20. CEMBURU

"Sudah sadar?" tanya kak Romi lagi.

Aku tak bisa berkata apa apa.Di ekspresi wajahku yang terlihat bisa tersenyum lepas dan nampak begitu bahagia saat bersama Kristy dan anak anaknya menjawab semuanya.

Aku memang menyukainya Kristy . Aku memang menyukai si kembar . Dan aku memang menyukai kebersamaan kami .

Dan hal itu baru saja kusadari begitu kak Romi mengatakannya.Dan bodohnya aku barusan mengatakan kata kata yang menyakitkan pada Kristy.

Rasanya cintaku seperti bunga yang layu sebelum berkembang.

" Aku mengingatkan ini padamu ,Yoga. Kalau Papamu sampai tahu tentang hal ini dia pasti tidak akan tinggal diam . Dia begitu membenci Kristy sejak peristiwa itu . Dan aku berani memastikan Yog , dia tak akan pernah merestui hubunganmu dengan Kristy . Demikian pula sebaliknya, kalau kristy tahu kau adalah pelaku kecelakaan yang menewaskan suaminya , dia akan sangat membencimu . Jadi mumpung kau belum terlalu menyukainya dan juga sebaliknya , lebih baik kau akhiri saja semuanya disini . Daripada kelak kalian saling terluka "ucap Romi.

Aku terdiam mematung tanpa bisa berkata apa apa . Kebenaran yang di ucapkan kak Romi sama sekali tak bisa ku sangkalv.

Ya.. mungkin ini adalah akhir terbaik untuk kami.

" Dan untuk bantuan kepada kepada mereka aku sudah membereskannya tadi sewaktu kalian pergi . Aku menyuruh anak buah ku menyamar menjadi orang dinas sosial , jika kemampuan finansial Kristy di anggap kurang maka Si kembar akan di ambil menjadi anak negara dan dia kehilangan hak asuh kepada keduanya . Jadi akhirnya dia setuju menerima bantuan kita . Setiap bulan aku akan mengirimkan dana untuk Si kembar . Dan ku jamin mereka akan mendapatkan penghidupan yang layak. Mereka tidak akan pernah kekurangan sampai mereka dewasa . Jadi campur tanganmu cukup sampai disini Yog . Aku tidak ingin melihatmu terluka " jelas Romi panjang lebar.

" Baiklah..." jawabku pasrah.

" Yoga...lupakan ucapan ku kalau kau bisa memenuhi kebutuhan mereka... Kembar dan Kristy tidak membutuhkan engkau . Kau sudah cukup dengan memberi materi saja untuk mereka . Tidak lebih..."tegas Romi lagi.

" Kak Romi...bisa kirim orang untukku ..

Sepertinya aku tidak akan bisa menyetir dengan tenang besok pagi..."

"Oke... tapi ingat Yoga.. jangan pernah kau temui mereka lagi..."

Aku diam saja enggan menjawab .

Pikiranku benar benar kacau sekarang . Aku tak bisa membayangkan apa yang akan di lakukan Papa kalau tahu aku berhubungan dengan Kristy dan keluarganya.

Dan juga apa yang akan dilakukan Kristy jika dia tahu aku adalah orang yang menghilangkan nyawa suaminya

Ya... benar apa kata Kak Romi... lebih baik aku menghilangkan hal kecil demi mencegah masalah yang lebih besar.

******

Sejak saat itu aku memutuskan untuk tidak menemui Kristy dan anak anaknya lagi.

Aku cuma mendapat kabar dari Kak Romi kalau sekarang rumah si Bibi sudah di perbaiki menjadi lebih baik dan lebih layak.

Rumah dan warung mereka di perluas dan di bangun kembali dengan layak . Rumah mereka yang dulu nampak kumuh dan kotor kini sudah tertata rapi.

Berdindingkan tembok yang kokoh dan kuat, lantainya juga di keramik bagus , kamar mandi kamar tidur semua berubah menjadi indah .

Warung sederhana dan kecil dulu juga berubah banyak.Luasnya menjadi 3x lipat . Dan memiliki tempat parkir kendaraan pula . Kursi kursi kayunya juga diganti kursi besi model minimalis layaknya kursi cafe namun tetap mempunyai tempat lesehan di sisi kanan kirinya . Tak lupa di bagian depan warung diberi sebuah taman bunga yang indah.

Di dekat tempat parkir juga disediakan taman bermain minimalis untuk Si kembar . Lengkap dengan pagar yang mengelilingi agar Si kembar aman bermain di sana.

Dan sekarang warung sederhana itu tidak hanya menjual satu menu gado gado saja , tapi juga berbagai macam lainnya. Ada ayam , ikan , bakso dan aneka masakan lainnya.

Pengunjungnya pun kian ramai sehingga Kristy mempekerjakan beberapa orang pegawai untuk membantu dia dan ibunya . Kehidupannya kini jauh lebih layak daripada sebelumnya.

Aku tersenyum melihat hasil kerja Kak Romi itu . Dan juga turut berbahagia untuk Kristy dan anak anaknya . Kini kehidupan mereka sudah lebih terjamin.

Namun seiring dengan majunya finansial Kristy kabar tak sedap menimpanya . Ia digosipkan oleh tetangga tetangganya . Ada yang bilang ia menggunakan pesugihan , ada pula yang bilang kalau ia menjadi istri simpanan orang kaya .

" Ada ada saja mereka itu bu..." ucap kristy

" Sudah , biarkan saja..." kata bibinya

" Papa papa... " ucap Dafa dan Dafi riang saat melihat seseorang datang memasuki tempat mereka.

Kristy menoleh dan mendapati Bisma . Ia tersenyum manis menyambut kedatangannya.

" Halo Dafa Dafi... " ucap Bisma menyambut dan memeluk kedua bocah kecil itu.

" Mereka kumat lagi manggil pengunjung tampan Papa nya..." ucap Kristy sambil tertawa tawa.

"Tidak apa apa Kris..asal cuma manggil Papa ke aku saja..." jawab Bisma sambil tersenyum.

" Ih ngarep.." ucap Kristy mencibirkan bibirnya.

"Hahaha.. bolehkan sedikit berharap Kris..Minggu depan aku jadi berangkat ke australia lo..kau akan lama melihatku kembali.. "

" Wah hebat dong... baru lulus langsung dapat tawaran kerjaan..."ucap Kristy.

" Sementara masih pegawai kontrak dulu..nanti kalau sudah tahu kinerjanya baru jadi pegawai tetap..." jelas Bisma.

" Tapi hebat sekali lho bisa kerja di perusahaan asing.. gajinya pasti besar..."

" Makanya jangan menikah dulu . Tunggu aku kembali . Aku bukan bocah kecil lagi.." timpal Bisma.

" Kamu ada ada saja...hahaha.." Kristy tertawa bersama Bisma.

" Oh ya lupa aku bawa juga hadiah buat Si Kembar.." Ucap Bisma sambil memberikan hadiah buat keduanya.

" Hore.. " Si kembar tertawa senang..Mereka pun tersenyum bersama

Dari kejauhan, aku cuma bisa melihat saja. Mereka nampak seperti sebuah keluarga yang begitu bahagia dan harmonis . Pemudanya tampan dan wanitanya begitu cantik .Tak bisa ku pungkiri.... Bisma dan kristy memang sangat serasi sekali.

Dan itu membuat aku begitu kesal. Rasanya begitu menyesakkan dada . Aku mengepalkan tanganku kuat kuat. Ingin sekali ku pukul Bisma dan ku jauhkan dari Kristy sejauh jauhnya.