Episode_017

Keadaan Leo benar-benar kacau, melihat istrinya yang tengah bercinta dengan salah satu tamu undangannya sendiri. Ia sendiri sudah mengamankan mereka. Ada yang mengganjal, Lory dan laki-laki itu tidak sadar. Mereka seperti diberi obat perangsang. Siapa yang sudah mengacaukan pernikahannya? Pikirnya.

Raga dan jiwa tidak sejalan, senyumnya terlihat palsu.Tangannya sesekali mengepal, ia harus terlihat baik-baik saja demi menjaga nama baiknya.

"Ronald," panggil Leo.

"Ya, Tuan," jawab tangan kanannya.

"Coba kamu liat, apa Lory sudah sadar? Aku tidak mungkin terus sendirian di sini, aku tidak ingin dibuat malu. Pastikan kejadian ini tidak ada yang tahu," bisiknya.

Ronal mengangguk dan segera menemui Lory di kamar pasca kejadian yang tidak senono itu. Sedangkan Leo, dirinya mencari Axel dan gadis itu. Ia terus celingak-celinguk. Baru saja akan melangkah, tapi tamu memanggilnya untuk memberi ucapan. Sehingga ia mengurungkan niatnya

Tak lama, Ronald pun kembali. "Nona Lory belum sadar, sepertinya dosis perangsang itu cukup banyak," kata Ronald.

"Cari siapa orang yang sudah melakukan ini padaku!" sentaknya kesal, "dan kamu cari di mana posisi Axel, cari tahu siapa wanita yang datang bersamanya," titahnya kemudian.

"Baik, saya lakukan sekarang." Leo mengibaskan tangan seraya menyuruh Ronald dengan cepat melakukan tugasnya. Rasa penarasannya sangat membuncah, ditambah dengan harus memikirkan Lory yang terjamah oleh orang lain.

Ia kesal siapa yang sudah melakukan ini pada istrinya, bukan kesal karena terjamahnya. Toh dirinya yang pertama bercinta dengannya, jika sudah hilang kegadisannya maka ia akan mencari penggantinya. menikahi Lory bukan karena cinta, ia masa bodo dengan wanita itu. Yang dipikirkannya hanya nama baik, ia tak ingin semua orang tahu tentang ini.

_

_

"Cirshhh ..." Axel dan Jose bersulam, Axel sedikit mabuk. Dirinya bahagia karena sudah menyaksikan wajah Leo bak kepiting rebus karena menahan amarah.

"Daddy ... Hentikan." Elle mengambil gelas yang berisikan minuman itu dari tangan Axel, lalu meletakkannya di atas meja. "Uncle Jose, sudah hentikan! Aku tidak mau Daddy mabuk."

"Daddy tidak mabuk, sayang. Kita hanya ikut merayakan pesta ini," sahut Axel.

"Kenapa Daddy tidak memberikan ucapan selamat? Apa perlu aku menemani, Daddy, hmm?" ucap Elle.

"Ngapain repot-repot ke sana? Kita nikmati saja malam ini. Daddy tidak peduli dengan pengantin itu," kata Axel lagi.

"Oke, jika itu keinginan Daddy. Setidaknya jangan minum banyak-banyak, aku tidak mau Daddy mabuk. Itu saja!"

"Iya, sayang. Tenang saja." Ujarny sembari mengusap lembut pipi Elle

Di pesta itu mengadakan acara dansa untuk tamu yang berpasangan. Dan Axel mengajak Elle untuk berdansa dengannya. Axel berlutut sambil mengulurkan tangan. Elle mengerutkan kening karena melihat aksi daddy-nya.

"Mau kah berdansa dengan, Daddy?" ajaknya tersenyum.

Elle menerima uluran tangannya, beranjak dari tempatnya. Lalu mereka berdua ikut bergabung dengan pasangan yang lain yang lebih dulu berdansa. Bak sepasang kekasih sungguhan, mereka terlihat begitu serasi. Jose yang melihat pun tersenyum. Ia yakin bahwa tuannya lambat laun akan masuk perangkapnya sendiri. Mencintai gadis itu dengan tulus. Semoga.

Leo terus mencari keberadaan Axel, hingga matanya menangkap sosok yang dicari. "Siapa gadis yang bersamanya? Kenapa wajahnya begitu mirip dengan, Hanna? Apa gadis itu putrinya? Tapi kenapa terlihat seperti sepasang kekasih?" Leo sibuk dengan pemikirannya sendiri hingga ia lupa dengan istrinya yang sudah terjamah. Menurutnya istrinya itu tidak penting, yang ia incar hanyalah hartanya.

Ronald sudah kembali dan langsung menemui tuannya. "Bagaimana? Siapa gadis itu?" tanya Leo pada Ronald.

"Namanya Grizelle Austin, dia anaknya tuan Axel Austin," jawab Ronald, ia mendapatkan info itu dari meja tamu. Semua tamu terdata di sana.

"Putrinya?" Leo terkejut saat mendengarnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***