Keempat orang itu berbicara di tempat yang tenang. Mereka meninggalkan ruangan pesta yang penuh dengan hiruk pikuk itu.
Grape menatap ketiga gadis yang sedang berbicara itu dengan serius. Dia terlihat seperti seorang ayah yang mengawasi ketiga putri kecilnya di tempat itu.
"Katakan siapa yang mengejekmu!?" Ucap Cherry dan Bella lagi lagi dalam waktu yang bersamaan.
"Eh.. mereka ini bukannya di luar topik ya? Sepertinya mereka tadi membahas tentang pernikahan tapi kini beralih ke masalah pribadi, orang orang ini sangat aneh, gadis memang sulit dipahami," batin Grape sambil menatap heran pada mereka.
"Bukan apa apa, nanti saja kita bahas, sekarang yang perlu kita bahas itu masalah kalian, iya kan?" Ucap Alesha yang langsung mengalihkan pembicaraan.
Bella dan Cherry saling menatap, mereka berdua jelas tau ada yang sedang tidak beres dengan gadis mereka.
"Baiklah, " ucap keduanya.
"Cherry, kamu yakin menikah dengan..." Bella melirik Grape yang sibuk dengan ponselnya," dengan pria seperti dia? Emm... Wajahnya sih oke oke aja, tapi dia kan...." Bella melirik kaki Grape yang lumpuh .
Cherry tau maksud temannya itu, tapi nasi sudah menjadi bubur, segila apa pun gadis itu, dia tak akan bermain-main dengan yang namanya janji suci pernikahan, itu sesuatu yang sakral meskipun dia menikah dengan cara seperti ini.
"Yah mau gimana lagi Bella, kalian tau sendiri kan kejadiannya!? Kalau kita berdua emang beneran main jamur jamuran..." Cherry melirik Grape yang terbelalak dengan kata kata gadis itu.
"Apa apaan bocah ini, jamur!?? Kau bandingkan juniorku dengan jamur!? Dasar semangka kecil!" Batin Grape memberontak.
"Kalau emang bener itu terjadi, ya kami harus menikah, ya kali aku diperawanin sama dia nikahnya sama yang disana, kamu pikir aku gila!? Kalau entar hamil gimana coba, aku ngadu kemana!? " Celetuk Cherry.
"Lo otaknya kadang bener kadang error ya neng, heran gue ngeliat lo, tadi juga di acara, berani bener mempermalukan keluarga sendiri, pake bilang bapakmu gadak otak, beneran jadi anak durhaka si Cherry!" Celetuk Bella.
"Ya elah, emang dia gak ngotak kok, otaknya lagi curi anjing makanya begitu, kalau dia ngotak, dia pasti bakalan cari tau apa yang terjadi bukannya terus mendesak dan menyalahkan aku, padahal jelas Grape juga disana tapi mereka cuma mendesak aku, kan gila!!!" Ketus Cherry.
"Benar juga kata Cherry, kenapa mereka terus mendesak seolah memaksakan kehendak kalau kamu yang berbuat salah, atau jangan jangan ini adalah niatan buruk seseorang!" Cetus Alesha sambil menatap mere berdua dengan tatapan serius.
"Lah bener kamu !" Seru Bella dan Cherry.
Grape yang memperhatikan mereka sejak tadi hanya diam seperti seorang penjaga nyamuk di dekat ketiga gadis cerewet itu.
"Gue curiga kalau si ular beludak sama emak lampir titisan baradahuwi itu yang merencanakan ini semua, grrhhh beneran minta di santet tu perempuan berdua!!!" Kesal Bella sambil mengepalkan kedua tangannya dan mengangkat nya ke atas.
"Kita santet aja gimana!?" Usul Cherry sambil tersenyum licik.
"Wah boleh tuh, santet biar dia mampus sejalan!" Celetuk Bella.
Plak... pletak...
"Kalian berdua kalau ngomong tuh yang bener, gak usah ngebahas mistis, sok mau nyantet orang, udah terjadi jadi tinggal dijalanin ajar dasar gadis gadis tengik!" Ketus Alesha sambil memukul kepala kedua gadis itu.
"Haishhh... Gue tuh geram Alesha, beneran pengen gue pites terus gue bejek bejek itu kepalanya!!!" Kesal Bella.
"Sama Bel, tapi pertunjukkannya udah dimulai kayaknya hihihi... Bakalan malu tujuh turunan dah dua Mak lampir dan pawang pawangnya itu hahhahaha..." Seru Cherry sambil tertawa terbahak bahak.
"Kamu rencanain apa Cher!? Gak yang aneh aneh kan!?" Tanya Alesha sambil menatap gadis itu dengan tatapan tajam.
"Hehehe Penasaran kan?, kita kesana yuk, ngintip dari belakang pentas, ada pertunjukan seru !" Ucap Cherry sambil mengedipkan sebel matanya.
"Tak ada satu pun dari mereka ini yang normal, gila semua!" Gumam Grape yang sejak tadi tidak diajak bicara sama sekali.
"ya sudah hayuk atuh!!!" seru Bella sambil merangkul Alesha dan Cherry mendorong kursi roda pria itu.
Sementara keempat tuyul berkedok manusia itu mengintip dari belakang panggung, ruangan acara pesta kini sedang panas bukan karena kebakaran tapi panas karena perdebatan sengit antara Bian dengan keluarga Raharja.
"Kenapa anda sekarang menolak pernikahan ini!? Ini bukan hanya soal anda sendiri tapi tentang kedua keluarga!!" Tegas tuan Raharja yang dibuat terkejut dengan pernyataan Bian yang membatalkan acara pernikahan ini.
"Bian tolonglah nak, kita tak mungkin membatalkan acara ini, kamu tau kan nama kita dipertaruhkan disini!" Bujuk Nyonya Siska ibu Bian.
"Nak kami tau kalau perempuan yang akan menikahimu bukan perempuan seperti yang kamu harapkan, bahkan kami juga tak berharap kau menikah dengan perempuan rendahan seperti dia, tapi apa boleh buat semua sudah diatur," bisik Tuan Pratama.
"Saya mana sudi menikah dengan wanita yang kastanya lebih rendah dari saya, ini akan merusak nama baik keluarga Pratama dengan menikah pada yang bukan keturunan asli keluarga Raharja, mau ditaruh dimana mukaku menikah perempuan gila dengan wajah palsu itu, melihatnya saja membuatku jijik!" Bian benar benar mempermalukan Viona dan Ibunya di acara itu.
Semua orang dengan jelas mengetahui posisi mereka berdua bukan lah apa apa di dalam keluarga itu, posisi mereka hanya sebagai pendatang yang tak memiliki posisi apa pun dalam kasta dan darah bangsawan keluarga Raharja.
"Saya mohon, tolong terima Viona, ini demi kebaikan kedua keluarga! Putri saya Cherry tak bisa diandalkan, dia malah membuat kekacauan, bukankah Anda akan lebih malu jika anda tetap menikah dengan perempuan seperti Cherry, perempuan yang sudah tidur dengan laki-laki lain!?" Ucap Tuan Raharja.
Bian menatap sinis ke arah Viona dan Ibunya, dia benar benar jijik dengan kedua perempuan itu.Sekali lihat saja dia tau kalau perempuan itu adalah perempuan ular.
"Aku memang bukan keturunan asli seperti Cherry, tapi aku bisa mencintaimu dengan tulus, hanya itu yang bisa kuberikan hiks hiks hiks.... Aku... Aku juga sedih dengan hal ini, seharusnya aku menikah dengan Grape tapi... Cherry merebutnya dari diriku, aku juga sakit hati..!" Viona menangis sesenggukan di depan mereka.
"Ohh putriku yang malang hiks hiks... Maafkan Mommy membuatmu mengalami ini semua, seharusnya sejak awal Mom tidak membawamu ke dalam keluarga ini hiks hiks hiks... Maafkan Mommy...." Nyonya Amira memeluk Viona sambil menangis.
"Sayang, Viona tenanglah, jangan merendahkan diri kalian,yang seharusnya dihina disini adalah Cherry, dia adalah dalang dari semua ini!!" Ucap Tuan Raharja.
"Cihh... Pintar sekali aktingnya, pantas saja tua Bangka bau tanah ini terbujuk rayuan maut ular ular beludak ini!" Batin tuan Pratama sambil menatap sinis ke arah mereka semua.
Drrttt... Drrttt...
Ponsel Bian berbunyi, pria itu tanpa permisi mengangkat panggilan itu di depan semua orang.
"Ikuti saja kemauan mereka, rahasiamu akan tetap aman dengan menjadikan mereka sebagai budakmu, kau bisa mengendalikan mereka Bian, lakukan balas dendam dengan menikahi perempuan licik itu, rencana akan kita ubah!" Ucap seseorang diseberang sana.
"Baiklah!" Ucap Bian pelan.
Ting ..
Disaat yang bersamaan pesan masuk ke ponsel pria itu.
"Nikahi dia untuk sementara ini, jangan catat pernikahan kalian di pencatatan sipil, nikah bohongan saja!" Isi pesan itu.
Bian membaca pesan itu, dia terdiam sejenak.
"Bagaimana mereka bisa memiliki pemikiran yang sama!?" Batin Bian.
Pria itu berbalik lalu menatap mereka semua.
"Baiklah, kami akan menikah!" Ucap Bian.
.
.
Like, vote dan komen 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 296 Episodes
Comments
Arin
wah spertny bnyk misteri nich...🤔
2023-03-24
0
nenk 'yLa
wahh tenyta bnyk misteri y nii..kirain s bian jg ad hati ma viona trnyta emg bner2 benci bgd🤣🤣
2023-02-13
0
Mur Wati
selamat ya viona masuk ke jurang yg kau ciptakan sendiri 😀
2022-10-03
0