Sudah hampir sebulan, dan besok Ziva akan menerima gaji pertamanya. Wanita itu selalu bekerja dengan ceria. Dia bisa beradaptasi dengan mudah di lingkungan barunya.
Selama itu pula dia tidak pernah mengetahui Bosnya seperti apa dia hanya mengetahui namanya saja, Anderson Gif. Itulah yang Asisten Rey katakan waktu itu.
Ternyata pria tampan yang menolongnya waktu itu adalah asisten CEO di perusahaan ini.
Sekarang adalah jam pulang. Semua orang di pantry sibuk menyelesaikan semua pekerjaan mereka begitupun dengan Ziva.
Setelah pekerjaannya selesai, satu persatu dari mereka akhirnya pulang. Tapi Ziva masih diam di tempatnya.
"Huufftt.. entah kenapa hari ini aku lelah sekali" keluhnya sambil mengusap peluh di dahinya.
"Ziv, gue duluannya"
"Oke Ri, hati-hati!" teriaknya pada salah satu rekan kerjanya bernama Tari. Satu-satunya orang yang seumuran dengannya disini.
Setelah merasa tenaganya sudah kembali Ziva akhirnya bangkit dari duduknya dia membuka loker lalu mengganti baju seragamnya dengan baju biasa.
Wanita itu berjalan dengan cepat menuju pintu samping karena suasana kantor benar-benar sudah sepi. Bahkan beberapa ruangan sudah gelap.
Sementara itu, terlihat seorang pria tampan berbadan tegap baru saja keluar dari lift bersama dengan wanita berpakaian seksi yang bergelayut manja di tangannya.
Mata tajamnya melihat seorang wanita yang sedang berjalan menuju pintu samping. Tubuhnya,rambutnya dan.. hey wajahnya sedikit terlihat!
Itu kan.. Ander mengucek kedua matanya dulu. Disaat dia membuka matanya, Hilang! Wanita itu hilang! Tidak ada siapa-siapa disana.
Wanita itu.. ingatannya mulai melayang wanita tadi memakai baju berwarna putih seperti..
Kakinya bergetar, tak dapat dipungkiri bahwa saat ini dia sedang ketakutan. Gairahnya yang semula sudah di ubun-ubun kini lenyap tak bersisa.
"Hei.. Darling. Are you okay?" panggil wanita yang sedari tadi bergelayut manja di tangannya.
"Ahhh yes i'm good baby"
"Kau melamun?"
"Tidak Rose. Aku hanya sedang mengingat-ngingat ternyata aku sudah ada janji dengan mommy malam ini. Bisakah kita menghabiskan malam di lain waktu?"
Wanita itu mulai marah untuk ke sekian kalinya dia diusir meskipun sekarang secara halus. Padahal satu minggu belakangan Ander sudah mulai jinak bahkan pria itu selalu merespon setiap sentuhannya.
Dan tadi pagi Ander sendiri yang menjanjikan malam indah padanya itulah sebabnya dia datang kemari. Tapi sekarang?
Rose menghembusnya nafasnya kasar menahan amarah di dadanya "Terserahmu saja" untuk kesekian kalinya pula dia akan menuntaskan fantasinya dengan mencari pria di klub.
"Ayo, aku akan mengantarmu pulang"
Mereka akhirnya kembali berjalan "Aku bawa mobil sendiri darling, kau pulanglah pasti mommymu sudah menunggu."
"Ahh iya, pasti dia sudah menungguku"
"Pulanglah, hubungi aku jika kau sudah mempunyai waktu yang tepat untuk kita" satu matanya mengedip genit.
"Of course"
"Byee" wanita genit itu akhirnya pergi, begitupun Ander pria itu segera tancap gas menuju apartemen dengan kepala yang tiada henti menoleh ke samping dan belakang.
Setelah ini dia akan mengurung dirinya sendiri di dalam kamar.
Ziva akhirnya sampai di apartemen menggunakan ojek online. Beruntung dia mendapat uang saku dari kantor diluar uang gajinya. Dia menggunakan uang itu untuk ongkos setiap hari.
Wanita itu berjalan dengan tenang menuju unit apartemennya. Ternyata sudah ada Mike disana. Pria itu menatapnya penuh selidik.
"Kenapa baru pulang?"
Ziva memutar kedua bola matanya malas "Tentu saja karena aku habis bekerja Mike"
"Biasanya kau akan pulang jam 6 sore, sekarang bahkan sudah hampir jam 8 malam. Terlebih kau tidak menghubungiku selama beberapa hari ke belakang"
"Kau mempertanyakan itu seolah kau mengklaimku sebagai milikmu Mike!" dari intonasi bicaranya Ziva sepertinya mulai kesal.
Biasanya Mike akan diam tapi kali ini pria itu malah menatap Ziva lebih tajam.
"Memangnya kenapa kalau aku menganggapmu adalah milikku? Bukankah itu tidak salah? Bahkan sekarang kau berteduh padaku Ziv" teriak pria itu menggema.
Ziva membulatkan kedua matanya. Dia tidak menyangka bahwa Mike akan berkata demikian.
"Dengar Mike, aku tidak pernah meminta bantuan darimu. Semua ini adalah keinginanmu bahkan kamu sendiri yang memaksaku menerimanya!"
Pria itu tersenyum miring "Jadi kau ingin dipaksa lagi?"
Ziva menggeleng dia bisa melihat kabut gairah dibalik tatapan tajam Mike. Mike melangkah mendekati Ziva, Ziva refleks memundurkan langkahnya.
"Diam di tempatmu Mike!"
"Kenapa? Kau takut? Aku tau ini yang pertama untukmu bukan? Ini juga yang pertama untukku jadi kita akan menikmatinya bersama-sama"
Duk.
Kakinya menabrak sofa dibelakangnya yang mana membuatnya terjungkal dan terlentang diatas sana.
Mike segera menindih tubuh langsing itu dia mulai mencumbu bibir mungil wanita ini. Ziva menggelengkan kepalanya lemah.
Pria ini seperti kerasukan setan, dia bahkan meninggalkan satu jejak kepemilikan di leher putih Ziva.
Disaat pria itu akan menyibak rok yang dia kenakan. Ziva dengan cepat menendang perutnya.
Membuat Mike mengaduh kesakitan. Dan kesempatan itu digunakan Ziva untuk melarikan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Siti Aminah
kasihan ziva thor....sllu kena masalah...
2022-11-10
1