Kali ini Rey mengemudi mobil sportnya menuju ke sebuah cafe. Dia akan mendengarkan penjelasan Ander disana, ditemani segelas kopi panas tentunya.
Kedua lelaki tampan menawan dan gagah itu berjalan bersama menuju lift mereka akan mengobrol di kantor cafe ini.
Rey sempat memerintahkan pelayan untuk mengantarkan dua gelas kopi ke lantai atas. Mereka mengangguk patuh pada anak sang majikan.
"Jadi Mama Rani lagi keluar kota?" tanya Ander setelah mendudukan bokongnya di sofa.
"Gak usah banyak basa-basi. Jelasin ke gue sekarang kenapa hidung lo bisa kaya gitu?" tanya Rey mengintimidasi.
Ragu-ragu Ander mulai menceritakan semuanya, asal-usul hidungnya bisa bengkak seperti ini.
Rey tertawa terbahak-bahak mendengar penjelasan Ander "Seorang Anderson Gif ditolak wanita?"
"Sialan lo!" umpat Ander, wibawanya menjadi seorang cassanova kini hancur.
"Tapi, gue salut sih. Dia gak terlena sama lo sama harta lo. Jarang banget ada wanita kaya gitu, kalau gue jadi lo ya gue gak bakal biarin dia pergi" tutur Rey sungguh-sungguh.
"Semua wanita sama saja, mereka tak lebih dari sekedar sampah" ucap Ander dingin.
Rey bungkam, pandangan Ander terhadap wanita memang sudah buruk sejak lama.
-
-
-
-
Ziva terduduk diatas koper miliknya dia memegangi perutnya yang sudah protes minta di isi.
Berbekal uang sisa bekerja di club dia menghampiri sebuah kedai kebab, berharap makanan itu bisa mengganjal perutnya. Beberapa orang menatap ke arahnya, dia seperti gelandangan cantik yang menyeret koper sepanjang jalan.
Setelah menghabiskan satu potong kebab, dia berniat untuk melanjutkan perjalanannya lagi. Namun satu panggilan dari belakang sana membuatnya urung.
"Ziva.."
Ziva menoleh dia melihat seorang pria berlari ke arahnya.
"Mike, kau disini?" tanya Ziva setelah Mike berhasil berdiri di hadapannya.
"Aku ternyata tidak salah orang meskipun hanya melihatmu dari belakang" ucap pria itu tersenyum manis.
Mike menatap wajah cantik Ziva, terlihat beberapa tetes peluh membasahi dahi putihnya. Matanya menyipit setelah mendapati sebuah gagang koper yang ada dalam genggaman wanita pujaannya ini.
"Kamu mau kemana? Kenapa bawa-bawa koper gini?"
Ziva gelagapan "Ohh.. Emm.. Aku.. Aku keluar dari kost karena tidak ada uang untuk membayar sewanya" jawab Ziva asal, dia tidak mungkin membicarakan masalah yang sebenarnya.
"Bukankah kamu bersama Tara disana?"
"Iya, tapi aku tidak mau merepotkannya"
"Lalu setelah ini rencanamu mau kemana?"
"Emm..aku tidak tau" jawab Ziva pelan.
"Ikut aku" ajak Mike dia merebut koper milik Ziva.
"Ehh Mike kita mau kemana?"
Pria itu tersenyum manis "Tidak usah banyak tanya, ayo ikut aku"
Mau tidak mau Ziva mengikuti langkah pria itu menuju mobilnya. Mike memasukan koper ke jok belakang terlebih dahulu. Lalu membukakan pintu depan agar Ziva masuk.
"Silahkan Tuan Putri"
"Kau berlebihan Mike, aku bisa sendiri"
"Memperlakukan calon kekasih seperti ini itu hal yang wajar Ziva"
Blush. Pipi putih itu merona seketika.
-
-
-
-
Hari ini Roselyn sangat sibuk mempercantik dirinya. Pagi sekali dia sudah pergi ke salon untuk menjalani beberapa perawatan mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Malam ini dia berniat untuk menemui Anderson di apartemennya. Dia harus tampil cantik dan memukau di depan pria pujaannya nanti.
Dia harus memperlihatkan pada dunia bahwa Roselyn Hourt dapat menaklukan Anderson Gif. Bibir tebal tersenyum sinis mengingat penolakan Ander tempo hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Nagisa
bagussss cerita nya gk monoton juga
2023-03-16
1
Siti Aminah
knp yah sampai d bab ini gk ad komen...pdhl cerita ny menarik
2022-11-10
1