Ada yang cemburu

Waktu yang sudah ditunggu dan dijanjikan, tidak terasa sudah jam tujuh malam. Anin yang tengah bersiap-siap menunggu Elang datang, sesekali ia menyempatkan diri untuk mengecek ponselnya. Berharap, ada pesan masuk dari pacarnya.

"Sabar dong, Nin. Mungkin aja Andika baru saja sampai." Ucapnya sambil menatap layar ponselnya.

Suara ketukan pintu tengah membuyarkan lamunannya, Anin bergegas untuk membuka pintu kamarnya.

"Ibu, ada apa?" tanya Ibunya.

"Nak Elang sudah datang." Jawab ibunya.

"Ya, Bu. Katakan padanya, kalau Anin sedang bersiap-siap." Ucap Anin, ibunya kembali untuk menemuinya.

Sedangkan di ruang tamu, Elang tengah ditemani seorang adik laki-laki, tetapi bukan adik kandung ataupun saudara. Melainkan adik angkatnya, dan sudah dianggapnya bagian keluarga oleh Ibu Ami.

"Kak Elang mau kemana sih? rapi banget." Tanya Didit penasaran.

"Ada acara kelulusan, biasalah anak muda." Jawab Elang sambil duduk dengan santai.

"Jadi tidak sabar pingin cepat-cepat lulus dan nyari kerja, kasihan Ibu sama Kak Anin, harus kerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup." Ucap Didit dengan polosnya.

"Nanti kamu juga bakal ngalamin kelulusan, makanya belajar yang rajin, kek kakak kamu itu, Anin." Kata Elang, dan dilihatnya Anin yang terlihat begitu cantik dengan penampilannya walau berpakaian sederhana.

"Kak Elang, naksir ya sama Kak Anin. Tuh lihat, kelihatan dari tatapan Kakak." Ucap Didit mengagetkan, serta meledek Elang yang didapati tengah memperhatikan Anin, kakaknya.

"Apa-apaan kamu sih Dit, wajar dong kalau naksir, eh! bukan gitu, maksudnya kagum, ya, kagum." Jawab Elang yang mudah terbawa suasana.

"Sayangnya, Kak Anin sudah punya pacar, Kak Andika."

"Ya, pacarnya Andika. Siapa juga yang naksir kakak kamu, yang ada aku dijadikan dodol sama calon kakak ipar kamu." Jawab Elang berbisik.

Pasalnya, Anin sudah berjalan mendekatinya.

"Ngomongin apaan sih kalian ini? udah kek ibu-ibu bergosip aja."

Anin yang penasaran, akhirnya bertanya mengenai apa yang dibicarakan oleh adiknya bersama Elang, temannya.

"Ngomongin kakak, tadi." Jawab Didit sangat polos, Elang langsung melototi Didit seakan memberi penekanan untuk tidak berkata jujur.

"Ngomongin apaan?" tanya Anin sambil melirik ke arah Elang.

"Itu, kamu kok lama banget keluar dari kamar, cuma itu aja. Didit ini, mengada-ngada kalau jawab. Cuman tanya jugaan, eee lain jawaban. Udah siap 'kan? kalau uda, ayo kita berangkat."

Jawab Elang yang langsung menyambar pertanyaan dari Anin, takutnya akan berurusan semakin panjang masalahnya dan menjadi salah paham, pikir Elang yang tidak ingin ada salah tanggap.

"Aku sudah siap, tapi aku belum berpamitan dengan Ibu." Ucap Anin yang teringat jika dirinya belum berpamitan dengan ibunya.

"Dit, panggilkan Ibu kamu. Kita berdua mau pamitan, takut kemalaman." Pinta Elang pada Didit, adik Anin.

"Siap, bentar ya Kak." Jawab Didit dan segera memanggil ibunya.

Belum juga bangkit dari posisi duduknya, terlihat Ibu Ami tengah berjalan mendekati.

"Kok belum berangkat?" tanya Ibu Ami pada Anin dan juga Elang.

"Ya nih, Bu, kita baru aja mau berangkat." Jawab Elang dan bangkit dari posisi duduknya.

"Bu, Anin berangkat dulu ya, Bu." Ucap Anin berpamitan, dan dilanjut Elang yang juga mau pamitan sebelum berangkat.

"Elang juga ya, Bu, sekalian mengajak Anin untuk berangkat bareng." Sambung Elang ikut menimpali.

"Hati-hati di perjalanan, jangan kebut-kebutan. Satu lagi, jangan sampai kemalaman. Dan kamu Elang, Ibu titipkan putri Ibu sama kamu. Berangkat sama kamu, pulang juga harus sama kamu." Jawab Ibu Ami yang tak lupa berpesan pada Anin dan juga Elang.

"Ya, Bu."

Kata Elang dengan anggukan, kemudian keduanya mencium punggung tangan milik ibu Ami secara bergantian. Kemudian, keduanya segera berangkat ke tempat acara yang sudah dijanjikan.

Selama perjalanan, keduanya sambil mengobrol basa-basi mengenai setelah selesai sekolah.

Tidak lama kemudian, Anin dan Elang akhirnya sampai juga di tempat yang sudah dijanjikan sebelumnya.

"Elang tuh sudah dateng sama Anin, serasi ya mereka berdua." Ucap Nilam saat melihat sahabatnya begitu serasi dengan teman laki-laki yang satunya.

"Hus! ngomong apa kamu, nggak boleh gitu. Anin pacarnya Andika, jangan mengada-ngada kamu-nya." Sahut Ayun yang juga ikut memperhatikan kedua temannya yang baru saja sampai di lokasi.

"Ya nih, Nilam mah ada-ada aja kamu ini. Aku kan, jadi cemburu." Ucap Dinda ikut berkomentar.

"Cie ... kamu naksir Elang, ya. Makanya, buruan kamu deketin tuh si Elang. Nanti di sambar cewek lain, baru tahu rasa kamu-nya." Timpal Ayun, Nilam tertawa kecil mendengarnya.

"Dih, ketawa. Aku serius, aku naksir Elang udah dari dulu. Sejak dia masuk SMP, aku naksir dia. Tapi ya itu, cuek banget. Kalau sama Anin aja, banyak obrolannya dianya mah." Kata Dinda sambil memasang muka cemberut yang dibuat-buat, sedangkan Burnan masih di toilet.

"Sudah, sudah, gosipnya nanti lagi. Tuh, Elang dan Anin sudah mau masuk." Ucap Nilam yang tak ingin tertangkap basah oleh Anin maupun Elang.

"Baru datang rupanya, kemana aja sih kalian?"

Dengan berani, Dinda yang akhirnya bertanya dan dibuat cemberut sambil memasang muka masamnya.

"Tadi kelamaan ngobrol sama adiknya Anin, sampai lupa untuk berangkat." Jawab Elang sambil menarik kursi untuk Anin.

Dinda merasa iri, dan juga ingin rasanya menjadi Anin. Tapi apalah dayanya, hanya bisa melihatnya saja, tetapi tidak merasakan kesempatan seperti Anin.

"Ngobrol sama adiknya atau ..."

"Dinda," panggil Nilam dengan lirih, takut menjadi gaduh.

"Serius amat lah, aku bercanda. Oh ya Yun, kamu sudah pesan 'kan? coba kamu cek lagi pesanan kita. Takutnya ada yang salah, kasihan yang harus menunggu." Ucap Dinda untuk mengalihkan ucapannya tadi.

Anin yang dapat mengerti apa yang dimaksudkan Dinda dengan setiap kata yang terucap, merasa tidak enak hati.

Karena tidak ingin terjadi kesalahpahaman, Anin memilih untuk pindah dari tempat duduknya. Takut, jika pacarnya mendapatkan pengaduan yang tidak tidak, pikir Anin.

"Kamu mau kemana?" tanya Elang yang mendapati Anin bangkit dari posisi duduknya.

"Aku mau ke toilet sebentar, tidak lama kok." Jawab Anin beralasan.

"Oh, aku kira mau kemana. Ya udah kalau kamu mau ke toilet." Ucap Elang.

Demi tidak ketahuan alasan yang ia buat, Anin memilih untuk mencari titik aman, pikirnya.

Nilam maupun Dinda yang tidak begitu memperhatikan ekspresi dari Anin, keduanya tidak ada prasangka apapun pada sahabatnya.

"Aku juga mau ke toilet sebentar, ya. Takutnya nanti pas lagi enak enaknya makan, eee kebelet, kan gak seru." Ucap Dinda yang juga ikutan pergi ke toilet.

Dirasa sudah cukup waktunya berada di toilet, Anin segera keluar untuk kembali ke tempat duduknya.

Saat melihat tidak ada Dinda di tempat duduknya, Anin tersenyum dan merasa ada kesempatan untuk dirinya.

Episodes
1 Perpisahan
2 Pamit pergi
3 Merasa kehilangan
4 Meminta izin
5 Ada yang cemburu
6 Kabar bahagia
7 Perasaan haru
8 Panggilan telpon
9 Di bengkel
10 Tuduhan
11 Salam perpisahan
12 Salam perpisahan untuk terakhir bertemu
13 Gelisah dan tidak tenang
14 Kehilangan
15 Bercerita kebenaran
16 Tidak bisa menolak.
17 Pertemuan yang tak terduga
18 Berusaha menerima kenyataan
19 Terasa berat untuk berpisah
20 Pesan dari Ibu
21 Berkumpul dengan teman
22 Mengajak pergi
23 Memberi arahan
24 Sampai di tempat tujuan
25 Tidak ada pilihan lain
26 Perasaan bahagia
27 Musibah
28 Ada pertolongan
29 Merasa Beruntung
30 Harus mengingatnya lagi
31 Merindukan
32 Berusaha kuat
33 Nekad
34 Tidak disangka
35 Keputusan
36 Permintaan seorang ayah
37 Terbongkar
38 Keputusan yang sudah bulat
39 Sesuatu yang tidak terduga
40 Ingin melihat
41 Ketakutan
42 Kenyataan
43 Bertemu dengan orang asing
44 Tawaran
45 Keputusan Didit
46 Ada perubahan
47 Bersiap-siap
48 Bertemu
49 Keputusan yang diambil
50 Teringat seseorang
51 Pertemuan yang sah
52 Mencurigai istrinya
53 Dilema
54 Merasa canggung
55 Kembali teringat
56 Ingin menolak ajakan
57 Sampainya di makam
58 Tidak menyangka
59 Mudah emosi
60 Berterus terang
61 Meminta jawaban
62 Sangat dikejutkan
63 Benar-benar tidak menyangka
64 Ketidaksabaran
65 Rasa ingin tahu
66 Malam yang nyenyak
67 Siap menerimanya
68 Menjelaskan
69 Belajar berdiri
70 Sungguh diluar dugaan
71 Merayu
72 Mendapatkan izin
73 Tidak ada yang perlu di curigai
74 Mengajak ke suatu tempat
75 Memberi suprise
76 Mendapat tuduhan
77 Meyakinkan
78 Tidak disangka
79 Obrolan dan bertukar cerita
80 Suasana di kantor
81 Bertemu
82 Mengingatkan
83 Meyakinkan istrinya
84 Akhirnya bertemu
85 Penuh khayalan
86 Datang ke rumah
87 Takjub
88 Pengakuan hubungan
89 Ngobrol bareng teman lama
90 Bersenda gurau
91 Ingin menunjukkan sesuatu
92 Pertemuan
93 Pengakuan seorang Anin
94 Sampai di tempat yang dituju
95 Akhirnya datang
96 Nekad
97 Memaksakan keinginannya
98 Penuh percaya diri, meski berakhir malu
99 Mendapat kebaikan
100 Mengingatkan
101 Membicarakan pertemuan
102 Berangkat
103 Memberi syarat
104 Ketahuan
105 Sesuatu yang tidak diduga
106 Kekhawatiran Elang
107 Merasa kesal
108 Menunggu bersama suami
109 Merasa cemburu
110 Campur aduk rasanya
111 Tidak mau di usir
112 Tidak goyah dengan pendirian
113 Meyakinkan
114 Keinginan
115 Penasaran dengan suami
116 Seseorang yang asing
117 Kemarahan
118 Tidak bisa mencegah
119 Heboh
120 Merasa malu
121 Ingin marah
122 Meyakinkan Kakek
123 Berdebat
124 Acara resepsi
125 Cemas
126 Tegang dan takut
127 Menegangkan
128 Kebahagiaan
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Perpisahan
2
Pamit pergi
3
Merasa kehilangan
4
Meminta izin
5
Ada yang cemburu
6
Kabar bahagia
7
Perasaan haru
8
Panggilan telpon
9
Di bengkel
10
Tuduhan
11
Salam perpisahan
12
Salam perpisahan untuk terakhir bertemu
13
Gelisah dan tidak tenang
14
Kehilangan
15
Bercerita kebenaran
16
Tidak bisa menolak.
17
Pertemuan yang tak terduga
18
Berusaha menerima kenyataan
19
Terasa berat untuk berpisah
20
Pesan dari Ibu
21
Berkumpul dengan teman
22
Mengajak pergi
23
Memberi arahan
24
Sampai di tempat tujuan
25
Tidak ada pilihan lain
26
Perasaan bahagia
27
Musibah
28
Ada pertolongan
29
Merasa Beruntung
30
Harus mengingatnya lagi
31
Merindukan
32
Berusaha kuat
33
Nekad
34
Tidak disangka
35
Keputusan
36
Permintaan seorang ayah
37
Terbongkar
38
Keputusan yang sudah bulat
39
Sesuatu yang tidak terduga
40
Ingin melihat
41
Ketakutan
42
Kenyataan
43
Bertemu dengan orang asing
44
Tawaran
45
Keputusan Didit
46
Ada perubahan
47
Bersiap-siap
48
Bertemu
49
Keputusan yang diambil
50
Teringat seseorang
51
Pertemuan yang sah
52
Mencurigai istrinya
53
Dilema
54
Merasa canggung
55
Kembali teringat
56
Ingin menolak ajakan
57
Sampainya di makam
58
Tidak menyangka
59
Mudah emosi
60
Berterus terang
61
Meminta jawaban
62
Sangat dikejutkan
63
Benar-benar tidak menyangka
64
Ketidaksabaran
65
Rasa ingin tahu
66
Malam yang nyenyak
67
Siap menerimanya
68
Menjelaskan
69
Belajar berdiri
70
Sungguh diluar dugaan
71
Merayu
72
Mendapatkan izin
73
Tidak ada yang perlu di curigai
74
Mengajak ke suatu tempat
75
Memberi suprise
76
Mendapat tuduhan
77
Meyakinkan
78
Tidak disangka
79
Obrolan dan bertukar cerita
80
Suasana di kantor
81
Bertemu
82
Mengingatkan
83
Meyakinkan istrinya
84
Akhirnya bertemu
85
Penuh khayalan
86
Datang ke rumah
87
Takjub
88
Pengakuan hubungan
89
Ngobrol bareng teman lama
90
Bersenda gurau
91
Ingin menunjukkan sesuatu
92
Pertemuan
93
Pengakuan seorang Anin
94
Sampai di tempat yang dituju
95
Akhirnya datang
96
Nekad
97
Memaksakan keinginannya
98
Penuh percaya diri, meski berakhir malu
99
Mendapat kebaikan
100
Mengingatkan
101
Membicarakan pertemuan
102
Berangkat
103
Memberi syarat
104
Ketahuan
105
Sesuatu yang tidak diduga
106
Kekhawatiran Elang
107
Merasa kesal
108
Menunggu bersama suami
109
Merasa cemburu
110
Campur aduk rasanya
111
Tidak mau di usir
112
Tidak goyah dengan pendirian
113
Meyakinkan
114
Keinginan
115
Penasaran dengan suami
116
Seseorang yang asing
117
Kemarahan
118
Tidak bisa mencegah
119
Heboh
120
Merasa malu
121
Ingin marah
122
Meyakinkan Kakek
123
Berdebat
124
Acara resepsi
125
Cemas
126
Tegang dan takut
127
Menegangkan
128
Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!