Cherry berjongkok sambil menatap perempuan itu , dia memungut kalung biru milik mendiang Mommynya tatapan matanya begitu tajam.
“ Selain jadi pelayan ternyata kau merangkap sebagai seorang pencuri ya?” Cherry memasukkan kalung itu ke dalam kantongnya. Dia meletakkan foto mendiang ibunya di tempat yang bersih. Semua orang menahan nafas saat melihat gerakan gadis itu. Hanya melangkah saja mereka semua terasa sesak dengan cara Cherry menatap mereka.
“ Dia bahkan bisa membuat semua orang merinding padahal hanya berjalan seperti itu?” batin Grape yang tampaknya menikmati pertunjukan ini.
Cherry berjongkok lagi di depan pelayan itu, dia mengikat rambutnya tinggi ke atas.
Sraaakkk...
Cherry merobek roknya sendiri dan..
Plakkk... Plakkk
“ Beraninya kau menyentuh barang Mommyku perempuan sialan ..” pekik Cherry yang langsung menarik kepala pelayan itu dan menampar wajahnya berkali kali mencekiknya dengan robekan gaunnya.
Dia mengubah posisinya, duduk di atas tubuh kepala pelayan itu sambil mencekik leher wanita itu dengan darahnya yang terus mengalir dari tangannya. Semua orang panik, tapi tatapan mata Cherry membuat mereka diam membeku di tempat mereka masing – masing.
“ Nona... le...lepaskan Bi Juni, atau saya akan melap..
Cherry mengangkat pecahan beling dan mengarahkannya ke arah Pak Bobi sambil menatap pria itu dengan tatapan tajam,” laporkan maka kepalamu akan hilang hari ini bajingan sialan!!"Cherry berteriak, air matanya mengalir begitu deras. Bukan rasa puas yang dia dapatkan ketika menghajar mereka satu persatu tetapi rasa sakit yang semakin dalam dan luka yang semakin lebar saat dia melihat dengan jelas posisi mendiang Mommynya di hadapan para pelayan itu.
Glekkk....
Pak Bobi terdiam dengan tubuh gemetaran, kakinya bahkan sampai lemas saat mendengar ancaman dan melihat tatapan pembunuh gadis yang sedang mencekik pelayan wanita itu.
“ Kalian memperlakukan ibuku seolah dia bukan bagian dari keluarga Raharja, hahahahhaha.... apa kalian pikir akau tidak tau apa yang terjadi pada mendiang Mom? Jangan pikir aku orang bodoh!" ucap Cherry.
Gadis itu telah dikuasai oleh kemarahan dan emosinya sepenuhnya. Dia tak lagi memperdulikan wanita yang dia cekik sudah hampir mati karena tak bernafas .
Grape menatap Cherry, bagi orang lain dia terlihat berbahaya dan menyeramkan tetapi Grape menangkap kesedihan mendalam dan dendam berkarat yang menggebu-gebu di dalam hati gadis dengan tempramen buruk itu.
Pria itu memutar kursi rodanya, menggelinding dengan pelan melewati pengawal dan masuk ke tempat itu . Cherry masih menatap Bi Juni dengan tatapan tajamnya.
“ Jangan pikir kau akan selamat, katakan pada mereka, kalau aku akan membalaskan dendam ini berkali kai lipat, sekalipun aku keluar dari rumah Raharja, aku akan mengambil semua hakku, hak Mommyku , akan kubuktikan pada kalian kalau keturunan Alchemis tak akan menyandang nama menjijikkan dari pria sialan itu lagi!” tegas Cherry.
Dia mengangkat tangnnya yang memegang pecahan beling itu, mengayunkannya ke arah wajah Bi Juni.
Grepp.... craakkk....
Cherry terkejut saat pecahan beling itu ditahan oleh seseorang , dia cepat-cepat menoleh dan mendapati Grape sudah berada di sampingnya menahan tangannya dengan kuat juga menahan luka di tangannya.
“ Hentikan Cherry, jangan kotori tanganmu dengan darah mereka, dia bisa mati!" ucap Grape dengan tenang.
Cherry gemetar, dia menatap tangan Grape yang terluka karena menahan dirinya.
“ ta.. tanganmu....” ucap Cherry yang langsung melepaskan cengkraman tangannya dari leher Bi Juni.
Bi Juni menarik nafas sedalam dalamnya, dia benar-benar lemas karena kekurangan oksigen, jika sedikit lagi Cherry mencekik lehernya maka dia pasti akan mati karena kukurangan oksigen.
“ Bangkitlah, kita pergi dari sini, tempat ini sangat buruk ,” ucap Grape sambil menarik tangan Cherry dengan pelan.
“ Tidak... aku harus membunuh mereka, aku harus memberikan mereka pelajaran Grape!" tolak Cherry sambil menangis.
Grape mengeraskan rahangnya, seperti perkiraannya gadis itu memang sangat pemberontak.
“ Lalu kau mau apa hah?” tanya Grape dengan tatapan kesal.
“ Aku harus ke rumah Raharja, aku harus membunuh dua perempuan sialan itu, mereka yang telah menyebabkan keluargaku hancur Grape!" Cherry berteriak pada Grape.
“ Aku tidak punya siapa-siapa lagi Grape, aku harus membalas mereka, semua ini terjadi karena mereka, aku... aku akan menghancurkan mereka Grape... jangan larang aku!!” pekik Cherry yang dikacaukan oleh rasa sakit di hatinya itu.
Gadis itu berdiri dan melangkahkan kakinya keluar dengan membawa kemarahannya.
“ Cherry berhenti , apa kau bodoh hah, mau apa kau ke sana!!?” pekik Grape.
“ Aku mau balas dendam, kau tidak tau apa apa jangan halangi aku!!” balas gadis itu.
“ Cherry menurutlah, kita pulang!" suara bariton Grape memenuhi tempat itu.
“ Kalau kau kehilangan segalanya maka jadikan aku segalanya, aku akan ada untukmu, jadi berhenti bertindak bodoh , kita pulang, tidak ada penolakan!” bentak Grape dengan tegas dan tak terbantahkan.
Bahkan Cherry sampai menghentikan langkah kakinya.
“ Kau istriku maka mulai sekarang kau adalah tanggungjawabku, jangan membantah suamimu dan bawa barang- barangmu dari sini!" pria itu berbicara dengan tegas bahkan Cherry sampai tunduk, gadis bar-bar itu bisa tunduk pada seorang pria yang baru dia nikahi.
“ Cepat!!” tegas Grape sekali lagi.
Cherry terdiam, air matanya mengalir begitu deras, dia menangis. Menangisi dirinya yang begitu menyedihkan, menangisi nasibnya, menangisi semua yang telah terjadi padanya. Kejadian beberapa hari ini sangat berat baginya.
Gadis itu menurut, dia mengumpulkan semua barang-barang miliknya dan memasukannya ke dalam tas . Foto Mommynya dia pegang dengan erat, luka di tangannya tak lagi dia perdulikan. Dia memungut semuanya sambil menangis sesenggukan.
Grape menatap Cherry dengan hati yang sedih. Ketika melihat Cherry dia melihat refelksi dirinya dulu ketika tragedi besar melanda keluarganya. Dia kehilangan kedua orangtuanya karena persaingan bisnis, dia kehilangan seluruh orang penting dalam hidupnya dan yang tersisa hanya dia dan saudara saudaranya yang hidup berjuang sendirian di tempat mereka masing-masing.
Setelah selesai, Cherry menghampiri Grape, dia diam dan tak mengatakan apapun, hanya berdiri dan menggenggam tas besar itu dengan kedua tangannya yang gemetaran karena menahan rasa sakit.
“ Sudah selesai?” tanya Grape dan dibalas anggukan kepala oleh Cherry.
“ Apa kau bisa membantu mendorongku? Aku akan pegang ini,” ucap Grape sambil mengambil alih tas itu serta foto wanita cantik dengan rambut biru yang begitu indah di dalam foto itu.
“ Baiklah,” jawab Cherry pelan.
“ kita pulang!” ucap Grape.
Cherry menurut, namun sebelum benar-benar pergi dari rumah itu, dia berdiri dan menatap mereka semua dengan tatapan tajam.
“ Aku akan menghancurkan kalian saat waktunya tiba, ingat ini, hanya darah Alchemis yang jadi keturunan murni bukan Raharja, sampaikan kata kata itu pada Tuan Raharja yang sangat kalian hormati itu, pendatang ingin merebut tahktaku? Kita lihat siapa yang akan berakhir di neraka!" ucap Cherry dengan tegas dan jelas.
Gadis itu mendorong kursi roda milik Grape, meninggalkan rumah itu dan meninggalkan nama Raharja disana.
“ Mulai hari ini kau akan menyandang nama Cornelia, istri Benedictus Cornelius,” batin Grape.
“ Balas dendam akan tetap kulakukan, aku akan membalas kalian dengan gadis penuh dendam berdarah ini, Aku semakin penasaran, ada apa sebenarnya dengan keturunan Raharja? dan Alchemis? bukankah itu...." batin Grape.
.
.
.
Like, vote dan komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 296 Episodes
Comments
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
benedictus kok mirip dengan adiknya aiden?
apakar orang yg sama atau hanya namanya saja yg sma kak harsie?
2023-06-19
0
Rara Kusumadewi
nama" nya sulit sekali
2023-05-27
0
Ria Anjelina Sompotan
kayaknya harta kekayaan Raharja itu milik momynya Chery kan Thor
2023-01-09
0