Jackpot

Geng Pandawa In your area !!

"Girls, tes eksistensi dong, tunjukkan pesonamu !!!! Liat balapan yu ! Isal sama Irvan ikutan, kali aja nemu cowok gans disana yang siap adopsi gue," Lila mengetik pesan di grup chat yang sudah berjalan sejak tahun pertama mereka masuk SMA. Meskipun ada yang berbeda kelas tapi kelima anak ini tetap solid. Solid dalam hal kebajikan maupun keburukan, meskipun banyaknya sih hal negatifnya.

"Yuuk, mau banget ! Le gimana ? Ini nih yang jadi pertanyaan. Gale yang suka susah," tanya Andini.

"Adopsi, baru tau gue, kalo selama ini gue temenan sama sejenis hamster ?!" tanya Gale.

"Hiks...hiks...Lele bontot jahat, loe and gue end lah," jawab Lila.

"Bentar, gue mesti ngibulin dulu adek gue !" jawab Galexia.

"Oke, kita tunggu di depan komplek rumah loe, berfikirlah sekeras mungkin, karena si dedek ganteng kan pinter," jawab Andini.

"Iya Le, sumpah Andro ganteng loh. Mau lah gue jadi kaka-kakaannya dia, kaka ketemu gede," goda Lila. Gale memutar bola matanya jengah menatap adiknya di sebrang sofa, teman-temannya memang menyukai wajah rupawan dan perawakan Andro, yang kata Lila artis korea versi Jawa.

"Cih, gue ga mau dapet adek ipar kaya loe berdua, lagian Andro tuh dingin. Loe berdua ga akan kuat, bisa hipotermia. Temen ceweknya banyak yang dicuekin. Ga ngerti deh, adek gue itu normal apa engga ?!" jawab Gale.

"Dih, kaka luknut ! Masa iya, cowok seganteng Andro ga normal. Dah lah buruan jangan kebanyakan ba*cot. Ntar keburu udahan balapannya," jawab Andini.

"Berangkattt !" timpal Lila.

Gale menoleh pada Andro.

"Ndro, loe mau sate ngga ?" tanya Gale, Andro yang tengah membaca melirik kaka-nya, ia mengangkat alisnya. Pasalnya sangat mencurigakan sekali, mendadak kaka-nya ini baik hati, menawarinya makanan. Arka dan Shania terkadang lebih mempercayai Andro ketimbang Galexia yang harus dibilang apa bandelnya ? Like mother like daughter. Bukannya menitipkan Andro pada Gale, tapi malah sebaliknya. Entah karena mereka terlalu memanjakan Gale atau apa.

"Tumben, ada angin apa ka Gale nawarin gue makanan ?" tanya Andro.

"Dih, ditawarin malah suudzon. Padahal gue lagi baik loh. Mumpung si snowy lagi ultah ?!" snowy adalah kelincinya, meskipun kini bukan snowy yang dulu pernah dibelikan Roy untuknya, karena kelinci itu telah mati beberapa tahun ke belakang.

"Emang kelinci loe ultah berapa kali setaun ? Perasaan setiap loe mau bikin masalah, si snowy ultah ?" tanya Andro membuat Galexia manyun.

"Ga usah macem-macem ka !" Andro beranjak dan mengunci pintu rumah.

"Cih, bocah ! Udah ga bisa dikibulin lagi," Galexia beranjak menuju kamarnya.

Tak kehabisan akal Galexia membuka jendela kamarnya di lantai dua, ia tersenyum miring. Sudah hal biasa baginya kabur dari sebuah bangunan. Karena ia dan kawan-kawan selalu mengasah kemampuannya itu tiap jam pelajaran yang membuat mereka suntuk.

Disaat Andro sedang memeriksa nenek mereka, Galexia mengganti pakaiannya dan menyiapkan rencana untuk kabur.

Dirasa aman, adik rasa pengawal penjara itu tengah menonton. Ia dengan secepat kilat turun ke pinggiran balkon dan melompat dari kamarnya seperti tupai.

"Jangan sebut gue Galexia, kalo begini doang gue ga bisa !" Galexia dengan perlahan melewati taman samping yang dimana langsung berhadapan dengan ruang tengah, kebetulan belum ditutup tirainya.

Disaat Andro melirik ke luar, Gale langsung tiarap. Naas, niat buruk selalu berakhir mengenaskan, ia tak sempat melihat dimana posisi ia tiarap hingga tangannya menyentuh ee' si snowy yang tercecer di halaman samping.

"Shittt ! Njirrr, dapet jackpotnya snowy dong gue !" gumam Galexia pelan sambil mengibas-ngibaskan tangannya lalu mengelapkannya di rumput.

Setelah Andro kembali fokus ke tv, ia bangun dan berlari seperti maling, membuka pintu pagar pelan-pelan.

"Huffftt aman !" Ia segera berlari kencang. Baru juga tadi sore ia berlari dan sekarang sudah kembali harus berlari, jika begini lama-lama ia bisa jadi atlit lari tingkat Nasional.

Disana kedua temannya sudah menunggu.

"Lama banget Le !" ujar Andini.

"Auuu, udah sempet rebahan nih gue disini !" tambah Lila.

"Sorry, abisnya pintu rumah dikunciin Andro."

"Andro tau aja, kalo punya kaka bandel," tawa Andini.

"Loe kabur dari kamar ?" tanya Lila.

"Iya, biasa lah mesti lewatin dulu benteng Takeshi ! Yu buruan cabut !" Galexia menepuk pundak Lila.

"Bentar," Lila membaui sesuatu.

"Apa Lo ?" tanya Andini.

"Ko kaya bau-bau apa gitu, perasaan gue mandi deh !" ujar Lila menciumi keteknya, Galexia mengulum bibirnya namun tetap diam.

"Bau apa ?" tanya Andini mengerutkan dahinya.

"Kaya bau-bau selo_kan gitu ! Engga deh, kaya bau taneman ibu gue yang baru disiram urea," anggukan Lila yakin.

"Ahh, perasaan loe doang kali !" sergah Gale.

Ketiganya berangkat menuju arena balapan liar, ikut berbaur bersama mereka yang ada disana.

"Itu Faisal sama Irvan !" tunjuk Andini.

"Ini rame banget ! Mirip nonton konser, rusuh ! " ujar Gale.

"Iyalah rame, kalo mau yang sepi mah datangnya ke kelas waktu ujian nasional !" jawab Andini.

"Vann !!! Isall !!!" pekik mereka menyapa.

"Loh, kalian ?! Ini si bontot tumben ngikut ? Diijinin sama om Arka ?" tanya Irvan mengacak rambut Gale. Diantara mereka Gale memang yang paling muda.

"Ihhh, rambut gue acak-acakan nih !" gerutunya.

"Momy sama ayah lagi ke RS, oma sakit." Jawab Gale.

"Loe kabur ya ?!" tunjuk Faisal, langsung dihadiahi cengiran dari Galexia.

"Beuhhh, siap-siap kena hukuman om Arka !" jitak Faisal.

"Awww ih ! Udah sana balapan aja, kalo menang traktir kita boba depan sekolah !" Galexia mendorong punggung Faisal.

"Good luck guys !" teriak Andini merangkul Galexia dan Lila, di okei kedua pemuda itu.

"Le, tadi sore loe kabur kemana ?" tanya Andini.

"Ke masjid, nih si Lilo ninggalin gue !" ketus Gale, sedangkan Lila sudah tertawa.

"Hebatt, loe jadi trending karena jambak the most dari BAKTI PERSADA gara-gara cilor !" gawa Andini.

"Ngomong-ngomong loe ga sedih, kalah dari Fathya masalah beasiswa ?" tanya Lila.

"Biasa aja, lagian gue ga terlalu mengharapkan beasiswa. Kuliah jalur normal pun momy sama ayah mampu. Lagian gue males harus gontok-gontokan terus sama si nene grandong ! Bawaannya pengen buang dia ke lautan dosa !" jawab Gale.

"Hooh lah ! Dia mah suka cari muka sama guru ! Keliatan banget pengen dikenalnya !" setuju Andini.

"Emang muka dia kemana Din, mesti dicari-cari ?!" tanya Lila.

"Ga ada ! Dikasiin buat bikin topeng mo_nyet !" sarkas Andini.

Tiba-tiba saja terdengar sebuah benturan keras dari trek balap. Mata mereka membulat.

"Faisalll !!!!" mereka berlarian termasuk Irvan yang menghentikkan laju motornya dan berbalik.

"Sal, sadar Sal !!!"

"Ini dia malah tabrakan lagi,"

"Bawa ke RS !!" keempatnya bingung dan panik.

"Cari taksi, cari taksi !" seru Andini.

Galexia segera mencari pertolongan, tapi sayangnya sepanjang ia melambaikan tangan tak menemukan taksi, hingga akhirnya matanya membulat melihat sebuah mobil bak terbuka.

"Abanggg ! Stopp ! Stopp !" Galexia berdiri menghadang laju mobil bak terbuka itu.

"Abang bisa saya minta tolong, please !!! Nanti saya ganti deh buat ongkos bensinnya," pintanya.

*****

"Guys ! Buruan, gue dah dapet transport!" pekik Gale.

"Oke, yuu angkat !"

"Satu, dua !! Angkat !" ketiganya mengangkat Faisal dengan posisi yang tak beraturan.

"Loe kakinya be*go !" sewot Irvan.

"Ogah ah, fokus gue langsung ke anu-nya Faisal !" gidik Lila.

"Ha-ha-ha," tawa Galexia.

"Loe ih, masih sempet-sempetnya mikir mesum !" seru Andini.

"Bontot ! Malah ketawa lagi, bantuin !" pinta Irvan.

Ini kenapa ribet banget sih, ketimbang ngangkat manusia sebiji doang !" ujar Irvan.

"Ihhh, si Ical berat lah. Abis makanin apa sih ?!"

"Kayanya dosanya sih yang kebanyakan !" mereka berempat malah tertawa.

"Dih, saravv ! Temen celaka malah pada ketawa ! Kalo mati kayanya loe bertiga malah du_geman !" seru Galexia.

"Mana mobilnya ?!" tanya Irvan.

"Tada !!" tunjuknya pada mobil bak.

"Hah ?! Kaya mau ngangkut sapi kurban pake beginian ?!" tanya Andini.

"Daripada ga ada, kalo kelamaan nih anak orang bisa koit !" jawab Gale. Memang senyablak itu mulut mereka, tapi bagi mereka itu hal wajar, tak pernah membuat satu sama lain merasa sakit hati.

"Ya udah buruan-buruan ! Tangan gue dah pegel, ngangkat beban hidup Ical, " jawab Irvan. Keempatnya naik ke atas mobil bak dan hendak membawa Faisal ke RS terdekat.

"Gue udah kaya grup ibu-ibu Rt yang mau piknik di Ancol tau ngga ?!" keluh Andini.

"Gue udah kaya kambing yang mau dijual pas Idul Adha," keluh Lila.

"Mana motor disana semua !" Irvan baru mengingat motornya yang ditinggal di arena balap.

"Oh iya motor gue juga !" seru Lila dan Andini.

"Ahh, banyak cingcong. Yang penting kan ga harus jalan bawa nih manusia," tunjuk Gale pada Faisal. Mobil baru saja masuk ke parkiran RS, Faisal sudah mengerjapkan matanya tersadar.

"Angkat, dah sampe nih !" ucap Irvan.

"Abang makasih, nih buat bensin !" ujar Gale menepuk badan mobil.

"Satu...dua...angkat !" aba-aba Andini.

"Awww !!! Njirrr, loe temen-temen ga ada akhlak, ngangkat gue udah kaya ngangkat jemuran !" aduh Faisal.

"Ical ?!!!" mereka segera menurunkan Faisal di jalanan parkiran RS seperti gelandangan tapi lebih tepatnya seperti korban kecelakaan, hanya tinggal di tutupi koran saja.

"Loe sadar Cal ? Loe ga apa-apa ? Jidat loe sama kaki loe berdarah tuh !" seru mereka yang sudah harap-harap cemas.

"Ga apa-apa gue. Pala gue pusing oyyy ! Emang gue pingsan ya ?" tanya Faisal.

"Iyalah, makanya kita khawatir sama loe."

"Karena udah di RS, loe periksain sana. Takut ada apa-apa !" imbuh Gale diangguki yang lain.

"Iya,"

"Yu, gue anter !" ajak Gale dan Andini mengangkat Faisal.

"Van, beli minumlah gue aus euyy !" pinta Faisal.

"Oke !"

"Untung loe ga apa-apa Sal, gue pikir loe mati !" kekeh Lila, sontak mendapat balasan toyoran kepala dari Faisal.

"Do'a loe jelek banget. Mati, emang gue kucing !" sarkas Faisal di papah Andini dan Galexia, sedangkan ketiga gadis ini tertawa.

"Loe tuh nyusahin tau ngga, kenapa ga sadar pas disana sih. Jadi ga harus ngangkat-ngangkat loe. Berat tau ngga ?!" keluh Andini.

"Tobat sono ! Dosa loe kebanyakan tuh, makanya berat !" timpal Gale.

"Wah, bener-bener loe berdua. Gue sumpahin jodoh loe berdua om-om !" jawab Faisal.

"Idih !!!" gidik Andini, Otak Gale seketika mengingat kata om, dan wajah Fatur mendadak tertempel di pikirannya seperti baligho pilkada.

"Kira-kira dia sekarang dimana ya ?" benaknya.

.

.

.

Noted :

*Hipotermia : Penurunan suhu tubuh secara drastis yang berpotensi berbahaya.

Terpopuler

Comments

Azzahra Azka Lestari

Azzahra Azka Lestari

jr nya mom sha gtu looo

2024-05-22

0

Hera Puspita Sari

Hera Puspita Sari

ngakak abis 🤣🤣🤣🤣🤣

2024-05-02

1

Cherry🍒

Cherry🍒

ya Tuhan aku ngakak

2024-04-26

1

lihat semua
Episodes
1 Maling sepatu
2 Jomblo akut
3 Jackpot
4 Kesialan dr.Fatur
5 Hancur vs Kencur
6 Murka-nya ayah Arka
7 Dimana-mana ada kamu
8 Semakin rumit
9 Kamu mengingatkanku pada....
10 Kini aku tau rasa sakit
11 Mau jadi Pelakor
12 Mumun is Galexia
13 Sukanya versi Gale
14 Perfect man for perfect woman
15 Posisi Ori terancam
16 Diundang makan
17 Keputusan untuk masa depan
18 Belum ada rasa sayang, disini ?
19 Pisah ranjang
20 Panggilan sayang
21 Anak bawang menyebalkan
22 Aaaaa ! Abang udah nodain aku ih !
23 Dimandiin
24 Bau-bau mencurigakan
25 Heboh dan rusuh
26 Pahlawan kesorean
27 Oh my God !
28 Aksi Fatur
29 Naluri laki-laki
30 Takut dihukum
31 Mau lapor Komnas !
32 Kebohongan Fathya
33 Kembali ?
34 Tertampar kelakuan sendiri
35 Ready for meet
36 Pintarnya gadis nakal om dokter
37 Istri cantik abang
38 Sayangi jantung anda !
39 Penantian sejak dulu
40 Siapa aku disaat bersamamu
41 Gue ga sebaik itu,
42 Gerakan Sabtu Merdeka
43 Pemain Figuran di kisahmu
44 Want to know aja!
45 Kamu membuatku nyaman
46 Umpatan Ori
47 Merasa dibandingkan
48 Aku mirip papah!
49 Kasih sayang ayah
50 Si gemoy pujaan hati
51 Kepingan masa lalu
52 Nge-bolang
53 Setia sampai ujung masa
54 Luka
55 Mengenang masa lalu
56 Abang boleh makan Gale
57 Kocok dahulu, sebelum diminum
58 Manggil tukang pijat
59 Kehadiran seseorang
60 Dipijit, biar siap ngadon lagi
61 Ada yang salah dengan bapak?
62 Di luar ekspektasi
63 Gombalan maut
64 Buaya darat ketauan belangnya
65 Posesifnya lelakiku
66 Ratu cilor
67 Nenek sinchan
68 Buah yang dipetik
69 3 bulan ga datang tamu, biasa aja!
70 Bertemu orang baru
71 Pasien nakal
72 Berani melawan ketakutan
73 Mengenang masa lalu
74 Gagal, keberhasilan yang tertunda
75 Bismillah, semoga berhasil!
76 Dukungan untuk Gale
77 Kebahagiaan tak terkira
78 Mati rasa
79 Kamu orang yang kuat!
80 Butuh hati yang tenang dan keputusan bijak
81 Waktu terhenti seketika
82 Lepaskan beban dan luka itu
83 Buah yang jatuh dan berada jauh dari pohonnya
84 Amarah Fatur 1
85 Amarah Fatur 2
86 'Si positif thinking
87 Bumil milik Fatur
88 Salah menarik kesimpulan
89 Paket komplit
90 Request lagu
91 Narsis!
92 Jajaran dokter muda di Indonesia
93 Air mata buaya
94 Selamat bertugas dr. Oriza
95 Buruan abang!!!
96 This is Pandawa
97 You are Invited!!
98 Nujuh Bulanin part 2
99 Mencoba berdamai
100 Sumpah yang harus ditunaikan
101 Selamat berjuang bunda
102 Welcome to the club girls!
103 Hadiah
104 Berikut bunganya ya!
105 Aktivitas baru
106 Dokter me sum
107 Bunda supel
108 Pengasuh si kembar
109 Long time a go
110 The ending
111 Etdahhh!
112 LA PAKKK ANDROMEDA
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Maling sepatu
2
Jomblo akut
3
Jackpot
4
Kesialan dr.Fatur
5
Hancur vs Kencur
6
Murka-nya ayah Arka
7
Dimana-mana ada kamu
8
Semakin rumit
9
Kamu mengingatkanku pada....
10
Kini aku tau rasa sakit
11
Mau jadi Pelakor
12
Mumun is Galexia
13
Sukanya versi Gale
14
Perfect man for perfect woman
15
Posisi Ori terancam
16
Diundang makan
17
Keputusan untuk masa depan
18
Belum ada rasa sayang, disini ?
19
Pisah ranjang
20
Panggilan sayang
21
Anak bawang menyebalkan
22
Aaaaa ! Abang udah nodain aku ih !
23
Dimandiin
24
Bau-bau mencurigakan
25
Heboh dan rusuh
26
Pahlawan kesorean
27
Oh my God !
28
Aksi Fatur
29
Naluri laki-laki
30
Takut dihukum
31
Mau lapor Komnas !
32
Kebohongan Fathya
33
Kembali ?
34
Tertampar kelakuan sendiri
35
Ready for meet
36
Pintarnya gadis nakal om dokter
37
Istri cantik abang
38
Sayangi jantung anda !
39
Penantian sejak dulu
40
Siapa aku disaat bersamamu
41
Gue ga sebaik itu,
42
Gerakan Sabtu Merdeka
43
Pemain Figuran di kisahmu
44
Want to know aja!
45
Kamu membuatku nyaman
46
Umpatan Ori
47
Merasa dibandingkan
48
Aku mirip papah!
49
Kasih sayang ayah
50
Si gemoy pujaan hati
51
Kepingan masa lalu
52
Nge-bolang
53
Setia sampai ujung masa
54
Luka
55
Mengenang masa lalu
56
Abang boleh makan Gale
57
Kocok dahulu, sebelum diminum
58
Manggil tukang pijat
59
Kehadiran seseorang
60
Dipijit, biar siap ngadon lagi
61
Ada yang salah dengan bapak?
62
Di luar ekspektasi
63
Gombalan maut
64
Buaya darat ketauan belangnya
65
Posesifnya lelakiku
66
Ratu cilor
67
Nenek sinchan
68
Buah yang dipetik
69
3 bulan ga datang tamu, biasa aja!
70
Bertemu orang baru
71
Pasien nakal
72
Berani melawan ketakutan
73
Mengenang masa lalu
74
Gagal, keberhasilan yang tertunda
75
Bismillah, semoga berhasil!
76
Dukungan untuk Gale
77
Kebahagiaan tak terkira
78
Mati rasa
79
Kamu orang yang kuat!
80
Butuh hati yang tenang dan keputusan bijak
81
Waktu terhenti seketika
82
Lepaskan beban dan luka itu
83
Buah yang jatuh dan berada jauh dari pohonnya
84
Amarah Fatur 1
85
Amarah Fatur 2
86
'Si positif thinking
87
Bumil milik Fatur
88
Salah menarik kesimpulan
89
Paket komplit
90
Request lagu
91
Narsis!
92
Jajaran dokter muda di Indonesia
93
Air mata buaya
94
Selamat bertugas dr. Oriza
95
Buruan abang!!!
96
This is Pandawa
97
You are Invited!!
98
Nujuh Bulanin part 2
99
Mencoba berdamai
100
Sumpah yang harus ditunaikan
101
Selamat berjuang bunda
102
Welcome to the club girls!
103
Hadiah
104
Berikut bunganya ya!
105
Aktivitas baru
106
Dokter me sum
107
Bunda supel
108
Pengasuh si kembar
109
Long time a go
110
The ending
111
Etdahhh!
112
LA PAKKK ANDROMEDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!