“Kamu semalam tidak pulang?!... “
“Lalu kenapa kamu ndak kabari aku, minimal tulis surat dan selimpitkan di depan pintu kan bisa. Lalu kenapa kamu matikan semua lampu yang ada disini?”
“Ndak mas, ngapain juga saya matikan lampu, lampu petromak dan lampu kamar tetap nyala mas, seperti waktu mas Agus pergi ke desa untuk telepon bos itu mas”
“Mas Agus datang jam berapa tadi malam memangnya mas, karena petromak hanya bertahan sampai jam tiga malam biasanya mas, kalau lampu kamar bisa bertahan hingga pagi mas” lanjut Mamad
“Aku sampai sini di bawah jam sebelas malam Mad, seharusnya lampu kan masih nyala, tapi ah sudahlah mungkin aku salah lihat jam”
“Oh iya nanti jam sembilan aku mau ke desa lagi, ambil uang untuk pembayaran yang kamu minta itu Mad”
Aku sengaja gak mau cerita ke Mamad tentang kejadian mengerikan di rumah, atau nanti sajalah aku cerita ke Mamad.
Ada yang berusaha untuk menggangguku, tapi apakah hal ini juga dialami oleh pak Wandi juga kah?.
Aku berjalan menuju ke halaman rumah untuk mencari hawa segar, aku penasaran dengan suara brak yang semalam itu. tapi setelah kulihat di sekitar sini tidak ada yang aneh.
Apa yang kupikirkan sekarang adalah apa yang terjadi padaku tadi malam dan siapa yang ada di kamar Mamad.
Tapi ya sudahlah kepalaku pusing sekali akibat semalam tidak bisa tidur dan ketakutan, nanti kalau ke desa aku harus beli obat sakit kepala saja.
*****
“Mas Agus, ini ada wedang teh sama singkong godog mas, ayo sarapan dulu mumpung masih hangat mas” kata Mamad dari dalam rumah
“Iya Mad, sik mau habiskan rokok dulu Mad, setelah ini aku masuk” jawabku
Ini sudah jam 08.00 kok keadaan masih sepi-sepi saja belum ada kegiatan di bagian belakang rumah, apakah hari ini mereka libur?.
“Mad, kok jam segini belum ada kegiatan di belakang, biasanya kan jam segini pintu belakang sudah kamu buka” tanyaku sambil kuhabiskan satu potong singkong godog buatan Mamad
“Iya mas Agus, saya juga heran. Kita tunggu sebentar mas, pasti ada sesuatu dengan salah satu pekerja disini,”
“kebiasaan di desa ini kalau ada orang meninggal maka seluruh kegiatan akan dihentikan, kata orang-orang desa ini tidak baik kalau dipaksakan kerja ketika ada rekan mereka yang meninggal”
Tidak lama setelah aku bicara dengan Mad, kemudian ada salah satu pekerja yang biasanya di bagian pemotongan datang dan masuk dari pagar depan.
“Assalamualaikum….”
Teriak orang yang ada di depan rumah
“Waalaikum salam. Nggih pak, ada apa pak kok gak ada yang masuk kerja hari ini pak?”
tanya Mamad yang keluar menghampiri bapak tua yang sedang berdiri di depan teras rumah
“Nganu pak, bade ngabari, menawi pak Karyo kolowingi sedo pak ( anu pak, mau ngabari kalau pak Karyo kemarin malam meninggal pak)”
“Inalillahi wainailaihi rojiun….nggih pak , kulo mangke meriko pak, daleme pak Karyo dateng dusun seberang kali kan pak ( oh iya pak, nanti saya ke sana pak. rumahnya pak Pak Karyo ada di desa seberang sungai kan pak)”
“leres pak Mamad. mpun kulo pamit rumiyin pak (benar pak, ya sudah saya pamit dulu pak)”
Orang itu kemudian pergi menuju ke belakang rumah dengan berjalan kaki sendirian
“Nah betul kan mas Agus, ada yang meninggal disini mas, biasanya mereka tidak mau kerja hingga tiga harian mas hehehe”
“Yah begitulah adat disini mas, kita tidak bisa memaksa mereka untuk kerja ma. Eh lebih baik setelah ini kita ke desa sebelah mas, untuk takziah mas”
“Lalu gimana dengan makan siangnya Mad, kan kita tidak bisa hubungi bu Tugiyem nya Mad?”
“Nanti kita kesana juga mas Agus, karena rumah bu Tugiyem ada di desa seberang sungai juga mas"
"Ayo kita siap-siap ke sana mas, ndak enak kalau mayatnya sudah dikuburkan sedangkan kita terlambat kesana mas”
Setelah mandi dan bersih bersih piring dan gelas sisa kopi dan telo godog, kami pun bersiap siap menuju ke desa seberang sungai. Mamad mengunci dan menggembok pintu dan pagar rumah.
“Lho Mad, kita ndak naik motor kesananya?”
“Hehehe ndak mas Agus, karena jembatannya ndak cukup untuk dilintasi motor mas, bisa aja lewat jalan memutar, tapi jauh karena harus memutari hutan yang ada di depan rumah itu mas”
“Oalah heheh tak pikir bisa naik motor Mad, lha semalam kamu itu ada acara sunatan dimana Mad?”
“A..acara di dusun sebelah mas, lewatnya dusun yang akan kita tuju ini mas”
Pagi ini kami berjalan kaki menuju ke arah belakang rumah, kemudian ketika akan melewati tempat buang hajat tiba-tiba perutku mules sekali, maklum dari semalam kan belum keluarin barang jelek yang ada di dalam perut.
“Mad, mampir dulu ke kotak ajaib itu dulu Mad, soalnya dari semalam aku belum buang hajat Mad”
Aku langsung menuju ke sebuah kotak di tepi sungai yang bawahnya diberi kayu untuk tempat metangkring ketika sedang dalam keadaan fokus
“Mas Agus, sampeyan ambil dulu air dari sungai dengan menggunakan ember kecil yang ada talinya itu mas, itu digunakan untuk cawik mas heheheh, di dalam sana ada cibuk yang digantung jadi cawiknya bisa marem mas”
Kotak ajaib ini ada di bawah naungan pohon beringin yang ada di belakang rumah penggergajian, kalau pagi atau siang hari gini memang enak sekali disini, rasanya sejuk dan angin sepoi-sepoi, tapi kalau malam hari itu yang mungkin menyeramkan.
Proses buang hajat kulakukan dengan tidak terlalu lama. setelah mengikuti SOP yang diinfokan Mamad, akhirnya bisa ku selesaikan proses ini dengan baik.
“Ayo Mad kita lanjutkan perjalanan menuju ke desa belakang sungai”
“Wah, mas Agus kerasan ya tadi di kotak itu, sampai-sampai saya ngantuk menunggu mas Agus lagi di dalam sana mas heheheh” kata Mad
“Iya Mad, habisnya sejuk dan anginya semilir, jadi enak juga buang hajat disana Mad”
“Kita jalan di jalan setapak pinggir sungai ini mungkin sekitar lima ratus meter mas, nanti kita lewati jembatan yang ada disana mas Agus, setelah itu kita jalan kaki sekitar dua puluh menit untuk sampai di desa”
Jalan setapak pinggir sungai ini enak sekali, selain karena banyak pohon yang rindang sehingga panas matahari tidak terus menerus mengenai kami , juga karena pemandangan di sini yang membuat mata segar.
Akhirnya setelah berjalan cukup lama, di depan kami ada sebuah jembatan yang terbuat dari bambu yang ditata dan diikat sedemikian rupa hingga bisa dilewati oleh orang yang akan menyeberang disini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 318 Episodes
Comments
Anita Kumala Sari
jd keinget kecilku dlu sma persis...
2023-04-25
1
De'Ran7
gak ada yg serem²..biasa aja sih ini
2022-10-29
1
V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷
Akhirnya nyicipin juga tuh Kotak kayu kramat yaa mas Agus 😅🤣
2022-09-09
2