...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Saat ini Arata berada di perpustakaan khusus untuk klan Luo, ia kesana karena ingin mencari teknik tingkat tinggi.
Walaupun teknik pedang yang ia kuasai saat ini telah sangat kuat bahkan hampir setara dengan para tetua di klan tapi Arata merasa masih belum puas karena Arata tahu betul kalau dunia ini luas jadi pasti ada yang tekniknya lebih kuat dari teknik yang ia kuasai saat ini.
"Hmmm tidak ada teknik yang cocok untuk ku" ucap Arata saat melihat-lihat semua buku teknik yang klan nya miliki.
Tetapi tiba-tiba matanya terhenti pada suatu buku yang terlihat kuno dan memancarkan aura berbeda dari buku lainnya.
"Hmmm ternyata ada buku yang menarik" Ucap Arata kemudian mengambil buku tersebut, ia kembali duduk dan membuka lembar tiap lembar dari buku tersebut.
Arata terhanyut kedalam pikirannya setiap kali membuka setiap lembarnya, di buku tersebut setiap lembarnya mengandung skil-skil yang luar biasa hebat.
"Menakjubkan! buku sehebat ini ada di klan ku?" Ucapnya terkejut dan senang.
Beberapa jam kemudian malem hampir tiba Arata masih membaca buku setelah beberapa saat kemudian ia membuka halaman terakhir yang di situ hanya ada sebuah kalimat yang bertuliskan 'Jurang keputusasaan berada di akhir puncak kehidupan'.
Arata di buat kebingungan dengan apa maksud kalimat tersebut tetapi ia merasa kalimat tersebut merupakan sebuah petunjuk.
"Jurang keputusasaan berada di akhir puncak kehidupan? apa maksudnya?" Ucapnya kebingungan.
"Hahh sudahlah aku ingat saja kalimat ini, siapa tahu di masa depan nanti aku akan mendapatkan jawabannya" Ucap Arata kemudian menutup bukunya.
Setelah membaca buku tersebut Arata menutup nya dan menyimpan kembali di tempat semula, karena waktu sudah menjelang gelap Arata memutuskan untuk kembali.
Saat ia berjalan keluar dari perpustakaan, tanpa Arata sadari buku yang ia baca sebelumnya melebur menjadi debu dan menghilang.
***
Di suatu tempat
"Hmmmm? ahh sepertinya buku itu telah kembali kepada pemiliknya… Hahaha dunia ini akan mengalami perubahan tetapi aku harap perubahan tersebut mengarah kepada kebaikan dan kebenaran" Ucap seseorang.
***
Tanpa Arata sadari bahwa setelah ia membaca buku tersebut banyak sekali orang-orang yang menantikan dirinya untuk segera melebarkan sayapnya.
Saat ini Arata tengah berada di dalam kamarnya dan mencoba memahami setiap gerakan dari buku sebelumnya.
"Sungguh teknik ini sulit di pelajari tetapi mudah di pahami" Ucap Arata.
Tidak lama setelah itu Arata mengakhiri pelatihan nya dan memilih untuk tidur beristirahat.
Keesokan harinya pada pagi hari sekali Arata telah melanjutkan kembali pelatihan nya untuk meningkatkan pemahamannya terhadap teknik yang ada di buku sebelumnya.
"Akhirnya selesai! dengan begini sekarang aku memiliki teknik ini maka aku memiliki jaminan hidup tenang tanpa takut di bunuh" Ucap nya tersenyum senang.
Ia pun keluar dari ruangannya untuk pergi sarapan bersama keluarganya, ahh maksudnya keluarga barunya.
"Nak, kamu sudah bangun? kalau begitu ayo kita sarapan bersama, ibumu memasak makanan banyak sekali" ucap ayah Arata.
Setelah sarapan bersama Arata menanyakan kenapa ibunya memasak banyak hari ini.
"Tumben sekali ibu memasak banyak, ada apa bu?" Tanya Arata.
"Haishh anak ini! apa kamu tidak suka dengan masakan ibu ini" Ucap ibunya Arata.
"Ahh tidak bu, bukan begitu maksud ku tetapi kenapa ibu memasak banyak hari ini itu agak aneh" Ucap Arata panik.
"Yah karena hari ini adalah ulang tahunmu… apa kamu tidak ingat?" Ucap ibunya tersenyum manis.
"Ahh benar juga bagaimana aku bisa lupa" Ucap Arata terkejut.
"Hahaha selamat ulangtahun nak, ayah harap kamu menjadi orang yang hebat nanti dan menjadi orang yang sangat penting bagi dunia… Maaf ayah tidak memberikan mu hadiah yang mahal tetapi ayah harap itu berguna untukmu" Ucap ayahnya dengan memberikan sebuah pedang.
"Tidak tidak… Ayah ini saja sudah sangat berguna dan berharga untukku" Ucap Arata terharu.
"Nah ini hadiah dari ibu" Ucap ibunya memberikan sebuah baju berwarna hitam dan emas.
"Terimakasih ayah, ibu" Ucap Arata sedikit meneteskan air matanya.
Karena selama seumur hidupnya baru kali ini ia merayakan ulang tahun bersama keluarga, tentu saja hal tersebut membuat Arata sangat bahagia.
"Sudah coba kamu pakai dulu bajunya" Ucap ibunya.
"Baik bu, tunggu sebentar" Ucap Arata, ia pergi terlebih dahulu setelah itu kembali dengan memakai baju pemberian ibunya.
"Bagaimana bu apa cocok?" Tanya Arata.
"Tampan sekali nak! bagus-bagus ketampanan ayahmu ini turun kepadamu" Ucap ayah tertawa keras.
"Woahh kamu keren sekali nak, ketampanan mu bahkan melebihi ayahmu" Ucap ibunya dengan tersenyum.
"Terimakasih ayah ibu, aku suka sekali hadiahnya" Ucap Arata tersenyum bahagia.
"Hahaha tidak perlu berterimakasih seperti itu nak, karena kita adalah keluarga jadi ini semua hal yang wajar saja" Ucap ayahnya tersenyum.
Arata hanya mengangguk dan tiba-tiba dirinya di peluk oleh ibunya.
"Sudah berhenti mengeluarkan air mata, apa kamu tidak malu sudah besar masih menangis?" Ucap ibunya menenangkan Arata.
Bukannya berhenti tetapi Arata semakin histeris karena ia akhirnya tidak dapat membendung kembali perasaan yang selama ini ia tahan, ia melepaskan semua perasaan tersebut melalu tangisannya saat di pelukan ibunya.
Ayahnya Arata sedikit terkejut karena biasanya Arata bukan lah anak yang cengeng tetapi saat ini di depannya ia melihat Arata menangis histeris di pelukan istrinya, ia kebingungan sebenarnya apa yang terjadi? ada apa dengan Arata sampai-sampai menangis histeris begitu.
Ibunya Arata hanya memeluknya dengan erat dan lembut sekali-kali ia menepuk-nepuk pelan punggung Arata yang mengartikan 'Tidak apa-apa, lepaskan saja semua beban yang kamu pendam' .
Setelah beberapa Arata tenang kembali, ia tersenyum lembut kepada keluarganya. Kali ini ia merasa sangat bahagia dan bersyukur sekali karena lahir di keluarga yang sangat-sangat berbeda dari sebelumnya.
Ia bahkan berjanji dan bertekad di dalam hatinya kalau siapapun yang mengganggu keluarganya akan ia kejar bahkan sampai ke ujung alam semesta sekalipun.
Setelah perayaan ulang tahun Arata yang sangat dramatis, ia kembali pergi berlatih dengan para murid lainnya seperti biasanya tetapi kali ini Arata berlatih sangat berbeda terlihat semangat membara di matanya bahkan membuat para murid lainnya pun ikut terbawa suasana saat melihat Arata yang bersemangat dalam berlatih.
"Tebasan Penghancur Alam!" Ucap Arata mengeluarkan teknik pedang yang telah ia pelajari.
Swoshhh… Boommmm…
Lintasan pedang vertikal terlibat setelah Arata mengucapkan tekniknya, lintasan pedang tersebut melesat dengan kuat dan cepat sampai meledak menghancurkan separuh area lapangan pelatihan yang membuat mereka semua terdiam terpaku karena terkejut melihat teknik yang Arata keluarkan sangat luar biasa.
"A-apa itu tadi?!"
"T-teknik pedang apa barusan?! apa teknik itu sungguh ada di dunia ini?!"
Teriakan tidak percaya terdengar dari para murid lainnya sedangkan tetua yang sedang mengajar mereka hanya terdiam membeku di tempatnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Maaf baru up lagi karena author nya sedang mengistirahatkan diri karena baru selesai kerja untuk sebulan kedepanya di usahakan up nya akan teratur karena waktu yang kosong sampai menunggu kembali bekerja 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
ズひ丂んノ刀ム
clue apanih
2022-07-30
0
™DEWA•[PHOENIX]
Hmm? Ada yang aneh. Kok ultanya ga di buat pesta gitu? Ayahnya kepala keluarga loh. Dan dia tuan muda di keluarga itu. Masa ga di buat pesta? atau ga ada tetua dan yang lain-lain buat kasih selamat ulta?
2022-07-22
1
M Erik
emang di tahun-tahun sebelumnya gk dirayain?
2022-07-07
2