#04

"Maksudnya bu?" tanya Selena datar.

Ketua designer itu menghembuskan nafasnya dan mengatakan semua tentang keluhan para staf nya kepada sikap Selena yang menurut mereka terlalu introvert.

"Selena bisakah kau berteman dengan para staf disini?" tanya ketua designer itu.

"Maaf tapi saya tidak bisa bu dan saya hanya akan fokus belajar disini!" jawab Selena datar.

Ketua designer itu kembali menghembuskan nafasnya mendengar jawaban dari Selena. Karena Selena memang tidak sepenuhnya salah karena dia disana memang untuk belajar dan dia juga tidak ada hak untuk mencampuri urusan pribadi Selena karena itu memang privasinya Selena sendiri.

"Baiklah kalau begitu kau bisa kembali bekerja!" ucap ketua designer

Selena pun pamit dan keluar kembali kemejanya dan kembali fokus bekerja semua staff juga sudah mulai terbiasa dengan sikap dingin nya Selena.

Selepas pulang bekerja Selena menuju ke tempat favoritnya karena sudah lama dia tidak datang kesana. Semenjak bekerja Selena akan langsung pulang ke rumah dan beristirahat. Tapi sepertinya suasana hatinya sedang tidak bagus hari ini jadi ingin pergi mencari ketenangan disana, karena hanya ditempat itu dia bisa merasakan ketenangan dan kedamaian dalam dirinya.

Selena menjatuhkan tubuhnya diatas rerumputan disana, terpaan angin dari bawah pohon rindang itu seakan hadir menemani dirinya. Selena memandangi langit dan awan-awan dia teringat perkataan ketua designer nya di kantor tadi yang memintanya untuk mencoba bergaul dengan para staf ,ia pun memejamkan matanya dan keluar lah buliran air di ujung kelopak matanya.

Selena benar-benar merasa kalau dirinya adalah seorang pecundang yang tidak berguna dia meratapi kisah hidupnya yang sangat menyedihkan mulai dari perceraian kedua orangtuanya, penghianatan ayahnya, retaknya hubungan dia dan mama nya hingga dia tidak memiliki teman sama sekali dalam hidupnya sehingga ia tidak bisa berkeluh-kesah kepada siapapun.

"Aku capek Tuhan hiks!" ucap Selena menangis meratapi kemalangan nya.

"Aku capek hidup seperti ini, aku juga lelah menghadapi dunia yang sangat suram ini. Kenapa hidup ku tidak berwarna sama sekali hiks." Ucapnya nya sembari menangis dan menutupi wajahnya dengan kedua tangan nya.

Jika dilihat dari luar pasti orang berpikir dia adalah wanita yang kuat dan mandiri tapi sebenarnya dia adalah wanita yang sangat rapuh dan sangat haus akan kasih sayang, karena semenjak perpisahan orang tuanya dia sudah kehilangan semuanya. Hidupnya benar-benar hampa, dia selalu bertanya kepada dirinya sendiri dosa apa yang telah dia lakukan di kehidupan sebelumnya sehingga membuat dirinya sangat menderita seperti sekarang ini.

Setelah menenangkan diri disana Selena akhirnya pulang kembali ke rumah nya. Saat tiba di rumah ia membuka pintu dan melihat sekeliling ruangan yang sangat hampa hanya ada kesunyian di dalam sana ia pun berjalan ke kamarnya dan membersihkan dirinya lalu kemudian beristirahat.

•

Pagi ini Selena sedang memasak makanan untuk sarapan, hari ini ia tidak masuk kerja karena hari weekend jadi semua karyawan semuanya libur. Saat menyajikan makanan di atas meja ia melihat mama nya yang baru pulang ke rumah karena semalaman mama nya tidak pulang dia berpikir mungkin mama nya sedang lembur.

"Mau minum sesuatu ma?" tanya Selena kepada mama nya yang baru tiba.

"Tidak!" jawab mama nya datar dan langsung pergi ke kamarnya.

Selena tiba-tiba memegang dadanya yang terasa sangat sesak menahan tangisnya ia menjatuhkan tubuhnya di atas kursi lalu ia pun menangis sembari menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan nya. Sebenarnya Selena sering mencoba melakukan hal yang bisa membuat hati mama nya senang seperti menyiapkan makanan setiap pagi tapi sayang mama nya tidak pernah memakan sarapan yang selalu dibuat oleh nya ia justru lebih memilih untuk makan diluar ketimbang makan bersama dengan dirinya, hal itu jelas membuat dirinya sedih.