"Kenapa kau mengajakku kemari Mike?"
"Duduk dulu Ziv, aku akan mengambil minuman untukmu" ucap Mike kemudian.
Ragu-ragu Ziva akhirnya duduk di sofa yang ada di ruang tamu unit apartemen ini.
"Kau suka jus jeruk kan? Minumlah"
Ziva pun meraih gelas berisi jus jeruk itu kemudian meminumnya. Mike memang tau semua tentang dirinya.
"Mike, kau belum menjawab pertanyaanku"
"Aku mengajakmu kemari agar kau tinggal disini" jawab pria itu tenang.
"Apa? No Mike. Aku tidak mau. Aku akan pergi dari sini" Ziva bangkit dari duduknya,namun Mike dengan cepat meraih tangannya.
"Ziv, aku tau kamu pasti sedang ada masalah kan dengan Tara? Aku tidak akan memaksamu untuk cerita karena itu privasimu. Aku tau kamu pasti bingung harus pergi kemana kan. Disini kamu tidak mempunyai siapa-siapa. Jadi ku mohon biarkan aku membantumu untuk kali ini saja, aku hanya tidak ingin kamu kenapa-napa" bujuk Mike.
Ziva bergeming dia bisa melihat ketulusan di setiap kalimat yang Mike ucapkan. Dia menundukan kepalanya, ternyata masih ada orang yang peduli padanya.
"Ziv.. kumohon"
Ziva membuang nafasnya kasar "Baiklah aku akan menerima bantuanmu. Tapi aku tidak ingin menerimanya secara cuma-cuma. Biarkan aku membayar sewa tempat ini padamu setelah aku mendapatkan pekerjaan nanti"
"Kau bisa bekerja di kantor ayahku"
"Tidak Mike, biarkan aku mencari pekerjaan sendiri"
"Kau yakin?"
"Of course"
"Baiklah jika itu maumu"
Tanpa sadar Ziva memeluk Mike, membuat sang empunya terkejut "Thank you so much Mike" ucapnya tulus.
Mike tersenyum dia membelai rambut Ziva dengan sayang "Sama-sama" mereka larut dalam suasana hangatnya pelukan mereka untuk yang pertama kalinya.
"Apa kau juga akan tinggal disini Mike?"
"Tidak Ziv. Biasanya aku akan kesini jika aku sedang ingin sendiri saja. Kamu gak apa-apa kan tinggal disini sendirian?"
"Gak apa-apa kok. Lagipula disini tidak akan mungkin ada hantu kan?" tanya Ziva dengan polosnya.
-
-
-
-
Anderson termenung di balkon apartemennya. Di setiap dirinya memejamkan mata dia pasti akan melihat wajah wanita itu yang menatapnya penuh kemurkaan.
Kali ini dia seperti dibayang-bayang setan.
Apa setelah aku perkosa wanita itu mati bunuh diri jadi dia menghantuiku gumamnya dalam hati.
Dia masuk kedalam untuk mengambil ponselnya yang berada di atas nakas, lalu menghubungi seseorang.
"Halo Tuan Ander selamat malam" sahut seorang wanita di seberang sana.
"Malam. Apa wanita itu bersamamu?" tanya Ander tak ingin berbasa-basi.
"Ma-maksud anda Ziva tuan?"
"Wanita yang semalam kau jual padaku" jawab Ander yang memang tidak pernah ingin tau nama wanita yang ditidurinya.
Hati wanita itu berdenyut nyeri, iya dia telah menjual tubuh sahabatnya sendiri.
"Ziva tidak lagi bersamaku tuan. Sejak tadi pagi dia pergi dari kost. Emm..Apa Tuan butuh teman malam ini?" tanya Tara hati-hati.
"Tidak" Ander menutup teleponnya sepihak.
Ander memijat pelipisnya dia merasa pusing sekarang. Pria itu beranjak menuju minibar dia mengambil 3 botol wine sekaligus. Mungkin dengan mabuk akan membuatnya lupa pada wanita itu.
Sebatang rokok menempel di bibirnya sementara tangan kanannya memegang gelas berisi minuman beralkohol itu.
Matanya memerah, asap rokok mengepul di sekitarnya namun dia masih belum berhenti, bayangan wanita itu terus menjadi jadi.
Dia persis seperti orang gila. Dia tertawa lalu meninju udara seolah dia sedang meninju wayah yang membayang-bayanginya.
Menjelang pagi Ander baru saja terlelap padahal pagi nanti dia harus pergi bekerja. Untuk kedua kalinya dia merasa kacau seperti ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Samsia Chia Bahir
Rasain lo tara N nder 😄😄😄😄😄
2023-07-22
1