Balaskan Dendam Sang Pendekar Berhati Malaikat
Novel ini adalah cerita lanjutan dari CS yang Aku buat sebelum nya ya, jadi yang belum baca Cs nya, Aku sarankan untuk baca terlebih dahulu, karna kalau baca langsung ke novel nya nanti gak paham sama alurnya.
Jadi Aku sarankan untuk baca Cs nya terlebih dahulu, biar tau juga tokoh tokoh dalam cerita ya itu seperti apa.
BAIKK, LANJUT KE CERITA NYA!!!!...
Hong Li dengan rasa gelisah di hati nya, mulai pergi jauh bersama Xion Wei meningalkan kediaman Li, dan tak pergi ke kediaman lain nya, Xion Wei kehabisan ide, ia kebingungan kemana ia harus pergi membawa Hong Li jauh dari penduduk yang kini tau siapa sebenarnya Hong Li
Di perjalanan nya, Hong Li berhenti sebentar dan berdiri di sebelah pohon yang begitu besar, tubuh Hong Li kini telah di kuasai dengan rasa sakit yang berasal energi spiritual nya "Hong Li" panggil Xion Wei sembari berjalan menghampiri Hong Li yang berada di dekat pohon.
"Hong Li Ada apa??" tanya Xion wei yang begitu mencemaskan leleki di depan nya.
"Saya baik-baik saja, Gege pergilah duluan, Saya akan segera menyusul nanti" sahut Hong Li dengan raut wajah pucat nya.
Xion Wei yang melihat keadaan Hong Li benaar benar memburuk dan tidak mungkin di paksakan tuk berlari cukup jauh lagi, jadi Xion Wei memutuskan untuk beristirahat sebentar di bawah pohon itu.
"Euum..beristirahatlah sebentar disini Hong Li, Aku akan menunggu mu, tidak perlu memaksakan dirimu terus" kata Xion Wei sembari membantu Hong Li untuk duduk di bawah pohon.
"...."
"Pelan-pelan saja, Hong Li tunggu lah disini, Aku akan mencarikan obat untuk mu" lanjut Xion Wei
Hong Li yang di perlakukan sangat baik oleh Xion Wei, membuat diri nya merasa bersalah pada Xion Wei, disisi lain, Xion Wei yang melihat Hong Li terduduk dengan diam nya, sungguh membuat diri nya begitu khawatir.
"Hong Li" panggil nya dengan suara pelan sembari memegang tangan Hong Li yang gemeteran.
"Maafkan Aku gege, Aku telah banyak menyusahkan orang lain saat ini, Ayah ku, Jing ge, Jia Li, lbu ku dan juga diri mu" jawab Hong Li
Xion Wei yang mendengar ucapan Hong Li membuat diri mya mengingat kejadian yang terjadi di kediaman Li saat itu, Xion Wei yang tak tahu harus berbuat apa lagi, ia segera menarik dan merobek sedikit lengan pakaian nya.
BREKKKK!!!
Suara robekan baju Xion Wei terdengar kencang seolah-olah Ia menariknya dengan sangat kuat, Hong Li
yang mendengar suara itu seketika terkejut dan mulai menoleh ke arah suara itu.
"Ge-gege??" panggil Hong Li dengan suara yang sedikit gagu.
"Tenang lah Didi, Aku masih berada disini ko" sahut Xion Wei sembari mengikatkan sehelai kain dari pakaian nya tadi di mata Hong Li yang terus mengeluarkan darah.
"Aghh-" rintih Hong Li saat kain menyentuh ke kelopak mata nya.
"Tahanlah sebentar Didi, rasanya memang sakit, namun jika tidak di obati, darah akan terus keluar dari mata mu" kata Xion Wei yang mulai mengikat nya dengan pelan agar Hong Li tidak merasakan sakit.
Setelah Xion Wei selesai mengikatkan penutup mata pada Hong Li, Xion Wei berdiri dari duduk nya dan hendak akan pergi tuk mencari air, Namun saat ia ingin melangkah pergi, Hong Li dapat mendengar suara langkah kaki nya.
"Berhati-hatilah Gege" kata Hong Li yang tengah terduduk di bawah pohon sembari menganggukan kepala nya.
"Didi tunggulah disini, Aku tak akan pergi lama, Aku hanya akan kembali ke kota kediaman Wei untuk membeli beberapa makan dan minuman, serta obat untuk mu" kata Xion Wei sembari memberi salam.
"...." Mendengar perkataan Xion Wei, Hong Li hanya bisa menganguk mengiyakan.
Dengan perasaan tak tega, mau tidak mau Xion Wei harus pergi meninggalkan Hong Li di hutan ini dan kembali ke kediaman Wei, Xion Wei segera berlari kembali ke kota nya, Karna ia harus cepat kembali ke hutan, Rasa kekhawatiran nya pada Hong Li cukup besar, Apalagi dengan kondisi Hong Li yang saat ini tidak bisa melihat, itu akan sangat berbahaya jika ada penduduk dari kota Li yang menemukan nya.
•
•
•
Sesampai nya Xion Wei di kota, kedatangan diri nya disana membuat semua mata pedagang dan pembeli mulai menoleh ke arah nya.
"Tuan muda pertama Wei, Apakah anda baik-baik saja??" tanya salah seorang disana.
"Tuan, apakah rumor yang terjadi di kediaman Li itu adalah suatu kebenaran??"
"Tuann"
"Tuan muda Wei kemana pergi nya tuan muda kedua Li??"
"BISAKAH KALIAN INI DIAMM!!!" bentak Xion Wei yang terus di serang begitu banyak pertanyaan aneh.
Penduduk di kota Wei seketika terdiam saat mendengar suara putra mahkota dengan nada tinggi nya, penduduk kota Wei yang merasa bersalah dan mulai menundukan kepala nya kepada Xion Wei.
Xion Wei berusaha mengendalikan emosional nya, ia menghela nafasaya lalu melihat sekelilıng pasar di depan nya, penduduk kota dibuat sangat bingung melihat sang putra mahkota kerjaan Wei seperti sedang mencari sesuatu namun tak berani tuk bertanya.
"Tu-tuan" panggil salah seorang pedagang di dekat Xion Wei.
"Apakah ada yang Tuan muda pertama Wei sedang cari kota??" lanjut nya.
Xion Wei menganguk pelan "Apakah kalian tahu dimana tabib yang sangat ahli dalam mengobati kebutaan??" tanya nya dengan sopan.
"Tabib?? Seperti nya ada tuan, Dia tinggal tak jauh dari pasar ini, tepat nya di dekat sungai perbatasan antara kota kediaman Wei dan kota kediaman Li" jelas si pedagang.
Xion Wei yang mendengar hal itu cukup membuat nya sedikit tenang "Terima kasih, paman, kalau begitu Saya pamit permisi duluan" ucapnya sembari menundukan kepalanya.
"Tuan, maafkan atas kejadian tadi tuan, Kami benar benar menyesal melakukannya" kata si pedagang sembari menundukan kepala nya.
Xion Wei tersenyum "Tidak apa paman Maafkan saya juga yang telah berbicara tidak sopan dengan kalian" sahut nya sembari tersensum dengan menundukan sedikit kepalanya.
Setelah itu, Xion Wei pergi menuju sungai perbatasan, meski diri nya masih sangat takut tuk mendekati wilayah kediaman Li, Xion Wei tetap pergi ke tempat dimana tabib itu tinggal.
Tokk Tok...
Xion Wei mengetuk pintu rumah si tabib dengan pelan tak lama pintu terketuk, seorang pemuda keluar dari rumah nya, pemuda itu kebingungan saat melihat Xion Wei datang berkunjung kerumah nya.
"Tuan muda Wei" ucap nya sembari memberi salam pada Xion Wei.
Xion Wei menundukan kepala nya dengan pelan "Apakah benar, anda adalah seorang tabib yang dapat menyembuhkan segala penyakit?" tanya Xion Wei dengan sopan.
Pemuda itu tersenyum lalu berkata tergantung dengan penyakitnya tuan "Apakah ada yang bisa saya bantu tuan?" tanya pemuda itu dengan sopan.
Xion Wei sempat terdiam sebentar melihat penampilan pemuda itu "Pertama, katakan siapa nama mu?" tanya Xion Wei yang sedikit mencurigai pemuda itu.
"Nama saya Bai Wuxian, tuan" jawab pemuda itu memperkenalkan diri nya.
"Bisakah anda ikut dengan saya? Ada seseorang yang saya ingin anda mengobatinya"
"Dimana orang itu tuan??"
"Tak jauh dari sini, tepatnya di hutan gunung Lou ying"
"Baiklah tuan, tunggu sebentar, Saya akan mengambil beberapa obat yang Saya miliki saat ini"
Xion Wei menganguk mengerti, pemuda itu segera masuk kembali ke dalam rumah nya untuk mengambil beberapa obat yang ia perlukan, setelah itu Xion Wei dan pemuda yang bernama Bai Wuxian itu pergi menuju hutan di gunung Lou Ying untuk menemui Hong Li yang masih berada di sana.
Sesampai nya disana Xion Wei melihat Hong Li masih terduduk di bawah pohon, sembari menunggu kepulangan diri nya, Xion Wei dan pemuda Bai Wuxian segera menghampiri Hong Li yang ada di dekat pohon itu, disisi lain Hong Li yang mendengar suara langkah kaki mendekat, membuat dirinya bangun dari duduk nya.
"Hong Li" panggil Xion Wei yang berjalan menghampiri Hong Li.
"Gege- itu kah diri mu??" tanya Hong Li sembari memanjangkan tangan nya.
Xion Wei meraih tangan Hong Li dan menggenggam nya dengan erat "Aku kembali Didi, Maafkan Aku telah meninggalkan mu sendirian disini, Apakah ada seseorang yang datang??" tanya Xion Wei yang sedikit cemas.
Hong Li hanya bergeleng pelan "Tidak ada yang perlu Gege khawatirkan, selama Gege pergi, tak ada seorang pun yang datang kesini" ucapnya sembari tersenyum.
Bai Wuxian yang memperhatikan perilaku tuan muda Wei dengan teman nya ini, membuat diri nya tertunduk malu, karna ia tak pernah melihat tuan muda Wei begitu mengkhawatirkan teman nya, apalagi sampai memanggilkan tabib untuk nya, itu adalah hal langka tuk di lihat.
"Oh ya, Didi" Xion Wei meminta Bai Wuxian untuk berdiri di sebalah nya.
"Ada apa Gege?" tanya Hong Li sembari duduk di bawah pohon.
"Aku datang membawa seorang tabib untuk mu, Didi" ucap Xion Wei sembari ikut duduk di sebelah Hong Li, begitu juga dengan Bai Wuxian.
"Tabib?"
"Iya, Didi, Dia akan mencoba mengobati luka di mata mu" sahut Xion Wei sembari bangun dari duduk nya dan berpindah dari kiri ke kanan Hong Li.
Hong Li hanya tersenyum dan menganguk mengiyakan, Bai Wuxian mulai membuka penutup mata yang terikat di kepala Hong Li dengan pelan supaya Hong Li tidak merasakan sakit, setelah kain penutup mata Hong Li terlepas, Bai Wuxian mulai memeriksa luka nya terlebih dahulu, Setelah itu Bai Wuxian mengambil obat di dalam tas yang ia bawa tadi.
"Tuan minumlah, penawar ini untuk menghilangkan rasa sakit di mata mu" Tuan ucap Bai Wuxian sembari memberikan segelas obat pada Hong Li.
"...." Hong Li menganguk pelan sembari meraih gelas yang yang di berikan Bai Wuxian.
Sementara itu Xion Wei dan Bai Wuxian menunggu reaksi dari obat yang kini sedang di minum oleh Hong Li, Dengan harapan obat itu dapat meredakan rasa sakit di mata Hong Li.
"E-ee.. Tu-tuann, bagaimana? Apakah mata mu masih terasa sakit?" tanya Bai Wuxiang sembari menerima gelas yang di berikan pada Hong Li.
Hong Li mengangguk pelan di sertai senyum di wajah nya "Ya, Aku merasa jauh lebih baik sekarang" sahutnya.
Xion Wei menghembuskan nafas lega saat mendengar jawaban dari Hong Li "Didi, Apakah mata mu masih belum bisa terbuka?" tanya Xion Wei dengan sedikit kelegaan di hati nya.
"E-eee, Maaf tuan muda Wei, penglihatan teman anda memiliki luka yang cukup parah, luka yang dihasilkan oleh tebasan pedang mengenai bola mata nya, sehingga membuat nya bisa melihat kembali adalah salah satu kemungkinan kecil" Bai Wuxian menjelaskan luka yang ada di mata Hong Li.
Xion Wei sempat terkekeh mendengar ucapan Bai Wuxian "Lalu?? Apakah dia tidak akan bisa melihat lagi?? tanya Xion Wei yang kini harapan di hatí nya telah hancur.
"Sepertinya tidak, Bola mata milik teman anda sudah rusak parah, untuk bisa melihat kembali, mungkin itu butuh waktu yang sangat lama" sahut Bai Wuxian sembari memberikan sekantung obat pada Xion Wei.
Xion Wei meraih kantung obat itu sembari menunjukan ekspresi terkejut "Bu-Butuh waktu yang lama Berarti, penglihatan nya bisa kembali?? Bagaimana cara nya??" tanya Xion Wei yang sangat bersemangat saat tau penglihatan Hong Li bisa Kembali pulih.
"Dengan energi spiritual nya"
"Ha?! A-apa yang anda maksud?!"
"Energi spiritual pada umumnya bisa memulihkan rasa sakit di dalam tubuh kita sendiri, energi spiritual terkadang mengalami masa peningkatan atau masa pergantian, di saat itu lah energi spritual mulai memperbaiki tuan yang ia tinggali saat ini, cepat atau lambat nya proses pemulihan itu tergantung dari daya kekuatan spiritual nya" jelas Bai Wuxian.
"Apakah ada cara lain selain menggunakan energi spiritual??" tanya Hong Li.
"Kalau soal itu, Saya sendiri kurang mengetahui nya, mungkin nanti Saya akan mencoba mencari tahu tentang itu, setelah Saya mendapatkan informmasi tentang itu, Saya akan segera memberitahu mu tuan" kata Bai Wuxian dengan ramah.
Xion Wei tersenyum lalu menganguk pelan "Terima kasih, Tuan" ucap nya.
Bai Wuxian merasa sangat canggung saat diri nya di panggil dengan sebutan Tuan "E-ee, Maaf tuan muda Wei, anda bisa memanggil Saya dengan menyebut nama saya saja Bai Wuxian, tidak perlu memakai sebutan Tuan, Saya merasa tidak pantas" ucap nya.
Xion Wei menganguk disertai tawa kecil nya "Baiklah Bai Wuxian"
"Eumm.Tuan, maaf apakah saya boleh tau dimana anda tinggal??" tanya Bai Wuxian sembari merapihkan obat obatan nya ke dalam tas.
"Kami baru saja pergi meninggalkan kediaman dan untuk saat ini kami belum memiliki tempat tinggal" jawab Xion Wei.
Bai Wuxian merasa simpati dengan tuan muda Wei, di tambah lagi saat ini tuan muda Wei sedang membawa teman nya yang terluka, Hutan dan Gua bukanlah tempat yang aman untuk di tinggali saat ini.
"Tuan, tak jauh dari sini ada sebuah kuil kosong, tepat nya berada di atas gunung Lou Ying, kuil itu sudah lama tak terpakai, tapi masih sangat bagus, barangkali kalian minat dan ingin menempati kuil itu" kata Bai Wuxian.
Hong Li sempat kebingungan dan mulai bertanya "Kuil siapa yang ada di gunung Lou Ying ini??" tanya nya.
"Milik leluhur kediaman Li, Namun, Kuil itu tidak semua orang bisa memasukinya, bahkan orang yang berasal dari keluarga Li saja belum tentu bisa masuk ke kuil itu" jelas Bai Wuxian.
"Bai Wuxian, terima kasih, anda telah banyak membantu saya sekarang ini, dan terima kasih juga telah memberitahu kami tentang kuil itu" kata Xion Wei sembarí bangun dari duduknya.
"Tidak masalah bagi saya tuan, Membantu anda adalah salah satu kehormatan untuk saya" kata Bai Wuxian yang ikut bangun dari duduk nya.
"Ini ada beberapa keping emas, terimalah, sebagai bayaran untuk obat dan pengobatan mu pada teman ku" ucap Xion Wei sembari memberikan 4 keping emas pada Bai Wuxian.
Bai Wuxian menerima 4 keping emas itu sembari menundukan kepala nya "Terima kasih tuan, kalau begitu saya izin undur diri" sahut nya sembari memberi salam, lalu pergi.
"Hong Li' panggil Xion Wei sembari membantu Hong Li berdiri.
"Iya, Gege"
"Bagaimana keadaan mu, apakah kita bisa pergi ke kuil itu sekarang??" tanya Xion Wei yang memastikan kondisi Hong Li telah membaik.
"Kondisi ku jauh lebih baik, Gege"
"Baiklah, kalau begitu ayo kita pergi ke kuil itu" ajak Xion Wei dengan perasaan senang nya.
Hong Li menganguk pelan dan mulai berjalan di sebelah Xion Wei, mereka berjalan dari pagi hingga ke malam untuk sampai ke kerajaan itu.
Sesampai nya di kuil, Xion Wei segera mencari kamar yang bersih untuk Hong Li beristirahat terlebih dahulu, sebelum ia membersihkan seluruh bagian kuil yang penuh debu ini, setelah menemukan kamar yang bersih Xion Wei mengajak Hong Li pergi ke kamar itu dan meminta nya tuk beristirahat duluan.
Xion Wei menemani Hong Li hingga dia tertidur, setelah tahu Hong Li telah tertidur Xion Wei keluar dari kamar Hong Li dan mulai membersihkan seluruh ruangan di kuil, Setelah Xion Wei selesai membersihkan kerajaannya ia
pergi kekamar lain yang ada di kuil itu, lalu tertidur di atas ranjang nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Norayolayora
kirian xion Wei cewek. eh pas Hong Li bilang Gege, baru tau dia lelaki
2022-06-09
6