Tanpa terasa malam pun tiba udara semakin terasa dingin, Abby masih setia menunggu Risa tertidur sambil memesan makan malam untuk mereka berdua . Karena tidak ingin pergi keluar dan meninggalkan kekasih hati nya meksi hanya sebentar saja.
kring ..kringg.. kringg..
kring.. kringg.. suara hape Abby terdengar semakin nyaring menggema dalam ruangan.
Mengganggu saja, malam - malam telfon, seperti tidak ada waktu lagi.
Abby meraih hp nya dengan wajah bersungut - sungut, namun wajah nya berubah tercengang saat melihat layar hapenya tertulis nama mama. Sambil memegang hape ia berjalan maju mundur dan mondar mandir.
Angkat.. ngakk.. angkat..ngakk.. angkat.. baiknya mrmang aku angkat, kalau tidak pasti akan bolak balik menelpon, dan sebentar lagi Risa pasti terbangun, umm..baiklah aku angkat saja.
Bimbang karena takut ketahuan hingga membuat nya mondar mandir memutuskan untuk menjawab panggilan dari istrinya.
"Hallo.."
"Hallo pa.. kok papa ga ada telfon kakak seh..?" Suara Bita yang berbicara di balik telfon dan bukanlah istrinya.
"Iya maaf ya sayang, papa sibuk sekali." Berbicara lembut dan meminta maaf agar Bita tidak ngambek.
"Jadi kapan papa akan pulang..?" Suaranya seperti seorang anak yang sedang merindukan ayahnya.
"Besok minggu papa pulang ya sayang." Berharap bisa mengobati kerinduan putri nya dengan mengatakan jadwal kepulangan nya.
"Jangan lupa bawa oleh - oleh ya pa.! pa.. paa.. vidio call dunk.. kakak rindu papa..." Merengek ingin meluapkan kerinduan pada papa nya.
Saat Bita meminta nya vidio call, Risa muncul dari dalam kamar nya sehingga membuat nya panik lalu buru - buru mematikan telfonnya.
"Ris.. maaf kan aku, boleh tidak bila kamu menunggu di dalam kamar ku saja, anak ku ingin melakukan vc dengan ku.. maaff maaff banget.." Abby memohon pada Risa dengan menangkupkan kedua telapak tangan nya.
"Lebih baik aku kembali saja ke kamar ku, aku tidak ingin menganggu kalian." Berjalan kearah pintu keluar.
"Tidakk.. tidakk.. aku mohon tunggulah sebentar di dalam kamar ku, aku tidak akan lama,ada hal penting yang akan aku sampaikan padamu juga." Menahan Risa yang hendak meninggalkan nya.
"Baiklah, kali ini saja." Berbalik masuk ke dalam kamar lagi.
Abby pun langsung melakukan vc ke no istri nya, karena takut anak nya menunggu terlalu lama dan akan membuat istrinya curiga.
"Haiii kesayangan papa.." Melambaikan tangan menyapa putrinya. "Wahh sudah rindu ya sama papa.. ?" Tersenyum di hadapan hapenya.
"Iyaa kakak sangat rindu papa,cepatlah pulang pa..!" Merengek manja kakak Bita meminta papa nya cepat pulang.. sementara istrinya hanya tersenyum melihat tingkah anaknya yang terus memaksa suaminya.
"Baiklah karna sudah malam kakak cepat tidur ya, besok papa telfon lagi." Meminta Bita untuk lekas tidur. "Jangan membuat mama marah ya, nanti papa belikan hadiah saat pulang ke rumah."
"Tidak , kakak selalu baik,kakak juga membantu mama merapikan selimut, iya kan mama...?." Mencari bantuan mama nya untuk meyakinkan Abby bahwa dia tidaklah nakal.
"Iyaa pa, kakak Bita selalu sayang mama dan selalu baik.." Memeluk Bita yang ada di sampingnya.
"Baiklah ayo kita tidur sayang, dadaa papa..." Melambaikan tangan mereka masing - masing pada layar hape yang menampilkan wajah Abby.
Mereka saling mengakhiri panggilan vidio call dan Abby bergegas menghampiri Risa yang menunggu nya di dalam kamar.
Ternyata Risa tertidur di atas sofa di depan tv.
Kebiasannya ngak pernah hilang, selalu saja tertidur di sembarang tempat.
Abby berbicara di dalam hatinya mengingat kebiasaan kekasih nya dulu ysng tak pernah memandang tempat, jika merasa ngantuk di mana saja dia duduk pastibakan tertidur. Abby mencoba menggangkat tubuh nya untuk di pindahkan ke atas kasur miliknya.
"Abby... apa yang kamu lakukan..?!" Terbangun saat merasakan ada yang menggangkat tubuh nya dan menatap wajah Abby geram setelah membuka matanya.
Namun Abby tidak bergeming dia terus membawa tubuh mungil Risa sampai dia letakan di atas bed tidur yang lembut dan lebar.
"Aku hanya memindahkan tubuh mu, aku tidak bermaksud apa apa.. percayalah aku sangat tulus mencintai mu, bukan karna aku berniat buruk padamu.." Duduk di hadapan Risa saat berhasil mendaratkan tubuh dalam gendongannya.
Risa pun merasa bersalah atas pikiran nya yang tidak - tidak atas sikap Abby padanya. Sesungguh nya Risa juga sangat mengenal mantan kekasihnya itu, dia tidak pernah menodai dirinya, bahkan sangat menghormati kesucian nya.
"Sayang maaf kan aku..?!"
Risa tiba - tiba memberanikan diri memanggil laki - laki di hadapannya dengan sebutan sayang seperti saat mereka bersama dulu.
"Apaaa..? tadi kamu panggil aku apa..? aku tidak mendengar nya..katakan sekali lagii..!!" Duduk bersila dan mencondongkan tubuh nya kehadapan Risa dengan seolah - olah tidak mendengar apa yang barusan di ucapkannya.
"Yahh yahhh .. benar saja kata Jay, kalau kamu masih saja lebay.." Sebenarnya karna Risa merasa malu makanya dia mengalihkan bicaranya dan tidak menanggapi pertanyaan Abby.
"Haist, kenapa bawa bawa si jomblo sehh.. ayoo dunk ulang satu kaliiii sajaaa..." Tetap ingin mendengar kata sayang yang sudah di ucapkan oleh wanita pertama yang dia cintai.
"Iyaa sayangggg, maafkan aku...." Sambil mencubit ke dua pipi Abby gemas dan menarik narik nya hingga Abby teriak kesakitan.
" Apa kamu ingat, ini malam minggu pertama kita setelah 5 tahun berlalu." Menjatuhkan tubuh nya di atas kasur. " Aku teramat bahagia bisa menghabiskan waktu berdua dengan mu lagi." Abby merasa dunia nya kembali lagi padanya meskipun dia harus membohongi istri dan anak nya seakan lupa bahwa hidup nya bukan lagi sendiri.
Saat mereka saling mengenang masa indah bersama pesanan makan malam nya sudah sampai.
"Makanlah, aku tahu kamu sangat lapar." Menyodorkan sebungkus nasi dan ayam penyet yang sudah di pesan nya saat Risa tertidur.
"Bagaimana bisa tahu kalau aku lapar ? sudah pandai meramal sekarang ?" Membuka bungkusan nasi sambil menertawakan ramalan Abby pada nya yang ternyata memang tepat.
"Saat kamu tertidur perut mu terus saja berbunyi, mungkin cacing dalam perutmu sedang menangis meminta makan." Memperhatikan Risa yang berbicara padanya namun tangan nya tidak berhenti makan.
"Ha ha ha.. iyakah, aduh benar - benar memalukan mereka, seperti tidak pernah aku beri makan saja, sampai orang bisa mendengar tangisannya." Tertawa karena tidak bisa mengelak karena memang sesungguh nya perutnya kelaparan.
"Heheum.." Manggut manggut lalu tawa nya lepas dari pertahanan yang sedari tadi ia bungkam.
Mereka akhirnya saling menyuapi hingga nasi bungkus kedua habis, tanpa mereka sadari malam semakin larut dan Risa tertidur di pangkuan Abby setelah bercerita hingga kedua nya merasa sangat dekat kembali bahkan menumbuhkan benih cinta mereka yang telah berlalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Putra
risa kesanya jadi muarahn bngt si thor..
2021-06-05
0
Catherine priscilla Buulolo
sggsnbfbfbf
2021-06-03
0
Yuniyas Anthomy
hedehhhh pelakorrr bertebaran rupanya,,,
cinta pertama katanya,,,,cihhh,,
paling muak sama laki laki yg gx menghargai perempuan,,apa lagi itu istrinya.,,
2021-06-02
0