Perfect man for perfect woman

Sesiang ini tak nampak batang hidung Gale. Jelas saja, jika siang hari maka ia akan berada satu ruangan dengan bantal dan guling. Gadis ini tak mau melewatkan tidur siangnya demi apapun, ia akan tetap tidur siang meskipun negara api menyerang Indonesia dan menculik Keluarga Somat. Apalagi disini kondisinya sangat mendukung, angin sepoi-sepoi seakan mengusap kelopak matanya yang mulai memberat.

Beda halnya dengan Fatur yang jarang, bahkan tak pernah tidur siang. Sejak dulu ia tak pernah melakukan ritual tidur siang, karena harus bekerja banting tulang.

...****************...

"Lagi goreng apa teh ?" tanya Gale, menemui teh Rita yang sedang di dapur.

"Neng, udah bangun ?" Gale mengangguk lalu duduk di bangku kayu panjang tempat teh Rita mengupas dan memilah bahan masakan.

"Lagi goreng ikan buat makan malam nanti," jawab teh Rita.

"Oh," Gale berohria sambil menatap cuaca sore yang lumayan masih cerah berwarna biru, meskipun tak sebiru hatinya.

Senyumnya terbit saat melihat Fatur tengah mengajarkan anak-anak cara menjaga kesehatan dengan mencuci tangan dan makan makanan bergizi.

"Cie, katanya ada yang ngajak nikah ya ? Belum juga lulus udah laku duluan, sama dokter ganteng lagi !" goda teh Rita, Gale yang digoda seperti itu tersenyum meringis. Pasalnya dalam pikiran gadis itu, Fatur tidak serius ingin melamarnya, lagipun dalam otak encernya tak pernah terlintas menjadi little wife di usia 18 tahun. Apa jadinya jika dirinya memakai daster dan perut buncit, sedang menunggu Fatur pulang di ambang pintu ? Galexia tertawa sendiri.

"Ihhh, udah stress !" ujar teh Rita.

"Kebayang ga sih teh Gale seumur gini jadi istri, dasteran sepaket perut buncit lagi nungguin laki ? Ko ngeri ya bayanginnya ?" tanya Gale.

"Ha-ha-ha ! Semua itu mungkin aja Le, lagian apa ada yang salah sama dasteran ? Ko kayanya si daster jadi kambing hitam ?!" tanya teh Rita.

"Ya engga sih, cuma kesannya kan istri-istri rumahan banget gitu teh,"

"Lucu aja kayanya kalo kamu jadi istri sama ibu muda. Nanti bukannya nenangin anak malah kamu ikut mewek kalo anak kamu mewek !" keduanya tertawa bersama tak bisa membayangkan jika Gale jadi ibu muda.

"Tapi serius Le, momy kamu ngalahin ekspektasi semua orang loh !" ucap teh Rita.

"Gale tuh pengennya kuliah dulu teh, pengen nikmatin dulu hidup. Kesana, kesini bareng temen-temen. Belum kepikiran buat nikah muda !" jawab Gale.

"Emang kenapa sama nikah muda ? Momy nya Gale waktu nikah sama ayah juga masih muda, masih sekolah malah !" jawab teh Rita.

"Itu mah ayahnya udah ketuaan, momy akunya keganjenan, sama-sama ga kuat nanggung penderitaan hidup sebagai seorang jomblo !" jawab Gale terkekeh.

"Menjauhi fitnah neng, daripada pacaran. Hayoo ?!"

"Emang iya si teh, menjauhi fitnah. Tapi, ga tau ahhh !" ia menggelengkan kepalanya.

Teh Rita tersenyum, "jodoh, maut, rejeki mah di tangan Tuhan neng. Kalo Allah sudah berkehendak. Mau sekarang pun pasti jadi !"

"Teteh solat ashar dulu, titip ikannya sebentar. Awas jangan sampai gosong ! Kalo gosong, nanti teteh suruh neng tangkep lagi di kolam !" teh Rita menunjuk Gale seraya tertawa.

"Hih, tega amat." Gale bangkit dari duduknya. Melihat minyak yang meletup-letup membuat Gale bergidik ngeri, jangan sampai letupan minyak panas mengenai kulitnya.

"Teh Rita ih ! Ga ngomong kalo minyaknya pada main lompat tali !" omelnya. Tak kehabisan akal Gale mencari sesuatu untuk melindunginya dari letupan minyak panas.

Dengan hati-hati Gale membalikkan ikan-ikan yang ada di wajan.

"Nah kan, kalo gini aman !" senyumnya melebar.

Arka selesai mengajar di area Pondok. Ia kembali ke rumah pak Hadi, melewati dapur agar aksesnya lebih dekat, tidak memutar.

Ia terkesiap melihat seseorang di dapur dengan tampilan aneh, lengkap dengan jas hujan dan helm di kepalanya.

Melihat perawakannya, sepertinya ia hafal dengan sosok ini.

"Kaka ?"

Ia mendongak, "eh...ayah ?!" Gale membuka kaca helmnya.

"Kamu dari mana ?" tanya Arka.

"Engga dari mana-mana," jawab Gale.

Kebetulan di belakang Arka, Fatur baru selesai membimbing anak-anak.

"Emangnya hujan ya ?" Arka sampai menoleh ke belakang ke arah Fatur, begitupun Fatur yang bingung dibuatnya, seraya melihat ke arah langit sore yang cerah.

"Engga pak," jawab Fatur. Mau-maunya saja kedua orang pintar ini dibod*ohi gadis ini.

"Emang siapa yang bilang kaka keujanan yah ?" tanya Gale.

"Terus itu kamu ngapain pake jas hujan sama helm segala ?" tanya Arka, Fatur yang penasaran memanjangkan lehernya ke arah dalam dapur, dan benar saja gadis itu lengkap dengan jas hujan dan helm.

"Kaka lagi goreng ikan yah ! Minyaknya loncat-loncat kaya ngajakin balap karung, jadinya pake ini biar aman !" jawab Gale.

"Astagfirullah neng Gale, pantesan suami teteh nyariin helm. Ternyata helmnya dipake disini !" ujar teh Rita dari dalam rumah.

"Ha ? Iya kah teh, maaf--maaf. Kirain ga ada yang pake !" Gale melepas helmnya sekaligus menjauhi wajan.

"Ngapain neng harus pake helm segala ?" tawa teh Rita.

"Biar kaya astronot ! Pake nanya si teteh, tuh minyaknya kalo kena kulit lumayan, bisa bikin kulit melepuh !" gidik Gale pergi dan menyerahkan spatula pada teh Rita.

"Neng, mau kemana atuh. Katanya mau belajar masak ?! Buat calon suami," goda teh Rita menggoda.

"Engga ! Ga apa-apa, nanti yang jadi suamiku senengnya makan beling ko !" pekik Gale. Arka menggelengkan kepalanya, sifat Gale benar-benar mirip Shania-nya dulu.

...----------------...

Suara binatang malam saling bersahutan terdengar nyaring disini, senada dengan suara rindu yang menggema.

Gale menatap ke langit gelap. Nyatanya tak seperti kisah dongeng yang jika kita melihat langit gelap malam hari akan bertabur ribuan bintang, disini yang ada hanya satu, dua cahaya saja. Sisanya semua benda ditelan kegelapan malam.

Sesekali Gale menimpali chat para geng pandawa yang rusuh karena ia tinggal ke Pondok tanpa mengajak mereka. Terdengar lantunan ayat suci dengan suara merdu seorang lelaki. Gale bangkit dan melangkah menuju sumber suara.

Gale menghentikkan langkahnya di balik tembok mushola Pondok, saat menemukan sosok Fatur tengah khusyuk melantunkan ayat demi ayatnya. Bahkan bukan hanya satu menit dua menit saja ia disana untuk memperhatikan. Pintar, mapan, tampan, sungguh pemandangan indah di malam yang indah pula. Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan ?

"Perfect man for perfect woman," Gale menunduk, sayangnya ia bukan si perfect woman itu.

Ucapan Ori benar-benar membuat tingkat kepedean Gale anjlok ke dasar palung.

Lama ia melamun, saat mendongak sosok Fatur sudah tak disana. Suara mengajinya pun sudah tak terdengar lagi.

"Loh, om dokter kemana ?" gumam Gale.

"Nyari abang ?" tanya Fatur dari arah belakang. Karena terkejut ponsel yang ia pegang sampai jatuh tepat di kakinya.

"Astagfirullah !"

Plukk !

"Aw ! Njirr !"

"Om dokter ih ngagetin !" Gale mengusap-usap kakinya setelah mengambil ponsel miliknya. Ketauan sedang ngintipin orang itu sungguh kejadian paling memalukan sepanjang sejarah.

Fatur tiba-tiba berjongkok dan memeriksa kaki Gale yang kejatuhan ponsel tadi, membuat gadis ini jadi salah tingkah dibuatnya.

"Eh, om mau ngapain ?"

"Sakit ?" tanya Fatur, Gale mengangguk, "sedikit."

"Allah maha adil ya, yang suka ngintip dapet ganjarannya, tunai !" tawa Fatur.

"Idih !" Gale cemberut.

"Gale cuma ga sengaja lewat terus denger orang ngaji," jawabnya.

"Oh," jawab Fatur berohria.

"Ih apaan tuh, oh nya kaya ngeledek ?!" tanya Gale menunjuk wajah Fatur yang tertawa kecil saat berohria.

"Lama-lama om dokter ngeselin kaya bang Ori !" ujar Gale memukul bahu Fatur.

"Hey, jangan berdua-duaan di tempat gelap ! Nanti ada jin lewat !" pekik teh Rita saat melewati mushola Pondok, membuat keduanya menoleh.

"Iya jinnya teteh ! Lagian ini di tempat terang, mushola pula..kira-kira aja teh," jawab Gale, sementara Fatur yang sudah berdiri mulai beranjak meninggalkan tempat itu.

"Tuh kan ! Jadinya pacar aku pergi ! Padahal tadinya mau nyari tempat gelap." Tawa Galexia.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Asngadah Baruharjo

Asngadah Baruharjo

bikin sakit perut aja Gale Gale 😀😀😀

2024-04-05

1

Lia Bagus

Lia Bagus

🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-03-03

1

Lia Bagus

Lia Bagus

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-03-03

1

lihat semua
Episodes
1 Maling sepatu
2 Jomblo akut
3 Jackpot
4 Kesialan dr.Fatur
5 Hancur vs Kencur
6 Murka-nya ayah Arka
7 Dimana-mana ada kamu
8 Semakin rumit
9 Kamu mengingatkanku pada....
10 Kini aku tau rasa sakit
11 Mau jadi Pelakor
12 Mumun is Galexia
13 Sukanya versi Gale
14 Perfect man for perfect woman
15 Posisi Ori terancam
16 Diundang makan
17 Keputusan untuk masa depan
18 Belum ada rasa sayang, disini ?
19 Pisah ranjang
20 Panggilan sayang
21 Anak bawang menyebalkan
22 Aaaaa ! Abang udah nodain aku ih !
23 Dimandiin
24 Bau-bau mencurigakan
25 Heboh dan rusuh
26 Pahlawan kesorean
27 Oh my God !
28 Aksi Fatur
29 Naluri laki-laki
30 Takut dihukum
31 Mau lapor Komnas !
32 Kebohongan Fathya
33 Kembali ?
34 Tertampar kelakuan sendiri
35 Ready for meet
36 Pintarnya gadis nakal om dokter
37 Istri cantik abang
38 Sayangi jantung anda !
39 Penantian sejak dulu
40 Siapa aku disaat bersamamu
41 Gue ga sebaik itu,
42 Gerakan Sabtu Merdeka
43 Pemain Figuran di kisahmu
44 Want to know aja!
45 Kamu membuatku nyaman
46 Umpatan Ori
47 Merasa dibandingkan
48 Aku mirip papah!
49 Kasih sayang ayah
50 Si gemoy pujaan hati
51 Kepingan masa lalu
52 Nge-bolang
53 Setia sampai ujung masa
54 Luka
55 Mengenang masa lalu
56 Abang boleh makan Gale
57 Kocok dahulu, sebelum diminum
58 Manggil tukang pijat
59 Kehadiran seseorang
60 Dipijit, biar siap ngadon lagi
61 Ada yang salah dengan bapak?
62 Di luar ekspektasi
63 Gombalan maut
64 Buaya darat ketauan belangnya
65 Posesifnya lelakiku
66 Ratu cilor
67 Nenek sinchan
68 Buah yang dipetik
69 3 bulan ga datang tamu, biasa aja!
70 Bertemu orang baru
71 Pasien nakal
72 Berani melawan ketakutan
73 Mengenang masa lalu
74 Gagal, keberhasilan yang tertunda
75 Bismillah, semoga berhasil!
76 Dukungan untuk Gale
77 Kebahagiaan tak terkira
78 Mati rasa
79 Kamu orang yang kuat!
80 Butuh hati yang tenang dan keputusan bijak
81 Waktu terhenti seketika
82 Lepaskan beban dan luka itu
83 Buah yang jatuh dan berada jauh dari pohonnya
84 Amarah Fatur 1
85 Amarah Fatur 2
86 'Si positif thinking
87 Bumil milik Fatur
88 Salah menarik kesimpulan
89 Paket komplit
90 Request lagu
91 Narsis!
92 Jajaran dokter muda di Indonesia
93 Air mata buaya
94 Selamat bertugas dr. Oriza
95 Buruan abang!!!
96 This is Pandawa
97 You are Invited!!
98 Nujuh Bulanin part 2
99 Mencoba berdamai
100 Sumpah yang harus ditunaikan
101 Selamat berjuang bunda
102 Welcome to the club girls!
103 Hadiah
104 Berikut bunganya ya!
105 Aktivitas baru
106 Dokter me sum
107 Bunda supel
108 Pengasuh si kembar
109 Long time a go
110 The ending
111 Etdahhh!
112 LA PAKKK ANDROMEDA
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Maling sepatu
2
Jomblo akut
3
Jackpot
4
Kesialan dr.Fatur
5
Hancur vs Kencur
6
Murka-nya ayah Arka
7
Dimana-mana ada kamu
8
Semakin rumit
9
Kamu mengingatkanku pada....
10
Kini aku tau rasa sakit
11
Mau jadi Pelakor
12
Mumun is Galexia
13
Sukanya versi Gale
14
Perfect man for perfect woman
15
Posisi Ori terancam
16
Diundang makan
17
Keputusan untuk masa depan
18
Belum ada rasa sayang, disini ?
19
Pisah ranjang
20
Panggilan sayang
21
Anak bawang menyebalkan
22
Aaaaa ! Abang udah nodain aku ih !
23
Dimandiin
24
Bau-bau mencurigakan
25
Heboh dan rusuh
26
Pahlawan kesorean
27
Oh my God !
28
Aksi Fatur
29
Naluri laki-laki
30
Takut dihukum
31
Mau lapor Komnas !
32
Kebohongan Fathya
33
Kembali ?
34
Tertampar kelakuan sendiri
35
Ready for meet
36
Pintarnya gadis nakal om dokter
37
Istri cantik abang
38
Sayangi jantung anda !
39
Penantian sejak dulu
40
Siapa aku disaat bersamamu
41
Gue ga sebaik itu,
42
Gerakan Sabtu Merdeka
43
Pemain Figuran di kisahmu
44
Want to know aja!
45
Kamu membuatku nyaman
46
Umpatan Ori
47
Merasa dibandingkan
48
Aku mirip papah!
49
Kasih sayang ayah
50
Si gemoy pujaan hati
51
Kepingan masa lalu
52
Nge-bolang
53
Setia sampai ujung masa
54
Luka
55
Mengenang masa lalu
56
Abang boleh makan Gale
57
Kocok dahulu, sebelum diminum
58
Manggil tukang pijat
59
Kehadiran seseorang
60
Dipijit, biar siap ngadon lagi
61
Ada yang salah dengan bapak?
62
Di luar ekspektasi
63
Gombalan maut
64
Buaya darat ketauan belangnya
65
Posesifnya lelakiku
66
Ratu cilor
67
Nenek sinchan
68
Buah yang dipetik
69
3 bulan ga datang tamu, biasa aja!
70
Bertemu orang baru
71
Pasien nakal
72
Berani melawan ketakutan
73
Mengenang masa lalu
74
Gagal, keberhasilan yang tertunda
75
Bismillah, semoga berhasil!
76
Dukungan untuk Gale
77
Kebahagiaan tak terkira
78
Mati rasa
79
Kamu orang yang kuat!
80
Butuh hati yang tenang dan keputusan bijak
81
Waktu terhenti seketika
82
Lepaskan beban dan luka itu
83
Buah yang jatuh dan berada jauh dari pohonnya
84
Amarah Fatur 1
85
Amarah Fatur 2
86
'Si positif thinking
87
Bumil milik Fatur
88
Salah menarik kesimpulan
89
Paket komplit
90
Request lagu
91
Narsis!
92
Jajaran dokter muda di Indonesia
93
Air mata buaya
94
Selamat bertugas dr. Oriza
95
Buruan abang!!!
96
This is Pandawa
97
You are Invited!!
98
Nujuh Bulanin part 2
99
Mencoba berdamai
100
Sumpah yang harus ditunaikan
101
Selamat berjuang bunda
102
Welcome to the club girls!
103
Hadiah
104
Berikut bunganya ya!
105
Aktivitas baru
106
Dokter me sum
107
Bunda supel
108
Pengasuh si kembar
109
Long time a go
110
The ending
111
Etdahhh!
112
LA PAKKK ANDROMEDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!