak. Louis bersemangat

Dan mereka mulai memakan makanan itu dengan lahap, Emeli merasa sangat senang bisa mengenang mendiang kekasih nya melalui makanan yang di bawa oleh sang majikan,

Sungguh sebenarnya Emeli merasa jika Majikan nya itu, sedikit mempunyai kemiripan di wajah dan sifat milik mendiang sang kekasih, tapi Emeli berusaha untuk menepis pemikiran nya itu, karena dia tidak mau menyamakan Sang kekasih dengan pria lain..

****

Sedangkan dikantor mewah milik Alexander, saat ini pria paruh baya itu, kembali marah dan mengamuk,

Hampir 24 jam dia menantikan informasi dari mafia yang dia tugas kan mencari sang putri, tapi tetap saja, tidak ada hasil nya sama sekali,

Sedangkan malam ini, adalah kedatangan sang calon besan untuk menentukan hari pertunangan putri nya bersama Mark, sungguh Alexander merasa pusing jika memikirkan masalah ini

"Dasar tidak berguna!!! bagaimana bisa mafia terhebat ku tidak bisa menemukan keberadaan putri ku, keparat, bajingan, dimana dia berada sekarang, bahkan dia meninggal kan semua fasilitas yang aku berikan untuk nya, apa dia mau menjadi gembel dengan kabur tidak membawa apa apa"

"Aku harus bertemu Mark, sebelum dia datang kerumah ku bersama kedua orang tua nya"

Ucap Alexander langsung menghubungi nomor telfon Mark

Beberapa jam kemudian, saat ini Mark sudah tiba di ruangan kerja milik Alexander, dia mulai mengepal kan tangan nya dengan kuat, membuat Urat urat ditangan nya mulai menonjol,

Dengan wajah memerah, Mark meninju tembok yang ada di samping tubuh nya, setelah mendengarkan perkataan yang di sampaikan oleh Paman Alexander

"Bagaimana bisa paman menjadi teledor seperti ini? bukan kah paman sudah tahu jika Emeli itu licik dan banyak akal, tapi kenapa. paman membiarkan nya Keluar tampa penjagaan yang ketat? " tanya Mark emosi

" Paman tahu Mark, tapi walaupun Emeli mempunyai banyak akal untuk kabur, tetap saja anak buah paman akan bisa menangkap nya, tapi kali ini berbeda Mark, pengawal yang menjaga Emeli, mati tertembak oleh seseorang, dan seperti nya sebelum mereka di tembak, sempat terjadi perkelahian sengit, karena tangan satu pengawal ku patah dan terdapat luka lebam di seluruh wajah nya" jelas Alexander

"Brengsek, jadi benar jika Emeli di culik, tidak mungkin penculik itu berjalan kaki paman, pasti akan ada jejak yang tertinggal, oya bagaimana dengan peluru. yang bersarang di tubuh pengawal, apa paman sudah memeriksa nya? "

"Sudah, paman sudah mengidentifikasi peluru itu kepusat persenjataan di negara kita, tapi mereka tidak mengenal dan mengetahui tipe senjata itu, bahkan teman paman yang diluar negri pun merasa asing dengan peluru tersebut, karena baru kali ini mereka melihat nya"

"Bedebah Sialan, jadi siapa sebenarnya musuh itu paman, ".

" Entah lah Mark, tapi aku akan tetap mencari nya"

"Oya paman, aku ada kabar bagus untuk paman"

"Apa itu Mark, katakan lah"

"Anak buah ku, yang aku masukkan ke dalam perusahaan Wijaya karya relty, mereka sudah bisa mengambil kepercayaan Ceo baru itu, dan aku akan langsung melakukan rencana ku paman untuk memanfaatkan nya dan menggulingkan perusahaan itu dengan cepat"

"wah.. itu kabar sangat bagus Mark, aku bangga dengan mu, cepat lah kau lakukan rencana mu itu, aku akan selalu membantu mu" ucap Alexander..

Dan mereka langsung tertawa,

Tampa mereka tahu jika di wilayah lain, juga ada seorang pria yang sedang tertawa bahagia

"Jadi kalian ingin menggulingkan usaha milik ku, baiklah, akan aku habisi kalian satu persatu, sebelum melakukan rencana kalian itu..."

Ucap Louis yang sudah mendengar pembicaraan para penyusup kepada bos mereka,melalui nomor yang dia bajak..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***