Suami pura-pura

Selama perjalanan, keduanya nampak kaku, tidak saling menyapa sama sekali, Bob hanya diam saja , dalam pikiran Renata bertanya-tanya , ada apa dengan Bob.

Tiba di Rumah Sakit, keduanya masih tidak saling menyapa, Bob sangat kesal mengapa dia menikahi wanita sedingin es itu .Dia tidak seperti wanita lainnya, yang begitu hangat pada prianya .

Renata berjalan didepan Bob, Bob menariknya ,

"Istri jangan mendahului suami" Bob berjalan mendahuluinya, meninggalkan Renata berjalan dibelakangnya.

"Pria menyebalkan" bersuara pelan kesal.

"Suami apanya ,tidak ada romantis-romantisnya" Renata memaki Bob dalam hatinya.

"Kakak Ipar" Daniel menyapa ,

"Ibu bagaimana kabarmu?"

"Sudah membaik, terimakasih Bob"

"Sudah sepantasnya Bu"

"Oya , Daniel dimana Aldi?"

"Dia pamit keluar"

"Mmm"

Bob meminta izin keluar dari kamar Ibu , hendak menelpon Aldi.

Ibu tersenyum pada Renata, Renata memeluknya.

"Hallo"

"Dimana kamu sekarang?"

"Bos, aku sedang dirumah Nyonya"

"Bagaimana keadaannya"

"Rumahnya nampak tua, dan jarak dari rumah ke Rumah Sakit lumayan jauh"

"Baiklah, tunggu disana, nanti aku akan menghubungimu kembali"

"Baik Tuan"

Bob menutup telponnya, kembali masuk ke kamar Ibu, mengajak Daniel bicara di luar,

"Daniel, sepertinya kakak tidak mungkin membiarkan kalian kembali kerumah itu, maaf tapi kamu jangan tersinggung , dengarkan kakak dulu, Ibu masih dalam kondisi perawatan, meskipun sudah boleh pulang , namun dia tidak sesehat seperti kelihatannya ,seperti kita, Agar kakak dapat mengurus kalian, bagaimana jika kalian tinggal dekat dengan kita? ,apakah tidak mengapa? sekarang Aldi sedang berada dirumah, apa ada sesuatu barang penting yang ingin kamu bawa?"

"Pakaian???"

"Itu sepertinya tidak perlu, kakak akan belikan baju baru saja"

"Lalu apa yang harus aku bawa, aku tidak tahu, munkin harus bertanya pada Ibu atau Kakak"

"Kalau begitu jangan, nanti saja kita sudah kembali, baru dibicarakan lagi, kamu jangan dulu bicara apa-apa pada kakak mu, biar kakak ipar saja yang mengurusnya, Oke"

"Ok" Daniel tersenyum bangga .

Aldi pun kembali atas perintah Bob , mencari dan melihat-lihat rumah untuk Ibu dan Bob.

Ditempat lain teman-teman Renata sedang berpesta , Unge segera memberi peringatan pada teman-temannya,

"Teman-teman, aku minta perhatiannya sebentar , tolong dengarkan aku"

Semua teman menoleh dan memperhatikannya.

"Kita memiliki teman yang Ibu nya sedang sakit, jika kalian tidak keberatan bagaimana jika kita berpartisipasi untuk nya? apakah kalian setuju?"

Teman-temannya mengangguk,dan mengatakan

"Setuju" serentak,

"Baiklah, pesta nya kita akhiri, karena aku tidak ingin kita terlalu larut, jika tidak memunkinkan kembalj malam ini, bagaimana jika kita sewa villa atau rumah, kita menginap disana sekaligus melanjutkan pestanya, setuju??? aku yang traktir"

"Horaaay" semua teman semakin senang dan mereka bergegas pergi .

"Syukurlah perjalanannya lancar, jadi kita tidak menghabiskan waktu dijalan" seru Unge.

Mereka membawa buah tangan dan sedikit uang,

Unge menelpon,

"Surprise ... "

"Unge ada apa?"

"Kamu tebak aku sedang dimana sekarang?"

"Dipestamu?"

"No , kamu salah"

"Lalu dimana?"

"Katakanlah dimana ruangan Ibumu, aku akan kesana" bicara sambil memeluk Roy.

"Kamu disini?"

"Ya , cepat katakan! "

"Kalau gitu, tunggu!, aku yang akan keluar"

"Baik, cepat ya"

"Ya" , Renata menutup telponnya. Bob yang sedang duduk diluar bersama Daniel, melihat Renata yang tergesa-gesa berjalan ke luar.

"Haiii" Renata menyapa teman-temannya,

"Aku dan Roy saja yang akan masuk bagaimana? atau diantara kalian apa ada juga yang ingin masuk?" tanya Unge pada teman lainnya,

"Tidak .. kita menunggu diluar saja" seru beberapa teman lainnya.

"Baiklah , ayooo" Unge menarik kerah baju Roy, Roy berjalan tersandung , wajahnya merah karena malu, dilihat Renata.

"Ayooo" ajak Renata

Bob melihat Renata mengajak dua orang teman masuk ke ruangan Ibu, Bob hanya memperhatikannya saja,

"Ibu ini teman-temanku"

"Selamat malam Ibu, maaf mengganggumu" Ucap Unge

"Malam"

"Ini ada sedikit makanan untuk Ibu dan Renata, semoga Ibu lekas sembuh"

"Terima Kasih, maaf telah merepotkan"

"Tidak, sungguh tidak repot" Unge tersenyum pada Ibu, menginjak kaki Roy, kemudian memandanginya memberi isyarat.

"Ibu ... saya Roy , teman sekelas Renata juga, semoga Ibu lekas sembuh"

"Terima kasih Nak Roy"

Renata tersenyum, lalu mempersilahkan Roy dan Unge duduk. Unge terkesima ternyata ruangan nya VVIP.

"Unge jarak dari kota kemari lumayan jauh, bagaimana nanti kalian pulang, pasti akan kemalaman, dan bagaimana dengan pestanya?"

"Pestanya akan berlanjut, dan kamu jangan khawatir aku akan mencari villa disekitar sini"

"Kamu yakin akan mendapatkan villa, dalam waktu cepat ini?"

"Ya cari saja, yang kosong" , Renata merasa kasihan, berpikir sejenak,

"Oya, bibiku memiliki villa, kalian menginap saja di villanya"

"Sungguh??dimana?"

"Dekat dari sini"

"Baik, baik aku setuju, terima kasih Nat" Unge memeluknya . Roy ikut tersenyum.

Bob yang baru saja masuk, sedikit mendengar jika Renata menawarkan villa untuk temannya menginap ,

Apakah villa itu maksudnya rumah sewa mereka?.

"Ehem" (Bob berdehem melirik Renata)

Renata menghampiri Bob , "Sebentar ya" bicara pada Unge dan Roy.

"Apa yang kalian tadi bicarakan" Bob dan Renata bicara diluar kamar.

"Aku mengajak teman-teman untuk menginap dirumah"

"Apa??"

"Kasihan kan mereka jika pulang, ini sudah sangat malam, jadi suamiku kamu mengalah tidur disini sama Daniel ya, kumohon"

"Benar-benar , dia dari kemarin membuatku geram" Bob bicara dalam hatinya.

"Jika aku menolak?"

"Kamu tega ya!!"

Bob melotot, memegang tangan Renata

"Apa ? katakan lagi?"

"Lepaskan tanganku"

"Oke, aku mau menginap disini ,tapi tidak dengan Daniel, tapi denganmu"

Renata cukup kesal, masuk ke kamar Ibu.

"Nat tadi siapa? kakakmu? dia seperti sugar daddy, tampan sekali , kenalkan padaku.. hehehe"

"Ya ,dia pamanku" kata paman bicara dengan sedikit kencang,

Bob diluar berdiri mendengarnya.

"wah , sudah aku duga, karena aku tahu kalau kamu kan masih jomblo iyakan? karena jika kamu punya pacar, kamu pasti akan bicara padaku, oh ya Roy (Unge memanggil Roy), kamu jangan diam saja"

Roy tersenyum , sangat gugup.

Unge berdiri berpindah tempat duduk sengaja mendekatkan Renata dengan Roy.

Bob yang melihat sangat marah, Bob berbisik pada Daniel ,

"Bilang pada kakakmu suruh temannya cepat pulang, ini sudah malam, jika ingin kakak menginap disini"

"Baik" Daniel menurut,

Daniel berbisik pada Renata, menyampaikan pesan Bob,

"Unge, kasihan teman yang lain diluar jika kalian terlalu lama disini, bagaimana jika sekarang aku antar kalian kerumah?"

"Oke, tapi bagaimana dengan kamu? rencananya kita akan berpesta lagi nanti malam, kamu ikut ya!!"

"Itu tidak mungkin, Ibu ku sakit, aku akan menunggunya disini"

"Benar juga, sungguh sayang, tapi tidak apa? Oh ya jika pria tadi pamanmu, dan rumah itu milik bibimu, berarti rumah itu rumah pamanmu juga??"

"Oh ... ya benar"

"Dimana bibimu?apakah dia dirumah nya?"

"mm.. bibi dia sedang pulang kampung"

"Oh .. pamanmu akan pulang juga? tinggal bersama kami?"

"Tidak, dia akan pergi , tidak tahu akan kemana"

"Baiklah jika begitu ,ayo"

"Ayoo"

Terpopuler

Comments

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

tega sekali suami di bilang pamannya

2022-09-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bersemangat
2 Terus Bekerja
3 Kutemukan Dia
4 Berawal Dari Kertas
5 Hari Pertama Menjadi Istri
6 Malam Pertama Bersamanya
7 Kembali kuliah
8 Pemahaman Tentang Hubungan
9 Al Seperti Comblang
10 Suami pura-pura
11 Posesif
12 Seorang Ibu
13 Aku A Kamu B
14 Bersabar dan Mengalah
15 Dilema
16 Sedikit Kekacauan
17 Tidak akan ada yang terjadi
18 Jangan ikuti perasaan
19 Apakah rasa ini?
20 Pesta Pernikahan
21 Berlibur bukan berbulan madu
22 Akhiri saja
23 Apakah ini akan berakhir
24 Tidak bisa menghentikanku
25 Apa aku babu?
26 Ini tidak baik-baik saja?!
27 Meminta keturunan
28 Begitu kacau
29 Tidak
30 Sebenarnya Aku apa?
31 ????
32 Berat hanya untuk sebuah pengakuan
33 Akhir
34 Semua telah berubah
35 Bob jatuh sakit
36 Kecelakaan itu terjadi
37 Tak Mengingatnya
38 Mulai mencintainya
39 Bersama dengannya
40 Bella
41 Ini Bukan Sandiwara
42 Party
43 Bertemu Alex
44 Pecah
45 Baik-baik saja
46 Hamil
47 Tidak ada apapun
48 Milikku
49 Bulan ke 3
50 Pergi ke Paris
51 Di Culik
52 Kematianku
53 Tertawan
54 Tertawan
55 Mr.X
56 Lamaran Alex
57 Kembali Ke Negara S
58 Bertemu di Mall
59 Rencana Alex
60 Terjebak
61 Siapa yang berkhianat?
62 Apa Rencana Bob?
63 Awal
64 Elisa
65 Di Pesta
66 Bagaimana Menghindarinya
67 Menemui Ibu
68 Raka Anakku
69 Tersekap
70 Dia Kembali
71 Pengejaran
72 Desa Noa
73 Menyelinap di kapal
74 Dila
75 Dua wanita sama
76 Bermain
77 Kehidupan baru
78 Merenung
79 Langit Mulai Cerah
80 Mengejarnya
81 Seseorang
82 Nona Claire
83 Kelahiran bayi Dila
84 Kelahiran Si Kembar
85 Tertangkap
86 Kembalinya
87 Kediaman Papa
88 Selisih
89 Pertentangan
90 Banyak Tanya (???)
91 Pertama Ke Sekolah Raka
92 Cinta
93 Begitu Panas
94 Tidak ada Suka Cita
95 Sangkar
96 Buah yang terjatuh
97 Kelabu
98 Cinta yang lain
99 Pelik
100 Takdir lain
101 Berganti hari
102 Dua wanita
103 Posesif
104 Penyatuan Cinta
105 Sensasi
106 Ungakapan Sayang
107 Hotel
108 Pilihan
109 Happy Birthday J&C
110 Kertas Cerai
111 End
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bersemangat
2
Terus Bekerja
3
Kutemukan Dia
4
Berawal Dari Kertas
5
Hari Pertama Menjadi Istri
6
Malam Pertama Bersamanya
7
Kembali kuliah
8
Pemahaman Tentang Hubungan
9
Al Seperti Comblang
10
Suami pura-pura
11
Posesif
12
Seorang Ibu
13
Aku A Kamu B
14
Bersabar dan Mengalah
15
Dilema
16
Sedikit Kekacauan
17
Tidak akan ada yang terjadi
18
Jangan ikuti perasaan
19
Apakah rasa ini?
20
Pesta Pernikahan
21
Berlibur bukan berbulan madu
22
Akhiri saja
23
Apakah ini akan berakhir
24
Tidak bisa menghentikanku
25
Apa aku babu?
26
Ini tidak baik-baik saja?!
27
Meminta keturunan
28
Begitu kacau
29
Tidak
30
Sebenarnya Aku apa?
31
????
32
Berat hanya untuk sebuah pengakuan
33
Akhir
34
Semua telah berubah
35
Bob jatuh sakit
36
Kecelakaan itu terjadi
37
Tak Mengingatnya
38
Mulai mencintainya
39
Bersama dengannya
40
Bella
41
Ini Bukan Sandiwara
42
Party
43
Bertemu Alex
44
Pecah
45
Baik-baik saja
46
Hamil
47
Tidak ada apapun
48
Milikku
49
Bulan ke 3
50
Pergi ke Paris
51
Di Culik
52
Kematianku
53
Tertawan
54
Tertawan
55
Mr.X
56
Lamaran Alex
57
Kembali Ke Negara S
58
Bertemu di Mall
59
Rencana Alex
60
Terjebak
61
Siapa yang berkhianat?
62
Apa Rencana Bob?
63
Awal
64
Elisa
65
Di Pesta
66
Bagaimana Menghindarinya
67
Menemui Ibu
68
Raka Anakku
69
Tersekap
70
Dia Kembali
71
Pengejaran
72
Desa Noa
73
Menyelinap di kapal
74
Dila
75
Dua wanita sama
76
Bermain
77
Kehidupan baru
78
Merenung
79
Langit Mulai Cerah
80
Mengejarnya
81
Seseorang
82
Nona Claire
83
Kelahiran bayi Dila
84
Kelahiran Si Kembar
85
Tertangkap
86
Kembalinya
87
Kediaman Papa
88
Selisih
89
Pertentangan
90
Banyak Tanya (???)
91
Pertama Ke Sekolah Raka
92
Cinta
93
Begitu Panas
94
Tidak ada Suka Cita
95
Sangkar
96
Buah yang terjatuh
97
Kelabu
98
Cinta yang lain
99
Pelik
100
Takdir lain
101
Berganti hari
102
Dua wanita
103
Posesif
104
Penyatuan Cinta
105
Sensasi
106
Ungakapan Sayang
107
Hotel
108
Pilihan
109
Happy Birthday J&C
110
Kertas Cerai
111
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!