"Kenapa belum mandi?" tanya Carla saat Elle datang dan mendudukkan tubuh di kursi meja makan.
"Ada daddy di kamar mandiku," jawabnya, mengambil sehelai roti untuk lebih dulu sarapan karena ia tak ingin terlambat sekolah hari ini, mengolesnya dengan selai kesukaannya.
Carla mengerutkan kening, mandi di kamar nona, Ell? Apa mereka tidur bersama lagi? Apa tuannya memang sedang merencanakan balas dendamnya? Carla menatap gadis itu dengan sendu. Tapi ia tak dapat melakukan apa-apa, karena hidupnya menggantungkan Axel. Gaji bulanan yang ia dapatkan harus diberikan untuk orang tua serta adik-adiknya. Dan untuk hidupnya pribadi, sudah dijamin oleh pria itu.
Selama Axel tidak menggunakan kekerasan, ia tidak mempermasalahkannya, tidur bersama, toh mereka bukan ayah dan anak. Hidup di negara bebas tak menjadikan itu kriminal.
"Mis? Boleh aku tanya sesuatu?" Elle menatap wajah Carla dengan tatapan ragu.
"Apa? Apa yang ingin kamu tanyakan?" Carla duduk dengan tangan tertumpu di atas meja, dirinya juga penasaran dengan apa yang akan ditanyakan oleh gadis itu, apa jangan-jangan soal ayahnya yang tidur bersamanya? Harus jawab apa jika gadis itu bertanya mengenai itu? Carla bingung sendiri. Ia tak memiliki pengalaman soal begituan.
"Apa semua orang dewasa akan bermimpi?" tanyanya.
"Mimpi?" ulang Carla.
"Ya, mimpi. Kenapa aku bermimpi seperti itu? Dan kenapa mimpi itu terasa nyata, dan ... Mis, tau siapa yang aku impikan?"
Carla menunggu kelanjutan gadis itu, tapi ... Axel datang dengan setelan jasnya yang sudah rapi. Percakapan itu pun terpaksa menggantung.
"Aku cerita lain kali saja, aku harus mandi dulu." Elle beranjak dari tempatnya dan segera menaiki tangga menuju kamarnya.
"Mau ku buatkan teh? Kopi?" tawar Carla.
"Teh, buatkan aku teh," titah Axel.
Dapur terletak di sisi meja makan, sehingga Carla dapat menanyakan sesuatu secara langsung. "Barusan kami sedang mengobrol, tapi terhenti karena Anda sudah datang. Aku penasaran dengan cerita putrimu, Tuan,p0" ucap Carla. Wanita itu tengah mengaduk teh yang ia buat, lalu menyodorkannya kepada tuannya.
"Cerita apa?" Axel ikut penasaran.
"Dia bercerita tentang mimpi, entah mimpi seperti apa. Yang jelas dia bilang jika beranjak dewasa apa akan bermimpi?" terang Carla.
"Kenapa kamu tidak tau dengan mimpi yang diceritakannya? Apa selama ini kamu tidak pernah bermimpi? Cepatlah menikah, kamu pasti akan mengerti apa maksud putriku," tutur Axel, "apa perlu ku carikan jodoh untukmu?"
Axel tak pernah menganggap keberadaan Carla seperti pembantu, selama wanita itu baik dan bisa menjaga anaknya, maka selama itu pula ia akan menggapnya sebagai keluarga. Axel tak memiliki keluarga, semua keluarganya meninggal akibat kecelakaan pesawat 30 tahun silam. Saat umurnya berusia 10 tahun, dan disaat itulah dirinya bertemu dengan si pengkhianat yang tak lain adalah selingkuhan istrinya yang bernama Leo.
Mereka berteman sejak kecil, Axel diasuh oleh orang tua Leo. Karena orang tua Leo adalah orang yang ditunjuk sebagai pengganti orang tuanya. Seperti memiliki pirasat buruk, mereka menghubunginya dan berkata 'kami menitipkan Axel pada kalian' itu kata-kata terakhir yang diucapkannya.
"Oh iya, Carla. Nanti malam siapkan makan malam, aku akan menebus kesalahanku kepada Elle."
Apa itu bentuk balas dendam? batin Carla. Semoga dia berubah pikiran dan ada rasa kasihan, pikirnya.
"Baik, akan aku siapkan." Carla mengangguk.
Lalu, muncul-lah Elle yang sudah siap berangkat sekolah pagi ini. Wajahnya masih tertekuk, gadis itu masih memikirkan soal mimpinya yang membuatnya merasa aneh.
"Sudah siap sekolah?" tanya Axel. Gadis itu mengangguk, lalu mereka berangkat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
pecinta kucing
🙄
2022-12-05
1
❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™
apakah kelak axel akan menikahi elle...
2022-07-28
0
Aminah Galib
kasihan elle akan menanggung perbuatan ayahnya yg tidak bertanggung jawab
2022-07-25
0