Cherry berdiri di depan Phoenix grup tempat Bella dan Alesha bekerja sebagai karyawan disana. Sebuah perusahaan yang memiliki seorang presdir gila dengan segala obsesinya. Jarang menunjukkan wajahnya ke hadapan publik dan hanya membuat Bella sekretarisnya yang bar-bar kesulitan menghadapi tingkah gilanya.
Gadis itu berdiri dengan penuh keyakinan. Sebelum ke perusahaan itu, dia mengikuti interview di perusahaan lain, namun sebelum masuk ke ruang interview dia sudah diusir oleh pihak HRD dan berkasnya di campakkan tanpa penjelasan apa apa.
Gadis itu menangis saat itu, satu-satunya penjelasan saat dia masuk ke perusahaan itu adalah karena pihak HRD salah menghubungi nomor telepon sehingga membuat kesalahan memanggil Cherry ke perusahaan itu. Di perusahaan lain dia juga mengalami hal yang sama, mereka tiba tiba menolak surat lamaran pekerjaan Cherry. Tiga perusahaan menolak gadis itu dan kini harapan terakhirnya adalah Phoenix grup.
Jantung gadis itu berdegup kencang, lelah karena menangis membuat pandangannya sedikit kabur, matanya masih sembab namun dia tutupi dengan bedak. Dia menggenggam tasnya, menarik nafas dalam- dalam dan berusaha untuk tenang. Kejadian aneh di tiga perusahaan tadi membuat gadis itu sedikit takut .
Dengan langkah kaki yang gemetar Cherry masuk ke dalam perusahaan itu, beberapa karyawan yang juga dipanggil untuk interview hadir disana dengan wajah segar dan cerah berharap jika karir mereka akan dimulai dari perusahaan hebat ini.
Cherry mengepalkan tangannya, menyatukan harapannya, dia menarik nafas dalam dalam agar rasa gugupnya hilang. Di saat yang sama Alesha datang menghampiri Cherry sambil menyodorkan segelas kopi hangat untuk membantu sahabatnya berkonsentrasi.
“ Cherry, tenanglah!" ucap Alesha yang membuat gadis itu sontak menoleh dengan wajah sedikit pucat.
“ Alesha hah... syukurlah kau disini!" ucap gadis itu yang langsung memeluk Alesha dengan nafas lega saat melihat wajah lembut sahabatnya itu.
“ eh ada apa Cher? Kamu kelihatan pucat? Apa yang terjadi?” Alesha punya feeling yang sangat kuat terhadap sahabat baiknya itu, dia tau kalau Cherry dalam keadaan tidak baik baik saja saat ini.
“ Hiks hiks hiks... Sha... aku takut hiks hiks hiks...." Cherry tiba-tiba menangis, sejak tadi dia menahan dirinya dan tangisnya tak bisa puas.
“ duduk dulu, ada apa?” ucap Alesha sambil membawa gadis itu duduk.
“ Aku takut di tolak lagi Sha, tiga perusahaan menolakku dengan alasan yang gak masuk akal, CV-ku di lemparkan dan diinjak injak, aku takut..” ujar gadis itu sambil memeluk Alesha .
Alesha terkejut bukan main. Dia jelas tau kemampuan dan kecerdasan gadis itu, kecerdasan yang ada di atas rata-rata, tetapi bagaimana bisa tiga perusahaan bahkan belum melakukan interview sudah menolak gadis itu.
“ Ya ampun,sudah jangan menangis Cher, gak apa-apa ,terkadang kita butuh kegagalan biar bisa sukses, jangan sedih , kan masih banyak kesempatan, udah jangan menyerah aku yakin kamu pasti bisa,” hibur Alesha sambil mengusap air mata sahabatnya.
“ Aku hanya takut, hiks hiks hiks...” lirih gadis itu.
“ aku takut kalau kejadian ini berhubungan dnegan Amira dan Daddy, aku takut mereka yang mem-blacklist nama ku Alesha, aku takut...” ucap Cherry sambil menatap Alesha.
Gadis di depannya tentu tau bagaimana penderitaan Cherry di dalam keluarga Raharja selama ini, dia hidup menderita tanpa kasih sayang dan masih harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan yang paling miris semua uang hasil kerja kerasnya di bekukan oleh tuan Raharja.
“ Tenang lah, aku yakin semua akan baik baik saja, kita akan cari tau ini bersama-sama,” ucap Alesha.
“ terimakasih, tapi dimana Bella?” tanya cherry.
“ Dia mendapat tugas dari pak Presdir, dia sangat sibuk ,” ucap Alesha sambil memperbaiki riasan sahabatnya.
“ Sudah sana bergabung dengan yang lain, yang semangat, semuanya akan baik-baik saja, ini udah jam kerja aku gak bisa berlama-lama, nanti aku kena penalti,” ucap Alesha yang buru-buru pergi dari sana.
“ Sha, Sarah gimana udah ketemu?” tanya Cherry sebelum gadis itu benar benar pergi.
Alesha menggeleng, “ belum Cherr, sudah dua minggu dia gak bisa dihubungi, dia juga gak ada di tempat kerjanya, nanti kujelaskan, aku ke ruangan ku dulu,” ucap Alesha sambil melambaikan tangannya.
“ Semangat kamu pasti bisa!" ucap Alesha lagi.
Cherry mengangguk sambil tersenyum, hatinya sedikit terhibur.
Beberapa menit kemudian tibalah giliran Cherry untuk melakukan interview, dia terlihat gugup terbukti dari beberapa kali gadis itu menghela nafas untuk membuang rasa gugupnya.
“ Aku pasti bisa, tenang cher, kamu bisa, tak ada yang bisa menghancurkan seorang Cherry,” batin gadis itu.
Kali ini dia masuk ke dalam ruangan dimana ada 6 orang jajaran eksekutif yang duduk di depan para peserta interview. Namun yang paling menarik perhatian adalah presdir tampan dengan stelan kemeja yang bermotif bunga bunga berwarna sangat nyentrik dan warna rambut warna warni duduk di bagian paling pinggir sambil menyilangkan kakinya dan menatap para peserta dengan tatapan tajam melalui kacamata hitamnya.
Cherry duduk sambil merem4s jarinya sendiri, tangannya tiba-tiba gemetaran mengingat kejadian tadi.
“ Kami tidak menginginkan karyawan pengacau seperti dirimu, kau sudah masuk daftar hitam beraninya kau mendaftar ke perusahaan ini!!!” suara dan bentakan yang sama terngiang di kepala gadis itu. Bahkan tadi dirinya hampir dipukul oleh karyawan lain.
Disinipun suasananya sama, gadis itu terlarut dalam ketakutan karena tatapan para eksekutif yang merendahkannya melalui tataan mereka.
“ jadi ini gadis yang dimaksud? Kasihan juga?” gumam pria dengan rambut warna warni itu sambil menatap surat lamaran Cherry serta semua kualifikasi yang dimiliki gadis itu.
Wawancara dimulai, semua eksekutif dipersilahkan untuk menanyakan apa pun yang ingin mereka tanya kan pada para karyawan. Cherry dengan sabar dan tenang menunggu gilirannya. Dia menatap enam calon tenaga kerja yang sudah di wawancarai. Mereka sudah menunjukan kemampuan mereka tetapi dirinya bahkan sekalipun tidak ditanyakan satu pertanyaan.
30 menit berlalu tapi Cherry bahkan tak menerima satu pertanyaan.
“ Baiklah, terimakasih atas jawaban luar biasa dari saudara sekalian, untuk informasi berikutnya akan saya infokan,” ucap manager HRD sambil tersenyum.
Cherry terdiam, dia sama sekali belum mendapat pertanyaan, dengan berani gadis itu mengangkat tangan dan berdiri menatap mereka.
“ Silahkan nona,” ucap manager HRD yang membuat semua orang menatap ke arah gadis itu. Bahkan presdir rambut lolipop itu sampai menghentikan aktivitasnya menggambar di atas kertas lamaran Cherry.
“ mohon maaf menyela, tetapi kenapa interview diakhiri padahal saya belum mendapat satu pertanyaan sekalipun pak?” tanya gadis itu dengan sopan sambil menatap mereka dengan berani.
Mendengar pertanyaan Cherry mereka semua saling melirik, bahkan para calon karyawan tampak bergunjing .
“ Apa anda tidak tau berita besar tentang anda nona Raharja? Anda sudah DI BLACK LIST OLEH RAHARJA!?" ucap manager HRD dengan tegas .
“ Pffthhh hahahah...lihat betapa percaya diri dia saat menatap kita, dia tidak malu merebut tunangan kakaknya sendiri dan mempermalukan darah asli Raharja,”
“ Hahah... lihat wajah naifnya itu... memalukan,” semua orang di dalam ruangan itu berbisik –bisik sambil melemparkan tatapan menghina pada Cherry.
Cherry terkejut bukan main saat mendengar hal ini, dia sama sekai tidak tau ada berita seperti itu.
“ Katakan pada kami, bagaimana kami bisa menerima seorang pembuat onar yang membuat nama keluarga Raharja malu? Katakan pada kami bagaimana Phoenix yang besar ini bisa menerima seorang karyawan yang telah di blacklist, membiarkanmu masuk ke ruangan ini saja sudah memberikan sedikit harga diri padamu, setidaknya sadarlah dnegan posisimu,” ucap Presdir rambut warna warni itu .
Sraakkk...
Dia melemparkan Surat lamaran pekerjaan Cherry ke depan wajah gadis itu. Cherry terbelalak saat melihat resume nya sudah dicoret coret oleh pria gila itu.
Cherry menahan dirinya agar tidak menangis di depan mereka semua. Gadis itu gemetaran, bayang bayang hinaan dan cacian dari semua orang terus menghantui kepala gadis itu.
“ Menjijikkan, menyebalkan, rendahan... perusahaan bodoh hahahah..... orang –orang bodoh ini.......” Cherry menatap mereka sambil mengeraskan rahangnya, sekuat apa pun dia menahan tangisannya, Cherry tetap tak bisa bertahan, bulir bulir mutiara bening menetes dari kedua pelupuk mata gadis itu.
.
.
.
Like, vote dan komen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 296 Episodes
Comments
Evahadie Soeryanta
rahardja gila. tar nyesell deh kamu dasar ayah sinting
2022-10-14
1
Trisna Duom
Ikut nangis😭😭😭😭
2022-08-07
1
Neni Triana
kasihan x sih cerry...😭😭😭
2022-08-03
4