keesokan harinya.
Disebuah gubuk, yang ada di ladang. sepasang orang, yang hubungan antara adik dan kakak ipar. Duduk dan makan siang, sambil ngobrol, walaupun sempat ada kecanggungan. Tapi bu Sarinem mengawali obrolan mereka, menanyakan masalah Parno.
"Parno"sapa bu Sarinem.
"Ya, mbak yu."Jawab Parno.
"Maaf sebelumnya mungkin apa yang akan aku bicarakan ini menyinggung mu."Ujarnya bu Sarinem.
Suparno hanya diam, tapi dia menatap kakak iparnya.
"Sebelumnya aku mau tanya? apa yang membuat mu banyak hutang dan sampai harus menjual rumah. Lalu hutang apa yang sebanyak itu, maaf kalau aku tanyakan soal ini. Aku ini hanya ipar mu, tapi aku kasihan sama mas mu. Setidaknya jangan kecewakan mas mu lagi. Kamu itu bukan sekedar adik, tapi sudah seperti anaknya sendiri. Meski hanya beda beberapa tahun, tapi ingatlah perjuangan mas mu untuk mu. Kamu masih bisa main dari kecil sampai remaja bahkan sudah dewasa ini. Aku tahu itu karena kita tetangga, sedangkan mas mu. Gimana dia mau main jika ada yang harus hidup, tidak mungkin dia telantarkan. Aku selalu berdoa semoga mamak segera kembali ke jalan yang benar. Dan aku bersyukur mamak masih mau mencari kami, dan aku harapkan mamak tidak pergi lagi dari kita."Tutur bu Sarinem
"Aku sering kumpul sama temen temen. kadang kita makan makan, taruhan. Jalan jalan keluar kota, aku kemarin juga kalah taruhan. Terus mau bayar gak ada uang minta mamak tidak punya. Terus pinjam sama juragan Barry, ya karena aku tidak bisa bayar bayar beranak. Ya rumah mau di sita, di kasih tempo 2 hari, aku cerita sama temen aku. Kalau rumah mau di sita, aku cari pinjaman sama siapa. Nah teman aku bilang ada yang cari rumah yang dijual. Ya sudah aku tawarkan, karena suratnya buat jaminan ke juragan Barry, dia gak berani mahal. Itu tawar menawar harga ada sisa buat bayar hutang mamak di warung banyak, dan lainnya. Sama buat perjalanan kesini, ada sisa sedikit mbak, untuk pegangan aku. Mbak maaf ya, membuat mas sama mbak susah terus."Katanya Suparno, dengan penuh penyesalan dan rasa bersalah.
"Ya di maafkan. Ya sudah jangan di ulang di kampung ini ya. Jangan kamu kecewakan mas mu lagi." Ujarnya bu Sarinem.
"Yuk sholat, habis itu kita lanjutkan kerja"Ajak bu Sarinem, sambil beranjak untuk melaksanakan sholat.
...****************...
Di desa lain, ya itu di desa tempat kakaknya bu Sarinem. Pak Jumadi sudah sampai rumah pak Harto, yaitu suaminya mbak Partini.
"Assalamualaikum...."Ucap pak Jumadi.
"Wa'alaikumsalam....." Eh... kamu Jum, ayo masuk." Di sambut pak Harto.
"Buk ini ada Jumadi datang!"teriaknya pak Harto pada istrinya.
"Ya pak"jawabnya bu Partini.
"Eh jum gimana kabarnya, dah lama ya gak ketemu, terakhir pas lahirnya monika ya." Sapa bu Partini.
"Alhamdulillah mbak yu, sehat. Mbak yu sendiri gimana sehat to?"tanya pak Jumadi pada kakak iparnya.
"Ya seperti yang kamu lihat." Jawab bu Partini.
"Duduklah aku mau ke dapur dulu ya."Katanya bu Partini.
Di ruang tamu ini lah ia menyampaikan maksud dan tujuannya, pada pak Harto. bahwasanya ia sedang cari kerjaan. memang pak harto terkenal di desanya punya banyak perkebunan kopi dan juga butuh banyak pekerja. sehingga mudah jika butuh pekerjaan langsung pada pak harto. karena pak harto orang yang paling kaya. bahkan penduduk asli desa itu yang paling kaya hanya seperdelapan dari pak harto.
"Saya pengen cari kerjaan mas, yang pasti cari penghasilan lebih. Karena sebentar lagi anak-anak pada sekolah, dan pasti butuh dana besar. Apa lagi jarak usia Anah dan Monik hanya 1 tahun delapan bulan. Dan mereka selalu maunya sama, walaupun Anah yang selalu iri sama adiknya.
"Asalkan kamu mau gampang, kerjaan banyak. Yang penting kamu rajin, jujur, dan ulet pasti berhasil."Ujar pak Harto.
*****Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
anak Ragil❤️💕
pendek amat yak
2022-12-07
1
Maya●●●
udah aku masukin favorite juga kak..
semangattt
2022-08-21
3
Rini Antika
Aku mampir jg ke cerita kakak yg ini, jgn lupa mampir jg ke ceritaku yg lain..🙏🤭
2022-08-06
1