Tatapan Dingin

Sebuah mobil berwarna hitam memasuki komplek perumahan mewah dan berhenti di depan rumah yang bergaya scandinavian dengan cat putihnya.

Pagar rumah itu terbuka otomatis dan mobil itu langsung masuk ke dalam pekarangannya. Tampak banyak pohon hijau yang menghiasi taman depan.

Pemilik mobil itu pun turun setelah memarkir mobilnya ke dalam garasi rumah yang juga terbuka otomatis.

Laki-laki tampan berbaju hitam itu menuju ke pintu mobil sebelah nya. Dia membuka pintu mobil nya dan mengangkat tubuh Dinda yang masih pingsan.

Bibir nya sedikit tersenyum melihat Dinda yang terkulai dalam pelukannya, tapi pandangan matanya tetap terlihat dingin.

 Dinda membuka matanya perlahan, sedikit kabur pandangan nya melihat sebuah ruangan yang sangat bersih bercat putih. Dia menyadari bahwa dirinya sedang tidur di atas tempat tidur yang besar dan mewah dan dia berada di dalam sebuah kamar yang asing.

 

"Aku sedang di mana ini?" pikirnya.

Dinda mengernyitkan dahi nya, kepalanya terasa pusing. Dia mencoba mengingat kembali apa yang telah terjadi kepada nya.

Terbersit dalam ingatan nya kejadian disaat dia dibius seseorang di jalanan setelah mengantarkan Arka ke Sekolah.

"Ada apa ini? Kenapa aku dibius? Apakah aku diculik?" berbagai pertanyaan muncul di dalam benaknya. Dia sangat kebingungan.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, dan sosok berbaju hitam itu masuk kedalam menghampiri Dinda. Semakin orang itu mendekat, Dinda pun tahu bahwa orang itu adalah laki-laki yang membius nya. Dia langsung merasa takut, tubuh nya terasa kaku dan bergetar.

"Apa mau mu? Siapa kamu?" tanya Dinda dengan suara bergetar.

Laki-laki itu menyeringai dan sedikit mendengus.

"Hh... Jadi kamu tidak ingat siapa aku?"

kata si laki-laki sambil tersenyum sinis.

Dinda menatap wajah laki-laki di depan nya itu, dan dia sepertinya mengenal laki-laki ini. Dinda mencoba mengingat siapa sosok di depannya ini. Wajahnya tampan dan bertubuh atletis.

"Ya.. Seperti nya aku memang mengenal nya," pikirnya.

Dia Vino, yang satu sekolah dengan nya dulu saat dia SMU. Cowok yang selalu bersikap dingin kepada siapapun, dan menjadi idola di sekolahnya karena wajah nya yang tampan dan juga anak nya seorang jutawan.

Vino menatap Dinda sambil terdiam, dia menunggu reaksi wanita di depan nya ini.

 

"Apa aku harus memperkenalkan diriku padamu?" tanya Vino dingin.

"Kamu Vino kan? Teman sekolahku dulu?" tanya Dinda dengan wajah bingung.

"Teman katamu? Memang nya aku pernah berteman denganmu?" seru Vino ketus.

" Huh.. Dia memang Vino, laki-laki yang kasar dan masih kasar sampai sekarang rupanya," gumam Dinda.

"Kenapa kamu menculik aku?" Dinda mulai berani bertanya, setelah tahu bahwa penculiknya adalah orang yang dikenal nya.

"Aku hanya ingin memberi pelajaran kepada cewek yang sombong setengah mati," sahut Vino sambil menyeringai.

"Kamu berfikir kalau kamu itu cantik, hah?!" suara Vino membentak.

"Apa maksudmu? Sombong? Bukannya kamu yang sombong dan dingin sama orang, sampai kamu dijuluki 'raja es'?" sahut Dinda tak terima dituduh sembarangan.

"Kamu berani ngejawab aku, heh...?!" Vino menjadi marah mendengar jawaban Dinda.

"Berani sekali wanita sombong ini malah menghinaku," pikirnya.

Vino mendekat untuk mencengkeram tangan Dinda. Tapi Dinda menarik nya dengan cepat dan langsung mundur ke pojok tempat tidur dengan ketakutan.

"Tolong jangan sakiti aku," kata Dinda memohon.

Matanya mulai berkaca-kaca.

"Bukan kah kita bisa menyelesaikannya baik-baik? Apa yang membuat kamu dendam sama aku? Apa aku membuat kesalahan sama kamu?" tanya Dinda mulai menangis.

Vino merayap keatas tempat tidur mendekati Dinda.

"Apa kamu takut?" Vino menyeringai kembali sambil menatap Dinda yang sedang menangis.

"Berhenti di sana, jangan mendekat, jangan sakiti aku, tolong lah..." Dinda mulai memelas.

"Semakin kamu memelas, semakin aku ingin mendekat," kata Vino masih menyeringai .

Dia menatap Dinda yang sedang menangis untuk beberapa saat. Lalu tiba-tiba saja dia berhenti mendekat.

Dan ia mengalihkan pandangannya.

"Tapi kamu tidak usah khawatir, aku membawamu ke sini bukan untuk mendekatimu".

Vino menjauh dan turun dari tempat tidur. Dia berbalik dan menatap dingin ke arah Dinda.

"Jangan pernah mencoba untuk kabur," ancamnya dengan suara tajam sambil membuka pintu kamar dan keluar.

Dinda hanya bisa menghela nafas nya sedikit lega tapi juga khawatir dengan apa yang akan dialaminya nanti.

Apa tujuan Vino menculikku? Nggak mungkin dia mau menjual aku, kan? Dari dulu dia adalah anak dari seorang pengusaha yang kaya raya, nggak mungkin rasanya kalau dia sekarang melakukan perdagangan manusia, pikirnya.

Dinda terbayang kembali tentang Vino saat dulu mereka SMU.

Vino adalah cowok idaman setiap siswi di SMU nya. Dia tampan dan kaya raya.

Dia selalu cuek dan dingin terhadap semua orang, terutama terhadap para siswi.

Tapi menurut Dinda, Vino itu cowok sombong dan tidak menghargai orang lain. Sehingga dia tak mau ikut-ikutan mengejar Vino seperti teman-temannya.

Namun suatu hari Vino pernah berbuat baik kepadanya.

Hari itu ia pulang dari Sekolah sendirian tanpa teman-temannya. Tiba-tiba saja seorang pencopet dengan memakai jaket dan topi hitam merampas tasnya dan langsung kabur.

Dinda berteriak minta tolong dan berusaha mengejar pencopetnya.

Tapi pencopet itu berlari dengan sangat cepat, sehingga Dinda tidak sanggup mengejar dan kehilangan jejak si pencopet.

Dinda terus mencari pencopet itu sampai ia melihat seorang laki-laki memakai jaket dan topi hitam sedang memegang tas berwarna putih miliknya dan berdiri di depan sebuah Halte bis.

Bergegas Dinda berlari mendekati laki-laki itu dan merampas tasnya kembali.

Namun ia begitu terkejut melihat laki-laki itu ternyata adalah Vino siswa di sekolahnya.

"Ternyata kamu Vin pencopetnya.

Setahu aku kamu itu orang kaya. Ternyata latar belakang yang hebat nggak bisa nutupin perangai jahat kamu ya," seru Dinda keras dengan marah.

Tampak Vino terkejut. Dan terbersit sedikit luka dimatanya mendengar cacian Dinda. Ia mendengus kesal dan langsung pergi meninggalkan Dinda.

Dinda semakin marah melihat Vino yang pergi begitu saja.

Baru saja ia hendak mengejar Vino, salah seorang yang berada di halte itu memanggilnya.

"Neng tunggu dulu, kayaknya neng salah paham deh. Malah anak laki-laki tadi yang menangkap pencopetnya. Tuh, pencopetnya baru aja di tangkap polisi," kata seorang laki-laki paruh baya yang memanggil nya itu sambil menunjuk ke seberang jalan.

Dinda melihat ke seberang jalan dan melihat si pencopet yang memakai jaket dan topi hitam sedang diamankan polisi.

Untuk sesaat Dinda terperangah. Ternyata dia telah salah menuduh Vino dengan kejam.

Dia ingin meminta maaf, tapi Vino sudah tidak ada di sana.

"Apa mungkin Vino menaruh dendam padaku?" pikirnya. Ia memandang sekeliling kamar itu dengan perasaan kalut.

Terpopuler

Comments

Olivia Temy Maharani

Olivia Temy Maharani

aku curiga kalau suami dinda itu selingkuh

2021-04-24

0

Rahil Ramadhani

Rahil Ramadhani

ternyata pebinor itu ada ,,, aku kira pelakor berkeliaran

2020-10-22

0

⟁ Jojo 🌱🐛

⟁ Jojo 🌱🐛

hemm makanya jangan asal tuduh dulu Dinda.

2020-09-02

1

lihat semua
Episodes
1 Hari yang Tidak Terduga
2 Tatapan Dingin
3 Kerinduan yang Mendalam
4 Malam yang Tidak Terduga
5 Kecurigaan
6 Tawanan
7 Dugaan
8 Teman Baru
9 Ada Kisah Dibalik Sikap yang Dingin
10 Pengakuan
11 Perhatian
12 Kenyataan yang Menyakitkan
13 Penculiknya Ternyata Seorang CEO
14 Persaingan
15 Persaingan Part 2
16 Melaporkan Kasus Penipuan Ardi
17 Tragedi Pasar Malam
18 Diculik Lagi
19 Rencana Terselubung
20 Teman Masa Kecil
21 Pertemuan yang Penuh Kerinduan
22 Benci Tapi Cinta
23 Hilangnya Kesalahpahaman
24 Menjemput Cinta
25 Ingin Bersamamu
26 Perceraian
27 Siasat Lara
28 Kecemburuan Dinda
29 Dipaksa Ardi
30 Diculik Suami Sendiri
31 Ungkapan Cinta Lara
32 Pelukan Vino
33 Kembalinya Kepercayaan
34 Piknik, layaknya keluarga kecil bahagia
35 Bertemu dengan calon mertua
36 Tawa dan tangis di pengadilan
37 Vino ditangkap Polisi
38 Kebebasan Vino yang Membingungkan
39 Visual dan Pengantin
40 Pernikahan dan Kamar Pengantin
41 Kamar Pengantin Part 2
42 Kamar Pengantin Part 3
43 Visual figuran
44 Permintaan Nyonya Aditya
45 Perhatian Rio
46 Vino Cemburu Buta
47 Pamit
48 Arka Rindu Papa
49 Menyambut Vino
50 Foto yang Membawa Luka
51 Nggak Up
52 Rumah Sakit
53 Lara Tertangkap Basah
54 Lara Mati Kutu
55 Takut Dibenci
56 Menikmati Bulan Madu
57 Surprise Bulan Madu
58 Pertemuan yang Tidak Terduga
59 Pertemuan yang Tidak Terduga Part 2
60 Trauma
61 Mempertanyakan Cinta
62 Ungkapan Cinta
63 Efek Dekorasi Kamar yang Romantic
64 Berita Gembira
65 Permintaan Maaf
66 Aksi Jeslyn
67 Aksi Jeslyn Part 2
68 Ternyata...
69 Paket Misterius
70 Kecelakaan
71 Korban yang Sebenarnya
72 Diary Ibu
73 Diary Ibu part 2
74 Mimpi
75 Episode Kedua Terakhir
76 Episode Terakhir
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Hari yang Tidak Terduga
2
Tatapan Dingin
3
Kerinduan yang Mendalam
4
Malam yang Tidak Terduga
5
Kecurigaan
6
Tawanan
7
Dugaan
8
Teman Baru
9
Ada Kisah Dibalik Sikap yang Dingin
10
Pengakuan
11
Perhatian
12
Kenyataan yang Menyakitkan
13
Penculiknya Ternyata Seorang CEO
14
Persaingan
15
Persaingan Part 2
16
Melaporkan Kasus Penipuan Ardi
17
Tragedi Pasar Malam
18
Diculik Lagi
19
Rencana Terselubung
20
Teman Masa Kecil
21
Pertemuan yang Penuh Kerinduan
22
Benci Tapi Cinta
23
Hilangnya Kesalahpahaman
24
Menjemput Cinta
25
Ingin Bersamamu
26
Perceraian
27
Siasat Lara
28
Kecemburuan Dinda
29
Dipaksa Ardi
30
Diculik Suami Sendiri
31
Ungkapan Cinta Lara
32
Pelukan Vino
33
Kembalinya Kepercayaan
34
Piknik, layaknya keluarga kecil bahagia
35
Bertemu dengan calon mertua
36
Tawa dan tangis di pengadilan
37
Vino ditangkap Polisi
38
Kebebasan Vino yang Membingungkan
39
Visual dan Pengantin
40
Pernikahan dan Kamar Pengantin
41
Kamar Pengantin Part 2
42
Kamar Pengantin Part 3
43
Visual figuran
44
Permintaan Nyonya Aditya
45
Perhatian Rio
46
Vino Cemburu Buta
47
Pamit
48
Arka Rindu Papa
49
Menyambut Vino
50
Foto yang Membawa Luka
51
Nggak Up
52
Rumah Sakit
53
Lara Tertangkap Basah
54
Lara Mati Kutu
55
Takut Dibenci
56
Menikmati Bulan Madu
57
Surprise Bulan Madu
58
Pertemuan yang Tidak Terduga
59
Pertemuan yang Tidak Terduga Part 2
60
Trauma
61
Mempertanyakan Cinta
62
Ungkapan Cinta
63
Efek Dekorasi Kamar yang Romantic
64
Berita Gembira
65
Permintaan Maaf
66
Aksi Jeslyn
67
Aksi Jeslyn Part 2
68
Ternyata...
69
Paket Misterius
70
Kecelakaan
71
Korban yang Sebenarnya
72
Diary Ibu
73
Diary Ibu part 2
74
Mimpi
75
Episode Kedua Terakhir
76
Episode Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!