Tangis Cyara

Malam mulai menjelang. Suasana sekitar sudah nampak gelap ditutup oleh awan hitam. Sementara bulan menggantung indah, berusaha untuk menerangi jagat raya. Di salah satu sudut kota, tampak pria tampan bersetelan rapih keluar dari sebuah rumah sakit.

Sudah waktunya ia pulang, dia sedikit berlari kecil karena rintik gerimis yang menyapa pori-pori kulitnya. Ya, pria itu adalah De—seorang dokter muda berkarisma.

Saat itu, saudara kembarnya mengajak pulang bersama. Bee tampak mengendarai mobil milik De, sementara pria tampan itu duduk di sebelahnya.

"Kita langsung pulang ke rumah yah, Mommy bilang sudah memasak makanan banyak," ucap Bee, dan De langsung mengangguk setuju. Bee menjalankan kembali mesin mobil dan mulai meninggalkan halaman rumah sakit.

De sedikit membuka kaca mobil, hingga dia bisa melihat Cyara yang berada di pos satpam. Gadis manis itu tampak sedang tertawa kecil, sambil memakan satu bungkus roti yang ada di tangannya.

De hanya mampu bergeming, menatap tanpa ada ekspresi apa-apa. Dia kembali menaikkan kaca mobil, lalu menyandarkan kepalanya. Sebuah pergerakan aneh yang ditangkap oleh kedua mata Bee. Pria itu bisa melihat ada yang tak biasa. Namun, Bee lebih memilih untuk diam saja.

***

Mulai malam ini, Cyara akan menetap di rumah sakit. De memberikan satu buah ruangan untuk gadis itu dan juga beberapa pakaian. Kini, Cyara tengah beristirahat. Dia memakan roti pemberian satpam baik yang pertama kali mau menolongnya—Pak Brata—namanya.

Sekilas Cyara melihat mobil De melintas, sebuah mobil mewah, milik kalangan atas. Cyara tahu itu, sebab sang ayah pernah memiliki mobil yang sama dengan milik De.

"Cia, ayo makan! Aku sudah membelikan makan malam untukmu," ucap Candra yang kala itu baru saja datang, tanpa menunggu jawaban, dia sudah menarik lengan Cyara untuk ikut bersamanya. Sementara di tangan sebelah kiri, Candra menenteng dua bungkus nasi goreng.

Cyara yang sudah merasa lapar pun tak bisa menolak. Dia mengikuti langkah Candra untuk makan di tempat para karyawan biasanya beristirahat.

Kedua orang itu duduk bersebrangan. Candra membukakan bungkus nasi goreng untuk Cyara terlebih dahulu, asapnya tampak masih mengepul. Cyara tersenyum kecil sambil meraih sendok sebab ia sudah merasa tak sabar.

"Makanlah!" ucap Candra mempersilahkan Cyara. Gadis cantik itu mengangguk ceria.

"Terima kasih, Kak."

Candra tersenyum lebar, dia sedikit mengusap puncak kepala Cyara, mereka tampak seperti adik-kakak. Awalnya Cyara makan dengan sangat lahap, mulutnya penuh bahkan ia sampai kesulitan untuk mengunyah.

Namun, lama kelamaan kunyahan itu terasa memelan. Gadis cantik itu termangu dengan pikiran yang memenuhi kepalanya. Dia teringat akan sang ayah sedang koma.

Tiba-tiba Cyara menangis, dia terisak kecil dengan lelehan air mata yang membasahi pipi mulusnya.

"Cia, ada apa?" tanya Candra yang merasa terkejut, sebab gadis yang ia kenal ceria malah terisak-isak di hadapannya.

"Kenapa, Ci? Kepedesan yah?" tebak Candra.

Cyara menggeleng cepat, dia semakin menangis dengan meremat kuat dadanya. Rasanya sangat sesak, di sini dia harus rela menderita. Sementara di sana sang ayah pun terbaring koma. Dan sampai kini dia belum mendapatkan kabar apa-apa.

"Ci, ayo ngomong, ada apa?"

Gadis cantik itu mengangkat kepala, Candra bisa melihat kesedihan di mata Cyara. Dia bangkit dan duduk di samping Cyara untuk mengelus punggung gadis cantik itu.

"Cia ingat Daddy, Kak," ucap Cyara sesenggukan. Dia mengelap air matanya yang menderas sambil mengingat masa-masa indah bersama sang ayah.

"Sabar, Ci. Doakan saja ayahmu baik-baik saja."

"Tapi Daddy sedang koma, bagaimana bisa dia baik-baik saja?"

Mendengar itu, Candra sedikit terkejut. Sebab Cyara memang belum bercerita apa-apa padanya.

Candra menghela nafas dan tak berhenti untuk mengelus punggung Cyara. "Ya sudah kalau begitu doakan dia segera sehat. Kamu jangan menangis, kamu harus kuat! Supaya ayahmu juga tidak khawatir padamu."

Cyara menengadah, menatap Candra yang senantiasa memberikan senyum terbaiknya. Bibir gadis itu bergetar, tetapi demi sang ayah, ia tidak boleh lemah, Cyara berusaha tersenyum dalam tangisnya.

"Nah, begitu kan cantik. Sekarang kamu harus makan yang banyak yah," ucap Candra sambil mengelap sisa-sisa air mata yang ada di pipi Cyara.

Gadis cantik itu mengangguk, lalu kembali menatap nasi goreng miliknya. "Tapi telornya mau dua." Ucap Cyara sedikit serak.

Candra mengangkat kedua alisnya. Dengan terpaksa dia mengangguk. "Iya, baiklah. Telornya buat kamu saja."

Mendengar itu, Cyara langsung mengambil alih telur yang ada di piring Candra. Gadis manis itu kembali makan dengan lahap. Seolah lupa bahwa dia baru saja menangis karena teringat dengan sang ayah yang entah kabarnya seperti apa.

Terpopuler

Comments

Ney maniez

Ney maniez

😲😲😲🤭😜

2024-04-07

0

°RhaiKen™

°RhaiKen™

CIA.....ko Kya aku bgt y 🤭🤭 sedih c sedih Tpi klo mkan ttp nambah telor 2 🤣🤣🤣🤣

2023-03-18

0

Nci

Nci

Ih udah nasi goreng dibelikan telornya kepengen dua 😅 nanti telornya Om Dokter ada dua Kudek 🤣🤣🤣

2023-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 Disekap
2 Pria Iblis
3 Berusaha Kabur
4 Berlari Sekuat Tenaga
5 Terusik
6 Pria Tak Berperasaan
7 Salah Sangka
8 Seperti Sendiri
9 Mengkhawatirkan Cyara
10 Kemarahan Austin
11 Korban Penculikan
12 Mendengar Penjelasan
13 Seperti Kesurupan
14 Kudek
15 Gara-gara Cyara
16 Hati-hati, Om!
17 Kalian Cocok
18 Tangis Cyara
19 Melamun
20 Keponakan
21 Aku Akan Mengusirmu!
22 Itu-itu
23 Ternyata Berbeda
24 Kembali Kalut
25 Takut
26 Curiga
27 Istriku Bukan Adikku by Itta Haruka07
28 Tolong!
29 Demam
30 Pasien Om Dokter
31 Penipu?
32 Tak Sabar
33 Membawamu Pergi
34 Kamu Lebih Menyeramkan
35 Tidak Bisa Tidur
36 Seperti Sihir
37 Masih Punya Malu
38 Masih Salah Paham
39 Merasa Gila Sendiri
40 Bagai Anak Itik
41 Seperti Kencan Remaja
42 Bertemu Teman Lama
43 Jangan Marah-marah
44 Pelajaran Kecil
45 Menghubungi Jessie
46 Menjenguk Andrew
47 Sarapan Pagi
48 Melihat Andrew Langsung
49 Bertemu Clarissa
50 Kecemasan De
51 Meminta Bantuan
52 Mengecek CCTV
53 Sebuah Duri
54 Tidak Bisa Menahan Diri
55 Jatuh Semakin Dalam
56 Akibat
57 Sangat Enak
58 Salah Paham
59 Terpaksa Bohong
60 Jangan Pura-pura Bodoh
61 Membujuk dan Menjelaskan
62 Seperti Seorang Simpanan
63 Meminta Kejelasan
64 Kakak Tertua
65 Bantuan Aneeq
66 Permintaan Maaf
67 Mengambil Alih Perusahaan
68 Pertemuan Dengan Austin
69 Pria Gila
70 Om Tua Menyebalkan
71 Mengalihkan Perhatian
72 Menggerutu
73 Austin Mengamuk
74 Bekerja Sama
75 Aku Keluarganya
76 Membuat Rencana
77 Harapan
78 Tanganku Sakit
79 Momen Terbaik
80 Peralihan Jabatan
81 Membongkar Semuanya
82 Ini Namanya Peka
83 Jambu Air
84 Aku Telah Melihat Semuanya
85 Bukan Mimpi
86 My Naughty Boss By DHEVIS JUWITA
87 Pengakuan Riana
88 Bisakah Aku Membawanya?
89 Tetap Di Sini
90 Kamu Mau Melihatnya?
91 Dia Calon Istriku
92 Kamu Yang Pertama
93 Kita Langsung Praktek Saja
94 Foto Masa Kecil
95 Enak, tapi
96 Wanita Bayaran Dan CEO by Lunoxs
97 Om?
98 Panggilan Kesayangan
99 Pusat Perhatian
100 Kita Pacaran
101 Salah Daddy
102 Buang-buang Waktu
103 Dokter Mesyum
104 Cemburu Yah?
105 Makan Malam
106 Makan Malam 2
107 Aku Mencintaimu
108 Gadis Manis
109 Adik Kecil
110 Ampun, Moo
111 Tengah Malam
112 Menjemput Cyara
113 Menginginkan Yang Lain
114 Rasa Penasaran Alana
115 Tidak Ingin Memaksa
116 Sidang
117 Sebuah Rencana
118 Lamaran
119 Happy Ending
120 Moo&Poo #1
121 Moo&Poo #2
122 Moo&Poo #3
123 Istri Kontrak Pelampiasan Hasrat by Itta Haruka07
124 Moo&Poo #4
125 Moo&Poo #5
126 Moo&Poo #6
127 Moo&Poo #7
128 Moo&Poo #8
129 Moo&Poo #9
130 Moo&Poo #10
131 Moo&Poo #11
132 Moo&Poo #12
133 Moo&Poo #13
134 Moo&Poo #14
135 Moo&Poo #15
136 Moo&Poo #16
137 Moo&Poo #17
138 Moo&Poo #18
139 Moo&Poo #19
140 Moo&Poo #20
141 Moo&Poo #21
142 Moo&Poo #22
143 Moo&Poo #23
144 Moo&Poo #24
145 Moo&Poo #25
146 Promosi Karya
147 Hasrat Penggoda (New Novel)
148 My Geeky Doctor by Lunoxs
149 Moo&Poo #26
150 Moo&Poo #27
151 Penggoda King Mafia by Dhevis Juwita
152 Moo&Poo #28
153 Moo&Poo #29
154 Moo&Poo #30
155 Moo&Poo #31
156 Promosi Karya
157 New Novel
158 New Novel
159 Moo&Poo #32
160 New Novel by ntaamelia
161 New Novel
162 New Novel
163 New Novel
164 New Novel
165 New Novel
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Disekap
2
Pria Iblis
3
Berusaha Kabur
4
Berlari Sekuat Tenaga
5
Terusik
6
Pria Tak Berperasaan
7
Salah Sangka
8
Seperti Sendiri
9
Mengkhawatirkan Cyara
10
Kemarahan Austin
11
Korban Penculikan
12
Mendengar Penjelasan
13
Seperti Kesurupan
14
Kudek
15
Gara-gara Cyara
16
Hati-hati, Om!
17
Kalian Cocok
18
Tangis Cyara
19
Melamun
20
Keponakan
21
Aku Akan Mengusirmu!
22
Itu-itu
23
Ternyata Berbeda
24
Kembali Kalut
25
Takut
26
Curiga
27
Istriku Bukan Adikku by Itta Haruka07
28
Tolong!
29
Demam
30
Pasien Om Dokter
31
Penipu?
32
Tak Sabar
33
Membawamu Pergi
34
Kamu Lebih Menyeramkan
35
Tidak Bisa Tidur
36
Seperti Sihir
37
Masih Punya Malu
38
Masih Salah Paham
39
Merasa Gila Sendiri
40
Bagai Anak Itik
41
Seperti Kencan Remaja
42
Bertemu Teman Lama
43
Jangan Marah-marah
44
Pelajaran Kecil
45
Menghubungi Jessie
46
Menjenguk Andrew
47
Sarapan Pagi
48
Melihat Andrew Langsung
49
Bertemu Clarissa
50
Kecemasan De
51
Meminta Bantuan
52
Mengecek CCTV
53
Sebuah Duri
54
Tidak Bisa Menahan Diri
55
Jatuh Semakin Dalam
56
Akibat
57
Sangat Enak
58
Salah Paham
59
Terpaksa Bohong
60
Jangan Pura-pura Bodoh
61
Membujuk dan Menjelaskan
62
Seperti Seorang Simpanan
63
Meminta Kejelasan
64
Kakak Tertua
65
Bantuan Aneeq
66
Permintaan Maaf
67
Mengambil Alih Perusahaan
68
Pertemuan Dengan Austin
69
Pria Gila
70
Om Tua Menyebalkan
71
Mengalihkan Perhatian
72
Menggerutu
73
Austin Mengamuk
74
Bekerja Sama
75
Aku Keluarganya
76
Membuat Rencana
77
Harapan
78
Tanganku Sakit
79
Momen Terbaik
80
Peralihan Jabatan
81
Membongkar Semuanya
82
Ini Namanya Peka
83
Jambu Air
84
Aku Telah Melihat Semuanya
85
Bukan Mimpi
86
My Naughty Boss By DHEVIS JUWITA
87
Pengakuan Riana
88
Bisakah Aku Membawanya?
89
Tetap Di Sini
90
Kamu Mau Melihatnya?
91
Dia Calon Istriku
92
Kamu Yang Pertama
93
Kita Langsung Praktek Saja
94
Foto Masa Kecil
95
Enak, tapi
96
Wanita Bayaran Dan CEO by Lunoxs
97
Om?
98
Panggilan Kesayangan
99
Pusat Perhatian
100
Kita Pacaran
101
Salah Daddy
102
Buang-buang Waktu
103
Dokter Mesyum
104
Cemburu Yah?
105
Makan Malam
106
Makan Malam 2
107
Aku Mencintaimu
108
Gadis Manis
109
Adik Kecil
110
Ampun, Moo
111
Tengah Malam
112
Menjemput Cyara
113
Menginginkan Yang Lain
114
Rasa Penasaran Alana
115
Tidak Ingin Memaksa
116
Sidang
117
Sebuah Rencana
118
Lamaran
119
Happy Ending
120
Moo&Poo #1
121
Moo&Poo #2
122
Moo&Poo #3
123
Istri Kontrak Pelampiasan Hasrat by Itta Haruka07
124
Moo&Poo #4
125
Moo&Poo #5
126
Moo&Poo #6
127
Moo&Poo #7
128
Moo&Poo #8
129
Moo&Poo #9
130
Moo&Poo #10
131
Moo&Poo #11
132
Moo&Poo #12
133
Moo&Poo #13
134
Moo&Poo #14
135
Moo&Poo #15
136
Moo&Poo #16
137
Moo&Poo #17
138
Moo&Poo #18
139
Moo&Poo #19
140
Moo&Poo #20
141
Moo&Poo #21
142
Moo&Poo #22
143
Moo&Poo #23
144
Moo&Poo #24
145
Moo&Poo #25
146
Promosi Karya
147
Hasrat Penggoda (New Novel)
148
My Geeky Doctor by Lunoxs
149
Moo&Poo #26
150
Moo&Poo #27
151
Penggoda King Mafia by Dhevis Juwita
152
Moo&Poo #28
153
Moo&Poo #29
154
Moo&Poo #30
155
Moo&Poo #31
156
Promosi Karya
157
New Novel
158
New Novel
159
Moo&Poo #32
160
New Novel by ntaamelia
161
New Novel
162
New Novel
163
New Novel
164
New Novel
165
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!