"Syukurlahh.. dia tidak membenciku.." Abby sudah berada di depan pintu kamar 302 milik Risa dan membuka pintu memakai cardlock yang sudah dia bawa tadi, hanya saja dia sengaja tidak masuk karna ingin mendengar pembicaraan Jaya dan Risa..
Saat Risa mengambil minuman , Jaya sengaja mengirim pesan untuk Abby, maka kedua nya tidak menyadari kalau Abby sudah berdiri di depan pintu kamar nya.
"Wahh.. jadii Jay boleh bertamu tapi aku tidak?" Suara nya pelan namun mengejutkan orangbyang ada di dalam hingga menatap ke arah pintu melihat orang yang tiba - tiba masuk.
"Abby..? kenapa kamu bisa masuk, padahal tadi aq kunci.." Merasa aneh tiba tiba Abby masuk begitu saja tanpa ada yang membukakan pintu untuk nya.
"Sudahlah Ris, macam tidak tahu watak kekasih mu saja, lihatlah sebentar lagi aku akan di usir nya dari sini.." Justru Jaya yang memberi jawaban rasa penasaran nya dan mengingatkan bagaimana sifat Abby yang selalu ingin mendapatkan apa yang dia mau dengan segala usaha nya.
"Heistt..sudah tau tapi masih saja duduk di sebelah kekasihku, menyingkirlah..!" Berbicara dengan terus menatap Risa penuh kerinduan.
"Tidak.. tidak boleh, kamu duduk di sana saja, aku mau nya duduk dengan Jay." Risa membalas serangan Abby pada saha at nya hingga membuat Jay spontan tertawa lepas, merasa di lindungi oleh sahabat nya.
"Buahhaa hahaa.. makasii Risa sayang yang cantik dan baik hati." Melingkarkan tangan nya di pundak sahabat nya dengan tertawa puas.
"Brakkhh..." Bantal sofa mendarat di muka Jaya yang sengaja di lempar oleh abby.
"Sudahh sudahh kalian masih saja seperti anak kecil." Risa melerai pertengkaran konyol antara Abby dan Jaya.
Sesaat mereka terdiam saat Abby hanya duduk terdiam memainkan hape nya namun mata nya tetap fokus memandang wajah wanita yang menjadi cinta pertama nya dan mengisi hari - hari di masa sulit nya mengahadapi hari di masa kuliah.
"Riss.. maafkan aku.." Memberanikan diri memulai percakapan di hadapan Risa dan Jaya. "Aku tidak bermaksud menyakitimu dan meninggalkanmu." Abby tiba tiba meraih tangan Risa berharap akan mendapatkan maaf dari nya.
dasar gilakk yaa, tak tau maluu ..
bisa bisa nya di depan ku berani menyentuh tangan risa..
Jaya berbicara sendiri di dalam hati nya namun bibir nya nampak membebel bla bla blaa...
tetapi Abby tidak menghiraukan sahabatnya itu, karena dia merasa Jaya selalu mengetahui masalah hidup nya.
"Lepaskan bby... aku sudah memaafkan mu, sekarang pergilah dari sini." Risa berbicara tanpa melihat wajah Abby karna dia masih belum sanggup untuk menatap wajah nya.
"Jay.. bawalah dia pergi, ini sudah larut malam, akupun sudah lelah." Meminta bantuan sahabat nya untuk pergi dan membawa Abby sekaligus.
"Tapi sayang.. bagaimana kamu bisa memaafkan ku tapi kamu malah mengusir ku.." Berjalan mendekat ke arah Risa, namun Jaya sudah menarik paksa tangan sahabatnya untuk keluar.
"Jay.. biarkan aku berbicara ..!" Menahan tubuh nya dan menolak keluar. "Jay.. lepaskan aku Jay...!" Memberontak hebat saat tubuh nya sudah berhasil di tarik keluar oleh sahabat nya. "Shitt.. kamu keterlaluan Jay." Abby hampir saja memukul Jaya, saat Jaya tidak menanggapi perintah nya bahkan tidak membuka suara sedikitpun namun terus saja menarik nya keluar membuat emosi nya mencapai ubun - ubun namun masih bisa dia tahan kepalan tangan nya saat sudah hampir mendarat di wajah Jaya.
"Pukul.. pukull aku bby, maka Risa akan semakin membencimu." Mendekatkan wajah nya di hadapan Abby. "Risa masih sangat terpukul... kamu gampang banget meminta maaf dan memaksa nya memaafkan mu..!" Mendorong dada bidang Abby dengan telunjuk nya.
Kemudian berlalu meninggalkan Abby di depan pintu kamar Risa.. sambil berucap. "Aku pulang, pergilah tidur besok pagi kita ada meeting ..!" Terus berjalan tanpa menoleh kebelakang hingga tubuh nya menjauh dari pandangan Abby dan berbalik menyaksikan sahabatnya berjalan oleng seperti kapal yang sedang terombang ambing di tengah lautan.
Semoga kamu benar - benar menyesal telah menyakiti sahabatku.
Jaya berjalan pulang setelah yakin Abby akan kembali ke kamar nya dan tidak memaksa Risa lagi.
"Bugh.." Abby terjun membawa tubuhnya terlungkup di atas bed kasur nya.
Kejamkah aku Tuhan, hingga dia berat memaafkan aku.
Apakah aku terlalu menyakitinya sampai dia tidak ingin bertemu denganku lagi, aku ingin memelukmu, apa kamu tahu sepanjang hidup ku hanya mencintaimu meskipun tubuhku di miliki wanita lain tapi tidak dengan hatiku. Bahkan aku selalu merindukan mu di setiap hembusan napasku.
Bahkan hatiku tersiksa saat mengingat wajahmu yang selalu hadir dalam tidurku.
"Bukk..bukk..bukkk..."
Abby berbicara sendiri meluapkan isi hati nya sambil tangan nya menepuk nepuk kasur yang tidak bersalah apa pun padanya namun terus saja ia pukul seperti orang yang sedang menghakimi pencuri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Catherine priscilla Buulolo
dyoyfyiyofuofigigihih
2021-06-03
0
Yuniyas Anthomy
otak gx waras nih laki,,,udah punya bini masih aja egois,,,
alesan bwa2 cinta pertama,,,cihhh,,,doyan lo sama yg ena ena ampe dapet ank satu,,,tp munafikk...najai...
maaf thor emosi nih...
2021-06-02
3
Sumi Nah
pikirin hati ya istri
2021-06-01
1