"Daddy ...." Elle menggelengkan kepala ke kanan dan ke kiri untuk menghindari ciuman dari ayahnya. Matanya sudah basah karena menangis. Tak ada yang mendengar jeritannya. Carla pergi entah kemana.
"Kenapa? Apa cuma Leo yang ada dalam hatimu, hah? Aku suamimu, aku yang lebih berhak! Kalian mengkhianatiku sampai-sampai melahirkan seorang anak dari perselingkuhan kalian."
Deg.
Elle mendengarnya dengan sangat jelas, tangisnya semakin pecah. Aku tidak tahu apa-apa, kenapa aku yang harus menanggungnya? Batinnya menjerit, tubuhnya sangat lemas.
"Daddy ...," lirihnya, "tolong lepaskan aku, aku tidak tahu apa-apa. Jangan hukum aku dengan cara seperti ini ..." Terus menangis dalam pelukkan Axel. Tangisan itu akhirnya membuat Axel membuka mata, sadar dengan aksinya ia pun beranjak.
"Elle, ini Daddy. Apa yang terjadi? Kenapa menangis? Kenapa kamu ada di sini?" Axel benar mengalami trauma saat berada di kamar itu. Dengan cepat ia beranjak dan menggendong anaknya. Tanpa sadar bahwa ia telah mengatakan semuanya. Kini Elle tahu bahwa ia bukanlah anaknya.
"Daddy sudah bilang jangan ada yang masuk ke ruangan itu," bisiknya.
Gadis itu terus menangis karena benar-benar takut. Axel merebahkan tubuh anaknya di tempat tidur miliknya. Mengusap lembut pipinya menghapus air matanya.
"Apa Daddy mengatakan sesuatu padamu?" Elle hanya menggelengkan kepala, lalu ia meringkuk membelakangi Axel.
Menarik selimut, Elle benar-benar takut. Axel pun memeluknya dari belakang. Mencium punggungnya dengan sangat lembut. Elle menggerakkan tubuh seolah menepisnya.
"Kamu marah pada, Daddy? Maafkan Daddy, Daddy tidak bermaksud." Axel sadar dengan posisinya tadi yang berada di atas tubuh anaknya.
"Daddy jahat, Daddy jahat ...!!!"
Axel membalikkan tubuh gadis itu. "Lihat, Daddy. Apa kamu takut dengan sikap Daddy yang seperti ini?" Axel mencium pipi lalu mendekatkan ke arah bibir. Tapi Elle langsung memalingkan wajah, ia masih setengah percaya dengan apa yang di dengarnya tadi.
Kalau semua itu benar, tidak ada larangan saat ia menerima ciuman itu. Ia bukan anaknya, apa Axel belum menyadarinya bahwa dirinya telah mengatakan semuanya?
Jadi ini alasan ruangan itu tidak boleh dikunjungi? Masalalu kelam itu sangat menghantuinya. Lalu apa yang harus dilakukan Elle setelah ia tahu bahwa ia bukanlah anaknya. Haruskah ia menggantikan mendiang ibunya yang telah membuat trauma begitu dalam pada orang yang telah membiayainya selama ini?
Axel memeluk gadis itu karena tubuhnya masih bergetar, memberinya rasanya nyaman. Dan akhirnya gadis itu pun tak lagi mengeluarkan air mata. Sosok Axel menghangat tidak seperti tadi, dan itu sangat menyeramkan bagi Elle.
Membelai lembut punggungnya, mencium pucuk kepalanya. Elle diam tak bergeming.
"Daddy?" panggil Elle.
"Hmm," jawab Axel.
"Apa yang Daddy rasakan saat bersamaku? Kenapa sikap Daddy seperti ini?"
Hening ... Axel tak memberi jawaban, tidak mungkin ia mengatakan bahwa ia akan membalaskan rasa sakit hatinya atas kelakuan orang tuanya.
"Apa Daddy ..."
"Sutthhh, tidurlah."
Axel memeluknya erat, hingga akhirnya Elle pun membalas pelukkannya. Sibuk dengan pemikirannya, Axel berpikir apa anak gadisnya merasakan sesuatu? Pelukkan Elle sangat erat sehingga membangkitkan sesuatu di bawah sana.
Axel menciumi wajah gadis itu. Elle diam saja karena ia takut ayahnya akan seperti tadi. Kasar seperti akan menjamahnya. Pria itu kini menatap wajah anak gadisnya, membenamkan sebuah kecupan di kening. Merambat ke pipi, hidung serta yang terakhir di benda kencal.
Itu ciuman pertama Elle, gadis itu merasakan kelembutan. Tapi dengan cepat, Elle melepaskannya.
"Ini tidak boleh terjadi, Daddy. Aku anakmu," kata Elle.
"Tapi Daddy menginginkannya, kamu cantik, Daddy suka."
"Apa kata orang jika mereka tahu?"
"Jangan dengarkan apa kata orang, kamu milik, Daddy. Hanya Daddy yang boleh melakukannya, banyak yang melakukan seperti ini dengan ayahnya. Tidak ada larangan, Ell untuk kita."
"Aku masih sekolah, Daddy tidak boleh melakukan ini padaku."
"Tidak akan terjadi apa-apa, kita hanya akan seperti ini sampai tidur." Axel kembali mencium bibir anaknya.
Tidak bisa menolak karena Elle merasakan itu berbeda. Pikiran dan tubuhnya bertolak belakang. "Daddy akan menunggu sampai kamu kamu berusia 17 tahun."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Meta Kurnia
aku greget banget gara gara axel
2023-05-13
2
pecinta kucing
🙄🙄
2022-12-06
0
❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™
elle perlahan bisa suka padamu axel, diakan dah tahu cerita tentang orang tuanya
2022-07-28
0