Keesokan hari masih di Rumah Sakit ,
"Kak, ada seseorang yang menunggu diluar" Daniel membangunkan Renata yang tertidur.
"Nona, maafkan menganggu waktunya, hari ini anda ada jadwal foto pernikahan dan membuat akta nikah, Presdir kami akan menunggu anda setelah anda siap"
"Hari ini???"
"Ya hari ini,
"Buru-buru sekali"
"Silahkan" Aldi memberi jalan ,Renata menoleh menatap Daniel, memberi isyarat , Daniel menghampirinya "Ada apa ?"
"Jaga Ibu baik-baik, aku akan pergi dulu, tidak akan lama, jika ada apa-apa cepat panggil Suster dan Dokter"
Daniel mengangguk .
Renata berjalan pergi meninggalkan Daniel, diikuti Aldi keluar dari Rumah Sakit , menuju mobil.
Diperjalanan Renata hanya menatap jalan disamping jendelanya, perasaan was-was menyelimutinya.
"Aku akan menikah? hari ini aku akan menikah, menjadi seorang istri , ini bukan mimpi?? , bagaimana rasanya menikah dan apa sebuah pernikahan itu , ah .. sudahlah berhenti berpikir, jalani saja dulu"
Mobil pun berhenti ,nampak sebuah gedung didepannya ,
"Kita sudah sampai ? Disini? " Celoteh Renata
"Ya, mari"
Beberapa orang sudah menunggu dan menyambutnya, Renata di bawa kesebuah tempat, dia seperti layaknya Cinderella dan orang-orang itu seperti Ibu Peri yang membuat keajaiban padanya , Renata didandani dengan begitu sangat cantik , elegant dengan pakaian serta perhiasan yang berkelas. Renata merasa seperti bermimpi , benarkah ini telah terjadi .
Renata menatap dirinya di kaca, seolah tidak yakin itu adalah dirinya . Dari arah lain tiba seorang pria berjalan padanya, Renata menatapnya dari kaca, berbalik menoleh ke arahnya , Bob dia sungguh tampan dengan pakaian yang serasi dengan gaunnya. Beberapa orang itu membantu Renata berjalan, mengangkat gaun nya , menuju tempat sesi pemotretan . Beberapa fotopun siap diambil . Pemotretanpun berhasil dilakukan .
"Nona , maaf Nyonya, setelah ini anda akan ikut dengan kami untuk membuat akta pernikahan" Aldi berbisik padanya.
Renata melihat Bob yang mengacuhkannya, tanpa mengatakan apapun hari ini.
"Baik"
Renata selesai mengganti pakaian dan mengubah riasannya , begitu juga dengan Bob , dia sudah berganti pakaian dan menunggu Renata didalam mobil .
Mobilpun kini berhenti di depan Kantor pencatatan sipil , Renata dan Bob mengikuti arahan petugas tersebut , hingga dokumen pernikahan pun jadi.
"Selamat, kalian sudah sah suami dan istri"
"Terima kasih" Renata dan Bob mengucapkan bersamaan.
"Nyonya Bob, anda sekarang sudah menjadi istri, maka daripada itu mulai hari ini , dan saat ini kamu harus tinggal dan dekat bersamaku suamimu"
"Apa???"
"Masih belum jelas?cepat ikuti aku"
"Apa maksudnya, aku tidak bisa mengikutinya, bagaimana dengan Daniel dan Ibu" Renata bicara pada dirinya dengan suara lirih , namun Aldi mendengarnya, sedangkan Bob dia berjalan lebih depan dari nya .
"Nyonya anda jangan khawatir, maksud suami anda , anda hanya untuk tinggal bersamanya, sementara ini tuan sudah memilih tempat tinggal sementara dekat Rumah Sakit, jadi anda dapat mengunjungi Ibu dan adik anda"
Renata pun tidak bicara apapun lagi .
Didalam mobil, Renata duduk berjauhan dengan Bob, Bob hanya tersenyum melihat sikapnya , Renata tidak memperhatikan, dia hanya melihat ke arah samping jendela nya.
Tiba di sebuah rumah, sederhana namun cukup.
"Maaf saat ini hanya ada rumah kosong ini yang dapag kita tinggali, karena rumah ini lah yang terdekat dengan Rumah Sakit"
Renata menatap , mendengar semua ucapan Bob dengan seksama.
"Baik , aku tidak masalah"
Namun setelah masuk rumah Renata terkejut melihat isi rumah yang begitu apik dan rapih, semuanya bagus , bahkan dalam kamarpun sudah tertata dengan rapi dan bersih, sungguh nyaman .
"Ini kamar mu, dilemari sudah ada beberapa pakaian untuk kamu pakai, semoga kamu menyukainya"
Renata terkejut, Bob tiba-tiba berbicara dibelakangnya, jantung Renata berdebar karena itu, Bob berbisik ditelinga begitu intim .
Renata masuk kedalam kamar dan melihat-lihat seisinya, hari ini telah merubah segalanya , rasa haru, bahagia , gembira semua tidak dapat diungkapkan lagi . Namun tanpa Renata sadari jika Bob memang menikahinya karena dia menyukainya .
"Nyonya, tuan menunggu anda untuk makan" Aldi mengetuk pintu kamarnya.
"Baik, aku akan kesana" berteriak pada Aldi
"Ya ampun , aku tidak menyadari jika aku sudah terlalu lama disini, aku pun harus cepat ,aku ingin melihat Ibu"
Bob duduk menunggu Renata, makanan yang menggunggah selera semua tersaji diatas meja , semua nampak lezat.
Renatapun duduk, dan mereka pun makan, hari sudah sore , Renata bersiap untuk pergi ke Rumah Sakit .
(Berjalan)
"Kamu akan kemana?" Renata bicara pada Bob yang berjalan dibelakang mengikutinya,
"Kenapa?"
"Kamu mengikutiku?"
"Kamu?? dari tadi kamu bicara padaku dengan sebutan kamu !!!"
"Apa .. apa maksudmu?"
"Panggil aku dengan baik"
"Apa?"
Bob sedikit kesal, Berjalan maju kedepan Renata,Renata berjalan mundur terpepet dari depan oleh Bob.
"Panggil aku Suami atau Suamiku Sayang itu lebih baik" Bob bicara begitu dekat, hingga Renata tidak ingin melihat kearahnya, dia membuang muka ke sampingnya, Bob tersenyum melihat sikapnya, dan berjalan mendahuluinya.
Jantung Renata berdebar, "Ini sungguh gila, dia hampir membuat jantungku copot" Renata bicara dalam hati.
Renata berjalan bersamaan bersama Bob , menuju Rumah Sakit . Dan Daniel terkejut melihat nya ,
"Kakak , siapa pria ini?"
Renata tertawa kecil begitu canggung, dia bingung bagaimaa cara dia mengatakannya , Bob tersenyum memberi isyarat pada Renata untuk segera memberi tahu adiknya , Ibu pun masih terlihat lemas "Nat , dia siapa?"
"Hehe, Ibu maaf jika ini akan mengejutkanmu , maksudku mengejutkan kalian, ini adalah suami ....ku"
Ibu Renata sampai terbatuk mendengar hal itu,
Daniel " Wah , luar biasa , Kakak ini sungguh keren , aku memiliki Kakak ipar yang keren juga tampan , (Daniel berbisik) Kakak kamu sungguh beruntung , bagaimana kamu mendapatkannya, dan kapan kamu menikah? dan kamu tiba-tiba datang berdandan sangat cantik , tadi kamu pergi memakai pakaian yang lusuh dan bau, dimana pakaian itu?"
Hehehe , Renata terkekeh kekeh, dan menutup mulut Daniel. "Jangan bilang lusuh dan bau"Renata berbisik pada Daniel , tersenyum pada orang sekitar, Ibu, Bob juga Aldi yang mendengarnya .
"Kemarilah menantu"
Bob berjalan mendekati Ibu, "Maaf Ibu masih lemas , terimakasih kamu sudah menikahi putri Ibu, jagalah dia , dan sayangilah dia , Renata putri yang begitu baik, maafkan Ibu tidak mengetahui akan kedekatan kalian, bahkan Ibu tidak menghadiri pernikahan kalian"
"Ibu " Renata berusaha memotong pembicaraan.
"Nat, kemarilah"
Renata memegang tangan Ibu, Ibu mengambil tangan Bob, "Jadilah Istri yang baik untuk suamimu, Nat Ibu sangat menyayangimu, Ibu mendoakan kebahagiaan untuk pernikahan kalian berdua, dan kamu menantuku,kamu kini putraku , aku percayakan Natku padamu, berjanjilah kamu akan menyanyangi dan mencintainya sepenuh dan setulus hati dan jiwamu?"
Renata terkejut mendengar Ibu sampai mengatakan itu , tidak tahan menahan tangis " Ibu .."
Bob " Baik bu aku berjanji akan menyanyangi dan mencintainya dengan setulus hati"
Terpancar senyum penuh kebahagiaan dari raut wajah Ibu, Renata tak tahan menahan tangis , dia pergi keluar dari kamar ruang rawat mencari tempat sunyi untuk menangis .
" Bagaimana jika Ibu tahu sesungguhnya pernikahan ini palsu , tidak (terus menangis) apa yang ku lakukan , aku telah membohongi Ibu"
Bob berdiri di belakang Renata tanpa ia sadari . Bob berjalan menjauh pergi ,membiarkan Renata sendiri.
Bob bersama Daniel menemani Ibu, mereka berbincang-bincang ,dan begitu akrab .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Arie'shantie
lanjut
2022-05-29
0