Harga Diri

Tara terlonjak kaget saat mendengar pintu kostnya terbuka dari luar dan menimbulkan suara yang cukup keras. Ziva berdiri di ambang pintu dan menatapnya tajam.

"Ziv.." gumamnya pelan.

Tak banyak bicara Ziva langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Di dalam sana gadis-oh tidak, wanita itu menumpahkan seluruh kekecewaannya melalui air mata dia mengguyur badannya di bawah shower kecil yang sengaja dipasang oleh Tara sebelumnya.

Sementara diluar sana Tara sedang mondar-mandir dia bingung harus menjelaskan apa pada Ziva agar wanita itu tidak marah.

Pintu kamar mandi terbuka, Tara menoleh. Dia memandangi sahabatnya yang bahkan tak menyapanya sedikitpun.

Matanya terlihat bengkak menandakan dia habis menangis di dalam.

Ziva mengeluarkan semua isi lemarinya, lalu menurunkan koper kecil miliknya dari atas lemari. Dia mulai merapikan barang-barangnya ke dalam koper itu.

Tara gelagapan, apa yang dilakukannya?

"Ziv.." panggilnya pelan.

Ziva bergeming wanita itu menulikan pendengarannya. Tara mendekat dia meraih tangan Ziva, namun wanita itu menepisnya kasar.

"Ziv, maafin gue. Tolong dengerin penjelasan gue dulu" pinta Tara.

"Dapet berapa juta lo dari hasil ngejual harga diri gue? Ohh atau puluhan juta? ratusan juta?" ucap Ziva sinis setelah melihat beberapa paperbag barang branded diatas kasur Tara.

"Ziv maafin gue. Dari awal emang gue yang salah. Gue gegabah saat menyetujui permintaan Tuan Ander.."

"Kalau dari awal gue nolak mungkin gak bakal kaya begini. Gue terlanjur bilang iya, dan kalau gue gak nepatin janji Tuan Ander gak bakal tinggal diem hidup gue bakal hancur Ziv. Maafin gue. Tolong!"

Ziva memandang wajah Tara sinis "Mungkin hidup lo gak hancur sekarang. Tapi apa lo nyadar kalau ulah lo ini justru malah ngancurin hidup gue TARA?"

"Maafin gue Ziv maaf. Gue tau lo wanita baik-baik. Tapi Ziv, mungkin mulai sekarang lo harus berubah. Hidup lo gak bakal gini-gini aja kan? Keperawanan lo gak akan menjamin hidup lo bahagia Ziv. Berpikirlah realistis. Gue juga yakin Tuan Ander gak make lo cuma-cuma kan, dia pasti ngasih uang lagi kan sama lo? Ayolah Ziv jangan begini"

Ziva tersenyum miring, senyuman itu terlihat sangat menyeramkan di mata Tara. Tanpa sadar Ziva ternyata sudah membereskan semua barang-barangnya.

"Suatu hari nanti lo bakal sadar. Bahwa bagi seorang wanita itu tidak ada yang paling berharga selain HARGA DIRI. Dulu gue menghormati lo sebagai sahabat terlepas bagaimana pun kehidupan lo gue gak peduli. Tapi sudahlah mulai dari sekarang anggap aja kita gak pernah kenal sama sekali. Selamat bersenang-senang dengan uangmu Nona Tara" ucap Ziva menusuk.

Ziva pergi. Meninggalkan sahabat atau mantan sahabatnya yang sedang mematung mendengarkan penuturan darinya.

Dadanya terasa sesak. Dia sudah tidak mempunyai siapa-siapa lagi sekarang. Bahkan Tara yang sudah dia anggap sebagai saudara begitu mudah mengkhianatinya. Dia tidak tau harus pergi kemana kali ini.

Langkah kakinya menyusuri jalanan kota dengan menundukan kepala. Ayah, ibu aku merindukan kalian batinnya pedih.

-

-

-

-

"Rey, tolong jemput gue di Hotel Rain sekarang!"

"Ada apa Der?" tanya Rey di ujung sana. Ini weekend dan itu artinya ini bukan jam kerja Rey oleh karena itu dia tak berbicara formal pada Ander.

Dan Der adalah nama panggilan Ander.

"****, cepatlah kutunggu di lobi!" Ander menutup panggilannya. Satu tangannya memegang sapu tangan yang sedari tadi menutup hidungnya.

Rasanya hidung mancungnya sekarang menjadi bengkok.

Tak butuh lama akhirnya Rey sampai disana dengan mobil sport miliknya yang tentunya hasil dari dia bekerja pada Ander.

Ander membuka pintu mobil dengan cepat dia terlihat sewot sendiri " Bawa gue ke rumah sakit sekarang!"

"Rumah sakit? Lo sakit?" Rey mengernyit heran.

"Kenapa di luar jam kerja otak lo jadi lelet begini? Cepetan!"

Rey menjalankan mobilnya menuju jalan raya dia masih belum tau apa alasan Ander meminta diantar ke rumah sakit. Dia tidak ingin banyak bertanya karena Ander sepertinya sedang dalam mode panas.

Mobil yang mereka tumpangi tiba di halaman rumah sakit. Ander langsung turun, dia berjalan menuju dokter spesialis ortopedi.

Tak menghiraukan orang-orang yang mengantri dia langsung menerobos masuk ke ruang dokter. Yang punya mah bebas khaan🤣

Sementara Rey mengekor di belakangnya. Dia juga ikut masuk.

"Dok, tolong cek hidung saya" pintanya pada seorang dokter berkepala botak itu.

"Baik Tuan Muda, tolong anda berbaring terlebih dahulu" mata Dokter ini memberi kode pada seorang suster yang ikut membantunya.

"Silahkan Tuan Muda" dia menggiring Ander menuju ke ruang tindakan.

Rey dengan setia menunggu sahabat sekaligus bosnya itu sampai selesai diperiksa. Dokter botak itu akhirnya keluar bersama dengan Ander dibelakangnya.

Dia mulai menjelaskan hasil pemeriksaannya "Hidung anda tidak apa-apa Tuan Muda, hanya bengkak biasa akibat terbentur benda tumpul. Saya akan resepkan obat oles untuk anda agar bengkaknya cepat sembuh"

"Hahhh syukurlah hidungku tidak patah" karena tidak lucu kan kalau seorang Cassanova berhidung pesek? 🤣

Rey menyipitkan matanya saat dia selesai menebus obat "Sebagai upah atas kerepotan di hari libur,lo berhutang penjelasan sama gue"

Terpopuler

Comments

Ruk Mini

Ruk Mini

ga tau diri kau..biasa sm yg wc umum..pake nyoba yg ori.. rasakan

2024-04-18

0

lihat semua
Episodes
1 Cassanova Sejati
2 Ziva Amara
3 Perjodohan
4 Menginginkannya
5 Tidak tertarik
6 Bersemangat
7 Jebakan?
8 Menjijikan
9 Harga Diri
10 Mike
11 Cassanova Kejam
12 Terbayang-bayang
13 Lowongan Kerja
14 Tidak menyerah
15 Setan
16 Tugas Pertama
17 Bertemu
18 Siapa wanita itu?
19 Pengenalan Tokoh
20 Berhalusinasi
21 Pria Gila
22 Nona Pelayan
23 Botak
24 Kebab
25 Kedua Kalinya
26 Pria bajingan
27 Tidak Sadarkan Diri
28 Keterlaluan
29 Hamil
30 Ketertarikan
31 Simpanan
32 Bicara
33 Ander junior
34 Meminjam Sebentar
35 Anak?
36 Berlapang dada
37 Permen Kapas
38 Naluri Seorang Ayah
39 Indah Sekali
40 Menghindar
41 Wanita Hamil
42 Bisa kau jelaskan?
43 My Hot Girlfriend (NEW)
44 Calon Menantu
45 Misi
46 Melancarkan Misi
47 Lupakan
48 Lebih Baik Gugurkan Kandungannya
49 Obat
50 Lancang
51 Dampak
52 Senyumannya
53 Pasien Kejiwaan
54 Istana Pasir
55 Terima Kasih
56 Maaf
57 Berdamai
58 Periksa
59 Rabokki X Sushi
60 Peduli
61 5 Bulan
62 Sedikit Manis
63 Mual
64 An dan Zi
65 Cepat atau Lambat
66 Mencintaimu
67 Kencan
68 Kejutan
69 Aku Bersedia
70 Momen
71 Nona Menyebalkan
72 Takluk
73 Hadiah Pernikahan
74 Petaka
75 Drama
76 Bimbang
77 Pernikahan Fenomenal
78 Nona Muda Gif
79 Ratuku
80 Malam ke berapa? (18+)
81 Istri Kedua
82 Satu Masalah
83 Rumah Masa Depan
84 Maafkan Aku
85 Semakin Gila
86 Senam Hamil
87 Bukti
88 Clara
89 Wanita Menjijikan
90 Jus Mangga Tidak Berdosa
91 Meratakan
92 Tidak Berguna
93 Jalan-jalan
94 Kuliner Malam
95 Berkenalan
96 Paris
97 Ander Menghilang
98 Macam-macam
99 Menendang
100 Aunty Ra
101 Siapa Clara?
102 Meluruskan Pikiran
103 Membalas Dengan Elegan
104 Keributan di dapur
105 Kepanasan
106 Aku Bangga Padamu
107 Target Utama
108 Gegabah
109 Lelah
110 Menyesal
111 Bermain-main
112 Tidak Menyimpan Dendam
113 Kenapa?
114 I Want You
115 Ingin Pingsan Saja
116 Melahirkan?
117 Rey
118 Tidak Mau Keluar
119 Baby Boy
120 One Night With Mr.R (NEW)
121 Mommy Baru
122 Panggil Aku Lucy
123 Zavier Louise Gif (End)
124 Untuk Kalian
125 My Little Secretary (New)
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Cassanova Sejati
2
Ziva Amara
3
Perjodohan
4
Menginginkannya
5
Tidak tertarik
6
Bersemangat
7
Jebakan?
8
Menjijikan
9
Harga Diri
10
Mike
11
Cassanova Kejam
12
Terbayang-bayang
13
Lowongan Kerja
14
Tidak menyerah
15
Setan
16
Tugas Pertama
17
Bertemu
18
Siapa wanita itu?
19
Pengenalan Tokoh
20
Berhalusinasi
21
Pria Gila
22
Nona Pelayan
23
Botak
24
Kebab
25
Kedua Kalinya
26
Pria bajingan
27
Tidak Sadarkan Diri
28
Keterlaluan
29
Hamil
30
Ketertarikan
31
Simpanan
32
Bicara
33
Ander junior
34
Meminjam Sebentar
35
Anak?
36
Berlapang dada
37
Permen Kapas
38
Naluri Seorang Ayah
39
Indah Sekali
40
Menghindar
41
Wanita Hamil
42
Bisa kau jelaskan?
43
My Hot Girlfriend (NEW)
44
Calon Menantu
45
Misi
46
Melancarkan Misi
47
Lupakan
48
Lebih Baik Gugurkan Kandungannya
49
Obat
50
Lancang
51
Dampak
52
Senyumannya
53
Pasien Kejiwaan
54
Istana Pasir
55
Terima Kasih
56
Maaf
57
Berdamai
58
Periksa
59
Rabokki X Sushi
60
Peduli
61
5 Bulan
62
Sedikit Manis
63
Mual
64
An dan Zi
65
Cepat atau Lambat
66
Mencintaimu
67
Kencan
68
Kejutan
69
Aku Bersedia
70
Momen
71
Nona Menyebalkan
72
Takluk
73
Hadiah Pernikahan
74
Petaka
75
Drama
76
Bimbang
77
Pernikahan Fenomenal
78
Nona Muda Gif
79
Ratuku
80
Malam ke berapa? (18+)
81
Istri Kedua
82
Satu Masalah
83
Rumah Masa Depan
84
Maafkan Aku
85
Semakin Gila
86
Senam Hamil
87
Bukti
88
Clara
89
Wanita Menjijikan
90
Jus Mangga Tidak Berdosa
91
Meratakan
92
Tidak Berguna
93
Jalan-jalan
94
Kuliner Malam
95
Berkenalan
96
Paris
97
Ander Menghilang
98
Macam-macam
99
Menendang
100
Aunty Ra
101
Siapa Clara?
102
Meluruskan Pikiran
103
Membalas Dengan Elegan
104
Keributan di dapur
105
Kepanasan
106
Aku Bangga Padamu
107
Target Utama
108
Gegabah
109
Lelah
110
Menyesal
111
Bermain-main
112
Tidak Menyimpan Dendam
113
Kenapa?
114
I Want You
115
Ingin Pingsan Saja
116
Melahirkan?
117
Rey
118
Tidak Mau Keluar
119
Baby Boy
120
One Night With Mr.R (NEW)
121
Mommy Baru
122
Panggil Aku Lucy
123
Zavier Louise Gif (End)
124
Untuk Kalian
125
My Little Secretary (New)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!