Setelah situasi agak tenang, wanita gila tadi telah dibawa pergi dan dokter juga selesai memeriksaku, Mama dan Papa yang nampak cemas menunggui ku di sisi tempat tidur rumah sakit itu.
" Dokter bagaimana keadaan anak saya?" tanya Papa.
"Anda .. Bukankah Bapak Guntoro pejabat X itu?" tanya Dokter.
"Benar Dokter.Dan ini putra tungga saya Yoga pratama...Bagaimana dokter.. Tolong jelaskan kondisi putra saya.."
" Putra anda mengalami cedera di tangan tan kakinya...ada sedikit retak di bagian kaki dan tangannya . Untuk luka di kepala sepertinya karena benturan.. tapi tadi lukanya sudah dijahit dan tinggal menunggu pemulihan"
" Tapi anak saya tidak lumpuh kan dokter? Dia masih bisa berjalan kan? " Nama pun langsung menyahut.
"Iya Nyonya.. Cedera tuan Yoga ini memang cukup parah dan mungkin memerlukan beberapa kali operasi. Tapi saya pastikan Yuan Yoga tidak lumpuh dan dapat berjalan lagi kalau lukanya sudah sembuh"
"Syukurlah.. " ucap Mama lega
" Lakukan yang terbaik untuk anak saya dokter... Berapapun operasi dan biaya yang diperlukan..saya siap " tegas Papa
"Saya akan melakukan yang terbaik untuk putra anda tuan Guntoro".
"Terima kasih dokter"
" Tapi ada satu berita buruk tuan.."
"Apa itu dokter... " tanya mama dan papa cepat.
" Putra anda mengalami kecelakaan saat bersama seorang gadis... Dan kami .. meminta maaf yang sebesar besarnya... kami tidak bisa menyelamatkan gadis itu.."
Bagai disambar petir Aku mendengar berita itu... aku yang tadinya enggan bicara karena merasa bersalah telah menghilangkan nyawa seorang pria kini harus shock lagi untuk yang kedua kalinya.
Bulan..Oh tidak..Bulan....Bulan yang kucintai... Diapun pergi untuk selama lamanya meninggalkan aku.
Padahal kami sudah berjanji akan mengikat hubungan kami di dalam tali pernikahan. Kenapa kau ambil dia Tuhan.. kenapa begitu cepat dia pergi...
" Bulan...." Aku tak kuasa lagi membendung air mataku.
Kesedihan di hatiku ini sudah mencapai puncaknya. Pertama membunuh orang tak bersalah itu yang kedua Bulan pun pergi untuk selamanya.
" Bunuh saja aku ... kenapa harus Bulan.. Tuhan kenapa kau ambil Bulan juga.. kenapa bukan aku saja yang mati ..."
" Yoga..." mama kemudian memelukku dan menangis bersamaku.
Mama tau aku pasti sangat bersedih karena begitu mencintai Bulan.Rasanya benar benar menyesakkan dada. Aku seperti kehilangan separuh nyawaku.
****
Keesokan paginya pintu kamarku di gedor gedor dari luar . Dan karena terkunci orang itu membuat keributan di luar dengan teriakan hujatan makian seperti kemarin.
Dan aku tahu pasti itu suara wanita yang kemarin mengamuk di kamarku karena kehilangan suaminya.
Aku yang terpuruk juga karena kecelakaan itu karena juga kehilangan orang yang kucintai. Entah mengapa aku begitu kesal mendengar suara dan kekacauan yang dia buat.
"Bagaimana ini.. Papamu masih keluar.. Apa kita perlu memanggil sekuriti rumah sakit?" tanya Mama
Aku terdiam. Rasanya aku benar benar lelah dan muak mendengarnya. Apa wanita itu pikir cuma dirinya saja yang bersedih? Apa dia pikir aku juga tidak kehilangan? Kenapa dia tidak memiliki sedikit perasaan pun padaku...
Itu sebuah kecelakaan tak ada seorangpun yang ingin mengalami hal itu. Kenapa dia pikir dia saja yang sedih karena musibah itu.
Aku terluka hati jiwa dan badanku tapi kenapa dia tidak mau tahu ..tidak sedikitpun mengerti.. dasar wanita tak berhati
" Ma tolong hubungi Papa... Aku mau bicara..." ucapku kemudian.
Mama langsung mengeluarkan hpnya dan menghubungi papa. Mama tahu aku tidak memegang hp sejak kecelakaan itu. Entah di tahan polisi atau hancur saat kecelakaan.
" Pa... "
" Iya nak..ada apa?...?" tanya Papaku di telepon.
" Pa tolong pindahkan aku ke rumah sakit lain.. Aku tidak mau dirawat terus disini... kalau perlu kita berobat ke luar negeri saja.. Dan juga tolong Papa urus masalah kecelakaan itu.. Aku tidak mau terlibat urusan hukum.. terlebih sampai di penjara... ..."
" Yoga .. " ucap Mamaku yang seolah tak setuju dengan sikapku. tapi aku mengacuhkannya begitu saja.
" Aku terluka hati dan jiwaku pa... sakit...sakit sekali rasanya kehilangan Bulan . Tapi wanita itu terus menggangguku . Tolong Papa urus wanita itu juga.. Pria yang meninggal itu cuma salesman , jadi aku yakin kalau wanita itu orang miskin . Dia menggangguku pasti cuma karena uang. Jadi berikan dia uang berapapun yang dia mau asal tidak mengusikku lagi.. !!!"
Mama Yoga yang selama ini begitu menyayangi dan memanjakan Yoga anak satu satunya begitu bersedih dengan sikap putranya. Tapi demi ketenangan , kenyamanan dan kesembuhan putranya akhirnya iapun menutup mata.
Biarlah semua sesuai dengan kemauan putranya. Agar Yoga bisa sembuh dari luka badan dan hatinya yang kehilangan cinta di hidupnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 263 Episodes
Comments
Yongsu_Lyn 🌺
lanjut thor
2022-06-07
1