Bab 4

Di rumah sakit! Larisha yang sudah sadarkan diri dan melihat Laluna tengah memegangi tangannya, Luna yang melihat kakaknya sudah membuka mata merasa lega, karena sejak semalam Luna menangis didekat Larisha yang tak kunjung sadarkan diri.

"Kak, kamu sudah sadar! Apa kamu merasakan sakit?" tanya Laluna.

"Tidak Luna, kakak tidak merasakan sakit! Luna apa kakak belum meninggal? Kakak masih hidup kan?" tanya Larisha yang belum sadar betul.

"Kamu masih hidup, kalau kamu mati siapa yang akan menjagaku!" kata Laluna.

"Dimana Dev? Kakak dan Dev mengalami kecelakaan mobil malam itu," kata Larisha.

Belum sempat Laluna menjawab, seorang Dokter datang menyapa untuk memeriksa keadaan Larisha.

"Selamat pagi Risha," sapa Dokter.

"Pagi Dokter," kata Larisha.

"Saya periksa dulu ya! Bilang jika bagian yang akan saya tekan terasa sakit," kata Dokter.

"Baik Dok," kata Larisha.

Dokter pun mengecek bagian kaki, tangan, perut dan Larisha tidak mengalami kesakitan sama sekali.

"Baik, keadaan kamu tidak ada cidera dalam, beruntung kamu hanya mengalami lecet dibagian luar saja," kata Dokter.

"Lalu, apa saya sudah boleh pulang Dok?" tanya Larisha.

"Iya tentu! Tapi jangan melakukan aktivitas berat dulu selama satu Minggu kedepan ya Risha!" kata Dokter.

Laluna pun ikut senang karena Larisha sudah boleh meninggalkan rumah sakit. Larisha segera berganti pakaian dengan pakaian yang dibawa oleh Laluna.

"Luna, sebelum kita pulang antar kakak ke ruang rawat Dev dulu ya! Kakak ingin lihat keadaannya," kata Larisha.

"Emm, sebaiknya kita langsung pulang kak!" kata Laluna sambil gelagapan.

"Tidak, kakak ingin bertemu dulu dengan Dev," kaya Larisha.

"Kak Dev, sudah pulang sejak semalam!" kata Laluna.

"Oh ya? Syukurlah, Dev sepertinya tidak mengalami kesakitan akibat kecelakaan itu, kalau begitu kakak akan menghubunginya nanti," kata Larisha.

"Iya kak," kata Laluna sambil menunduk.

Laluna yang tidak kuasa untuk menyampaikan berita duka kematian Dev pada Larisha, hanya mampu menutupi segalanya dari Larisha. Luna takut, Larisha akan sangat terpukul jika tau Dev telah tiada.

Larisha dan Laluna pun pulang ke rumah mereka, di atas tanah kuburan yang masih basah itu! Tuan Lan masih menunjukkan wajahnya, dia terus menangisi kepergian anaknya, meskipun asisten pribadinya Tan sudah mengajaknya pulang sejak tadi.

"Tuan, sepertinya anda butuh istirahat! Pulang dan istirahatlah dulu!" bujuk Tan.

"Tan, seret wanita miskin itu kehadapanku sekarang juga! Aku tunggu di rumah!" kata Tuan Lan dengan nada berat.

"Baik Tuan!" kata Tan.

Tan dan beberapa anak buah Tuan Lan segera pergi ke rumah sakit untuk membawa Larisha ke hadapan Tuan Lan! Namun ketika sampai di rumah sakit, pihak rumah sakit memberitahukan bahwa Larisha telah pulang satu jam lalu, Tan bersama anak buah Tuan Lan pun segera pergi menuju kediaman Larisha.

Setibanya di depan pintu rumah Larisha, Tan mengetuk pintu dengan keras agar Larisha cepat keluar dari rumah.

Dug.

Dug.

Dug.

Larisha yang sedang rebahan diatas kasur pun, langsung keluar kamar untuk membukakan pintu, sementara Laluna hanya mengintip dari balik pintu kamarnya.

Klek.

"Ya, kalian cari siapa?" tanya Larisha.

"Ikutlah dengan kami Nona, ada seseorang yang harus anda temui!" kata Tan.

"Tidak, aku tidak mengenal kalian! Pergi dari rumahku sekarang juga!" kata Larisha.

Tak lama kedua anak buah Tuan Lan langsung memegangi tangan kanan dan kiri Larisha untuk menyeretnya masuk ke dalam mobil, namun Tan melihat ada sosok yang sedang ketakutan mengintip dari balik pintu sebuah kamar.

"Lepaskan aku!" teriak Larisha.

Namun beberapa anak buah Tuan Lan menyeret Larisha agar masuk kedalam mobil. Larisha terus memberontak, hingga dia pun menginjak dan menendang buah kejantanan dari kedua anak buah Tuan Lan hingga keduanya kesakitan dan melepaskan tangan Larisha.

"Aduhhhhh, sakit!" rengek kedua anak buah itu.

Larisha pun berlari sekencang-kencangnya, namun Tan hanya tersenyum tipis.

"Tidak usah dikejar! Dia akan datang dengan sendirinya," kata Tan.

"Baik Tuan Tan," kata kedua anak buah Tuan Lan.

"Sekarang seret wanita yang sejak tadi mengintip kita dari dalam kamarnya!" kata Tan.

Anak buah Tuan Lan yang lainpun kebingungan siapa yang dimaksud oleh Tan, namun Tan segera menyuruh mereka masuk ke dalam rumah Larisha dan membawa wanita didalam sana.

Benar saja, Laluna berhasil mereka tangkap dan mereka bawa masuk kedalam mobil, Laluna yang memiliki fisik lemah, dan duduk dikursi roda tidak mampu melawan para anak buah Tuan Lan yang menyergapnya.

"Siapa kalian sebenarnya? Apa mau kalian?" tanya Laluna.

Tan dan yang lainnya bungkam seribu bahasa, hingga sampailah mereka dikediaman mewah milik Tuan Lan. Tan mendorong kursi roda milik Laluna kehadapan Tuan Lan.

"Apa gadis ini yang dipacari oleh Dev?" tanya Tuan Lan.

"Dia adiknya!" kata Tan.

"Lalu dimana gadis itu?" tanya Tuan Lan.

"Telepon kakakmu!" kata Tan.

"Tidak, aku tidak akan membiarkan kakakku kalian tangkap!" kata Laluna.

Tan pun langsung menggeledah saku celana Laluna untuk mengambil handphone miliknya.

"Apa yang kamu lakukan, benar-benar kurang ajar!" kecam Laluna.

Setelah mendapatkan handphone Laluna, Tan langsung melakukan panggilan video call pada nomor telepon Larisha.

Kring.

Kring.

Kring.

"Luna? Kenapa dia melakukan panggilan video?" Gumam Larisha.

Larisha pun segera mengangkat panggilan video tersebut, sambil beristirahat dipinggir jalan raya setelah lelah berlari menghindari orang-orang yang hendak menangkapnya.

📞"Hallo Luna," kata Larisha.

"Kakak, jangan dengarkan mereka! Jangan pedulikan aku, larilah sejauh-jauhnya," teriak Laluna.

"Luna, apa yang mereka lakukan padamu?" panik Larisha.

"Datanglah ke alamat yang aku kirimkan!" kata Tan.📞

Tan pun mematikan panggilan video itu, Tuan Lan sangat puas dengan hasil kerja Tan yang tidak pernah mengecewakan.

"Tuan, kita hanya tinggal menunggu wanita itu datang!" kata Tan.

"Aku sudah tidak sabar mencabik-cabik daging wanita hina itu!" kata Tuan Lan.

"Bede bah, apa kau bilang? Kakakku bukan wanita hina, kau pasti ayah dari Dev kan? Kau sangat berbeda dengan Dev, kau kejam, kau jahat," teriak Laluna.

"Singkirkan gadis lumpuh itu dari hadapanku!" kata Tuan Lan.

"Baik Tuan!" kata Tan.

Tan pun pergi membawa Laluna ke suatu tempat untuk menyekapnya disana! Sepanjang jalan, Larisha menangis karena takut orang-orang itu menyakiti Laluna, hanya Luna satu-satunya yang dia punya, tak ada yang boleh menyakitinya! Larisha akhirnya sampai di alamat rumah yang diberikan oleh Tan.

Larisha pun tercengang melihat kediaman mewah, besar, dan luas seperti istana di negeri dongeng dihadapannya! Pertanyaan Larisha hanya satu, siapa orang-orang yang mencoba menangkapnya? Dan kenapa dia harus datang ke rumah mewah ini?

Dengan penuh keberanian, Larisha masuk kedalam pintu gerbang yang menjulang tinggi, langkah kakinya terus menyusuri halaman luas rumah mewah ini hingga sampai didepan pintu utamanya.

Lempar Likenya dong guys😁 konflik udah mulai panas-panas hareudang ya💃 Kenalan dulu sama asisten pribadi Tuan Lan yuk, siapa lagi kalau bukan Arthan atau sering disapa Tan dan juga si cantik dan imut Laluna.

Laluna.

Terpopuler

Comments

Cari Perhatian

Cari Perhatian

elah malah gantengan si asisten tan❤
si chris jg ganteng si😁

2023-12-21

2

Dewi Anggya

Dewi Anggya

seruuuuuuuu

2023-12-07

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

laluna imut...

2022-12-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Maak othor mau tes market ada yang mau baca engga nanti novelnya.?
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Promo novel Teman Tidur Paman Daniel & novel Sekedar dinikmati bukan Dicintai.
141 Squel Tawanan Kamar Tuan Lan
142 (Penyesalan Suami) Istri Yang Aku Benci
143 Putri Kecil Pemuas Dady
144 OH, YES Hot Bodyguard
145 Jerit Nakal di Kamar Mr Zie
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Maak othor mau tes market ada yang mau baca engga nanti novelnya.?
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Promo novel Teman Tidur Paman Daniel & novel Sekedar dinikmati bukan Dicintai.
141
Squel Tawanan Kamar Tuan Lan
142
(Penyesalan Suami) Istri Yang Aku Benci
143
Putri Kecil Pemuas Dady
144
OH, YES Hot Bodyguard
145
Jerit Nakal di Kamar Mr Zie

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!