Chapter 4.Mencari Ayah Mu.

"kamu mau kerja apa di sana nak?"Kata Ibu

Ayu kerja di boutique Bu,sambil cari cari pekerjaan yang lebih baik. Gaji nya juga lumayan bu bisa tiga kali lipat gaji ku sekarang.boleh ya Bu,?Ayu janji pasti Ayu sering kabari Ibu.

Ibu ijinkan kamu,''tetapi ada syarat yang harus kamu penuhi apakah kamu sanggup.?''katakan saja bu apa yang harus ayu penuhi,Jawab ku.

ibu memberiku persyaratan,tanpa pikir panjang aku pun memenuhinya.

Syarat pertama,kamu harus bisa jaga diri,

kamu tidak boleh menjalin hubungan,dengan pria dari golongan bangsawan,pengusaha,dan orang dari kolongan berdarah biru,apalagi orang tua nya merendah kan mu.Kamu harus membatasi pergaulan mu, kembalilah jika ada yang menyakitimu dan yang terakhir,Ibu tidak ijinkan kamu "mencari Ayah mu.!"

Bak disambar petir,aku mendengar syarat terakhir Ibu.Apa yang harus aku lakukan ,tujuan utama ku pergi ke Ibu kota itu untuk mencari Ayah.Sejenak aku berfikir,untuk mempertimbangkan persyaratan Ibu.Aku pun menerima persyaratan itu,walaupun minim petunjuk,aku akan tetap mencari ayah ku. tekat ku sudah bulat aku harus bisa menggapai nya.

"Baik Bu Ayu terima syarat Ibu," Ibu pun tercengang mendengar jawaban ku.

"kamu yakin nak?"yakin lah Bu.

Bu Ayu berangkat kerja dulu ya,sudah waktu nya berangkat,Aku pun berangkat bekerja,meninggal kan Ibu duduk termenung.Entah lah apa yang ibu pikirkan, atas semua keputusan ku ini.

"Apa Ayu yakin dengan semua syarat ku,biarlah dia tidak mungkin bertemu Samian.Dia kan tidak mempunyai petunjuk kecuali liontin nya,bisa jadi Damian menetap di Luar Negeri."

Diam-diam,aku sudah mempersiapkan semua keperluan ku untuk ke Ibu Kota.aku sudah menghubungi teman ku untuk menyiapkan kamar kos dan pekerjaan.kebetulan teman ku ini sangat baik,dia banyak membantuku menyiapkan semua keperluan ku di sana.Tinggal menunggu waktu saja aku bicara pada Ibu dan Kakek soal keberangkatan ku.

Aku sangat senang bisa diterima di sebuah butik di sana,nanti setelah kehidupan ku mapan,aku akan melanjutkan kuliah ku di sana.Rasanya ini waktu yang tepat untuk bilang sama Ibu,tentang keberangkatan ku ke ibu kota.Aku tidak bisa menundanya lagi,aku harus segera berangkat ke Ibu Kota minggu ini juga.

"Ibu minggu ini Ayu berangkat ke ibu kota.!" Aku berkata tanpa berani menatap mata Ibu.

''cepat sekali kamu ingin berangkat, apa tidak terburu-buru nak.?'' Ibu pun bertanya karena kaget dengan ijin ku.

Tidak lah Bu,"bukanya Ayu sudah lama bicara dengan Ibu."Ibu sepertinya mengerti.

Ya sudah kalau itu keputusan mu,Ibu hanya sedih, karena harus berpisah dengan putri kesayangan Ibu.

Mendengar perkataan Ibu,sebenar nya aku pun sedih harus hidup jauh dari Ibu,Kakek dan Nenek ku. Mereka yang selalu bersamaku selama ini,mereka yang mencurahkan semua kasih sayang untuk ku. tapi aku harus kuat ''demi cita cita ku.''

Ibu Ayu juga sangat sedih,harus berpisah dengan Ibu.tapi Ayu kan harus mandiri Bu,di sana aku berjuang juga demi Ibu,Kakek dan Nenek.jadi, ibu doakan saja supaya anak ibu baik- baik saja, dan bisa sukses di sana.

Ibu pasti akan selalu mendoakan mu setiap waktu nak,kami pun berpelukan saling mengungkapkan rasa sayang masing masing, kami juga saling menguatkan satu sama lain.

Nak kamu persiapkan semuanya dengan baik supaya tidak ada yang ketinggalan, kamu juga harus meyakinkan teman mu.jangan sampai dia bohong, nanti kamu akan kesulitan sampai di sana.

Iya Bu Ayu sudah mendapatkan alamat teman di sana,dia sudah memberitahu ayu harus naik apa dan turun dimana nanti nya.

Iya nak Ibu hanya bisa mendoakan mu,"semoga kamu selalu di beri keselamatan dan kemudahan di sana."aku sangat senang melihat ibu dengan berbesar hati memberikan ku ijin untuk pergi.

Sekarang saat dan waktu nya tiba, aku harus berangkat menuju Ibu Kota.Ibu ,Kakek dan Nenek mengantar kan ku ke stasiun di Kota ku.Aku berpamitan dengan berderai air mata,memeluk mereka satu persatu.Rasa sedih memenuhi relung hati ku,terasa berat harus berpisah dengan mereka.

tak pernah satu hari pun ku lewati hari hari tanpa mereka sebelum nya.Sekarang aku pun harus berjuang sendiri di Ibu kota lain tanpa mereka,Aku harus bisa dan harus kuat menjalani nya.

Pagi hari aku sampai di Ibu kota,setelah keluar stasiun aku pun menunggu teman ku menjemput ku,beruntung nya aku tidak lama aku menunggu teman ku halisa datang menghampiriku.

"Ayu.."

aku lega ada yang memanggil ku.

"Halisa"

"maaf ya yu,aku telat datang?"ucap Halisa

tidak apa Halisa aku senang kamu sudah datang. setelah menjemput ku,Halisa membawa ku ke rumah kos nya,di sana aku di perkenalkan dengan saudara dan ipar nya.Mereka menyambut ku dengan baik, aku tinggal di kos berdua dengan Halisa sementara saudara nya di sebelah kamar ku.

"Ayu sekarang kamu istirahat lah dahulu..!"ucap halisa sambil merapihkan tempat tidur.

besok baru ku ajak kamu ketempat kerja,kalau sekarang kamu kan masih capek takut tidak maksimal hasil nya.

Aku pun menurut apa yang di katan teman ku,aku pun beristirahat dan menikmati pemandangan kota yang sangat indah.

Esok hari aku dan Halisa berangkat ketempat kerja,aku di interview dan alhamdulilah hasilnya memuaskan ,mereka bersedia menerimaku menjadi salah satu karyawan di sana.Dari tempat tinggal ku ke tempat bekerja tidak lah jauh hanya satu kali naik angkot,dan jarak nya pun tidak terlalu jauh. setiap hari ku nikmati hari hari dengan bekerja dan bekerja.

Bukan berarti aku melupakan tujuan ku untuk mencari ayah,akan tetapi aku harus mapan terlebih dahulu agar tidak kesulitan selama di sini.Pekerjaan ku semua nya baik baik saja,hanya aku merasa risih dengan mas Rudi kakak ipar Halisa.tatapan nya itu seperti menelanjangi diriku sungguh membuatku tidak nyaman kalau ada dia.

Suatu ketika saat halisa dan mba suci tengah bekerja,tiba tiba mas rudi datang ingin meminjam charger hp,tetapi mas rudi justru melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan pada ku.dia menerobos kamar ku,dan melakukan tindakan yang tidak pantas .

Ayu kamu itu sangat cantik dan mulus,kamu lebih menggoda daripada istriku.sekarang lebih baik kita bersenang senang,kamu tenang saja kehidupan mu akan terjamin, "selama menuruti kemauan ku."