Mobil mewah berwarna hitam mengkilat terparkir di tepi jalan, di depan gerbang sekolahan elit yang terletak di tengah kota. Seorang pria bersandar di mobil tersebuy, dan sesekali melihat jam yang melingkar di tangan. Kakinya dihentak-hentakkan di aspal. Dirinya sudah hampir setengah jam menunggu, tapi tak kunjung bertemu dengan orang yang sedang ditunggunya.
"Kemana dia? Kenapa lama sekali? Apa aku datang terlambat?" ucapnya sendiri, sedari tadi terus memperhatikan siswa-siswi keluar dari pintu gerbang. Sehingga tatapanya menangkap sesosok gadis yang sangat cantik dengan tersenyum centil dan seragamnya yang begitu sangat minim.
Gadis yang pernah kencan denganya, lalu ia memutar tubuh agar gadis itu tak melihat ke arahnya. Sialnya, gadis itu mengenalinya.
"Om," panggilnya yang tak lain adalah Bella. Gadis itu menghampiri, tanpa rasa malu lagi ia mencium pipi Axel dari samping.
Axel langsung menoleh sambil tersenyum kikuk.
"Om mencariku? Apa akan mengajakku berkencan seperti kemarin? Apa Om sudah mulai tertarik dan ingin tidur bersamaku?" tanyanya seraya bergelayut manja di lengan.
Sedangkan di sebrang jalan, Elle melihat keberadaannya. Axel pun melihat karena ia mengacuhkan ucapan Bella. Dirinya tengah menanti anak gadisnya. Sontak, membuat Elle kesal karena ayahnya malah menemui gadis yang tak ia sukai.
"Kevin," panggil Elle saat pemuda itu melintas.
"Ya," jawab Kevin menghentikan motor gedenya. Tanpa berucap lagi, Elle langsung naik motor Kevin.
"Kita jadi pergi hari ini," ucap Elle yang sudah duduk dan melingkarkan tubuhnya di perut Kevin.
Pria itu senang, jadi langsung menarik gas dan segera pergi. Axel pun masuk ke dalam mobilnya dan mengabaikan Bella yang terus memanggilnya.
"Om, Om ...," teriak Bella.
* * *
Axel terus mengikuti motor yang ditumpangi anaknya, lalu dengan segera menyalip dan menghentikan mereka. Hampir saja, Kevin menabrak mobil mewahnya. Elle yang duduk pun langsung terdorong ke depan dan tubuhnya menempel di punggung Kevin.
"Turun," ucap Axel. Namun Elle tak kunjung turun, gadis itu merajuk.
"Daddy bilang turun!" sentaknya lagi. Elle pun terpaksa turun dari motor. Kevin mengerutkan alis, ia bingung karena tidak tahu siapa pria itu. Mendengar menyebut 'daddy' berkemungkinan pria itu adalah ayahnya.
Axel meraih tangan anak gadisnya, membawanya masuk ke dalam mobil. Setelah itu ia menyuruh Kevin pulang dan jangan lagi mengajak anaknya pergi. Raut wajah yang menakutkan membuat Kevin segera pergi karena tak ingin ada masalah.
* * *
Mobil membelah jalanan ibu kota. Axel mengemudi dengan kecepatan penuh. Marah, benar sangat marah. Meski mengebut, tak membuat Elle bersuara. Gadis itu hanya mencekal pegangan di atas kepala sambil memejamkan mata. Tanpa bicara pun, Axel tahu bahwa anak gadisnya sangat ketakutan. Perlahan, ia menurunkan kecepatan. Menepikan mobilnya di bahu jalan, menoleh ke arah anaknya. Kedua tangan masih memegang stir kemudi.
Menyadari akan kelebihannya, sikapnya tak menunjukkan seorang ayah. Melainkan seperti seorang kekasih yang sedang cemburu. Perlahan, Elle membuka mata. Tapi sekujur tubuhnya masih bergetar karena takut.
"Kenapa harus kembali jika sikap Daddy seperti ini? Sebanarnya, Daddy itu Daddy-ku apa bukan?" tanya Elle.
"Kalau bukan kenapa? Dan kalau iya kenapa?" Pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab sehingga kemungkinan ketakutan itu terjadi dan membuat Elle semakin bingung.
"Itu bukan jawaban, Daddy membuatku takut," lirih Elle.
Akal sehatnya menyadari bahwa sikapnya salah. Ia tak ingin membuat anak gadisnya tertekan.
"Maafkan, Daddy. Daddy cuma takut kehilanganmu, cukup mommy-mu yang meninggalkan, Daddy." Axel menundukkan wajah.
"Daddy itu Daddy-ku, mana mungkin aku meninggalkanmu. Kenapa tadi Daddy bisa bersama Bella? Dia wanita yang aku benci, aku tidak suka Daddy dekat dengannya," kesal Elle.
"Maafkan, Daddy. Daddy tidak sengaja bertemu dengannya."
"Apa dia yang membuat Daddy mabuk kemarin? Daddy pergi bersamanya?" telisik Elle.
"Makanya, kamu jangan pergi dengan laki-laki lain kalau tidak mau Daddy pergi bersamanya. Buat Daddy betah bersamamu."
"Maksud, Daddy?" Penuturan ayahnya semakin kesini semakin membuatnya bingung, sebanarnya siapa ayahnya itu? Benarkah ia harus mencari tahu siapa ayahnya sebenarnya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
pecinta kucing
🙄🙄
2022-12-05
1
❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™
jujur mungkin lebih baik
2022-07-28
1
salsabila cacha
menarik
2022-07-18
0