Episode_014

Pagi hari.

Elle sarapan seperti biasa, gadis itu terus memperhatikan carla yang tengah sibuk dengan pekerjaannya. Saat membalikkan tubuh, pandangan Carla tertuju padanya.

"Apa? Apa ada yang aneh dengan diriku? Atau penampilanku karena sudah mulai tua?" tanya Carla. Wanita itu sedikit sensitif jika mengenai umur.

"Mis masih cantik," pujinya "apa Mis tau tentang rahasia ruangan itu? Ternyata itu sebuah kamar, aku baru tau," ucap Elle.

"Ti-tidak tau," jawab Carla gugup.

"Masa? Mis sudah lama bekerja di sini, Mis menyembunyikan sesuatu dariku. Ayolah ... Jujur padaku, aku hanya ingin tau cerita detailnya, semalam aku masuk ke kamar itu. Mis tau apa yang terjadi pada daddy?"

Carla yang tadinya cuek langsung mendudukkan tubuhnya dan menatap wajah Elle lekat-lekat. Ia pun menjadi penasaran karena wajah gadis itu nampak biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa.

"Apa yang terjadi?" tanya Carla.

"Aku akan menceritakannya, tapi Mis bilang dulu padaku. Apa tujuan daddy menyembunyikan ini dariku? Apa tujuannya?"

"Nona Ell sudah tau semuanya?" Elle mengangguk. "Hmm, baiklah. Sepertinya tidak perlu dirahasiakan lagi, Kamar itu saksi percintaan Hanna dengan selingkuhannya," terangnya.

"Mo-mommy benar selingkuh? Apa aku hasil selingkuhannya?" Elle ingin memperjelas soal dirinya. "Lalu, di mana daddy-ku yang sebenarnya? Daddy Axel sangat membencinya, semalam dia merutuk pria itu," jelas Elle.

"Karena dialah yang membunuh Hanna," jawab Carla, "apa yang akan Nona lakukan setelah tau tentang semua ini? Apa akan meninggalkan tuan dan pergi mencari daddy, Nona?"

"Aku tidak akan pergi kemana-mana, setidaknya aku tau cara balas budi. Daddy trauma sampai semalam dia tidak sadar dengan ucapannya, aku harus menyembuhkan luka itu. Daddy harus bahagia, Mis. Jangan katakan apa pun tentang ini padanya, Daddy berhak bahagia," bisik Elle.

Wanita itu mengangguk mengerti. Saat Carla akan bersuara lagi, Axel datang dan ikut bergabung di meja makan.

"Pagi-pagi sudah bergosip." Ucap Axel sembari mendaratkan tubuh di kursi, "pagi, sayang?" sapanya pada anak gadisnya.

"Pagi juga, Dad." Elle memberikan senyum sedikit, ia menatap wajah laki-laki itu dengan penuh kasihan.

"Jangan lupa nanti malam, dandan yang cantik karena kita akan pergi ke pesta." Axel menyeruput kopi yang masih panas, setelah itu ponselnya berdering. "Ya, Jose." Axel bangkit dari posisinya untuk menerima panggilan, karena Jose membicarakan soal Leo. Ia tak ingin Elle mendengarnya.

"Mis, nanti kita cerita lagi ya?" kata Elle pada Carla. Wanita itu mengangguk. Dan Axel kembali menemui mereka.

"Kita berangkat sekarang, Daddy ada meeting hari ini," ucap Axel.

Elle dengan cepat menghabiskan makanannya, lalu meminum susu hangatnya.

"Anak gadis tidak boleh seperti ini," ucap Axel melihat bibir Elle yang belepotan, pria itu meraih tisu lalu mengelap bibir gadis itu. Untuk seorang ayah, Axel perhartian. Elle berharap sang daddy tulus padanya.

Gadis itu pun tersenyum memperlihatkan gigi putihnya. "Carla, aku berangkat. Bantu Elle nanti malam untuk berdandan," ucapnya kemudian.

"Iya," jawab Carla.

* * *

"Jangan nakal, awas kalau dekat-dekat dengan pria lain. Siapa namanya?"

"Kevin," jawab Elle.

"Siapalah dia, Daddy tidak peduli. Intinya jangan dekat-dekat sama pria lain." Axel begitu posesif, karena ia tak ingin kehilangan kegadisan gadisnya. Hanya ia yang berhak atas itu, menggantikan Hanna yang telah mengkhianatinya. Bukan cinta yang diberikan untuk Elle, melainkan membalaskan rasa sakit Leo yang telah menjamah istrinya.

"Harusnya bukan aku yang menjaga sikap, tapi Daddy," cemberut Elle.

"Kenapa harus, Daddy?" Axel bingung.

"Daddy kemarin pergi sama Bella, aku tidak tau apa yang Daddy lakukan dengan wanita murahan itu!"

"Kamu cemburu?"

"Bukan cemburu, aku tidak suka."

"Baiklah, selama kamu membuat Daddy nyaman, Daddy tidak akan berpaling. Sudah telat, masuklah." Axel menyuruh Elle turun dari mobil dan segera masuk kelas.

"Muachh." Elle memberikan kiss di pipi Axel, lalu segera turun dan masuk ke sekolah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***