Al Seperti Comblang

Pagi-pagi sekali perawat datang untuk mengurus Ibu, Renata pun terbangun. Renata berfikir sudah beberapa hari ini, dia tidak bekerja, Renata sangat khawatir jika dia nantinya dipecat.

"Ibu, apakah keadaan Ibu sudah membaik?"

Ibu mengangguk,

"Ibu..."Renata mendadak berat mengatakannya, Renata pasrah jika ia harus kehilangan pekerjaannya, karena mengurus Ibu adalah hal yang utama. Renata berjalan-jalan keluar , hendak mencari udara segar, nampak Aldi yang duduk sembari tidur di salah satu kursi depan.

"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika aku tidak bertemu mereka saat itu" ,dalam hatinya Renata sangat berterima kasih karena Tuhan telah mempertemukannya dengan Bob.

Waktu untuk pasien makan, Renata menyuapi Ibu, setelah beberapa saat Dokter pun datang untuk melakukan pemeriksaan , dan memberi kabar jika besok Ibu boleh pulang . Renata merasa lega dan sangat berterima kasih, meskipun sesungguhnya Ibu tetap harus melakukan rawat jalan.

"Ibu, Renata sangat senang Ibu pulih dengan cepat, Ibu bisa pulang besok" Renata memeluknya dengan senang,

"Daniel, kamu harus bersekolah kembali, kakak kini akan bekerja keras untuk membiayai sekolahmu" ,

Daniel sudah setahun ini putus sekolah, dengan beberapa alasan , dan juga banyak faktor lain yang menyebabkannya, . Ibu yang selalu sedih, dan malah sakit-sakitan. Daniel yang terlibat perkelahian dengan temannya, ada beberapa anak nakal yang terus mengaganggunya disekolah, membuat Daniel malas pergi sekolah, sebenarnya Daniel pergi dari rumah namun tidak sampai kesekolah. Juga dikarenakan kurang nya perhatian, dan tidak ada yang mengurusi kebutuhannya, terutama sejak Renata pergi dari rumah untuk kuliah. Dengan alasan itulah Daniel memutuskan putus sekolah.

"Ibu hari sudah mulai siang, boleh kah aku izin pergi kuliah? tidak enak jika meninggalkan pelajaran, nanti takut tidak bisa menyusul"

"Pergilah, jangan sampai ketinggalan pelajaran, kamu sudah berusaha dan bekerja keras , jangan menjadi sia-sia, maaf kan Ibu yang tidak dapat membantu" mata Ibu berkaca-kaca.

"Baik Bu, Ibu jangan bersedih, doakan saja aku ya Bu" Renata memeluk Ibu .

Aldi sudah menunggu diluar, Renata menghampiri ,dan pergi ke kampus diantar Aldi.

"Apakah setelah ini , kamu akan kembali ke Rumah Sakit menemani Ibu?" Renata bicara pada Aldi,

"Ya"

Renata terdiam sejenak, ingin sekali lagi bertanya , namun ragu,

"Boleh aku panggil Al?"

"Tentu saja" Aldi tersenyum

"Al, menurutmu apa rencana Bob , melakukan pernikahan ini denganku ?"

"Nanti nyonya akan tahu"

Renata tidak puas dengan jawaban Aldi .Kampuspun sudah didepan mata, Renata keluar dari mobil ,

"Nyonya, setelah selesai hubungi saya, nanti saya akan menjemput"

"Tidak, tidak usah, aku pulang sendiri saja, kamu temani Ibu saja"

"Tapi"

"Terimakasih Al, sampai jumpa" Renata menutup pintu mobilnya .

Bob yang sudah duduk diruang kerjanya, masih berpikir , mengapa Renata sama sekali tidak memperdulikannya , sebagai suami merasa dirinya tidak dianggap, meskipun pura-pura namun pernikahan mereka sah.

Bob sangat ingin segera bertemu dengan Renata, Bob terus memperhatikan waktu , hari ini berjalan begitu lambat menurut nya.

Bob menelpon Aldi,

"Al, dimana kamu sekarang?"

"Aku di Rumah Sakit"

"Oh ya , bagaimana keadaan Ibu?"

"Dokter memberi kabar jika besok, beliau boleh pulang"

"Ya , syukurlah"

"Kamu sudah dapat alamat rumah mereka?"

"Sudah ,hari ini aku akan melihatnya"

"Ya ,lihatlah keadaan rumahnya, namun sepertinya tetap tidak memungkinkan jika Ibunya kembali tinggal disana"

"Jadi bagaimana?"

"Bagaimana jika kamu carikan 2 rumah, untukku dan Ibunya, jaraknya boleh berdekatan, biar nyonya bisa dekat mengunjungi Ibunya"

"Baiklah"

"Namun kamu lihat dulu rumah mereka, dan sediakan apa saja yang jadi kebutuhannya, terutama untuk Ibu"

"Baik"

DiKampus,

Teman sekelas Renata ada yang berulang tahun, dia hendak mengundang semua teman sekelasnya ,

"Nat, kamu juga harus datang ya , malam ini acaranya"

"Tapi , seperti nya aku tidak bisa datang, mohon maaf"

"Mengapa??"

"Ibu ku sedang di rawat di Rumah Sakit"

"Oh , ya aku bisa mengerti, baiklah semoga Ibumu lekas sembuh ya"

"Terima Kasih"

Roy, pria yang diam-diam menyukai Renata mendengarnya,

"Tadi Renata bilang apa?" bertanya pada temannya tadi Unge.

"Ibunya sakit, jadi dia tidak bisa datang"

"Begitu ya, Unge tanyakan dimana Ibunya di rawat!"

"Untuk apa? kamu ingin menjenguknya?"

"Mmm... Ya" Roy mengangguk.

"Mau sampai kapan kamu menyembunyikan perasaanmu, ini adalah kesempatan besar untuk memberikan perhatianmu padanya, lalu nyatakanlah perasaanmu"

"Apakah Renata akan menerimaku?"

"Yah , berdoa saja , Eh ... tapi bagaimana jika setelah merayakan pestaku kita datang menjenguk Ibunya Renata? , kamu setuju?"

"Aku setuju, tapi tanyakan teman lain, mereka mau tidak?"

"Baik aku akan menanyakannya pada mereka"

Waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore, Bob berniat untuk pulang lebih awal , Bob menghubungi Al,

"Ya halo Tuan"

"Bob tanyakan pada istriku, jam berapa dia pulang"

"Baik"

Bob segera memutuskan telponnya.

"Kenapa dia menelponku, mengapa tidak dia tanyakan langsung saja pada istrinya!?" Aldi terheran-heran, memperhatikan sikap keduanya.

Aldi segera menelpon Renata,

"Hallo"

"Ya , halo, maaf nyonya kira-kira sekarang selesai kuliahnya jam berapa?"

"Apa ?kuliahnya?! , maksudmu jam berapa aku selesai kuliah?"

"Ya, maksudku begitu nyonya, maaf"

"Sebentar lagi, aku selesai pukul 4, apa kamu akan menjemputku?"

"Tidak, aku hanya bertanya saja, Daniel yang bertanya"

"Daniel???"

"Iya , mmm... (merasa gugup karena berbohong) kalau begitu terimakasih nyonya, sampai jumpa"

"Ya, baik"

Al , menelpon Bob menyampaikannya , Bob merasa senang, dia segera bergegas untuk menjemput Renata.

"Tuan" Supir terkejut, masih siang Bob sudah keluar dari kantor.

"Kamu pulang saja, pesan taxi ,saya akan membawa mobilnya sendiri"

"Baik pa"

Bob pun melajukan kendaraannya, jarak kampus sudah dekat, namun macet sekali , Bob terus melihat waktu, dia harus sampai sebelum Renata keluar. Bob menyembunyikan klaksonnya beberapa kali, ternyata banyak mahasiswa mahasiswi yang nyebrang dan nongkrong di sepanjang jalan,juga mobil yang keluar masuk kampus menjadi alasan jalanan macet. Dengan segera Bob memparkirkan mobilnya depan kampus, melihat-lihat semoga bertemu Renata.

Waktu sudah menunjukkan pukul 4 lebih 15menit, namun Renata belum saja terlihat, Bob khawatir dia terlambat menjemputnya , Bob menelpon Aldi,

"Halo"

"Al, cepat telpon nyonya, dimana dia sekarang"

"Baik" telpon sudah terputus

"Mengapa menelpon saya lagi" Aldi bicara sendiri, setelah telponnya terputus.

"Halo"

"Ya Al ada apa?"

"Maaf, Nyonya dimana sekarang?"

"Aku masih dikampus, ada apa?"

"Anda masih didalam kampus?"

"Ya , aku sedang berjalan menuju keluar kampus"

"Baiklah, tunggu disana sebentar"

"Mm... apa?" , telpon diputus Al .

Al menelpon Bob, namun Bob sudah bertemu dengan Renata,

Renata "Kamu"

Bob melotot, karena lagi-lagi dipanggil kamu,

"Suamiku sedang apa disini ?" menghampiri dengan suara bisik-bisik.

"Cepat masuk" Bob menarik tangannya masuk kedalam mobil.

"Kenapa Bos , tidak menjawab telponku?!"

Al terus membunyikan Handphone Bob, yang tersimpan dekat kursi Renata, Renata melihatnya ,

"Jadi Al menelpon terus bertanya karena dia" Renata bicara dalam hatinya melihat kearah Bob.

Terpopuler

Comments

Noviyanti

Noviyanti

masoh nyicil sekalian bawa bunga

2022-09-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bersemangat
2 Terus Bekerja
3 Kutemukan Dia
4 Berawal Dari Kertas
5 Hari Pertama Menjadi Istri
6 Malam Pertama Bersamanya
7 Kembali kuliah
8 Pemahaman Tentang Hubungan
9 Al Seperti Comblang
10 Suami pura-pura
11 Posesif
12 Seorang Ibu
13 Aku A Kamu B
14 Bersabar dan Mengalah
15 Dilema
16 Sedikit Kekacauan
17 Tidak akan ada yang terjadi
18 Jangan ikuti perasaan
19 Apakah rasa ini?
20 Pesta Pernikahan
21 Berlibur bukan berbulan madu
22 Akhiri saja
23 Apakah ini akan berakhir
24 Tidak bisa menghentikanku
25 Apa aku babu?
26 Ini tidak baik-baik saja?!
27 Meminta keturunan
28 Begitu kacau
29 Tidak
30 Sebenarnya Aku apa?
31 ????
32 Berat hanya untuk sebuah pengakuan
33 Akhir
34 Semua telah berubah
35 Bob jatuh sakit
36 Kecelakaan itu terjadi
37 Tak Mengingatnya
38 Mulai mencintainya
39 Bersama dengannya
40 Bella
41 Ini Bukan Sandiwara
42 Party
43 Bertemu Alex
44 Pecah
45 Baik-baik saja
46 Hamil
47 Tidak ada apapun
48 Milikku
49 Bulan ke 3
50 Pergi ke Paris
51 Di Culik
52 Kematianku
53 Tertawan
54 Tertawan
55 Mr.X
56 Lamaran Alex
57 Kembali Ke Negara S
58 Bertemu di Mall
59 Rencana Alex
60 Terjebak
61 Siapa yang berkhianat?
62 Apa Rencana Bob?
63 Awal
64 Elisa
65 Di Pesta
66 Bagaimana Menghindarinya
67 Menemui Ibu
68 Raka Anakku
69 Tersekap
70 Dia Kembali
71 Pengejaran
72 Desa Noa
73 Menyelinap di kapal
74 Dila
75 Dua wanita sama
76 Bermain
77 Kehidupan baru
78 Merenung
79 Langit Mulai Cerah
80 Mengejarnya
81 Seseorang
82 Nona Claire
83 Kelahiran bayi Dila
84 Kelahiran Si Kembar
85 Tertangkap
86 Kembalinya
87 Kediaman Papa
88 Selisih
89 Pertentangan
90 Banyak Tanya (???)
91 Pertama Ke Sekolah Raka
92 Cinta
93 Begitu Panas
94 Tidak ada Suka Cita
95 Sangkar
96 Buah yang terjatuh
97 Kelabu
98 Cinta yang lain
99 Pelik
100 Takdir lain
101 Berganti hari
102 Dua wanita
103 Posesif
104 Penyatuan Cinta
105 Sensasi
106 Ungakapan Sayang
107 Hotel
108 Pilihan
109 Happy Birthday J&C
110 Kertas Cerai
111 End
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bersemangat
2
Terus Bekerja
3
Kutemukan Dia
4
Berawal Dari Kertas
5
Hari Pertama Menjadi Istri
6
Malam Pertama Bersamanya
7
Kembali kuliah
8
Pemahaman Tentang Hubungan
9
Al Seperti Comblang
10
Suami pura-pura
11
Posesif
12
Seorang Ibu
13
Aku A Kamu B
14
Bersabar dan Mengalah
15
Dilema
16
Sedikit Kekacauan
17
Tidak akan ada yang terjadi
18
Jangan ikuti perasaan
19
Apakah rasa ini?
20
Pesta Pernikahan
21
Berlibur bukan berbulan madu
22
Akhiri saja
23
Apakah ini akan berakhir
24
Tidak bisa menghentikanku
25
Apa aku babu?
26
Ini tidak baik-baik saja?!
27
Meminta keturunan
28
Begitu kacau
29
Tidak
30
Sebenarnya Aku apa?
31
????
32
Berat hanya untuk sebuah pengakuan
33
Akhir
34
Semua telah berubah
35
Bob jatuh sakit
36
Kecelakaan itu terjadi
37
Tak Mengingatnya
38
Mulai mencintainya
39
Bersama dengannya
40
Bella
41
Ini Bukan Sandiwara
42
Party
43
Bertemu Alex
44
Pecah
45
Baik-baik saja
46
Hamil
47
Tidak ada apapun
48
Milikku
49
Bulan ke 3
50
Pergi ke Paris
51
Di Culik
52
Kematianku
53
Tertawan
54
Tertawan
55
Mr.X
56
Lamaran Alex
57
Kembali Ke Negara S
58
Bertemu di Mall
59
Rencana Alex
60
Terjebak
61
Siapa yang berkhianat?
62
Apa Rencana Bob?
63
Awal
64
Elisa
65
Di Pesta
66
Bagaimana Menghindarinya
67
Menemui Ibu
68
Raka Anakku
69
Tersekap
70
Dia Kembali
71
Pengejaran
72
Desa Noa
73
Menyelinap di kapal
74
Dila
75
Dua wanita sama
76
Bermain
77
Kehidupan baru
78
Merenung
79
Langit Mulai Cerah
80
Mengejarnya
81
Seseorang
82
Nona Claire
83
Kelahiran bayi Dila
84
Kelahiran Si Kembar
85
Tertangkap
86
Kembalinya
87
Kediaman Papa
88
Selisih
89
Pertentangan
90
Banyak Tanya (???)
91
Pertama Ke Sekolah Raka
92
Cinta
93
Begitu Panas
94
Tidak ada Suka Cita
95
Sangkar
96
Buah yang terjatuh
97
Kelabu
98
Cinta yang lain
99
Pelik
100
Takdir lain
101
Berganti hari
102
Dua wanita
103
Posesif
104
Penyatuan Cinta
105
Sensasi
106
Ungakapan Sayang
107
Hotel
108
Pilihan
109
Happy Birthday J&C
110
Kertas Cerai
111
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!