Malam mulai menyapa Ziva baru saja sampai di kost, malam ini dia harus kembali bekerja di club.
Matanya memindai seisi kamar, semuanya masih sama seperti saat dia tinggal tadi siang. Apa Tara memang belum pulang? Kemana wanita itu?
"Ah badanku lengket sekali lebih baik aku mandi dulu lalu bersiap-siap kalau tidak Ramon pasti akan mengomeliku lagi"
Beberapa menit berlalu akhirnya Ziva selesai dengan ritu mandinya. Karena tidak ada baju lain, dia kembali memakai baju yang bahkan sudah Tara kategorikan sebagai baju butut. Bodo amatlah.
Padahal jika mau, dia tinggal memilih baju milik Tara. Namun dia tidak berani rasanya tidak sopan.
Tangannya mengecek ponsel yang sedari tadi berada di dalam tas, namun tidak ada kabar sama sekali dari wanita itu.
Ting..
Ponsel itu berbunyi sesaat menandakan ada sebuah pesan masuk.
"Ziv, tolongin gue. Jangan banyak tanya, dateng aja ke Hotel Rain kamar 1111"
Ziva mencoba menghubungi Tara namun ponsel wanita itu menjadi tidak aktif.
"Astaga Tara lo kenapa" tak ingin berlama-lama dia menyambar kunci mobil milik Tara.
Dia bergegas pergi ke tempat tujuan yang sudah Tara tunjukkan. Mobil itu masuk ke pelataran hotel.
Sebelum turun dia mengecek ponselnya lagi ternyata ada satu pesan yang masuk "Langsung masuk saja pintunya gak gue kunci" Tak membuang waktu Ziva berlari menuju meja resepsionis.
"Permisi miss, kamar nomor 1111 ada di lantai berapa?"
"Kamar nomor 1111 ada di lantai 21 nona, silahkan anda sudah ditunggu" wanita itu tersenyum ramah.
Tak menghiraukan apa yang dikatakan resepsionis itu Ziva berlari menuju lift dan memencet tombol berangka 21. Yang ada dipikirannya saat ini hanya kondisi Tara.
Sementara Tara, sejak tadi wanita itu mengendap-ngendap. Dia memperhatikan gerak-gerik Ziva sebelum menghilang dibalik pintu lift.
Tara menghembuskan nafasnya kasar "I'm sorry Ziv, sorry.."
-
-
-
-
"1109 , 1110, 1111 nah ini dia kamarnya"
"Tapi kok sepi ya" Ziva mencoba menyalakan bel yang tersedia disana.
Namun hening. Tangannya memutar knop pintu, kakinya melangkah masuk guna melihat kondisi sang sahabat. Tapi kosong, di kamar itu tidak ada orang.
Brakk..
Pintu di belakangnya tertutup. Ziva menoleh ke asal suara. Terkunci.
"Apa ini jebakan? Tidak.. tidak mungkin Tara seperti itu"
Dia berteriak sekuat tenaga dan menggedor pintu besi itu hingga tenaganya terkuras habis. Namun percuma, kamar itu kedap suara.
Oh iya kan ada hp dia membuka tas tapi sialnya ponsel itu mati karena kehabisan baterai.
Tenggorokannya benar-benar kering. Ziva berjalan menuju nakas dia melihat ada segelas air disana.
"Ini air putih biasa kan, bodo amatlah aku haus" dia meneguk air itu hingga tandas.
Sementara seorang pria di kamar sebelah langsung tersenyum licik "you fall into the trap baby"
Sebelumnya pria itu telah memasang kamera kecil hingga dia bisa melihat gerak-gerik Ziva darisana. Sementara Ziva dia mulai merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhnya, panasss itulah reaksi yang dia rasakan.
Semakin lama dia merasakan inti tubuhnya berkedut-kedut, dia meliuk setelah merasa geli pada bagian tubuhnya yang lain.
"Astaga kenapa ini?" kesadarannya mulai berkurang. Pintu yang tadi terkunci terdengar seperti terbuka dari arah luar.
Dengan tatapannya yang mulai kabur, dia bisa melihat seorang pria perawakan tinggi berjalan ke arahnya. Waspada, Ziva mundur satu langkah namun pria itu semakin mendekat.
Duk.
Ziva menabrak dinding tidak ada jalan lain untuk dia menghindari pria ini. Rasa panas dan geli sudah menjalar kemana-mana.
Pria itu mengangkat satu tangannya untuk membelai kulit putih mulus gadis yang ada di depannya. Ziva yang memang sangat membutuhkan sentuhan hanya mampu melenguh.
"Hmmpp ahh.."
"Are you ready to play with me baby?"
Ziva sudah berada di bawah alam sadarnya mengangguk "Touch me" pintanya lemah.
"With pleasure baby"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Samsia Chia Bahir
Duit duit duiiitttt, duit diatas segala2x 😫😫😫😫😫
2023-07-22
3
nurul nazmi
kadang orang paling jahat adalah sahabat sendiri
2023-05-23
1
Eka
kasihan ziva thorrr beri dia kebahagian thorrr
2022-11-06
0