Mencoba Pakaian

Mereka berdua sampai di tempat pendaftaran pernikahan, beberapa pertanyaan dan persyaratan lainnya diajukan pada Rella dan Haikal. Seperti, KTP, Kartu Keluarga mereka masing-masing, ijazah terakhir dan lainnya.

Setelah mendaftar, mereka diminta tiga hari lagi bersama orangtua mereka datang kemari untuk melakukan traning atau pelatihan.

“Nah, sekarang ayo kita ke butik!” pinta Rella setelah mereka mendaftar.

“Sekarang?”

“Iya lah, emang kapan lagi! Setelah traning, kita langsung nikah! Dalam minggu ini kita harus sudah menjadi suami istri dan kita akan melaksanakan resepsi pernikahan dengan meriah!” Rella menatap Haikal yang terbengong.

Rella menarik tangan Haikal, pemuda itu hanya menurut saja dengan pipi merah merona. Matanya terus-menerus melirik tangan Rella yang menggenggam tangannya..

“Aku atau kamu yang nyetir?” tanya Rella. Tak menunggu Haikal yang lamban itu untuk menjawab, dia langsung melompat kan kunci mobil sport berwarna putih miliknya.

“Ya udah, kamu aja yang nyetir. Aku kurang tidur semalam, masih capek!” ujar Rella.

Haikal menyambut kunci mobil itu gelagapan, Rella dengan sigap masuk dan duduk di samping kemudi. Sedangkan Haikal langsung duduk di depan kemudi. Dia menyetir mobil itu dengan laju 40km/jam.

“Butik Madam Rz!” ucap Rella.

Tak selang lama, mereka sudah sampai di butik itu. Ada banyak pakaian keren dan terbaru. Ada tas dan aksesoris juga.

“Hei, Rella. Long time no see! Dia--?” Madam Rz menggantung ucapannya sambil menatap Haikal.

“Oh, dia calon suami saya Madam,” jawab Rella.

“What? Really? How is your relationship with-”

“Sudah berakhir Madam. I don't like him and he does too!” Rella berbicara santai sambil melihat kukunya.

”I want perfeck. Dia pria baik, tolong bawakan baju pasangan pengantin untuk kami!” pinta Rella kemudian.

“Oh, sure. Wait!” Madam Rz pun menepuk tangan, dua karyawan wanitanya langsung masuk ke dalam ruangan, membawakan banyak pakaian pengantin yang keren.

“Cobalah! Aku ingin melihatnya!” Rella menatap Haikal.

“Ayo, kenapa diam saja! Apa kamu ingin di sini sampai malam? Aku ingin melihat pakaian mana yang cocok untukmu!” ujar Rella.

Karyawan Madam Rz memesan air dingin serta cemilan, meletakkannya di atas nakas, khusus untuk Rella. Lalu, Madam Rz memberikan beberapa katalog pada Rella.

“Ini katalog tas dan perhiasan terbaru, Cantik!” ujar Madam Rz. Rella mengangguk dan mengambil katalog itu. Melihat dan membaliknya.

Sedangkan Haikal, tengah mencoba pakaian pengantin pria. Beberapa menit kemudian dia mulai keluar.

“Re-Rella, bagaimana?” panggilnya malu-malu.

Madam Rz yang menyaksikan wajah malu itu menjadi gemes. “Cantik, dimana kamu temukan pria baik dan polos ini, apa kau menerkamnya lebih dulu?” goda Madam Rz berbisik pada Rella.

“Maybe!” jawab Rella singkat. Lalu, menatap penuh selidik dari ujung kepala sampai kaki Haikal. “Ganti lagi!” ujarnya sambil mengibaskan tangan.

Beberapa menit kemudian, Haikal kembali mengganti pakaiannya yang model baru, dengan rompi berwarna cream, ala baju V BTS saat menyanyikan lagu Butter.

Rella menatap dari atas sampai bawah. Lagi, dia mengibaskan tangan. “Ganti!”

Beberapa menit kemudian, Haikal kembali menunjukkan pakaian pengantin model lain, berwarna silver, ala pakaian Melayu. Lagi-lagi, Rella mengibaskan tangannya dan menyuruh ganti.

Entah berapa kali Haikal mengganti pakaiannya, lututnya mulai lemas, dia merasa dikerjai, seolah Rella tak berniat menikah dengannya.

Haikal berdiri diam tanpa memanggil Rella setelah memakai baju berwarna putih dengan manik-manik. Rella menoleh. “Hm, ini lumayan!”

“Madam, aku ingin baju berwarna cream, biru, putih, peach, dan jas hitam, baju pertama tadi. Tolong siapkan!” pinta Rella.

Haikal terbengong mendengarnya.

“Ok!” jawab Madam Rz dengan semangat.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***