Mendaftar Pernikahan

Pagi-pagi sekali.

Rella telah menekan bel apartemen di depan pintu kamar apartemen Haikal.

“Iya, tunggu!” jawabnya dari dalam.

Haikal masih memakai singlet longgar berwana putih, celana boxer pendek kotak-kotak, rambutnya masih acak-acakan, dia membenarkan kacamatanya sambil membuka pintu.

“Tumbe---n---” Perkataan Haikal terhenti saat melihat Rella yang berdiri di depannya.

Dia membuka kacamatanya lagi, meniupnya dan mengelap dengan singlet longgarnya. Setelah di lap, dia memakai kacamatanya kembali. Penglihatannya masih sama. Ada Rella di hadapannya.

“Re-Rella!” Dia menepuk kepalanya berkali-kali, berharap dia segera terbangun dari mimpi. Dari semalam, dia mensugesti pikirannya, bahwa yang terjadi kemarin adalah mimpi, bukan kenyataan.

“Iya aku, siapa lagi! Kamu berharap orang lain?” Rella mendorong tubuh Haikal dan langsung masuk ke dalam.

“Hm, bukan begitu, aku kira Ibu loundry,” ucap Haikal. Dia mencubit tangannya berkali-kali untuk memastikan ini mimpi atau bukan dan cubitan itu masih terasa sakit.

Rella menarik tangan Haikal. “Dimana arah kamar mandi?” tanyanya menatap Haikal.

“Oh, sebelah sana!” jawab Haikal lembut.

Rella menarik tangan Haikal kembali ke arah kamar mandi. “Tu-tunggu! Kenapa menarikku!”

“Biar kau cepat bangun! Mandi dan bersiap-siap, kau menyukaiku 'kan? Hari ini kita akan mendaftar untuk menikah!”

Masih merasa tak percaya, Haikal mandi bergegas dan bersembunyi memakai baju di dalam kamar mandi.

“Kenapa kau bersembunyi dan malu? Bukannya kita akan menikah? Atau benar kata teman-teman, milikmu tidak bisa bangun!” teriak Rella di sebalik pintu kamar mandi.

“I-itu tidak benar!!!” seru Haikal malu.

Kemudian hening beberapa detik.

“Oh, kalau begitu, buka pintunya aku akan melihat!” Rella menggedor-gedor pintu kamar mandi.

“Tidak boleh!” sorak Haikal. Dia bergegas memasang bajunya dengan tergesa-gesa.

“Aduuh!” Terdengar keras suara jatuh. Sepertinya Haikal terjedot karena buru-buru. Rella tersenyum mendengar suara itu, dia yakin Haikal tengah panik.

Haikal akhirnya keluar dengan pakaian rapi, seperti biasa dengan baju kemeja yang dikancingkan semua kancingnya, celana dasar hitam dengan rambut di poni ke depan. Tidak lupa dengan kacamata yang sempurna bertengger di hidungnya.

Rella menatap tajam dari kepala hingga ujung kaki Haikal, perlahan dia mendekat, membuka satu buah kancing kemeja paling atas, menggulung lengan kemeja panjang itu dua kali lipatan ke atas, hingga menunjukkan jam keren yang dipakai oleh Haikal.

Semua pakaian yang dipakai Haikal adalah barang-barang mahal dan mewah, hanya saja, dia tidak mengerti dengan gaya dan fashion.

Rella menarik tangan Haikal, mata gadis itu melihat sekitar. “Dimana alat riasmu?”

Haikal menunjuk lemari pakaiannya. Rella membuka lemari itu, di tengah paling atas, cuma ada bedak tabur, bedak bayi, handbody dan farfum. “Minyak rambutmu mana?”

“Aku tidak pakai minyak rambut.”

“Oh, kau tidak cocok pakai minyak rambut?” tanya Rella, tetapi tidak di jawab Haikal.

Rella pun mengambil sisir dan menyisir rambut Haikal seperti yang dia inginkan. Kemudian dia lulurkan tangan Haikal dengan handbody.

“A-aku bisa sendiri Rella!”

“Diam!”

Setelah melulurkan handbody, Rella menepuk-nepuk bedak tabur di pipi Haikal. Dan .... tangannya kemudian meraih sesuatu dari tas sligbag miliknya, mengeluarkan lipbam.

“A-aku tidak ingin memakai lipstik! Aku laki-laki Rel!" tolaknya, menutupi bibirnya.

“Yang bilang kau perempuan siapa? Jika kau perempuan tentu saja aku tidak akan mengajakmu menikah. Sudah diam, sini bibirmu, atau aku gigit bibirmu sampai berdarah!” ancam Rella.

Haikal menatap Rella, pipinya memerah, dia akhirnya menurunkan tangan dan pasrah dengan apa yang Rella lakukan pada tubuhnya.

“Hm, cukup tampan. Sekarang ayo kita pergi!”

Sekilas Haikal menatap dirinya, rambut yang modis, bagian tepi ke arah samping, poninya sedikit ke belakang, sebagian lagi di biarkan di depan. Dia memang terlihat lebih baik dari pada sebelumnya. Namun, dia merasa tidak nyaman. Seolah ada angin yang masuk di dadanya karena kancing baju di atas di buka oleh Rella.

“Mulai sekarang, biasakan dirimu denganku! Kita akan menikah dan hidup bersama!” Rella mengapit tangan Haikal dan membawanya keluar menuju pendaftaran pernikahan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

JDI BINGUNG KNP RELLA SKRG JDI AGRESSIF, ASLI CURIGA RELLA UDH HAMIL, DN CURIGANYA HAMIL SAMA ANDI..

2023-02-16

0

ifki...

ifki...

rella gacor 🙊🙊

2022-08-15

1

Nor Kartini Abdul Kadir

Nor Kartini Abdul Kadir

Bes

2022-08-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!