Bella dan Alesha sudah pulang ke rumah mereka masing- masing setelah memaksa Cherry untuk ikut dengan mereka namun gadis itu menolak permintaan mereka karena merasa tidak enak dengan pria yang kini berstatus suaminya. Dia akan membawa Grape menuju apartemen yang diberikan oleh tuan Raharja pada dirinya itu pun kalau apartemen itu masih belum disita oleh mereka.
Bulan sudah menampakkan dirinya, jam menunjukkan pukul 7 malam dan kedua manusia itu baru tiba di depan gedung apartemen yang sering dikunjungi Cherry.
“ Kita kemana? “ tanya Grape.
“ Ke apartemen, kita akan tinggal disana selama mungkin sebelum apartemen itu disita,” ucap Cherry sambil mendorong kursi roda milik pria itu ke dalam gedung apartemen.
“ Mudah mudahan belum disita, kalau udah disita aku gak tau kita akan tidur dimana malam ini,” ucap Cherry.
Grape memutar kedua bola matanya, gadis itu bahkan tidak menanyakan pada dirinya tentang tempat tinggal atau semacamnya.
“ apa dia pikir aku ini seorang tunawisma? Dasar semangka kecil,” gerutu Grape di dalam hati. Dia tak langsung bilang karen ingin membuat gadis tengik di belakangnya itu kelelahan.
“ kita lihat sampai kapan setan kecil ini bertahan dengan pikirannya sendiri, sudah mesum, bodoh pula ,” batin grape yang mengejek Cherry habis habisan di dalam hatinya.
“ ck... aku melihat mobil asisten si pak tua bau tanah itu,” ucap Cherry sambil menunjuk mobil sedan hitam yang terparkir di depan gedung apaertemen itu.
“ asisten?” tanay Grape.
“ ho...oh, dia asisten si kepala super licin persis kayak tuyul, giginya jontos dan kalau bicara muncrat muncrat, menjijikkan tau, jangan sam[ai kau berada di dekatnya bisa ilfeel,” celetuk Cherry sambil terus mendorong kursi roda pria itu.
“ heh jangan mengejek fisik orang lain, tidak baik, itu body shaming namanya dasar bodoh,” ketus Grape seraya memukul punggung tangan gadis itu .
“ Ehh ya... ya maaf , mulutku emang begitu, “ jawabn Cherry.
“ Aduhhh kau bicara apa lagi sih Cherr... gak lihat kondisi ya, kalau aku bicara begitu kan sama saja kayak ngejek dia haihhh ini mulut kayaknya perlu dijahit,” ucap Cherry yang merutuki dirinya sendiri di dalam hati.
“ Haihh... mudah mudahan belum disita...” ucap Cherry dengan suara gugup.
Dia berjalan menuju apartemennya yang berada di lanati pertama, gadis itu benci ketinggian sehingga dia meminta dibelikan apartemen di lantai 1. Namun ketika tiba matanya membulat sempurna saat barang barang yang dia beli sendiri dikeluarkan dari dalam apartemen itu tanpa seijinnya.
Di dekat pintu berdiri asisten tuan Raharja yang sedang mengomando para pengawal untuk mengeksekusi barang-barang Cherry.
“ Pak apa yang kalian lakukan, kenapa membongkar rumahku..” pekik Cherry. Dia berteriak sangat keras sampai membuat orang-orang memperhatikan mereka.
“ Suaranya benar benar kencang,” batin Grape .
“ Maaf , ini perintah dari tuan Raharja, rumah ini sekarang telah dialihkan menjadi milik nona Viona, bukannya anda sudah tau dengan jelas status anda di keluarga Raharja? Jadi tolong jangan membuat keributan,” ucap Pria yang kerap dipanggil Pak Bobi itu.
Prangg... brakkk...
Beberapa barang milik Cherry dilemparkan begitu saja keluar rumah seolah barang itu tak ada harganya.
“ foto Mom..” Cherry langsung berlari ketika melihat foto Mommynya yang cantik dilemparkan begitu saja ke atas lantai hingga pecah dan berhamburan. Tanpa peduli dengan pecehan beling dia memungut foto itu.
“Cherry hati hati tanganmu bisa terluka,” teriak Grape yang berusaha mendekat sambil mendorong kursi rodanya, namun apa yang dia takutkan telah terjadi.
Crakkk...
Cherry terluka, telapak tangannya tergores pecahan kaca itu. Gadis itu menangis sesenggukan sambil memeluk foto Mommynya dengan tangan berdarah darah.
“ kenapa harus sampai seperti ini, siapa yang melemparkan foto Mommy ku,” pekik gadis itu sambil berdiri dengan tangannya yang bercucuran darah segar . dia menangis sambil menatap orang orang tanpa hati itu.
“ cihh hanya foto murahan, apa yang kau banggakan dari seorang wanita yang memilih bunuh diri karena ketahuan selingkuh, memalukan, bahkan putrinya saja tidur dengan sembarang pria, inilah yang dimaksud dengan “ buah tak jatuh jauh dari pohonnya,” “ ucap kepala pelayan wanita yang jadi dalang melemparkan foto mendiang Mommy Cherry.
Cherry mengepalkan kedua tangannya, dia menggenggam erat foto Mommynya, sambil menangis gadis itu menunduk dan mengambil satu pecahan kaca.
“ cherry apa yang mau kau lakukan?” pekik Grape panik saat melihat gadis itu mengambil dan menggenggam pecahan beling itu dengan tangan berdarah.
“ palingan dia akan bunuh diri sama seperti ibunya yang hanya seorang jal4ng murahan itu, dia paling akan memilih bunuh diri karena mal...kyakakkk arkkkkkkkkk apa yang kau lakukan perempuan sialan.....” pekik Bi Juni yang mengerang kesakitan.
Jlebb.... tess..... tesss....
Cherry menancapkan pecahan beling itu di punggung Bi Juni sehingga wanita yang banyak omong itu mengerang karena perbuatan Cherry. Tak ayal gadis itu bukannya berhenti tetapi mendekatkan dirinya ke belakang punggung Bi Juni sambil memperdalam tusukannya.
“ Jangan mengatakan apa pun tentang Mommyku, kau bisa mengejekku tapi tidak dengan Mommy, kau terlalu berisik berengsek, hanya seorang pelayan saja kau belagu, tunggu sampai aku kembali ke rumah itu kau akan jadi orang pertama yang kuhabisi,” bisik Cherry dengan suara pelan.
Clarrkkkk...
Cherry mencabut pecahan beling itu hingga Bi Juni mengalami pendarahan hebat, perempuan itu menangis kesakitan dan tentu saja sangat ketakutan.
Brakkk... .bughhh...
Dua tendangan dia layangkan ke perut pelayan perempuan itu hingga dia terjerembab ke atas lantai, beberapa perhiasan Cherry berjatuhan dari kantong wanita itu.
Kalung biru peninggalan ibunya juga terjatuh dari dalam kantong perempuan itu. Tatapan mata Cherry semakin menggelap, dia menatap Bi Juni seperti seekor serigala lapar yang sedang mengamuk .
“ Cherry.... dia....
Grape tak mampu berkata-kata, gadis itu sangat mengerikan ketika dia marah, bahkan sorot matanya mengatakan kalau tidak ada yang boleh bersikap sembarangan padanya.
Cherry berjongkok,” siapa pun yang berani melukaiku atau Grape, akan berakhir lebih parah dari pelayan yang keluar dari rumah Raharja dengan tubuh penuh luka dan lebam dua bulan lalu,” ucap Cherry.
Seluruh pengawal dan pelayan terdiam dengan tubuh gemetaran, bahkan Pak Bobi saja tak berani melangkahkan kakinya. Dia ingat betul kejadian menggegerkan di kediaman keluarga Raharja sekitar dua bulan lalu.
Ketika seorang pelayan yang terang-terangan menghancurkan lukisan mendiang nyonya Naomi dan menginjak-injak foto wanita itu di halaman depan rumah keluarga Raharja keluar tanpa kelima jari tangan kanannya, luka lebam di sekujur tubuhnya dan mulutnya bahkan tak bisa berbicara karena dia menggigit lidahnya sendiri dibawah kendali Cherry.
Semua orang mengatakan kalau Cherry yang menyiksa pelayan itu karena marah tetapi tak ada satu pun bukti kalau gadis itu yang melakukan hal sekeji itu pada pelayan tersebut.
Siapa sangka Cherry memang melakukan sesuatu pada pelayan yang diperintahkan oleh Nyonya Amira itu untuk merusak lukisan ibu dan menginjak injak foto ibunya. Tetapi pembalasan Cheery bahkan lebih mengerikan dari itu. Nyonya Amira mengalami terror mengerikan, setiap malam dia berhalusinasi melihat pelayan itu memotong tangannya sendiri dan menawarkan jari-jarinya pada Nyonya Amira.
“hmmm... kau membuatku semakin tertarik untuk mencari tau siapa kau sebenarnya Aphrodite Chiara Rania Raharja,” gumam Grape yang sekilas tersenyum tipis kala melihat sifat liar Cherry keluar.
.
.
.
Like, vote dan komen ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 296 Episodes
Comments
Ayuna Kamelia
🍇🍒 emang jodohnya🤣
2024-01-16
0
nenk 'yLa
ga mngkn lah rmak y cherry slingkuh ampe bundir klo bkn jebakn si jalllangg itu
2023-02-13
0
Erni Dewi
suka pemeran wanita yg kuta gak gampang ditindas👍👍
2023-01-14
0