TERPAKSA NIKAH
"Semangat pagi" Renata sangat bersemangat, wajahnya begitu bersinar seringai memandangi langit yang begitu cerah .Renata bergegas bangun dari tempat tidurnya.
"Ayo Renata, menangkan hari ini , SEMANGATTT" berteriak didalam kamar mandi .
"Selamat pagi Renata" Bu ijah, tetangga kos menyapa.
Renata tersenyum , melambaikan tangan ke arah Bu ijah.
Suasana kelas di Kampus,
"Renata, kamu dipanggil Bu Irma keruangannya" Dosen menegurnya.
"Baik pa"
"Mari kita lanjutan materi sebelumnya"
Renata nampak sedih, seolah tahu apa yang akan terjadi , Renata berjalan meninggalkan kelas .
Tuk ... tuk ,suara Renata mengetuk pintu
"Masuk" suara Bu Irma dari dalam
"Selamat pagi Bu"
"Pagi , silahkan duduk"
Renata pun duduk, dengan kepala menunduk .
"Renata, kamu itu mahasiswi pintar , seharusnya kamu tidak akan mengalami situasi ini jika memiliki bea siswa, apakah kali ini kamu akan memanfaatkannya?"
"Aku ... aku bicara dulu dengan orangtua bu"
Bu Irma memandangi Renata dengan iba.
"Kapan kamu akan menyelesaikannya?"
"Secepatnya Bu, mohon Ibu memberi waktu"
"Baik, Ibu akan menunggu , namun jangan terlalu lama, apakah dua minggu cukup?"
"Cukup Bu, akan saya usahakan"
"Baiklah, kamu boleh kembali ke kelas"
"Terimakasih"
Sepeninggal Ayahnya , Renata beserta keluarga mengalami kemunduran perekonomian, mereka melalui banyak kesulitan. Ibunya mengalami shock dan kini sakit.
Sebelumnya keluarga Renata terbilang keluarga yang kaya atau sangat berkecukupan, namun masalah datang , Ayah Renata tiba-tiba tertipu oleh seorang teman, dan terseret masalah besar dengan Bank. Hingga semua asetnya diambil alih oleh Bank, dengan kejadian itu Ayah Renata merasa shock dan bersalah terhadap keluarga, beliau mengalami kecelakaan tragis karena itu .
Renata kembali ke kelas , memikirkan masalah yang tadi dibicarakan dengan Bu Irma, Dosen pun mengakhiri kuliahnya, meninggalkan kelas .
Sepulang kuliah, Renata kembali ke kedai yang tidak begitu jauh dari kampusnya , setiap hari Renata mengunjungi kedai untuk bekerja, separuh waktunya ia habiskan disana . Renata pulang begitu larut , berjalan kaki sendirian , melihat mobil lalu lalang melewatinya , begitu sepi dan dingin .
Tiba depan pintu rumah kos , Renata tertegun sangat lelah, seraya membuka pintu. Melempar tas dan terbaring diatas ranjang .
"Renata, kamu pasti bisa, jangan menyerah" Renata beranjak dari ranjang, bergegas ke kamar mandi , membersihkan diri .
Terlihat lampu kamar masih menyala, Renata masih bersemangat belajar.
Hari sudah pagi, dalam kamar mandi terdengar alarm berbunyi ,Renata sedang menggosok gigi, masalah kemarin tidak menyusutkan semangatnya, namun hari ini Renata memiliki rencana lain untuk membayar biaya kuliahnya.
"Selamat pagi Bu Ijah"
"Selamat pagi Renata"
"Anak itu selalu ceria dan bersemangat" suara lirih Bu Ijah, kagum terhadap Renata.
Renata, berjalan kaki ke kampusnya dikarenakan jarak nya yang tidak terlalu jauh, dia mengambil jalan-jalan pintas untuk mencapainya .
Pembelajaran untuk hari ini telah selesai, dia bergegas ke kelas seorang teman satu Universitas namun beda Fakultas , seorang teman perempuan bernama Intan, Renata melambaikan tangan pada Intan. Intan tersenyum dan membalas melambaikan tangan pada Renata .
"Kamu sudah selesai?" Tanya Intan
"Ya"
"Kalau gitu, bagaimana kita ngobrol disana saja" Intan menunjuk ke arah bangku dekat kelas.
Renata setuju, mereka pun berjalan kearah bangku kosong itu .
"Tan, seperti yang aku sampaikan kemarin , bagaimana, apakah kamu sudah membicarakannya dengan pamanmu?"
"Sudah, kamu jangan khawatir hari ini kamu datang saja ,alamatnya nanti aku kirimkan kan"
"Benarkah, terimakasih Intan" Renata memeluk Intan dengan perasaan bahagia .
"Meskipun lelah aku harus berusaha" suara Renata berbicara dalam hati.
Renata pun berpisah dengan Intan, menuju tempat paman Intan. Tak lama tempat itupun nampak didepan mata, Renata terdiam melihat dari luar, terasa gugup untuk masuk .
Renata masuk dengan hati-hati beberapa orang menatapnya, namun kembali acuh, seorang waiter menatap nya , Renata menghampirinya "Selamat siang , saya Renata datang kesini untuk bertemu Pa Rogers"
"Sudah buat janji?"
Renata mengangguk ,
"Mari saya antar"
Tiba didepan sebuah ruangan seorang waiter itu mengetuk pintunya. Terdengar suara dari dalam menyuruhnya masuk. Beberapa saat Renatapun menunggunya diluar. Pria itu keluar, dan menyuruhnya untuk mengikutinya masuk.
"Silahkan" Waiter itu berbicara pada Renata
"Permisi" berbicara pada seorang pria yang duduk didepan.
"Pria itu pergi meninggalkanku" Renata melihatnya pergi
"Silahkan duduk" Sapa pria didepan itu
"Terimakasih"
Pria itu menatap dan tersenyum kepada Renata, seraya meminta sesuatu yang ia bawa, yaitu surat lamaran kerja. Pria itu membuka lalu melihat isi lamarannya.
"Apakah pria ini adalah paman Intan ?" Renata berpikir dan berbicara dalam hatinya, seraya memperhatikan pria itu .
"Baiklah, kamu boleh mulai bekerja" Pria itu tersenyum
"Sungguh , terimakasih banyak , terimakasih" Renata segera berdiri menganggukan kepala nya beberapa kali seraya mengucapkan terimakasih berulang kali.
"Maaf Pak, boleh saya bertanya ? kapan saya bisa mulai bekerja?"
"Kapan kamu bisa bekerja?" pria itu bertanya balik
"Besok , tidak mengapa?"
"Ya , silahkan"
Renata tersenyum sangat bahagia, wajahnya begitu cerah , diapun pamit dari tempat itu ,bergegas menuju kedai .
Dikedai ,
"Itu bekal mu hari ini?" tanya seorang teman
Renata mengangguk, dan dengan lahap memakan menu bekalnya.
"Renata, kamu sudah dapat pekerjaan tambahan lain?"
"mmm"
"Dimana?"
"Tempat temanku" Renata berbicara dengan mulut penuh makanan.
"Kerja sebagai apa?"
Renata tiba-tiba berhenti dari makannya,
"Aku lupa menanyakannya"
"Dasar bodoh" Temannya menertawakannya begitu jelas.
Renata merogoh Handphone dari dalam tasnya, hendak mengirim pesan pada Intan. Namun Renata termenung , lalu berniat untuk tidak jadi mengirimi pesan kepada Intan, ia berpikir untuk menemui pria itu lagi nanti besok.
Didalam kamar, malam hari ,Renata termenung memikirkan pekerjaan apa yang kan ia dapat ditempat itu .
Keesokan pagi , Renata seperti biasa masuk kuliah , sepulang kuliah siang bekerja di kedai, setelahnya pergi ke Cafe paman Intan.
Suasana malam di Cafe itu sangat ramai, Intan bingung dia harus memulai dari mana, untung bertemu seorang waiter kemarin , Renata menghampirinya .
"Maaf saya yang datang kemarin untuk bekerja"
Pria itu terdiam berusaha mengenali Renata, "Oh ya, mari ikut saya"
Renata pun menurut mengikutinya , Pria itu memberikan pakaian seragam yang sama dengannya , berikut dengan name tagnya .
"Ternyata semuanya sudah disiapkan " Renata bicara dalam hati.
Renata keluar dari ruang ganti karyawan, terlihat pria itu menunggunya, ia mengajak Renata untuk mengikutinya, mengarahkan beberapa pekerjaan pada Renata. Renata pun mengerti dan berterimakasih pada pria itu .
"Terimakasih atas arahannya, Kak Adam " Renata bicara dengan lirih saat menyebut nama pria itu .
Pria itu tersenyum, nampak pemalu.
Renata bergegas menghampiri tamu yang masuk , setelah melihat tamu itu masuk melewati pintu .
"Silahkan"
Para tamu pun duduk. Renata memberikan daftar menu dan menunggu disamping tamu. Setelah selesai Renata kembali menyambut beberapa tamu lain yang datang , hingga waktu kerjapun telah usai .
Meskipun lelah, pekerjaan itu tidak menyurutkan semangat nya. Setelah beberapa minggu, tiba waktunya menerima gaji, upah dikedai cukup lumayan, dengan tambahan uang lembur . Renata segera pergi menemui Bu Irma .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Erna Fadhilah
udah kak,,,,
2022-09-09
0
Fira Ummu Arfi
Tinggalin jejak di novel ku yaa kak, mkasih.. 😊
2022-08-10
1