Taruhan

"Apa yang kamu lakukan, sampai aku harus mentransfer mu 2 kali lipat bulan ini hah..?"

Berbicara ketus saat panggilannya sudah tersambung ke no milik Jaya.

"Apa kamu juga kepo seperti bos mu ?" Menjawab santai sambil duduk bersandar di kursi kerja yang ada di rumahnya.

"Dia juga bos mu ! cepat critakan atau aku potong 50% bonus mu bulan ini !!" Mengancam sahabatnya karena sangat penasaran sampai Abby mau saja melipat gandakan bonusnya.

"Kami bertemu Risa dan aku di minta membujuk Risa agar memaafkan nya. puass..!" Menegakkan duduk nya saat dirinya mulai terpancing oleh ancaman Doni.

Dasarr kepo malam - malam telfon hanya mengancamku, menyebalkan saja..

Ngomel sambil memainkan labtop nya lalu membuka folder kenangan yang berisikan foto semasa kuliah bersama teman - teman termasuk Abby, Doni dan Risa.

"Jihh, sudah kuduga dasar matre wkwkwk.." Menuang air putih dari botol yang di ambilnya dari kulkas.

Pantas saja Abby rela menggadakan bonusnya, bagaimana bisa dia benar- benar bertemu Risa.

Meneguk air putih kemudian berjalan meninggalkan dapur sambil berbicara sendiri dengan pikirannya.

"Datanglah jika ingin membuat Abby sensitif..!" Tersenyum menatap foto satu persatu saat dirinya dan yang lain masih berwajah polos bahkan tubuh mereka semua terlihat kurus. "Oh iya, Risa sekarang lebih seksi dan berisi." Senyum menggembang di balik telfon genggam nya.

"Monto* maksud mu ha ha..lalu bagaimana Abby melihat nya." Berjalan menuju sofa dan menyalakan televisi.

"Haistt macam tidak tau saja.. sudah pasti dia seperti cacing kepanasan saat Risa mengabaikannya, bahkan aku hampir terkena pukulan nya." Pikirannya terbang ke malam dimana dia berhasil menarik paksa tubuh Abby keluar dari dalam kamar sahabatnya.

"Baiklah kalau begitu, aku mau wakuncar." Merasa sudah puas dengan penjelasan sahabatnya.

"Wakuncar ? apa itu ?" Menghentikan pandangan nya yang menatap ke layar labtop di hadapan nya.

"Waktu kunjung pacar mbloo, maka nya jangan kelamaan jomblo." Menutup panggilan telfon begitu saja tanpa menggu jawaban dari sahabat nya.

Mana mungkin dia memiliki pacar, Abby juga tidak pernah bercerita, dasar halu juga dia ha ha..

Tidak percaya dengan apa yang di katakan sahabatnya hingga dia menggangap Doni sedang halu.

***

Di kamar Abby dan Risa sedang tertidur setelah semalamaan bercerita dan mengenang masa di mana mereka saling memiliki dan mengenang teman masa kuliah.

Risa mengeliat kan tubuh nya tetapi ia merasakan ada beban yang menimpa di pinggang nya sehingga membuatnya susah bergerak.

"Ouch, berat sekalii.." Saat pikirannya mulai tersadar dan sudah sepenuh nya membuka mata dia terkejut melihat tangan Abby melingkar di pinggangnya.

"Abbyy.." Berteriak membangunkan sang pemilik tangan kekar yang menimpa tubuh nya dan berusaha memindah kan dari pinggang singsetnya.

"Ssttt.. masih terlalu pagi, ayo kita tidur lagi..!" Abby justru semakin mempererat pelukan nya pada Risa dan membuat tubuh mungil nya tidak bisa bergerak.

"Sayang, aku mohon lepaskan pelukan mu, ini sudah pagi aku harus jogging." Merayu manja agar lepas dari pelukan mantan kekasihnya.

"Tidak untuk pagi inii.. aku masih ingin bersamamu." Masih menutup mata dan menyandarkan kepalanya di punggung Risa.

"Aku nanti siang sudah chek out.. jadi aku harus mengemas barang milikku." Merenggek manja.

Melepaskan pelukannya lalu mengangkat tubuh mungil itu untuk duduk di hadapannya masih di atas tempat tidur.

"Bawa aku ke rumah mu.. lain waktu aku akan datang berkunjung." Meraih kedua tangan wanita yang menjadi cinta pertama nya dan masih saja ia tempatkan di lubuk hatinya meskipun dirinya telah menikah.

"Tidakk..!! aku tidak ingin jadi bahan gibah orang orang.. !" Memalingkan wajah dan menghempaskan genggaman tangan Abby.

"Apa pedulinya dengan orang?" Memainkan rambut depan yang terlepas dari ikatan nya.

"Jelas peduli, karena di rumah ku banyak orang yang bekerja untuk ku." Membiarkan lelaki di hadapanya tersenyum bahagia bermain rambut milik nya.

"Kerja apa..?" Bertanya singkat dengan menarik dan merapikan rambut yang terurai lurus menghiasi wajah Risa.

"Aku membuka online shop tas dan sepatu branded." Berdiri meninggalkan Abby.

"Woaw.. luar biasa sayang.." Mengikuti tubuh Risa yang berlalu dari hadapannya.

***

tok..tok.tokk.. tokkk..tokkk.. tokkk.. Suara pintu rumah nya di ketok tak henti hentinya.

Hiaa, berisik sekali, siapa pagi buta ngetuk pintu rumah orang.

Ngomel sendiri namun tetap berjalan lunglai membukakan pintu orang yang dari tadi mengetuk pintu rumah nya.

"Iya..tunggu sebentar.." Mengambil kunci rumah yang ia gantung di dinding rumah lalu membuka pintu hingga menampakan wajah sahabatnya yang berdiri di depan pintu dengan kaca mata hitam menghiasi wajah nya.

"Dasarr jombloo , malas sekalii sudah siang belom bangun juga." Menerobos masuk kedalam rumah tanpa menunggu sang pemilik rumah mempersilahkannya masuk.

"Sudah siang..? yang benar saja , sekarang baru jam 08.00 pagii.. jam berapa kamu berangkat dari rumah..?" Mengusap wajah dan rambut nya yang berantakan karena baru saja bangun.

"Sudahlah jangan banyak bertanya, cepatlah mandi aku sudah tidak sabar melihat Risa..!" Membuka kulkas dan mengambil satu botol kopi lalu meminumnya.

"Ok.." Berlalu masuk ke dalam kamar.

Setelah yakin bahwa dirinya sudah sangat rapi baru berani keluar dari kamar nya dan mengajak Doni untuk segera menuju hotel pratama dan sesampainya di sana Jaya sengaja membawa duplikat cardlock milik Abby.

Terimakasih kamu memberiku ide ha ha..

Tertawa memandang cardlock di tangan nya mengingat saat Abby meminta paksa milik Risa. Mereka berdua berjalan beriringan sambil saling bercerita kekurangan dan kelebihan hotel pratama yang mereka pegang atas kepercayaan yang di berikan oleh Abby.

"Mau taruhan tidak ?" Memasuki lift yang akan menuju ke lantai atas di kamar pribadi milik Abby.

"Taruhan apa dan dapat apa..?" Bertanya penasaran.

"Menurutmu Abby bersama Risa atau tidak ? hadiah nya bonus kita bulan ini." Menjelaskan taruhan dan hadiahnya.

"Hahhaa .. itu bukan taruhan, memang itu sudah pasti, kamu tau sendiri bagaimana gila nya dia saat berpisah dari Risa.." Tertawa menatap Doni yang asik memaikan hape nya.

"Hahah hahha padahal dia yang meninggalkan nya tapi dia juga yang gila." Menanggapi Jaya yang menertawakan tingkah Abby.

ting.. tanda mereka berdua sudah sampai di lantai tujuan. Di depan pintu kamar mereka berdua saling berembuk.

"Yakin tidak mengetuk pintu saja." Doni meyakinkan Jaya yang akan membuka pintu diam - diam.

"Iya tenang saja, ada Risa di dalam dia tidak akan berani marah." Langsung menempelkan cardlock dan terbukalah pintu kamar.

"Hei sepi sekalii...?" Menatap Jaya penasaran.

"Entahlah." Berjalan ke arah pintu kamar.

"Hayoo lohh mau ngintip ya..?" Risa mengejutkan mereka saat berjalan dari dapur mencari sarapan dan di susul oleh Abby.

"Hiyaahh... brani sekalii kalian datang..!"

Bersikap acuh lalu duduk bersandar di sofa,tapi mereka tahu Abby tidak bersungguh sungguh marah, hanya mulut nya saja yang lebay.

"Hai Don, lama tidak berjumpa." Memeluk Doni yang merentangkan tangan nya ingin memeluk nya.

"Pokk.." Melempar tisu yang sengaja dia gengam menjadi bola.

"Haisstt.. kebiasaan bapak satu inii.. gak bisa lihat sahabat nya seneng..!" Tetap memeluk Risa meskipun punggung nya dilempar tisu oleh Abby.

"Tidak usah memeluk nya, aku saja belum kamu peluk sayang." Tetap bersandar malas di sofa namun matanya menatap kearah Risa dan Doni.

"Apaa sehhh.. aku kan juga merindukan nya." Saling melepaskan pelukqn dan bergabung ke sofa.

"Hahah, kamu masih tetap menjadi sahabat terbaik dan tercantik." Melepaskan kaca mata hitam yang bertengger menutup matanya.

Bagi mereka Risa adalah wanita yang sangat baik, wanita yang tidak pernah ribet, selalu memahami mereka dan tidak pernah sombong. Maka mereka pun sesungguh nya merasa kehilangan Risa, saat ia memutuskan pergi dari kota nya karena terluka mendengar perjodohan kekasinya.

Terpopuler

Comments

Catherine priscilla Buulolo

Catherine priscilla Buulolo

wtnetbwtbnegn

2021-06-03

0

Yuniyas Anthomy

Yuniyas Anthomy

gx tw mw komen apa lgi gue,,,udah eneg liat kelakuan mereka,,,,

2021-06-02

0

Nona Sifa

Nona Sifa

wanita baik tu ga bakal mau tidur di kamar lelaki yang sudah beristri apalagi peluk pelukan.

2021-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Hotel Pratama
2 Nasi Goreng Kambing
3 Dia Risa
4 Air mata
5 Maafkan Aku
6 Mengakui
7 Memelukmu
8 Malam Minggu
9 Taruhan
10 Reuni sahabat
11 Dilema
12 Hangout
13 Jagung Bakar
14 Kembali ke kota Be
15 Berbagi cerita
16 Melihat Foto
17 Bertengkar
18 Rumah Baru
19 Rindu
20 Lambat Pulang
21 Bermain Bersama
22 Papa Tersayang
23 Harapan
24 Selisih Jalan
25 Gelisah
26 Hari Bahagia
27 Honeymoon
28 Pulau Putri
29 Tersenyumlah
30 Perih
31 Srigala Malam
32 Cacian
33 Menangis Tersedu
34 Kembali Pulang
35 Parfum Wanita
36 Bagai Tersambar Petir
37 Istri Kedua
38 Jeritan Hati
39 Bagaikan Buah Simalakama
40 Patah Jadi Dua
41 Maaf
42 Untaian Cinta
43 Wejangan
44 Cerai
45 Cemburu Buta
46 Wanita Licik
47 Memulai Hidup Baru
48 Sahabat
49 Misteri
50 Hina
51 Mawar Merah
52 Belajar Melupakan
53 Layaknya Kopi
54 Layaknya Kopi II
55 IGD (Instalasi Gawat Darurat)
56 Tersungkur
57 Sakit Hati Sakit Badan
58 Mengalir Indah
59 Panas Hati
60 Terenggut Tak Terselamatkan.
61 Terenggut Tak Terselamatkan II
62 Lelah Hati
63 Menangis Dalam Diam
64 Menangis Dalam Diam II
65 Terlanjur Sakit
66 Cinta Gila
67 Dua Hati
68 Mami
69 Kakek Dalam Lift
70 Cinta Bisa Datang Saat Kita Mau
71 Mas Kurir Gadungan
72 Undangan Pernikahan
73 Pasrah Diri
74 JIN
75 Bucin
76 Pernikahan D&D
77 Syahh..
78 Bukan Jodoh
79 Panik
80 Semua Berakhir
81 Hidup Ini Keras
82 Janji Hati
83 Janji Hati II
84 Hari Baru
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Hotel Pratama
2
Nasi Goreng Kambing
3
Dia Risa
4
Air mata
5
Maafkan Aku
6
Mengakui
7
Memelukmu
8
Malam Minggu
9
Taruhan
10
Reuni sahabat
11
Dilema
12
Hangout
13
Jagung Bakar
14
Kembali ke kota Be
15
Berbagi cerita
16
Melihat Foto
17
Bertengkar
18
Rumah Baru
19
Rindu
20
Lambat Pulang
21
Bermain Bersama
22
Papa Tersayang
23
Harapan
24
Selisih Jalan
25
Gelisah
26
Hari Bahagia
27
Honeymoon
28
Pulau Putri
29
Tersenyumlah
30
Perih
31
Srigala Malam
32
Cacian
33
Menangis Tersedu
34
Kembali Pulang
35
Parfum Wanita
36
Bagai Tersambar Petir
37
Istri Kedua
38
Jeritan Hati
39
Bagaikan Buah Simalakama
40
Patah Jadi Dua
41
Maaf
42
Untaian Cinta
43
Wejangan
44
Cerai
45
Cemburu Buta
46
Wanita Licik
47
Memulai Hidup Baru
48
Sahabat
49
Misteri
50
Hina
51
Mawar Merah
52
Belajar Melupakan
53
Layaknya Kopi
54
Layaknya Kopi II
55
IGD (Instalasi Gawat Darurat)
56
Tersungkur
57
Sakit Hati Sakit Badan
58
Mengalir Indah
59
Panas Hati
60
Terenggut Tak Terselamatkan.
61
Terenggut Tak Terselamatkan II
62
Lelah Hati
63
Menangis Dalam Diam
64
Menangis Dalam Diam II
65
Terlanjur Sakit
66
Cinta Gila
67
Dua Hati
68
Mami
69
Kakek Dalam Lift
70
Cinta Bisa Datang Saat Kita Mau
71
Mas Kurir Gadungan
72
Undangan Pernikahan
73
Pasrah Diri
74
JIN
75
Bucin
76
Pernikahan D&D
77
Syahh..
78
Bukan Jodoh
79
Panik
80
Semua Berakhir
81
Hidup Ini Keras
82
Janji Hati
83
Janji Hati II
84
Hari Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!