Suami Dingin

Sepanjang perjalanan pulang sekolah Byan terus mengerucutkan bibirnya. Byan kesal karena Aldi terus menempel padanya. Tadinya Byan memang sangat senang ada Aldi di dekatnya. Namun karena Byan sudah punya teman baru, Byan merasa dia tidak terlalu membutuhkan Aldi lagi. Bukan apa-apa, namun Aldi banyak penggemarnya. Baru hari pertama sekolah dia sudah jadi bahan perbincangan karena Aldi terus mengikutinya kemanapun dia pergi.

"Byan, kamu jangan marah dong! Aku janji deh, mulai besok aku bakal ajak temen-temen aku yang lain supaya kamu gak kesepian lagi."

Byan menoleh sembari mendelik. Oh Tuhan, adik iparnya benar-benar lebih bodoh dari dia. Masa Aldi gak ngerti sama apa yang Byan mau. Katanya udah sering gonta ganti pacar, tapi masa hal kayak gini aja gak tahu.

Blammmm.

Byan keluar dari mobil lalu berjalan dengan sangat cepat menuju rumah.

"Mbak Byan, Mbak!" Aldi mengejar Byan, sembari terus meneriakkan nama Kakak iparnya.

"Assalamu'alaikum," mengucapkan salam sembari masuk ke dalam rumah. Hari ini sudah sangat sore. Seharusnya orang-orang ada di rumah bukan, namun kenapa suasananya sangat sepi.

"Mbak Byan!" Aldi kembali berteriak.

Byan tidak menghiraukannya, dia melanjutkan langkah kakinya naik ke lantai atas. Sudahlah, biar Byan urus Aldi nanti. Dia sudah sangat gerah. Byan butuh mandi. Sepertinya Byan akan berendam dulu untuk menghilangkan penat di kepalanya.

"Mbak Byan!" Aldi hendak masuk ke kamar Byan, namun otak dan nuraninya tidak mengijinkan dia untuk melakukan itu. Aldi tahu Byan tidak memiliki perasaan kepada kakaknya, namun memasuki kamar Byan dan Brian tanpa izin adalah hal yang dilarang bukan?

"Kita akan bicara lagi nanti Mbak!" Aldi berteriak di depan pintu kamar Byan dan Brian.

Aldi tidak sadar kalau di ujung tangga ada Brian yang sedang memperhatikannya. Tatapan dinginnya mampu membekukan apapun yang dia tatap kala itu. Aldi terlihat sangat akrab dengan Byan, apakah ada sesuatu yang tidak dia ketahui, namun apapun itu, Brian hanya berharap kalau itu tidak akan membuat hubungan mereka hancur karena sosok kecambah yang tiba-tiba hadir dalam kehidupan mereka.

Perlahan Brian melangkahkan kakinya menuju kamar. Dia melirik kanan kiri mencari sosok yang tadi masuk ke kamarnya. Byan tidak ada, mungkin dia sedang berganti pakaian, begitulah pikir Brian.

Brian menarik dasinya lalu melemparkan kain panjang itu ke atas ranjang. Tidak lupa dia juga melepaskan jas dan sepatunya.

Brian berjalan menuju kamar mandi. Dia langsung masuk ke sekat yang terhalangi dinding kaca. Brian melepaskan semua pakaiannya dan melemparkan pakaian itu sembarangan.

Zrashhhh ....

Kepulan asap memenuhi ruang yang sedang Brian pakai. Laki-laki itu membiarkan air hangat mengguyur seluruh bagian tubuhnya yang polos. Brian menunduk. Kedua tangannya dia tempelkan ke dinding kamar mandi. Pekerjaannya hari ini benar-benar sangat melelahkan. Belum lagi rengekan sekertaris nya, Brian di buat naik darah dengan semua kejadian yang terjadi hari ini.

Byan membuka earphone nya. Dia meletakkan earphone itu di tepian bathtub. Matanya yang semula tertutup kini mulai terbuka. Wajahnya yang semula terlihat sangat kusut kini sudah lebih baik.

Seketika Byan mendongakkan wajahnya ketika dia mendengar suara air shower mengalir. Byan membulatkan matanya melihat sesuatu yang tidak seharusnya dia lihat. Dengan cepat gadis itu memalingkan wajahnya. Pipinya mendadak sangat panas. Byan tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Kalau dia keluar dari sana sekarang, Brian pasti akan menyadarinya. Tapi kalau dia tidak keluar, kemungkinan Brian juga akan melihatnya dan menuduhnya melakukan hal yang tidak-tidak.

"Aduh, bagaimana ini?" Byan segera menyambar handuk lalu berdiri dan mengenakan handuk itu. Byan cepat-cepat menurunkan kakinya. Namun karena dia terlalu gugup dan sangat buru-buru, Byan malah terpeleset dan ....

"Aakhhh!"

Brukkkkk!

Brian langsung mematikan shower ketika mendengar seseorang memekik kemudian ada suara orang terjatuh. Brian menyambar handuk yang ada di dekatnya lalu melilitkan handuk itu di pinggangnya.

"Boncel!" Brian bergumam melihat Byan terlentang di atas kamar madi dengan keadaan yang sangat mengenaskan. Byan yang baru sadar kalau Brian berdiri di depan menarik handuknya dan melilitkan handuk itu di dadanya dengan kencang.

"Ngapain kamu di sini Boncel?" Kamu ngintip ya?"

Byan menggeleng dengan cepat. "Aku yang duluan masuk ke kamar mandi. Kenapa Om malah menuduhku? Tapi itu, itu apa Om?" Byan menunjuk ke arah paha Brian. Brian menunduk. Dia langsung mundur dan menutup bagian intimnya menggunakan kedua tangan.

"Kau! Kau melihatnya?" Brian berteriak dengan mata yang membulat.

Byan mengangguk sembari tersenyum. "Kenapa ada monyet bergelantungan di sana Om? Bukannya Om melihara burung? Atau Om juga melihara monyet? Enak ya bisa di ajak mandi bareng."

Perkataan Byan itu membuat Brian malu setengah mati. Kenapa seorang gadis bisa membicarakan hal seperti itu dengan lancang. Byan ini polos atau hanya pura-pura polos.

"Dasar aneh." Brian mendengus sembari berjalan hendak meninggalkan Byan.

"Om!" Byan memanggil. "Om tolong Byan. Byan enggak bisa bangun."

Brian yang sudah memegang handel pintu kembali berbalik. "Kupikir kau akan tidur di sini."

Byan memutar bola matanya malas. "Om jangan banyak omong gak jelas. Byan kedinginan. Tolong Byan Om."

Sebenarnya Brian tidak ingin membantu Byan. Apalagi setelah apa yang dia katakan pada Brian tadi, rasanya Brian ingin membiarkan Byan terkapar seperti itu sampai dia mati. Brian sudah terlanjur malu.

"Hikssss. Om, tolong Byan."

Brian melihat mata Byan berkaca-kaca. Melihat Byan yang seperti itu malah membuat Brian tidak tega. Mau tidak mau Brian berjalan ke arah Byan lalu berjongkok di samping gadis itu.

"Kamu itu banyak dosa boncel, jadi beginilah nasibmu."

Byan tidak menghiraukan kata-kata yang keluar dari mulut suaminya. Dia hanya fokus memeluk leher Brian karena laki-laki itu memangku tubuhnya.

"Pinggangku sakit Om. Sepertinya aku tidak akan bisa berjalan. Bagaimana ini Om? Aku baru masuk sekolah. Bagaimana kalau tidak bisa datang ke sekolah besok. Huaaaa , Byan tidak mau seperti itu. Byan mau sekolah."

Brukkkkk!

Dengan satu kali hempasan Brian menurunkan Byan di atas ranjang. "Jangan manja. Tidak mungkin kamu tidak bisa berjalan. Jangan lebay."

Byan memanyunkan bibirnya. Suaminya ini benar-benar sangat tega. Bahkan dalam kondisi Byan yang seperti ini Brian tidak ada lembut-lembutnya. Dia sangat dingin dan kasar.

"Aku akan memberitahu Ibu. Kau tunggu di sini. Aku harus berganti pakaian dulu."

Brian meraih ponsel di atas nakas lalu berlalu pergi menuju walk in closet. Byan hanya menatap nanar punggung Brian. Kenapa dia sangat tidak beruntung mendapatkan suami yang super cuek seperti itu. Apakah benar yang Brian katakan kalau selama ini Byan terlalu banyak dosa.

"Jangan hukum Byan seperti ini Ya Allah."

To Be Continued.

Terpopuler

Comments

Anita Kumala Sari

Anita Kumala Sari

buset anak org dikata toge

2023-06-16

0

Yyk Rahayu

Yyk Rahayu

suaminya juga gak peka

2023-06-15

0

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

😂😂😂😂😂

2023-06-03

0

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Keputusan Bian
3 Pernikahan Bian dan Brian
4 Kakek-kakek
5 Kekonyolan Bian
6 Jurig Jarian
7 Pergi ke Rumah Mertua
8 Salah Masuk Kamar
9 Tiga Pria Tampan
10 Hari Pertama Sekolah
11 Keributan di Kantin
12 Suami Dingin
13 Brian Terlalu Bringas
14 Kemunculan Agnes
15 Hukuman Untuk Bian
16 Hukuman Untuk Bian 2
17 Tidur Nyenyak
18 Tempat Tidur Bian
19 Kesalahan Brian
20 Tekad Bian
21 Pelayan Untuk Bian
22 Wanita Simpanan
23 Pria Berbahaya
24 Brian Marah
25 Benci Tapi Perduli
26 Bergelantungan
27 Gadis Merepotkan
28 Bertemu Selingkuhan Suami
29 Sirkuit
30 Kembali di Hukum
31 Kerusakan Mata Brian
32 Brian Sakit
33 Masalah Sugar Daddy
34 Gelagat Sisil
35 Pengalihan Aset
36 Sisi Dewasa Bian
37 Suami?
38 Bermain Adil
39 Rencana Bian
40 Bian Merajuk
41 Masalah Datang Bulan
42 Panik
43 Kemarahan Bian
44 Salah Jalan
45 Kecemburuan
46 Gebetan
47 Mengikuti
48 Salah Paham
49 Tipuan
50 Keisengan Bian
51 Minta Nafkah
52 Kehebohan Bestie
53 Laki-laki Asing
54 Maaf
55 Seseorang
56 Mood Byan
57 Agnes Berulah Lagi
58 Belut Jumbo
59 Tidak Percaya
60 Mikky Tersakiti
61 Kegelisahan Byan
62 Pak Darwis Curiga
63 Tekad Sisil
64 Bisikan Merdu
65 Merajuk
66 Heboh
67 Lengkingan
68 Terbongkar
69 I Miss You
70 Pertandingan
71 Keanehan Byan
72 Takut Belut
73 Masalah Tante
74 Bisul
75 Kegenitan Anandita
76 Protektif
77 Brutal
78 Demam Tinggi
79 Menanam Bayi
80 Penjagaan
81 Menggoda
82 Seonggok Sampah
83 Byan Ngamuk
84 Semakin Merajuk
85 Tidak Mendapatkan Izin
86 Batu Di Balik Udang
87 Tidak Senang
88 Byan Hilang
89 Ternyata Mike
90 Dia Menyukaimu
91 Ungkapan Cinta
92 Hujan Rintik-rintik
93 Pengakuan
94 Foto Bukti
95 Terheran-heran
96 Insyaf
97 Playing With Fire
98 Accident
99 Banteng Gila
100 Kilas Balik
101 Kecebong
102 Posisi Haris
103 Anandita
104 Belum Waktunya
105 Pertemuan
106 Tamu Kirani
107 Keberadaan Seseorang
108 Merajuk Lagi
109 Kenyataan
110 Monyet Lumpur
111 Singkong Bakar
112 Pepaya Kalifornia
113 Tidur Di Luar
114 Barang Rongsokan
115 Olahraga Jantung
116 Tanduk Byan
117 Macan Asia
118 Jatuh Cinta
119 Adonan Bakwan
120 Bermain Dengan ...
121 Anthony
122 Di Tolak
123 Kantong Keresek
124 Cuap-cuap.
125 Kembalinya Anandita
126 Orang Bodoh
127 I'm Sorry
128 Suite Room
129 Cole
130 Kejutan
131 Pernikahan
132 Kado Dari Ambu dan Abah
133 Suite Room 2
134 Flashback
135 Switzerland
136 Byan Nakal Lagi
137 Produk Owner
138 Mulai Bekerja
139 Sadar????
140 Byan Tahu
141 Kemungkinan Terburuk
142 Belum Pasti
143 Belum Pasti 2
144 Anak Haram
145 Masih Bisa Bertahan
146 Impossible
147 Berakhir
148 Banteng Manja
149 Ngidam????
150 Nak Tokek
151 Pernikahan
152 Ngidam Part 2
153 Entah Siapa Yang Salah
154 Byan Pergi ?
155 Sengaja
156 Posesif
157 Meet Up
158 Merajuk Part 9991
159 Pujaan Hati
160 Ember
161 Darurat
162 Mimpi???
163 Tamu Bima
164 Pernikahan Untuk Bima
165 Keanehan Anjani dan Nugroho
166 Tukang Gosip
167 Tingkah Bumil
168 Byan???
169 Karena Byan
170 Pemikiran Aneh
171 Keresahan Brian
172 Melakukan Yang Terbaik
173 Ammar dan Ameera
174 Maafkan Kita Daddy
175 Masih Sama
176 Bertemu Dokter Mahen
177 Bimbang
178 Ketahuan
179 Menghadiri Pernikahan Mantan
180 Keseriusan
181 Menjemput Ameera dan Ammar
182 Tangis Haru
183 Taman Bermain Dadakan
184 Ballroom Hotel
185 Pergi???
186 Last Part
187 Pengumuman
188 Spin off
Episodes

Updated 188 Episodes

1
Perjodohan
2
Keputusan Bian
3
Pernikahan Bian dan Brian
4
Kakek-kakek
5
Kekonyolan Bian
6
Jurig Jarian
7
Pergi ke Rumah Mertua
8
Salah Masuk Kamar
9
Tiga Pria Tampan
10
Hari Pertama Sekolah
11
Keributan di Kantin
12
Suami Dingin
13
Brian Terlalu Bringas
14
Kemunculan Agnes
15
Hukuman Untuk Bian
16
Hukuman Untuk Bian 2
17
Tidur Nyenyak
18
Tempat Tidur Bian
19
Kesalahan Brian
20
Tekad Bian
21
Pelayan Untuk Bian
22
Wanita Simpanan
23
Pria Berbahaya
24
Brian Marah
25
Benci Tapi Perduli
26
Bergelantungan
27
Gadis Merepotkan
28
Bertemu Selingkuhan Suami
29
Sirkuit
30
Kembali di Hukum
31
Kerusakan Mata Brian
32
Brian Sakit
33
Masalah Sugar Daddy
34
Gelagat Sisil
35
Pengalihan Aset
36
Sisi Dewasa Bian
37
Suami?
38
Bermain Adil
39
Rencana Bian
40
Bian Merajuk
41
Masalah Datang Bulan
42
Panik
43
Kemarahan Bian
44
Salah Jalan
45
Kecemburuan
46
Gebetan
47
Mengikuti
48
Salah Paham
49
Tipuan
50
Keisengan Bian
51
Minta Nafkah
52
Kehebohan Bestie
53
Laki-laki Asing
54
Maaf
55
Seseorang
56
Mood Byan
57
Agnes Berulah Lagi
58
Belut Jumbo
59
Tidak Percaya
60
Mikky Tersakiti
61
Kegelisahan Byan
62
Pak Darwis Curiga
63
Tekad Sisil
64
Bisikan Merdu
65
Merajuk
66
Heboh
67
Lengkingan
68
Terbongkar
69
I Miss You
70
Pertandingan
71
Keanehan Byan
72
Takut Belut
73
Masalah Tante
74
Bisul
75
Kegenitan Anandita
76
Protektif
77
Brutal
78
Demam Tinggi
79
Menanam Bayi
80
Penjagaan
81
Menggoda
82
Seonggok Sampah
83
Byan Ngamuk
84
Semakin Merajuk
85
Tidak Mendapatkan Izin
86
Batu Di Balik Udang
87
Tidak Senang
88
Byan Hilang
89
Ternyata Mike
90
Dia Menyukaimu
91
Ungkapan Cinta
92
Hujan Rintik-rintik
93
Pengakuan
94
Foto Bukti
95
Terheran-heran
96
Insyaf
97
Playing With Fire
98
Accident
99
Banteng Gila
100
Kilas Balik
101
Kecebong
102
Posisi Haris
103
Anandita
104
Belum Waktunya
105
Pertemuan
106
Tamu Kirani
107
Keberadaan Seseorang
108
Merajuk Lagi
109
Kenyataan
110
Monyet Lumpur
111
Singkong Bakar
112
Pepaya Kalifornia
113
Tidur Di Luar
114
Barang Rongsokan
115
Olahraga Jantung
116
Tanduk Byan
117
Macan Asia
118
Jatuh Cinta
119
Adonan Bakwan
120
Bermain Dengan ...
121
Anthony
122
Di Tolak
123
Kantong Keresek
124
Cuap-cuap.
125
Kembalinya Anandita
126
Orang Bodoh
127
I'm Sorry
128
Suite Room
129
Cole
130
Kejutan
131
Pernikahan
132
Kado Dari Ambu dan Abah
133
Suite Room 2
134
Flashback
135
Switzerland
136
Byan Nakal Lagi
137
Produk Owner
138
Mulai Bekerja
139
Sadar????
140
Byan Tahu
141
Kemungkinan Terburuk
142
Belum Pasti
143
Belum Pasti 2
144
Anak Haram
145
Masih Bisa Bertahan
146
Impossible
147
Berakhir
148
Banteng Manja
149
Ngidam????
150
Nak Tokek
151
Pernikahan
152
Ngidam Part 2
153
Entah Siapa Yang Salah
154
Byan Pergi ?
155
Sengaja
156
Posesif
157
Meet Up
158
Merajuk Part 9991
159
Pujaan Hati
160
Ember
161
Darurat
162
Mimpi???
163
Tamu Bima
164
Pernikahan Untuk Bima
165
Keanehan Anjani dan Nugroho
166
Tukang Gosip
167
Tingkah Bumil
168
Byan???
169
Karena Byan
170
Pemikiran Aneh
171
Keresahan Brian
172
Melakukan Yang Terbaik
173
Ammar dan Ameera
174
Maafkan Kita Daddy
175
Masih Sama
176
Bertemu Dokter Mahen
177
Bimbang
178
Ketahuan
179
Menghadiri Pernikahan Mantan
180
Keseriusan
181
Menjemput Ameera dan Ammar
182
Tangis Haru
183
Taman Bermain Dadakan
184
Ballroom Hotel
185
Pergi???
186
Last Part
187
Pengumuman
188
Spin off

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!