Wedding Agreement
Hari Pernikahan,
Di sebuah ruangan rias , Lee Hana duduk terdiam sambil menatap pantulan wajahnya di sebuah cermin besar yang ada di depannya. Siang itu dia terlihat sangat cantik dengan gaun pengantinnya yang berwarna putih gading dengan rambut panjangnya yang terikat. Di tangannya, dia memegang buket bunga mawar berwarna putih. Hana terlihat memperhatikan dirinya sendiri di cermin. Dia sepertinya masih belum sepenuhnya percaya, jika hari ini adalah hari pernikahannya. Ya...hari ini dia akan menikah dengan Park Jae Min, laki - laki yang baru dikenalnya selama satu bulan ini.
Tak lama terlihat Nyonya Ji Eun yang datang menghampiri putri pertamanya itu. Dengan raut wajah sumringah, ditatapnya Hana dengan sorot mata penuh kebahagiaan.
" Hana ....kau terlihat sangat cantik hari ini. Ibu masih belum bisa percaya, kalau hari ini, kau akan segera menikah". puji wanita itu sambil memegang pundak putrinya.
Hana hanya tersenyum tipis sambil tetap memusatkan pandangan matanya di cermin besar yang ada di depannya itu.
Tak lama muncul Lee Ji Hoon yang tak lain adalah adik semata wayangnya. Tapi ada yang tidak biasa dari tatapan mata laki - laki muda itu. Dia tampak tidak terlalu antusias dengan pernikahan kakak perempuannya ini. Tatapan matanya tampak datar dan tanpa ekspresi.
" Eonnie....apa kau sudah siap ?" tanya Ji Hoon lirih
Hana langsung mengalihkan pandangan matanya ke arah adik semata wayangnya itu. Terlihat sebuah anggukan kecil dan sebuah senyuman manis yang tersungging dari bibir tipis wanita itu. Ji Hoon pun langsung menggandeng tangan kakak perempuannya itu. Hana pun segera bangkit dari tempat duduknya dan tampak mengikuti setiap langkah adik laki - laki nya itu. Nyonya Ji Eun pun langsung mengikuti langkah keduanya.
Sementara itu di depan altar pernikahan, terlihat seorang laki - laki tampan yang mengenakan setelan jas hitam dengan kemeja putih yang terlihat rapi dan berwibawa. Laki - laki itu terlihat tampan dan sangat gagah dengan penampilannya. Rambut cepaknya tampak tersisir dengan rapi. Ya ...laki - laki itu adalah Park Jae Min, calon suami dari Lee Hana. Dia terlihat lebih banyak diam dan hanya sesekali melemparkan senyum manisnya. Tatapan matanya terlihat sedikit kosong dengan ekspresi yang datar.
" Jae min...apa kau sudah siap?" tanya Tuan Park Seung Jo yang tak lain adalah ayahnya.
Jae min pun mengangguk pelan seraya melemparkan sebuah senyuman kecil. Sesaat tatapan matanya kembali kosong dan terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu. Entah apa yang sedang dia pikirkan saat ini.
Tak lama berselang, terlihat pengantin wanita yang baru saja memasuki tempat berlangsungnya acara pernikahan. Ji Hoon mengandeng tangan kakak perempuannya itu dengan cukup erat. Entah kenapa wajahnya terlihat murung dan terlihat tidak bahagia, padahal hari ini adalah hari pernikahan kakaknya.
Melihat kedatangan pengantin wanita, nenek Jung yang berada di deretan kursi khusus untuk keluarga pengantin pria pun tampak tersenyum lebar. Wanita paruh baya itu terlihat sangat bahagia hari ini. Akhirnya dia bisa memenuhi janjinya kepada seseorang yang dulu pernah menyelamatkan nyawanya itu. Ya ...sebuah janji untuk menikahkan Park Jae min yang tak lain adalah cucu kesayangannya dengan Lee Hana, putri dari seseorang yang pernah menyelamatkan nyawanya di masa lalu.
" Lee joon ....aku sudah memenuhi janjiku kepadamu. Semoga kau bisa tenang di alam sana." gumam nenek Jung dalam hati. Sesaat mata wanita itu pun tampak berkaca - kaca. Rasa haru pun menyelimuti perasaannya saat ini.
Hal ini pun terlihat oleh Nyonya Ji Young yang tak lain adalah ibu dari Park Jae Min. Menyaksikan ibu mertuanya yang seperti sedang menahan tangis, Nyonya Ji Young pun merasa heran. Ditatapnya wanita yang berdiri di sampingnya itu dengan tatapan penuh tanda tanya.
" Ibu ....kenapa ibu menangis?" tanyanya penasaran.
" Tidak apa - apa. Aku hanya merasa terlalu bahagia karena Jae Min sudah bertemu dengan pasangan hidup yang tepat untuknya." jawab Nenek Jung dengan senyum lebarnya.
Tak lama terdengar celetukan dari Park Seung Yi yang tak lain adalah adik semata mayang dari Park Jae min.
" Kenapa nenek begitu yakin kalau Kak Jae min akan bahagia dengan pernikahannya ini dengan Kak Hana? bukankah selama ini, kak Jae min hanya mencintai Kak Hyo Rin?" ujarnya polos
Hal ini spontan membuat Nyonya Ji Young kelabakan. Dia terlihat kesal mendengar pertanyaan putrinya itu. Dia pun langsung mencubit lengan Seung Yi dengan cukup keras, sampai - sampai gadis itu tampak meringis kesakitan.
Nenek Jung sendiri terlihat cuek dan tidak terlalu memperdulikan ucapan cucunya itu. Dia tampak yakin dengan keputusannya untuk menikahkan Park Jae min dengan Lee Hana.
Sementara itu Lee Hana berjalan pelan menuju ke altar pernikahan. Ji Hoon masih tampak menggandeng tangan kakak perempuan satu - satu nya itu dengan cukup erat. Nyonya Ji Eun pun turut mendampingi langkah kedua anaknya itu.
Sesaat Park Jae min tampak terdiam saat melihat calon istrinya yang tengah berjalan menuju ke arahnya. Melihat Hana yang siang itu terlihat cantik dan anggun dengan baju pengantin berwarna putih gading itu, sejujurnya dalam hati terdalam, dia memuji kecantikan calon istrinya itu, tetapi Jae min berusaha untuk menutupi perasaannya yang sebenarnya dia rasakan. Dia tetap berusaha bersikap datar dan tanpa ekspresi yang berarti.
Tepat di depan altar pernikahan, Ji Hoon pun langsung menyerahkan tangan kakak perempuannya itu kepada Park Jae min, yang sedari tadi sudah menunggu kedatangannya di altar. Park jae min pun tampak memegang tangan calon istrinya itu dengan cukup erat, begitu juga dengan Lee Hana. Dia pun balas menggenggam tangan calon suaminya itu dengan sama eratnya. Sesekali Park Jae min pun tampak melirik ke arah Lee Hana dengan ekspresi yang cenderung datar, tetapi ekspresi berbeda justru di tunjukkan oleh Lee Hana. Sedari tadi wanita itu selalu berusaha untuk menjaga senyumannya. Suatu hal yang sangat kontras tentunya.
" Apa kalian berdua sudah siap?" tanya seorang pastur dengan suara lembutnya.
Park Jae min pun langsung mengangguk, meski dengan ekspresi yang datar. Keduanya pun segera berganti posisi. Dan posisi mereka berdua saat ini adalah posisi saling berhadapan.
Aku Park Jae Min
Memilih Lee Hana sebagai istriku
di saat senang dan sedih
di saat kaya atau miskin
di saat sehat maupun sakit
berjanji untuk mencintai selalu
Park Jae Min pun berhasil mengucapkan janji suci pernikahan ini dengan intonasi yang tegas. Matanya pun tampak sedikit berkaca - kaca, tetapi dia terlihat berusaha menutupi perasaan yang sebenarnya dia rasakan hari ini.
Tiba giliran Hana yang harus mengucapkan janji suci pernikahan. Hana tampak terdiam sejenak sambil terus menatap ke arah laki - laki yang ada di depannya saat ini.
Pikirnya dalam hati, apakah laki - laki ini adalah bagian dari takdir hidupnya kelak? apakah laki - laki yang ada di depannya saat ini, memang di takdirkan untuk hidup bersamanya?
Hana terlihat mencoba untuk menyakinkan dirinya saat ini. Dia mematung sejenak. Tanpa terasa matanya pun mulai berkaca - kaca.
Aku Lee Hana menjadikanmu Park Jae Min
sebagai suamiku
bahagia atau sedih
kaya atau miskin
di saat sehat maupun sakit
Aku berjanji untuk mencintai, menghargai
dan menyayangimu selalu
Ucapnya dengan sedikit terbata.
Matanya pun semakin berkaca - kaca, setelah dia mengucapkan janji pernikahan itu. Tanpa dia sadari, sudut matanya pun tampak berair. Hana pun spontan menghapus air mata yang mulai membasahi sudut matanya itu. Tetapi ekspresi berbeda justru di tunjukkan oleh Park Jae min yang terlihat dingin dengan ekspresi wajah yang datar.
Tak lama Park Jae Min pun tampak menyematkan sebuah cincin berlian ke jari manis Lee Hana, begitu juga sebaliknya. Hana pun tampak tersenyum lebar ke arah Park Jae min, yang saat ini sudah resmi menjadi suaminya itu. Senyuman penuh kebahagiaan itu membuat Hana terlihat semakin cantik dan mempesona. Park Jae min pun tampak tertegun sejenak saat melihat pemandangan indah ini. Dan akhirnya mau tidak mau, Park Jae min pun mencoba untuk mengembangkan sebuah senyuman dari bibirnya. Dia tampak tersenyum lebar untuk menutupi perasaan yang sebenarnya dia rasakan saat ini.
Laki - laki itu pun segera memeluk tubuh Hana dengan cukup erat dan mendaratkan sebuah ciuman manis di bibir istrinya itu. Hana pun membalas ciuman manis dari suaminya itu.
Seketika suasana pun menjadi bergemuruh karena suara tepuk tangan dari para tamu undangan, rekan dan kerabat dari keluarga kedua mempelai.
Mereka terlihat ikut tersenyum bahagia melihat momen pernikahan ini, terutama Nenek Jung yang sedari tadi tidak berhenti melempar senyum bahagianya.
Kedua mempelai pengantin pun tampak bergandengan tangan satu sama lain. Hana pun terus melempar senyuman manisnya, dan di sampingnya Jae min pun berusaha untuk tetap menjaga senyumannya. Sesekali dia tampak menatap Hana dengan tatapan tajamnya, tapi Hana tidak menyadari hal ini.
Dan di sebuah sudut kursi yang cukup jauh itu, terlihat seorang wanita cantik yang mengenakan dress pendek berwarna merah, yang sedari tadi terus menatap ke arah kedua mempelai pengantin. Tatapan mata itu terlihat dingin dan tidak menyenangkan. Tampak sebuah amarah yang sangat besar di mata indah wanita itu.
Lee Hana,
Park Jae Min,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
°•°
kakak aku mampir
2023-01-05
1