My Obsessed CEO

My Obsessed CEO

Episode 1

Hubungan itu antara dua orang yang saling berkorban satu sama lain, tapi kalau yang berkorban hanya satu orang maka artinya bukan sebuah hubungan yang utuh. Sama halnya dengan apa yang aku rasakan sekarang, aku tidak pernah menyangka kalau kehidupanku akan selalu memilih cinta bertepuk sebelah tangan. Aku tidak mengerti bagaimana awalnya hingga aku berhubungan dengan pria yang sangat aku cintai walaupun terasa tidak nyata. Hubungan kami sudah berjalan kurang lebih dua tahun dan hari ini adalah anniversary kami yang ke dua tahun saat aku memutuskan untuk menemuinya di saat kesibukan pekerjaan yang mengganggu dan padat. Siang itu sehabis bertemu dengan editor, aku sudah mengirimkan pesan untuk bertemu, dia hanya mengatakan iya di tempat biasa favorit kami berdua.

Namaku Annastasya Clarissa sering dipanggil dengan nama panggilan Anna, seorang penulis yang sudah berjalan selama 4 tahun, beberapa novel telah diterbitkan, tidak banyak yang menyukai karyaku tapi aku terus berkarya, setidaknya penerbit masih mengatakan bahwa novel milikku selalu layak untuk diterbitkan. Apalagi sekarang banyak sekali novel bajakan setelah novel aslinya terbit, tidak menyenangkan tapi seakan seperti itulah konsekuensinya. Mereka para pembaca kebanyakan menyukai bajakan dikarenakan harga murah dengan isi yang sama, toh pembaca hanya berniat membaca ceritanya sekali. Umurku jangan di tanyakan lagi karena aku sudah kepala dua lama, sekarang sudah tahun ke 25 sejak aku lahir di bumi ini. Kedua orang tuaku sudah lama bercerai, aku hanya tinggal dengan ibuku, tapi karena ibu juga membutuhkan pendamping hidup, dia menikah dua tahun yang lalu dan pindah ke rumah ayah tiriku. Sedangkan aku sekarang tinggal sendiri di apartemen kalangan menengah kebawah, hanya ini yang bisa aku beli dari penghasilan penerbitan novel.

Dengan sebuah paper bag berisi kado hadiah yang sudah dipersiapkan sejak lama aku duduk di salah satu meja yang masih kosong di antara meja-meja lain yang penuh. Aku tersenyum sambil melihat paper bag tersebut, beberapa kali kulihat pergelangan tanganku yang melingkar jam tangan, jarum jam yang terus berputar. Kulihat ponselku, pesan terakhir yang aku kirimkan belum juga ada balasan, masih berharap dia akan datang menemuiku, tapi sepertinya itu hanyalah khayalanku saja. Hingga menjelang petang, dia tidak kunjung datang. Aku tersenyum kemudian beranjak dari tempat dudukku meninggalkan café tersebut untuk pergi ke apartemennya.

Banyak hal yang telah aku pertimbangkan hingga mendapatkan keputusan untuk pergi ke apartemennya, selama ini aku tidak pernah berniat untuk pergi ke apartemennya walaupun hanya sebentar, bahkan dia tidak pernah mengajakku untuk pergi kesana sehingga aku sendiri tidak berniat untuk kesana tanpa persetujuannya. Mobilku terparkir di basement gedung apartemen miliknya, seorang pria yang sangat aku cintai melebihi diriku sendiri, bahkan bisa di lihat pada kaca yang ada di lift, penampilanku tidak lebih baik dari seorang wanita yang sudah berumur memakai pakaian tidak senada dengan warna yang entahlah tidak sesuai antara pakaian atas dan pakaian bawah, make up tentu saja tidak memakai, dan rambut bahkan hanya di ikat begitu saja, semua terlihat sangat sederhana.

Lantai 5 terbuka, aku keluar dari lift berjalan menyusuri lorong sepi menuju ke unit nomor 5.8, mungkin aku hampir tidak pernah kemari, hanya sewaktu aku senggang dan dia sedang bekerja aku akan datang untuk mengisi stok makanan karena sudah kosong sehingga aku benar-benar tau berapa pin apartemennya. Pintu pun terbuka, gelap namun ada sepatu miliknya yang tergeletak di depan pintu, mataku seakan buram saat melihat high heels berwarna coklat milik seorang wanita. aku terus berjalan menuju ke kamarnya, sayup-sayup aku mendengar suara *******, hingga pada akhirnya saat aku membuka pintu kayu itu terlihat hal yang sama sekali tidak ingin ku lihat.

“Reynald.” Panggilku lirih, paper bag ku jatuh ke lantai, suara pecahan kaca dari dalam paper bag yang berisi sebuah miniature anime kesukaannya.

Namanya Reynald Aditama, kami berhubungan sekitar 2 tahun ini. 2 tahun yang lalu tepatnya saat malam baru aku bertemu dengan pria yang kubantu karena dia kesusahan memakai tongkat bantu jalan, dari penampilannya dengan kaki yang masih diperban, pria itu baru saja mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kakinya harus di perban sementara waktu dan tidak bisa berjalan satu. Saat itu aku sedang merawat sahabatku yang kebetulan dirawat di rumah sakit yang sama dengan Reynald, karena seringnya kesana maka aku sering bertemu dengan Reynald. Untuk pertama kalinya aku bertemu dengan pria sebaik Reynald, memiliki tutur kata yang lembut dan sangat baik pada siapapun yang ditemuinya walau dia sendiri sedang tidak baik-baik saja. kesibukan masing-masing sama sekali tidak mempengaruhi hubungan baik dengan Reynald, sesekali kami bertemu untuk berbincang atau menukar pikiran, hingga kami mulai sangat dekat dan memutuskan untuk pacaran.

Aku pikir memang hubungan kami sejak awal tidak baik-baik saja, hanya aku yang terlalu antusias atas hubungan ini. Reynald adalah tipe orang yang memang sangat humble pada siapapun, dia juga baik pada siapapun, banyak hal yang aku pikirkan kenapa Reynald menerima pernyataan cintaku. Hingga hari ini aku sadar bahwa Reynald sama sekali tidak mencintaiku, dia hanya merasa tidak enak hati jika menolakku karena sering membantunya, apalagi kami sangat dekat, aku simpulkan Reynald sangat kasihan padaku hingga tidak berani menolak pertanyaan cintaku pada hari itu.

Reynald melihat kebelakang kearahku, mata kami bertemu, sesaat seakan membeku namun akhirnya aku keluar dari apartemennya. Aku sangat ingin menahan air mataku agar tidak jatuh, tapi pada akhirnya jatuh juga. Lift yang tertutup membawaku yang tengah menangis turun menuju ke lantai basement, tanganku tremor mencari kunci mobil didalam tas pun tidak ketemu. Aku terduduk di sebelah mobilku, entahlah aku hanya ingin mengasihani diriku sendiri yang terlalu menyedihkan hari ini.

“Anna.” Suara yang sangat aku ingin dengar seakan menjadi suara yang sekarang sangat tidak ingin aku dengar lagi “kamu sudah melihat semuanya, aku tidak ingin memperpanjang lagi-.”

Ucapannya terpotong saat aku menoleh ke arahnya “aku anggap tidak melihatnya hari ini, jadi aku tidak apa-apa, maaf hadiahmu akan aku ganti yang baru.” Ucapku mencoba sangat bertahan, aku bisa bertahan asalkan Reynald masih menerimaku.

“tolong jangan menahanku lagi, aku ingin kita selesai.” kalimat yang sebenarnya sama sekali tidak ingin ku dengar dari mulut Reynald.

“tapi-.” Aku benar-benar tidak bisa mengatakan apapun.

“aku mencintainya, aku ingin bersamanya, ku ingin habiskan waktu dengannya. Bukan denganmu Annastasya. Tolong…” untuk lepas dari hubungan ini, Reynald bahkan meminta tolong sangat tulus padaku.

“baiklah aku mengerti, terima kasih Reynald, maaf aku belum menjadi seseorang yang kamu inginkan.” Aku tidak ingin melihatnya lagi, aku harap hari ini adalah hari terakhir aku melihatnya.

-hubungan adalah antara dua orang yang saling mencintai dan menghargai perasaan satu sama lain, jikalau hanya seorang saja yang melakukan hal tersebut maka tidak pernah bukan lagi sebuah hubungan-

Terpopuler

Comments

Awin🤍

Awin🤍

bagus👏👏

2023-12-09

0

Icha Sakhi

Icha Sakhi

bagusssss😍

2022-08-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!