Bian menatap sinis ke arah Cherry sambil menepis tangan gadis itu dengan wajah kesal.
“minggir kau, dasar pelakor!" ucap Bian dengan nada kesal.
“ Sayang ada apa? Apa dia mengganggu kalian?” ucap Bian yang langsung menghampiri Viona. Bahkan Viona dan keluarganya di buat terkejut saat mendengar Bian memanggilnya dengan panggilan itu. Sebenarnya ini pertama kali mereka bertatap muka sejak pernikahan itu terjadi.Bian langsung melarikan diri dan menyembunyikan dirinya sejauh mungkin dan hanya menjawab panggilan mereka jika dia berminat.
“ Bi.. Bian...” ucap viona dengan mata membulat sempurna.
“ Maaf aku lama, aku sedang menyelesaikan banyak urusan termasuk mengurus perempuan busuk yang memintaku menceraikan mu ini,” ucap Bian sambil menatap Cherry dengan tatapan tajam.
Cherry terkejut bukan main saat Bian mengatakan hal itu. Padahal ini bukanlah yang dia inginkan. Dia tak pernah mengatakan hal itu pada Bian.
“ Bian? Apa yang kau lakukan ? ini tidak seperti...
“ Cherry aku tau kau sangat mencintaiku, tapi aku sudah menikah dengan Viona dan kini aku akan menjalin rumah tangga bersama Viona, kumohon berhenti menghubungiku dan urus saja suami lumpuh mu itu!" ucap Bian sebelum Cherry melanjutkan kata-katanya.
Cherry terdiam seribu bahasa, kemenangan telak telah di pegang oleh keluarga itu. Semua ini berada di luar jangkauannya . Dia lagi lagi dicampakkan bahkan oleh Bian yang dia pegang rahasianya.
“ Bian kau berani melakukan ini, bukannya kau sudah tau resikonya hah?” pekik Cherry sambil menangis.
“ kau adalah seorang....
Plakkk...
“ hentikan omong kosongmu ini dan segera lah pergi dari sini atau aku akan memerintahkan anak buahku membunuhmu sama persis seperti mereka membunuh ibumu kala itu, dan sama seperti ketika mereka menghancurkan keluarga..
“ Mom!!"
“ Amira!”
Tuan Raharja dan Viona panik saat Nyonya Amira hampir kelepasan satu rahasia yang mereka simpan.
“ Sialan... pergilah, jangan ganggu keluarga kami lagi,” umpat nyonya Amira sambil mendorong Cherry ke atas jalanan.
Cherry terjatuh , luka dan kesedihan yang dia dapatkan bukan pembalasan seperti yang dia inginkan. Semuanya telah hancur dan hidup gadis itu tak ada artinya lagi saat ini.
“ Tidak... ini tidak mungkin!!" Teriak Cherry sambil menangis sesenggukan di atas jalanan bahkan orang orang sampai menatap ke arah gadis itu.
“ Ahhh dan tolong ya, semua barang ibumu yang sudah mati itu kau ambil dari depan rumah kami, itu mengotori mataku, “ ucap Viona dnegan angkuh dan sombong.
“ Sialan... sialan sialan... beraninya kalian melakukan ini semua, pembunuh, manusia hina lihat pembalasanku akan lebih parah dari yang kalian lakukan pada ibuku.. aku akan membongkar semua kebusukan kalian, termasuk kau Bian Pratama, kau jelas tau siapa aku dan telah mengibarkan bendera perang padaku!” Teriak gadis itu.
Dia bangkit berdiri dengan dendam yang berapi-api.
Bian melirik Cherry dari ekor matanya," maaf Cherry, tapi Kak Grape yang memintaku melakukan ini!" batin Bian dengan rasa bersalah yang besar.
Sementara itu di dalam ruangannya, Grape, Elton, Phineas dan si presdir rambut warna warni yang ternyata adalah Philip terkejut saat mendengar kenyataan baru tentang Cherry. Mereka sama sekali tidak bisa melacak informasi tentang gadis itu. Dan ternyata cara ini berhasil mencari tau siapa Raharja sebenarnya.
“ Grape, gadis itu bukan anak kandung Tuan Raharja, seharusnya kita tidak melakukan ini, kau lihat bagaimana dia begitu terpukul dengan semua ini?” ucap Elton.
“ Gadis ini punya tatapan yang aneh Grape, saat di perusahaan ku saja dia berani menantangku, rencana mu terlalu gila sampai membuat dia mengalami ini,” ucap Philip yang sebenarnya diminta untuk menolak Cherry agar memancing gadis itu datang ke perusahan Raharja untuk mencari tau lebih dalam tentang keluarga Raharja.
“Apa yang akan kau lakukan Grape, dia akan jadi korban salah sasaran, aku semakin penasaran dengan identitas aslinya, dan keluarga Alchemis itu? Keluarga apa itu? Aku tidak pernah dengar,” ungkap Phineas.
Elton hanya diam menatap Cherry yang mereka awasi dari jauh. Entah apa yang sedang di pikirkan oleh pria itu tapi tampaknya ada sebuah rahasia yang masih belum dia ungkapkan tentang dirinya.
“ Apa itu dia?” batin Elton.
Grape sendiri hanya diam dan terlarut dengan semua pikirannya. Entah mau dibawa kemana rencana pembalasannya ini.Apalagi fakta tetang istrinya membuatnya sangat terkejut. Cherry tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini. Cherry yang dia kenal kuat itu ternyata menanggung begitu banyak luka.
“ Phineas coba cari tau apa yang terjadi dengan keluarga gadis yang memberikan obat tidur pada minuman Cherry, cari tau apa yang sebenarnya terjadi, setahuku dia dan Cherry adalah sahabat baik, jika sudah dapat infonya kembalikan sahabat gadis itu padanya,” ucap Grape sambil memutar kursi rodanya.
“ Untuk apa?” tanya Philip penasaran.
“ aku akan mengubah rencana ku,” ucap Grape .
Grape dalam perjalanan menuju ke rumah, dia sudah mengganti penampilannya begitu juga dengan yang lain. Bahkan Philip yang terlalu penasaran sampai mengubah warna rambutnya lagi dan mengubah penampilannya secara total agar tidak dikenali oleh Cherry.
Mereka semua pulang dengan jalan mereka masing-masing ke rumah yang dikontrak bersama.
Sementara itu Cherry berjalan kaki menuju rumah Raharja, panas terik membakar kulitnya. Keringatnya bercucuran dan gadis itu tampak lemah.
Tin.. tin..
“ Cherry mau kemana?” teriak seseorang yang berhenti di dekatnya.
Cherry menoleh dan melihat Elton si tukang onar ada disana sambil mengendarai angkutan umum miliknya.
“ Elton? “ ucap gadis itu yang terkejut karena melihat Elton disana. Mereka sudah memberitahukan pekerjaan palsu mereka pada Cherry.
“ Ayo naik, biar kuantarkan , cuaca sedang sangat panas, wajahmu bisa gosong, ayo cepat, mobil di belakang mau lewat juga,” teriak Elton.
Cherry tampak ragu, namun karena mendengar suara klakson mobil dia cepat-cepat naik ke dalam angkot dan duduk di samping supir.
“ Nah ayo kita melaju!" seru Elton dengan tingkah gilanya .
“ Kau mau kemana?” tanya Elton.
“ Jalan British no 125, ke rumah lamaku, kediaman keluarga Raharja, bisa kita kesana?” ucap Cherry yang terlihat sangat pucat.
“ Kau mau ngapain kesana? Apa kau merindukan orangtuamu? Kau rindu ya?” celetuk Elton yang tetap berpura-pura tidak tau apa pun yang telah terjadi pada Cherry.
“ Iya.. aku rindu... aku merindukan orangtuaku yang sebenarnya... rumahku yang sebenarnya.... aku... hiks hiks hiks....” Cherry menumpahkan air matanya. Dia tak kuasa lagi menahan rasa sakit dan sesak di dalam dadanya yang semakin lama membuatnya menderita.
Elton terkejut dan terdiam saat mendengar Cherry malah menangis. Hatinya sakit ketika melihat gadis yang biasanya ceria dan penuh semangat itu malah terlihat begitu terpuruk.
“ Hei adik kenapa menangis? Ada apa denganmu? Apa kau ditolak lagi? Atau kau di cium badut? Atau kau sedang datang bulan? Atau kau sedang ingin makan bakso? Atau ada orang yang menolak cintamu yang sedang berbunga bunga, apa Grape melakukan itu, katakan saja biar ku botak rambutnya itu.... katakan siapa yang membuat mu menangis?” celetuk Elton yang memarkirkan mobilnya di pinggir jalan untuk sekedar bicara pada Cherry.
“ hiks hiks hiks.. kau tak akan bisa menghadapi mereka hiks hiks...” lirih Cherry yang menangis sesenggukan.
Elton rasanya ingin menghibur gadis itu tapi tak tau cara yang paling tepat.
“ heheh... masa iya gadis bar bar ini kalah, hei adik lihat aku..” ucap Elton.
Cherry menoleh dan..
“ Hello gladiesss...” ucap Elton dengan wajah yang dia coret coret. Kumis hitam yang digambar dengan spidol, bibir yang diberi lipstik dan gigi yang hitam karena tinta menatap Cherry dengan ekspresi konyol sambil bertingkah gila di depan gadis itu.
“ nona manis jangan menangis nanti manisnya dicuri anjing hahahhaa....” Celetuk Elton.
“ pffthhh bwahahahhahahaha......” Tawa Cherry pecah saat melihat tingkah konyol si kadal biru itu.
“ ahahahah gigimu kenapa hitam kadal biru hahahaha... apa yang kau buat ke situ hahahah dan tompel besar itu apa apaan itu akaahahahaha kau berhasil membuatku tertawa sambil menangis hahahhahahah.....” Cherrry tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya .
“ hahahahha.... lucu kan? Makanya jangan nangis, kau jelek kalau nangis,” ucap Elton.
“ hahahah.... terimakasih sudah menghiburku kak..” ucap Cherry sambil tertawa dan menghapus air matanya.
Elton terenyuh, panggilan itu membuatnya merasa sesak, teringat dengan masa lalu yang menyedihkan.
“ kakak.. Cia tayang tata...”
“ Kakak rindu Cia...”
.
.
.
Like, vote dan komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 296 Episodes
Comments
Rara Kusumadewi
Elton kakak Cherry kan rambutnya warna biru
2023-05-27
0
Elizabeth Zulfa
jangan Cherry adiknya Elton dech
2023-05-16
0
Arin
jngn"si cherry ini adiknya si Elton,semoga aj
2023-03-25
0