Murka-nya ayah Arka

"Semoga ini kali terakhir saya ketemu kamu !" gerutu Fatur memakai helm fullface-nya.

"Ga aamiin," jawab Gale mendengus.

Akhirnya Fatur mengantarkan Gale menggunakan motor gedenya.

"Duhhh, kenapa sih cowok tuh seneng sama motor begini. Kan nyiksa yang duduk di belakang !" keluh Gale. Memang terkesan tak tau diri, sudah menyusahkan dan minta tolong, ngomel-ngomel pula.

Fatur hanya menggelengkan kepalanya tak ingin meladeni Gale, lebih baik ia diam agar tetap sehat wal'afiat. Daripada mendengarkan ocehannya yang bikin kepalanya berdenyut mendadak.

"Dimana rumah kamu ?" tanya Fatur. Gale menyebutkan alamat rumahnya.

"Om dokter stop..stop...stop...! Berenti disini aja !" pintanya menepuk pundak Fatur layaknya tukang ojek.

Benar, Gale meminta turun di depan kompleks rumahnya. Ia tak sebod*oh itu untuk membawa Fatur ke dalam pusara masalahnya nanti.

"Om dokter, makasih banyak udah nolongin aku." Gale tersenyum manis.

"Sama-sama. Ingat ! Kamu ini perempuan. Jangan pernah bertindak seperti ini lagi, belajar yang rajin !" pesan Fatur diangguki Gale.

"Oh iya, sampai lupa. Om, om ternyata baik, coba lebih sering senyum deh...!" pesannya sebelum benar-benar pergi.

Fatur menggelengkan kepalanya, menatap punggung kecil yang berlari semakin menjauh masuk ke dalam area kompleks, senyum tipis pun terbit. Tapi jika dilihat-lihat kompleks ini cukup elite, itu terlihat dari sederet rumah yang dilihatnya.

Itu artinya Gale bukanlah seperti dipikirannya, orang miskin seperti dirinya dulu yang hidup dan mencari kebahagiaan di jalanan.

"Kaya, tapi sayang banget pergaulannya..." Fatur melajukan motornya pulang, sesekali ia menguap karena ngantuk dan besok jadwal prakteknya pukul 9 pagi. Ia harus lebih giat lagi mencari uang, menghidupi ibu dan seorang adik perempuan sudah menjadi kewajiban Fatur sejak kecil semenjak ditinggal sang ayah yang entah kemana rimbanya. Menjadi dokter adalah cita-citanya dan juga rejeki dari Allah yang tak pernah ia duga sebelumnya. Ia masih ingat dulu sewaktu SD, berjualan koran dari sudut kota ke sudut kota lainnya, menyambangi setiap lampu merah, bertemu dengan preman jalanan bahkan berlarian menghindari kejaran satpol pp demi mencari sesuap nasi.

Gale berjalan berjinjit saat dekat pintu pagar rumahnya.

"Aduh ! Pasti dikunci deh sama ayah, masa harus nunggu ayah ke masjid dulu baru bisa masuk ?!" Gale duduk di dekat tembok, terpaksa ia harus menunggu sampai pintu gerbang di buka.

Ia yang sudah ngantuk berat, hanya bisa memandang sepinya jalanan yang masih subuh. Terdengar suara adzan dari masjid kompleks, hatinya mencelos.

"Ya Allah, ampuni hamba atas ketidaksengajaan yang sudah terjadi," ia benar-benar menyesal atas apa yang terjadi semalam.

"Apapun hukumannya hamba akan terima, asal jangan yang berat-berat," gumamnya.

Baru saja ia berucap, Allah sudah mengabulkannya. Betapa terkejutnya ia, saat pintu pagar dibuka dan ia belum sempat bersembunyi.

"Mamposss !!" jantungnya berasa terlempar jauh dari tempatnya dan jiwanya dicabut secara dadakan.

"Kaka Gale ?!" suara bariton ayahnya menusuk langsung ke dada.

"Ayah,"

"Kamu ?!"

"Ayah kaka bisa jelasin," pintanya, rahang Arka mengeras, niatnya berjamaah pupus tinggal kenangan.

Arka mencengkram lengan anak gadisnya untuk masuk ke dalam.

"Masuk !" ucapannya dingin, dan gelap.

"Ayah kaka bisa jelasin !" pintanya.

"Masuk kamu !"

"Sha !!!!"

Shania yang sedang menyiapkan makanan, ibu yang duduk di kursinya sambil menyeruput teh, dan Andro yang baru saja hendak turun menyusul ke masjid harus dikejutkan oleh suara Arka yang tegas dan dingin sedingin pagi ini.

"Ada apa sih mas ?!" Shania menyembul dari dapur.

Dihempaskannya lengan Galexia di sofa ruang tengah.

"Liat Galexia !" gadis ini hanya menunduk takut.

"Loh, sejak kapan kaka bangun dan keluar kamar ? Perasaan barusan momy ketok kamarnya masih tidur ?" tanya Shania.

"Mau jelasin apa kamu ?!"

"Kamu bohong sama ayah, sama momy, sama Andro ?! Kamu darimana semalaman ? Mau coba-coba jadi gadis liar ?!!!" ucapan dingin dan menyeramkan itu tak pernah Gale dapatkan dari ayahnya selama menjadi anak. Tapi pagi ini, ayahnya benar-benar menyeramkan layaknya malaikat maut.

"Ka Gale ?!" gumam Andro.

"Semalem kaka kabur dari rumah," cicitnya.

"Astagfirullah !" Shania mendekati anak perempuannya.

"Kaka, senakal-nakalnya momy dulu, momy ga pernah sampai pulang subuh ?!" ucapan Shania getir.

"Kaka minta maaf momy, sumpah..kaka ga macem-macem, semalam ada kecelakaan,"

"Kecelakaan apa ?!" ayahnya kini menatap, bukan lagi tajam tapi sudah menguliti.

"Jadi semalam kaka kabur ? Astaga !" Andro menghempaskan kopiahnya merasa dikelabui kakanya.

"Tunggu !" Arka mengendus membuat semua orang mengernyitkan dahi, dan Galexia merapatkan mulutnya.

"Jangan bilang kamu minum alkohol ?!!!"

"Apa ?!!" pekik Shania dan Andro.

"Astagfirullah nduk," ucap ibu.

"Andro, bawa nenek ke belakang dulu," pinta Shania.

"Bu, ibu makan dulu ya," pinta Shania.

Arka sudah menyeret Galexia ke dalam kamar mandi, ia benar-benar diliputi rasa amarah, rupanya ucapan istighfar tak mampu meredam rasa marahnya pada Galexia.

"Ampun ayah !" pekik Galexia.

"Mas, istighfar mas !" Shania mengikuti.

Arka menghempaskan lengan Galexia di kamar mandi, dan seketika,

Byurrrr !!!

"Ayah, dingin !!!!"

Shania hanya memperhatikan Arka menghukum putri gemoy mereka.

"Siapa yang ngajarin kamu minum, Galexia Adhara !!! Kamu kelewatan, apa selama ini apa ayah sama momy tidak pernah mengajarkanmu agama ?!" ucapnya dingin tak menghiraukan Galexia yang sudah mengaduh kedinginan.

"Ampun ayah, kaka ga sengaja minum punya orang ! Kaka minta ampun sama ayah sama momy !!" ucapannya di sela-sela guyuran. Shania memijit pelipisnya.

"Apa lagi yang kamu perbuat selain minum ??!" tanya Arka.

"Ga ada ayah, sumpah..kaka ga ngapa-ngapain lagi," tangisnya.

"Mulai saat ini. Kamu tidak boleh keluar rumah selain hanya sekolah !!"

"Dan saat ini juga ayah jodohin kamu !"

"Apa ??!!" bukan hanya Galexia tapi Shania dan Andro yang baru kembali yang terkejut.

"Biar kamu mikir ! Sebelum semuanya terlambat, dan kenakalan kamu tidak bisa termaafkan. Biar ayah ada yang bantu awasin kamu !" ujar Arka, mengingat Shania dulu berubah setelah menikah dengannya.

"Mas,"

"Momy," Galexia menangis memeluk sang momy dengan pakaian yang sudah basah kuyup.

"Mas mau solat dulu di kamar !" Arka meninggalkan kamar mandi dan kembali mengambil wudhu, memutuskan solat di rumah.

"Sumpah mii, demi apapun kaka ga sengaja minum punya orang, lagian kaka ga ngapa-ngapain mii, kaka malah semalam tidur di rumah sakit," Gale mengakui.

"Kaka salah mii, semalam kaka kabur gara-gara pengen nonton balapan, tapi Faisal kecelakaan terus nganter ke rumah sakit, kaka ga sengaja minum minuman orang, terus kaka muntah ditolongin dokter disana," adu nya sesenggukan.

"Kaka ga diapa-apain kan ? Kaka ga sampai..." Shania menggantung ucapannya yang ia tau Galexia paati paham, gadis itu menggeleng.

"Sebenernya semalem Faisal sama yang lain nelfon momy, nanyain kaka, momy kira kaka tidur makanya momy bilang sama mereka kalo kaka tidur. Terus semalem kaka sama siapa ? Kenapa yang lain udah pada pulang ?!" Galexia terdiam sejenak.

"Kaka ditolongin dokter sama suster, terus tidur di kamar rawat inap.."

"Mii, kaka ga mau dijodohin," pintanya, Shania memandang sayang putrinya. Si gemoy kesayangan geng kurawa. Shania membawa anaknya ke kamar dan memasangkan handuk.

"Momy ga pernah liat ayah semarah itu selama pernikahan, tapi apapun yang diputuskan ayah, insyaallah yang terbaik," Gale menggeleng.

"Kaka harus legowo," tambah Shania.

"Tapi kaka masih sekolah mii,"

Arka kembali datang ke kamar Galexia.

"Cepat siap-siap sekolah ! Nanti siang setelah jenguk oma, kamu ikut makan siang bareng om Dimas sama Ori, ayah yang antar jemput kamu ke sekolah !" ucapan Arka tak terbantahkan. Shania mengangguk pada anaknya.

"Kaka siap-siap buat sekolah ya, momy tunggu di ruang makan !"

.

.

.

Terpopuler

Comments

Asngadah Baruharjo

Asngadah Baruharjo

papah arka seremmmm

2024-04-05

1

Lilik Juhariah

Lilik Juhariah

nooh kan makanya jgn kabur, tuh minum alkohol walau gk tau apa yg diminum , galeee

2023-12-16

1

Roshalyndhaa Ajj Daahh

Roshalyndhaa Ajj Daahh

Fatur ini yang sekolah di pondok gratisnya pak Arkah kan?
Gele kok bisa kebablasan pergaulannya, klau Shania sebelumnya kan di ceritakan Dy berulah itu karna ayahnya orangnya keras jdi Dy tertekan makanya membandel. Gele ini secara ibunya Shania yg Gokil abis di tambah ayahnya Arka loh ini, bapak guru yg selalu memberikan kebebasan ke Anak, masa bisa belok gitu sifatnya🤣🤣🤣

2023-11-26

1

lihat semua
Episodes
1 Maling sepatu
2 Jomblo akut
3 Jackpot
4 Kesialan dr.Fatur
5 Hancur vs Kencur
6 Murka-nya ayah Arka
7 Dimana-mana ada kamu
8 Semakin rumit
9 Kamu mengingatkanku pada....
10 Kini aku tau rasa sakit
11 Mau jadi Pelakor
12 Mumun is Galexia
13 Sukanya versi Gale
14 Perfect man for perfect woman
15 Posisi Ori terancam
16 Diundang makan
17 Keputusan untuk masa depan
18 Belum ada rasa sayang, disini ?
19 Pisah ranjang
20 Panggilan sayang
21 Anak bawang menyebalkan
22 Aaaaa ! Abang udah nodain aku ih !
23 Dimandiin
24 Bau-bau mencurigakan
25 Heboh dan rusuh
26 Pahlawan kesorean
27 Oh my God !
28 Aksi Fatur
29 Naluri laki-laki
30 Takut dihukum
31 Mau lapor Komnas !
32 Kebohongan Fathya
33 Kembali ?
34 Tertampar kelakuan sendiri
35 Ready for meet
36 Pintarnya gadis nakal om dokter
37 Istri cantik abang
38 Sayangi jantung anda !
39 Penantian sejak dulu
40 Siapa aku disaat bersamamu
41 Gue ga sebaik itu,
42 Gerakan Sabtu Merdeka
43 Pemain Figuran di kisahmu
44 Want to know aja!
45 Kamu membuatku nyaman
46 Umpatan Ori
47 Merasa dibandingkan
48 Aku mirip papah!
49 Kasih sayang ayah
50 Si gemoy pujaan hati
51 Kepingan masa lalu
52 Nge-bolang
53 Setia sampai ujung masa
54 Luka
55 Mengenang masa lalu
56 Abang boleh makan Gale
57 Kocok dahulu, sebelum diminum
58 Manggil tukang pijat
59 Kehadiran seseorang
60 Dipijit, biar siap ngadon lagi
61 Ada yang salah dengan bapak?
62 Di luar ekspektasi
63 Gombalan maut
64 Buaya darat ketauan belangnya
65 Posesifnya lelakiku
66 Ratu cilor
67 Nenek sinchan
68 Buah yang dipetik
69 3 bulan ga datang tamu, biasa aja!
70 Bertemu orang baru
71 Pasien nakal
72 Berani melawan ketakutan
73 Mengenang masa lalu
74 Gagal, keberhasilan yang tertunda
75 Bismillah, semoga berhasil!
76 Dukungan untuk Gale
77 Kebahagiaan tak terkira
78 Mati rasa
79 Kamu orang yang kuat!
80 Butuh hati yang tenang dan keputusan bijak
81 Waktu terhenti seketika
82 Lepaskan beban dan luka itu
83 Buah yang jatuh dan berada jauh dari pohonnya
84 Amarah Fatur 1
85 Amarah Fatur 2
86 'Si positif thinking
87 Bumil milik Fatur
88 Salah menarik kesimpulan
89 Paket komplit
90 Request lagu
91 Narsis!
92 Jajaran dokter muda di Indonesia
93 Air mata buaya
94 Selamat bertugas dr. Oriza
95 Buruan abang!!!
96 This is Pandawa
97 You are Invited!!
98 Nujuh Bulanin part 2
99 Mencoba berdamai
100 Sumpah yang harus ditunaikan
101 Selamat berjuang bunda
102 Welcome to the club girls!
103 Hadiah
104 Berikut bunganya ya!
105 Aktivitas baru
106 Dokter me sum
107 Bunda supel
108 Pengasuh si kembar
109 Long time a go
110 The ending
111 Etdahhh!
112 LA PAKKK ANDROMEDA
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Maling sepatu
2
Jomblo akut
3
Jackpot
4
Kesialan dr.Fatur
5
Hancur vs Kencur
6
Murka-nya ayah Arka
7
Dimana-mana ada kamu
8
Semakin rumit
9
Kamu mengingatkanku pada....
10
Kini aku tau rasa sakit
11
Mau jadi Pelakor
12
Mumun is Galexia
13
Sukanya versi Gale
14
Perfect man for perfect woman
15
Posisi Ori terancam
16
Diundang makan
17
Keputusan untuk masa depan
18
Belum ada rasa sayang, disini ?
19
Pisah ranjang
20
Panggilan sayang
21
Anak bawang menyebalkan
22
Aaaaa ! Abang udah nodain aku ih !
23
Dimandiin
24
Bau-bau mencurigakan
25
Heboh dan rusuh
26
Pahlawan kesorean
27
Oh my God !
28
Aksi Fatur
29
Naluri laki-laki
30
Takut dihukum
31
Mau lapor Komnas !
32
Kebohongan Fathya
33
Kembali ?
34
Tertampar kelakuan sendiri
35
Ready for meet
36
Pintarnya gadis nakal om dokter
37
Istri cantik abang
38
Sayangi jantung anda !
39
Penantian sejak dulu
40
Siapa aku disaat bersamamu
41
Gue ga sebaik itu,
42
Gerakan Sabtu Merdeka
43
Pemain Figuran di kisahmu
44
Want to know aja!
45
Kamu membuatku nyaman
46
Umpatan Ori
47
Merasa dibandingkan
48
Aku mirip papah!
49
Kasih sayang ayah
50
Si gemoy pujaan hati
51
Kepingan masa lalu
52
Nge-bolang
53
Setia sampai ujung masa
54
Luka
55
Mengenang masa lalu
56
Abang boleh makan Gale
57
Kocok dahulu, sebelum diminum
58
Manggil tukang pijat
59
Kehadiran seseorang
60
Dipijit, biar siap ngadon lagi
61
Ada yang salah dengan bapak?
62
Di luar ekspektasi
63
Gombalan maut
64
Buaya darat ketauan belangnya
65
Posesifnya lelakiku
66
Ratu cilor
67
Nenek sinchan
68
Buah yang dipetik
69
3 bulan ga datang tamu, biasa aja!
70
Bertemu orang baru
71
Pasien nakal
72
Berani melawan ketakutan
73
Mengenang masa lalu
74
Gagal, keberhasilan yang tertunda
75
Bismillah, semoga berhasil!
76
Dukungan untuk Gale
77
Kebahagiaan tak terkira
78
Mati rasa
79
Kamu orang yang kuat!
80
Butuh hati yang tenang dan keputusan bijak
81
Waktu terhenti seketika
82
Lepaskan beban dan luka itu
83
Buah yang jatuh dan berada jauh dari pohonnya
84
Amarah Fatur 1
85
Amarah Fatur 2
86
'Si positif thinking
87
Bumil milik Fatur
88
Salah menarik kesimpulan
89
Paket komplit
90
Request lagu
91
Narsis!
92
Jajaran dokter muda di Indonesia
93
Air mata buaya
94
Selamat bertugas dr. Oriza
95
Buruan abang!!!
96
This is Pandawa
97
You are Invited!!
98
Nujuh Bulanin part 2
99
Mencoba berdamai
100
Sumpah yang harus ditunaikan
101
Selamat berjuang bunda
102
Welcome to the club girls!
103
Hadiah
104
Berikut bunganya ya!
105
Aktivitas baru
106
Dokter me sum
107
Bunda supel
108
Pengasuh si kembar
109
Long time a go
110
The ending
111
Etdahhh!
112
LA PAKKK ANDROMEDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!