Tok..Tok..
Ceklek.
Rey masuk ke ruangan boss-nya dengan nafas yang terengah-engah.
"Tuan, maaf. Apa orang yang sedang tidak sadarkan diri itu adalah pelayan?"
Mata Ander menyipit "Darimana kau tau?"
"Tuan, semua pelayan di pantry geger karena Ziva tidak kembali. Semua orang mengira jika anda sedang menghukumnya"
"Ah iya aku lupa, katakan pada kepala pelayan bahwa wanita itu sedang membantu pekerjaanku disini. Wanita itu kelelahan dia tidak boleh bekerja dulu" jawab Ander tenang.
Kening Rey mengerut sejak kapan Ander peduli pada seseorang apalagi dia adalah seorang pelayan? Dan apa katanya? Pelayan membantu pekerjaan CEO? Yang benar saja.
"Maaf Tuan itu alasan yang tidak masuk akal, mana mungkin pelayan membantu pekerjaan anda. Yang ada semua orang akan beranggapan bahwa anda dan Ziva.."
"Aku akan memecat mereka. Siapapun! yang berani berbicara macam-macam tentang wanita itu"
Entah apa yang Ander rasakan dia seperti memiliki tanggung jawab untuk melindungi wanita itu.
"Baik Tuan"
Satu tangannya merebut kantong kresek yang Rey pegang, lalu melenggang menuju ke ruang pribadinya.
Bersamaan dengan itu Ziva mulai sadar wanita itu membuka kedua matanya dengan pelan.
Ceklek..
Pintu terbuka memperlihatkan seorang pria tampan sedang berjalan ke arahnya.
"Mau apa kau bajingan?? Dimana aku??"
"Diamlah, kau ini sedang lemah" ucap Ander sembari menyodorkan kotak makanan yang ada di genggamannya.
"Makanlah"
"Apa ini? Apa makanan ini sudah kau campur dengan obat perangsang lagi?"
"Kau berburuk sangka padaku nona. Aku tidak selicik itu, semuanya adalah rencana sahabatmu itu"
"Omong kosong!" Ziva berusaha bangkit tapi tubuhnya sungguh lemah tidak bertenaga.
"Makanlah dan istirahat disini aku tidak akan mengganggumu"
"Tidak bisa,aku sedang bekerja"
Ander menghentikan langkah kakinya "Jika kau lupa aku adalah bossmu, jadi sudah seharusnya kau menurut padaku. Lagipula asistenku sudah meminta ijin pada kepala pelayan"
Pintu itu tertutup dengan menimbulkan bunyi yang cukup keras. Membuat Ziva terperanjat kaget.
Matanya menatap box makanan yang tergeletak diatas nakas. Dia harus makan agar tenaganya terisi kembali dan pergi dari ruangan ini.
Tapi sebelum itu Ziva memastikan makanan itu terlebih dahulu. Hidungnya mulai mengendus-ngendus seperti anjing pelacak tapi sepertinya tidak ada yang mencurigakan.
Setelah memastikan makanan itu steril, Ziva langsung menyantapnya dengan lahap karena memang dia sedang kelaparan.
Sedangkan Ander sedang tersenyum-senyum melihat tingkah Ziva di dalam sana melalui kamera kecil yang dia pasang yang terhubung ke ponselnya.
Namun senyumnya buyar ketika mendengar suarang ketukan pintu dari luar, matanya melirik jam yang menggantung di atas sofa. Rupanya sudah masuk jam makan siang.
Ander meraih remote lalu memencet salah satu tombol agar pintu terbuka.
Ceklek..
Terlihat seorang wanita cantik dengan baju sexy yang memamerkan seluruh lekuk tubuhnya sedang berdiri menantang lalu tersenyum menggoda.
Dia melangkah sembari meliuk-liuk seperti ular kobra lalu duduk dengan manis diatas pangkuan Ander.
"Hai darling, i miss you so much"
Siapa lagi kalau bukan April.
Satu tangan Ander terangkat dia membelai leher mulus simpanannya ini "I miss you so much"
Wanita itu tersenyum senang dia memajukan wajahnya untuk meraih benda kenyal milik Ander. Tak tinggal diam Ander langsung meraup bibir tebal itu dengan ganas, dia menutup kedua matanya menikmati sensasi permainan lidah ini.
Namun sialnya, dia malah berhalusinasi jika bibir ini adalah bibir mungil milik Ziva.
Satu tangannya merambat naik untuk meraih benda kembar berukuran super jumbo itu.
Pagutan itu terlepas, bibir tebal itu mulai menyusuri leher Ander, dia membuat jejak kepemilikan disana.
Aneh. Karena biasanya Ander tidak akan pernah mengijinkan partnernya memberikan jejak apapun padanya.
"Ohh..Zi.." suara itu terdengar sangat sexy namun pergerakan wanita itu justru malah berhenti.
"Der, who are you calling? Zi?"
Kedua bola mata yang terlihat sayu itu terbuka. Rupanya dia sedang berhalusinasi.
"Aku akan pergi makan siang, baby. Keluarlah"
"No. I need your explanation"
"Itu bukan urusanmu!"
"Jelas itu urusanku Der"
"Remember! you are just a mistress. No more!" menusuk.
Wanita itu diam seribu bahasa. Dengan wajah yang merah padam.
Ander segera membuka pintu lebar-lebar dengan remotenya. Dan wanita itu pergi dengan hati yang dongkol.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Rusiana Dewi
Thor tolong diartikan bahasa Inggris nya
2022-07-05
4
Rusiana Dewi
Thor tolong diartikan bahasa Inggris nya
2022-07-05
0