Pesta Pernikahan

"Istriku, harus sekeras itukah kamu hidup?"

"Aku, aku harus banyak mendapatkan uang untuk membayar hutang-hutangku padamu?"

"Kamu yakin, kamu sanggup membayarnya?"

"Tentu, tentu saja"

Bob mengeluarkan dokumen catatan hutang, dan membeberkannya ,sangat panjang.

"Apa itu?, itu .. itu tidak munkin" Renata berteriak,

"Kamu akan jadi istri pura-puraku untuk selamanya" Bob tertawa terbahak-bahak

"Aaaaa" Renata berteriak

"Tidak, tidak " menggelengkan kepala, dengan teriakan yang histeris.

Kemudian Renata terbangun dari mimpinya ,

"Itu hanyalah mimpi, mengapa aku tertidur disini?" menoleh Bob yang juga tertidur di kursi sofa sebelahnya, Jantung Renata masih berdebar-debar karena terbangun secara tiba-tiba dari tidurnya,

"Wajahnya sangat bercahaya" Renata nampak memperhatikan wajah Bob, yang sedikit tersorot cahaya matahari dibalik tirai.

Bob terbangun, Renata segera pergi meninggalkannya.

"Tidak , bukan itu yang aku inginkan, aku tidak ingin terperangkap dalam pernikahan palsu ini selamanya, aku harus segera mengakhirinya"

"Ibu aku akan mencari pria yang baik, dan menikah dengannya lalu akan memberi cucu padamu" Renata bergeming sambil berjalan menuju kamarnya

Bob duduk dengan kepala yang agak berat,

Aldi pagi-pagi sekali bertamu, dia sengaja dipanggil kerumah, untuk membantu Bob.

Hari ini Renata berencana mencari pekerjaan tambahan lain, Renata mencari dibeberapa media,

"Sungguh sulit untuk dapat penghasilan yang besar",

Al keluar dari ruang kerja berjalan ,tepat dibelakang Renata, Al melihat apa yang Renata lakukan.

Setiba dikantor Al melaporkannya pada Bob.

Bob nampak acuh, namun dia memikirkannya.

Pembicaraan ditelpon setelah Al keluar dari ruangan,

"Apakah kamu memiliki waktu siang ini, istriku?"

"Ada apa?"

"Aku ingin mengajakmu makan siang bersama ,apa salah?"

"Tidak bisa, aku ada jadwal"

"Benarkah?" Bob mencium kebohongan,

"Aku akan mengurangi hutangmu 1%" lanjut Bob

"Apa 1% , maaf aku tidak tertarik"

"Benarkah , bagaimana jika 1,75%"

"2% deal"

"Baiklah deal"

"Dasar pria pelit, dia hanya memberi potongan 2%saja, tetapi tidak apa lumayan"Renata menggerutu setelah panggilan berakhir.

Bob duduk dengan makanan dihadapannya,melihat Renata yang makan dengan lahap.

"Apa yang suamiku lihat, dan mengapa kamu tidak makan?"

Bob tersenyum mendengar ocehannya, suara telpon berdering panggilan dari Ibu.

"Ya"

"Baiklah" ,terdengar Bob berbicara dengan dua kata saja.

"Besok kamu libur kuliahkan?"

"Ya , kenapa?"

"Ibu sudah menyiapkan pesta untuk kita, meskipun itu mendadak tapi kita jangan menolaknya"

"pesta? pesta apa?"

"Pernikahan"

Mendengar itu , terjatuh sendok dan garpu lepas dari tangan Renata,

"Cepat habiskan makanannya, aku harus segera kembali ke kantor"

"Baik" Renata melamun ,"Tunggu , aku.."

"Kita lanjutkan obrolan kita nanti dirumah, sekarang ayo bergegaslah"

"Baik"

Dikedai,

"Kenapa kamu melamun? " Renata sudah dikedai, sore ini dia pulang lebih cepat, Renata sedang mengelap meja.

"Aku sedang merasa tidak yakin"

"Apa?"

"Apakah benar Ibu mertua menyiapkan pesta pernikahan untuk kita?"

"Apa apa yang kamu katakan? siapa yang menikah? kamu?"

"Ya tuhan, aku keceplosan" Renata segera menutup mulutnya, dan bergeming dalam hati.

"Tidak, tidak ada yang menikah kamu salah dengar, aku.."

"Sejak kapan kamu tidak jujur padaku??" wajah Suzy yang penasaran,

"Sudah lupakan, lihat ada tamu datang" mengalihkan pembicaraan pada tamu yang datang.

Waktu terus berlalu hari ini pun tiba, Renata dengan hati berdebar keluar dari kamarnya,

"Kamu sudah siap?" Bob, berdiri depan kamar

"Ya" jawab Renata,

Bob menggenggam tangan dan menuntunnya,

"Dimana Ibu menunggu kita, dan dimana pesta itu akan dirayakan?"

"Kamu lihat saja sendiri"

Dalam perjalanan, angin bertiup sedikit kencang , suara hembusan angin dan ombak yang menderu.

"Ini??" Renata melihatnya dari kaca jendela.

Terlihat pemandangan indah pesisir pantai, Renata sangat takjub.

Setelah sekian perjalanan dan tiba,

"Kita akan merayakan pernikahan di sini ?" Renata menunjuk pada Kapal pesiar yang begitu mewah dihadapannya.

"Ya ,ini hadiah dari Ibu"

Renata didandani dengan begitu cantik, juga memukau.

Bob masuk kedalam ruangan tersebut "Kamu sudah siap?"

"Ya"Renata mengangguk.

Renata berjalan dengan tangan menggandeng Bob,

Suara riuh orang-orang bertepuk tangan, semua orang menyapa, dan mengucapkan selamat, Renata sangat senang, dan sangat senang lagi Ibu dan Daniel juga berada disana.

"Selamat sayang" Ibu dan Renata berpelukan.

Ibunya Bob mengajak pasangan pengantin berkeliling, berkenalan dengan rekan dan saudara, hari yang sangat melelahkan, namun bagi Renata ini adalah hal besar dalam hidupnya, setelah sepeninggal Ayah, dan mereka pindah dari rumah, jauh dari keluarga, mereka tidak pernah bertemu lagi dengan sanak saudara.

Ibu menatap dari kejauhan , sungguh bahagia, kini Bob dapat memberikannya keluarga, dan kasih sayang pada Renata, Ibu dapat melihat jika Bob tulus mencintai Renata.

"Kapan selesai pestanya?"Renata yang duduk saat jamuan makan pada sore hari, dia sudah berganti pakaian, dengan gaun yang lain.

Bob memperhatikannya" Kenapa?"

"Sampai kapan Kapal ini berlayar?"

"3 hari terhitung dari hari ini"

"Apa??"

"Kenapa??" Bob balik bertanya,

Renata hanya menggerutu dihati saja " Bagaimana ini, aku hanya minta cuti kerja sehari, namun pestanya 3hari"

Malam,

Renata pamit ingin berjalan-jalan keluar, pergi menghirup udara segar, dan melihat pemandangan laut yang indah.

Setelah sekian lama , "Jangan terlalu lama diluar" tiba-tiba Bob menghampirinya,

"Ini sudah larut, masuklah kekamar untuk beristirahat"

Renata menatapnya sekali dan kembali melihat laut, dan langit malam itu .

Renata nampak menggigil, Bob mengambil pakaiannya dan memakaikan dipundaknya, Renata sangat terkejut dengan itu. Terlihat keduanya bertatapan, Bob memegang pakaiannya pada bahu Renata, dan Renata memegang lengannya Bob tanpa sengaja,

"Kamu sudah kedinginan, ayo kita masuk"

Perasaan canggung itu ambyar. Renata mengikuti Bob, masuk kedalam kapal.

"Sayang, ini sudah malam, lebih baik kalian pergi istirahat, masuk dalam kamar" tegur Ibu.

"Baik" jawab Renata

Renata berpikir sejenak "Tunggu" ,menahan langkah Bob, setelah Ibu pergi meninggalkan mereka, "Dimana kamarku?"

"Itu" Bob menunjuk kamar yang tidak jauh dari dirinya.

"Kamarmu?"

"Apakah suami istri tidur terpisah?"

Renata terkejut mendengarnya,

"Apa yang kamu katakan, tidak bisakah kita tidur terpisah?"

"Tidak" Bob tersenyum menggelengkan kepala.

"Ayo" Bob menuntun Renata berjalan masuk kedalam kamar, Renata merengek sepanjang jalan ,

"Malam ini izinkan aku tidur dengan Ibu ya , kumohon"

"Tidak"

"Kenapa?"

"Tidak bisakah kamu melihat berapa pasang mata yang melihat, bersikap baiklah, jangan membuat gaduh, menimbulkan kecurigaan orang-orang" Bob menggodanya.

Dalam kamar,

Renata "Disini tidak ada sofa?"

"Ya ,dan ada tempat tidur yang luas"

"Baiklah kita buat jarak, ini.. ini tempatku"

"Tenang saja aku tidak akan menyentuhmu"

Bob menyerengeh, berbaring di ranjang.

Mendengar hal itu cukup membuat Renata tenang, meskipun dia agak takut, Renata duduk diranjang.

"Aku akan menyentuhmu, jika kamu menginginkannya" lanjut Bob.

Renata terperanjat, memukul Bob dengan guling, "Enyahlah, jangan coba-coba".

Bob sedikit kesal, namun dia menahannya,

Mereka tidur berpunggungan ,suara pintu terketuk dan terdengar ada yang memanggil dari luar, Bob terperanjat juga Renata, siapa yang mengetuk kamar mereka,

"Cepat kamu buka" perintah Bob,

Renata berjalan membuka pintu,

"Ibu, Bibi"

Bibi terseyum sangat genit " Ah..apakah kami mengganggu tidur kalian?"

"Tidak kebetulan kami belum tertidur" ucap Renata,

"Eh Bob apa yang terjadi? mengapa ada bantal dilantai?" Bibi mengambilnya.

"Itu .." Renata dengan gagap,

Bibi tersenyum , dan mulai menggoda " Kaka, tempat tidurnya kurang luas, lihat saja bantal pun sampai terjatuh dilantai" Bibi bicara pada Ibu,

Ibu tersenyum , "Maaf Ibu hanya memastikan jika kalian sudah masuk kamar" ,lalu Ibu mengajak Bibi pergi.

"Mengapa bantal itu ada dilantai?" Renata baru menyadari jika bantal terlempar saat dia memukulkannya pada Bob.

"Cepat sini" tangan Bob menepuk nepuk ranjangnya,

Renata menyinyirnya.

Renata duduk dan berbaring, menarik selimut, Bob tiba -tiba berbalik menghadap nya,

"Ya tuhan" Renata terkejut

"Kamu tidak dengar apa yang dikatakan Bibi?"

"Apa?"

"Kamu tidak mengerti?"

Renata "Sebaiknya kita tidur", mata mereka saling menatap ,

"Aku belum ngantuk" Bob menggodanya

"Aku tidak perduli" berbalik,memunggungi.

"Temani aku sampai aku tertidur, hutangmu akan dikurangi lagi 2%"

Renata berbalik dan menatapnya dengan keraguan,

"Ok, aku akan menghitungnya, kamu.. jangan..lupa"

Bob tersenyum , dan berbaring menghadapnya,

"Apa yang kamu lihat, berbaliklah" Renata sedikit sewot,

"Tidak, nanti kamu tertidur " Bob tersenyum menggodanya lagi, "Aku tidak suka panggilan kata kamu darimu, aku sudah mengingatkanmu berulangkali" lanjut Bob menatapnya dengan wajah yang begitu lembut, namun cukup serius,

"Itu memanah jantung ku" Renata menelan ludah, terpana dengan ketampanan Bob.

Tak lama dari itu Bob memejamkan matanya, namun Renata masih menatapnya dengan wajah heran , jantung berdebar.

Episodes
1 Bersemangat
2 Terus Bekerja
3 Kutemukan Dia
4 Berawal Dari Kertas
5 Hari Pertama Menjadi Istri
6 Malam Pertama Bersamanya
7 Kembali kuliah
8 Pemahaman Tentang Hubungan
9 Al Seperti Comblang
10 Suami pura-pura
11 Posesif
12 Seorang Ibu
13 Aku A Kamu B
14 Bersabar dan Mengalah
15 Dilema
16 Sedikit Kekacauan
17 Tidak akan ada yang terjadi
18 Jangan ikuti perasaan
19 Apakah rasa ini?
20 Pesta Pernikahan
21 Berlibur bukan berbulan madu
22 Akhiri saja
23 Apakah ini akan berakhir
24 Tidak bisa menghentikanku
25 Apa aku babu?
26 Ini tidak baik-baik saja?!
27 Meminta keturunan
28 Begitu kacau
29 Tidak
30 Sebenarnya Aku apa?
31 ????
32 Berat hanya untuk sebuah pengakuan
33 Akhir
34 Semua telah berubah
35 Bob jatuh sakit
36 Kecelakaan itu terjadi
37 Tak Mengingatnya
38 Mulai mencintainya
39 Bersama dengannya
40 Bella
41 Ini Bukan Sandiwara
42 Party
43 Bertemu Alex
44 Pecah
45 Baik-baik saja
46 Hamil
47 Tidak ada apapun
48 Milikku
49 Bulan ke 3
50 Pergi ke Paris
51 Di Culik
52 Kematianku
53 Tertawan
54 Tertawan
55 Mr.X
56 Lamaran Alex
57 Kembali Ke Negara S
58 Bertemu di Mall
59 Rencana Alex
60 Terjebak
61 Siapa yang berkhianat?
62 Apa Rencana Bob?
63 Awal
64 Elisa
65 Di Pesta
66 Bagaimana Menghindarinya
67 Menemui Ibu
68 Raka Anakku
69 Tersekap
70 Dia Kembali
71 Pengejaran
72 Desa Noa
73 Menyelinap di kapal
74 Dila
75 Dua wanita sama
76 Bermain
77 Kehidupan baru
78 Merenung
79 Langit Mulai Cerah
80 Mengejarnya
81 Seseorang
82 Nona Claire
83 Kelahiran bayi Dila
84 Kelahiran Si Kembar
85 Tertangkap
86 Kembalinya
87 Kediaman Papa
88 Selisih
89 Pertentangan
90 Banyak Tanya (???)
91 Pertama Ke Sekolah Raka
92 Cinta
93 Begitu Panas
94 Tidak ada Suka Cita
95 Sangkar
96 Buah yang terjatuh
97 Kelabu
98 Cinta yang lain
99 Pelik
100 Takdir lain
101 Berganti hari
102 Dua wanita
103 Posesif
104 Penyatuan Cinta
105 Sensasi
106 Ungakapan Sayang
107 Hotel
108 Pilihan
109 Happy Birthday J&C
110 Kertas Cerai
111 End
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bersemangat
2
Terus Bekerja
3
Kutemukan Dia
4
Berawal Dari Kertas
5
Hari Pertama Menjadi Istri
6
Malam Pertama Bersamanya
7
Kembali kuliah
8
Pemahaman Tentang Hubungan
9
Al Seperti Comblang
10
Suami pura-pura
11
Posesif
12
Seorang Ibu
13
Aku A Kamu B
14
Bersabar dan Mengalah
15
Dilema
16
Sedikit Kekacauan
17
Tidak akan ada yang terjadi
18
Jangan ikuti perasaan
19
Apakah rasa ini?
20
Pesta Pernikahan
21
Berlibur bukan berbulan madu
22
Akhiri saja
23
Apakah ini akan berakhir
24
Tidak bisa menghentikanku
25
Apa aku babu?
26
Ini tidak baik-baik saja?!
27
Meminta keturunan
28
Begitu kacau
29
Tidak
30
Sebenarnya Aku apa?
31
????
32
Berat hanya untuk sebuah pengakuan
33
Akhir
34
Semua telah berubah
35
Bob jatuh sakit
36
Kecelakaan itu terjadi
37
Tak Mengingatnya
38
Mulai mencintainya
39
Bersama dengannya
40
Bella
41
Ini Bukan Sandiwara
42
Party
43
Bertemu Alex
44
Pecah
45
Baik-baik saja
46
Hamil
47
Tidak ada apapun
48
Milikku
49
Bulan ke 3
50
Pergi ke Paris
51
Di Culik
52
Kematianku
53
Tertawan
54
Tertawan
55
Mr.X
56
Lamaran Alex
57
Kembali Ke Negara S
58
Bertemu di Mall
59
Rencana Alex
60
Terjebak
61
Siapa yang berkhianat?
62
Apa Rencana Bob?
63
Awal
64
Elisa
65
Di Pesta
66
Bagaimana Menghindarinya
67
Menemui Ibu
68
Raka Anakku
69
Tersekap
70
Dia Kembali
71
Pengejaran
72
Desa Noa
73
Menyelinap di kapal
74
Dila
75
Dua wanita sama
76
Bermain
77
Kehidupan baru
78
Merenung
79
Langit Mulai Cerah
80
Mengejarnya
81
Seseorang
82
Nona Claire
83
Kelahiran bayi Dila
84
Kelahiran Si Kembar
85
Tertangkap
86
Kembalinya
87
Kediaman Papa
88
Selisih
89
Pertentangan
90
Banyak Tanya (???)
91
Pertama Ke Sekolah Raka
92
Cinta
93
Begitu Panas
94
Tidak ada Suka Cita
95
Sangkar
96
Buah yang terjatuh
97
Kelabu
98
Cinta yang lain
99
Pelik
100
Takdir lain
101
Berganti hari
102
Dua wanita
103
Posesif
104
Penyatuan Cinta
105
Sensasi
106
Ungakapan Sayang
107
Hotel
108
Pilihan
109
Happy Birthday J&C
110
Kertas Cerai
111
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!