"Waitt... ada aku di sini, kalian lupa kahh..?"
Teriak Jaya pada kedua insan yang sedang meluapkan kerinduan nya satu sama lain..
"Hahaa.. thanks broo.. kamu sesungguh nya ahli dalam hati.. cepatlah mencari wanita supaya kamu tau rasa nya rindu..!!" Melepaskan pelukannya namun masih merangkul mesra kekasihnya.
"Cihh.. mentang mentang sudah baikan , pandai memberi petuah orang." Berdecak kesal
"Semalam seperti orang gila ha ha,ingatt bonusku 2 (dua ) kali lipat." Mengangkat dua jari nya dan di hadapkan di depan wajah Abby sambil berlalu meninggalkan meja.
"Doni akan segera mentransfer nya, aku tidak pernah ingkar janji." Beralih duduk di kursi yang di tempati oleh Jaya tadi dan melanjutkan makan milik Jaya yang masih tersisa separo.
"Iyaa tidak pernah ingkar hanya pergi berlalu begitu saja meninggalkan aku kan..?" Menyela pembicaraan Abby pada Jaya.
"Ayo ikutlah dengan ku, aku akan menjelaskan semua nya dari awal." Abby pun beranjak dari duduk dan berjalan keluar dan Risa mengikuti nya dari belakang, dia sengaja menjaga jarak dengan nya saat Abby hendak melingkarkan tangan di pinggangnya karena Risa tidak ingin orang lain melihat kebersamaan mereka, yang artinya itu akan mencoreng nama baik Abby atau pun dirinya.
Abby masuk ke dalam lift begitu juga dengan nya yang masih mengikutinya dari belakan, setelah lift tertutup baru ia merasa lega dan mau berbicara.
"Mau kemana kita bby?" Mengarahkan pandangan nya pada laki - laki yang mencintai nya namun sekarang dia merasa canggung.
"Kita ngobrol di balkon kamarku saja, aku rasa lebih nyaman." Meraih kedua tangan Risa dan menggengamnya.
ting .. suara mesin lift yang sudah berhenti di lantai tujuan lalu terbuka otomatis. "Ayo kita sudah sampai." Lalu mereka masuk kedalam sudut ruangan yang besar di sana nampak hanya ada satu pintu yaitu kamar pribadi milik Abby, yang sengaja di desain menyendiri dari kamar hotel lain nya, agar semakin nyaman saat beristirahat.
Setelah masuk Risa memandang ruangan yang besar hampir sama besar dengan kamar nya di rumah, Abby mengajak nya pergi ke balkon, pemandangan dari atas balkon membuat Risa terhanyut menikmatinya tersadar saat tiba tiba Abby memeluk nya dari belakang.
"Abby lepaskan.. lepaskan bby..!" Risa menarik narik tangan Abby yang melingkar di pinggang nya, namun apq daya kekuatan tangan nya tidak sebanding dengan tubuh kekar Abby.
"Tolongg, biarkan aku memeluk mu sayang.. aku teramat sangat merindukan mu.. hanya saja aku tidak berani bertemu dengan mu, untuk itulah aku tidak pernah sanggup mencari mu selama ini." Menyandarkan kepalanya di bahu Risa dan tanpa sadar menciu* leher jenjang kekasih nya.
"Sekarang kita sudah bertemu, aku yakin ini lah jalan yang Tuhan tunjukan pada cinta kita,jadi biarkan aku terus memelukmu.." Kedua nya terbuai oleh rasa rindu yang tak pernah tersampaikan oleh angin sekalipun membuat mereka saling memendam rasa. Hingga Abby membalikan tubuh Risa dan menciu* lembut bibir munggil nya dan mendapat balasan dari Risa hingga napas kedua nya tersenggal lalu saling melepaskan dan menatap satu sama lain.
"Percayalah, sampai sekarang hatiku masih milikmu." Menggendong tubuh munggil nan seksi dan meletakan nya di atas sofa yang ada di balkon.
"Tolong maaf kan aku yaa,aku sungguh sungguh menyayangimu,aku sudah tidak sanggup lagi bila harus menjauh dari mu sayang." Mengusap - usap pipi dan kembali mencium bibir mungil di hadapan nya.
"Aku kan sudah bilang, kalau aku sudah memaafkanmu, kenapa kamu selalu meminta maaf padaku..? aku tahu posisi mu memang harus memilih orang lain menjadi istri mu, iya kan ?" Mendorong tubuh kekar di hadapan nya yang selalu saja ingin mencium nya.
Aku harus kuat, aku tidak boleh menangis, ingat Ris dia sudah memiliki istri jadi tidak perlu menangisinya lagi.
Risa menguatkan dirinya sendiri agar tidak terlihat cenggeng di hadapan Abby yang telah melukai nya, dan bertekad akan meninggalkan nya.
"Karena aku tidak ingin kamu terluka lagi, aku tidak rela ada orang lain yang melukai mu, apa lagi sekarang kamu seorang janda." Merasa ingin melindungi dan memiliki hati kekasih nya sepenuhnya, apa lagi mengetahui jika Risa seorang Janda.
"Jadi apa masalah nya bila aku janda? apa kamu juga menilai aku wanita yang tidak baik karena aku janda ?!" Tersulut emosi saat mendengar status janda nya di ungkit oleh Abby.
"Shitt... huu... bukann itu maksud ku.. tenanglah, aku hanya tidak ingin kamu di lukai oleh orang lain." Mendekap tubuh Risa seakan ingin terus melindunginya.
"Jadi maksudnya,hanya kamu yang boleh melukai hatiku...?!!" Meronta dan menundukan kepala nya tanpa dia sadari air mata nya lolos dari persembunyian yang sudah ia kunci rapat - rapat membuat Abby merasa bersalah dan memeluknya mesra hingga membiarkan nya menangis dan tak henti hentinya dia meminta maaf.
Sial,kenapa aku tidak bisa mengontrol kata kataku, sampai harus membuat Risa menangis begini.
Menyesali kata - kata yang dia lontarkan kepadavRisa hingga memarahi dirinya sendiri dan terus memeluk dan mengusap rambut Risa.
"Mana mungkin aku akan melukai hati mu lagi, meninggalkan mu 5 tahun saja rasanya seperti beribu ribu tahun,dan itu sangat menyiksa batin ku membuat hidup ku rapuh kembali." Ikut menyandarkan kepalanya di bahu Risa merasakan sakit yang dalam, hingga akhirnya Risa tertidur dalam pundak Abby, karena tidak ingin kekasih nya sakit ia menggendong tubuh munggil itu dan membawa nya masuk dalam kamar nya dan menungguinya hingga terbangun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
❤ joyse honeylou❤
abby egois gax mau nyakitin mantan lagi tapi di sisi lain dia nyakitin istri &anaknya
2021-06-05
0
Catherine priscilla Buulolo
sfhtngdnsgn
2021-06-03
0
Nona Sifa
jangan mentang2 risa mantan yg paling kamu cintai byy terus dirimu sampe melupakan anak istri bby,,inget buang mantan pada tempat nya
2021-03-15
2